Você está na página 1de 6

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

Neraca LPD

OLEH :
DESSY ULFA WULANDARI

1306305002

ANDREAN WISMAR

1306305098

WINAYAKA LINGGA

1306305115

I GUSTI AYU CINTYA SURY

1306305102

A.A. ISTRI ANANTA KARUNI

1306305135

ZEYKISAN PARANGIN ANGIN

1306305139

IDA AYU GDE SAWITRI

1306305210

MAYMA BERLINASARI

1306305212

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2015

A. Pengertian Neraca
Di dalam akuntansi keuangan , neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu
entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan
entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Dengan kata lain, neraca merupakan laporan
yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Informasi
yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (
triwulanan , caturwulanan , atau tahunan). Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset ,
liabilitas , dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
1. Aktiva (Asset) Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan dan memegang
peranan penting dalam operasional perusahaan.
2. Hutang (Liabilitas) Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
yang berasal dari kreditur.
3. Modal Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus, dan laba ditahan. Atau dengan
kata lain, modal yakni kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap
seluruh hutang-hutangnya.
B. Pos Pos Neraca LPD
Secara teknis operasional LPD tidak jauh bedanya dengan bank. Di sisi pasiva
neracanya berisi uang titipan masyarakat anggotanya yang merupakan hutang bagi LPD.
Di sisi aktiva neracanya berisi piutang LPD kepada anggotanya. Seperti halnya bank,
modal LPD relatif sangat kecil dibandingkan dengan dana titipan anggotanya. Di sisi
pasiva LPD menghadapi risiko likuiditas bila anggotanya tiba-tiba menarik dana dalam
jumlah yang jauh melampaui persediaan uang tunai yang dimiliki oleh LPD pada saat itu.
Disisi aktiva neracanya LPD menghadapi risiko kredit yang bias berakibat fatal bila uang

yang dipinjamkan tidak dibayar kembali pada waktunya oleh anggotanya.


Berikut adalah pos - pos Neraca Lembaga Perkreditan Desa (LPD) :
Pos-pos

Posisi
Tanggal
Laporan

AKTIVA
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro pada Bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
4. Penempatan pada Bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
5. Surat Berharga yang Dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk Dijual
iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
b. Valuta Asing
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk Dijual
iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
PPAP Surat Berharga yang Dimiliki -/6. Obligasi Pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia untuk Dijual
c. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
7. Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali -/8. Tagihan Derivatif
PPAP Tagihan Derivatif -/9. Kredit yang Diberikan
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan Bank
ii. Pihak lain

b. Valuta Asing
i. Pihak terkait dengan Bank
ii. Pihak lain
PPAP Kredit yang diberikan -/10. Tagihan Akseptasi
PPAP Tagihan Akseptasi -/11. Penyertaan
PPAP Penyertaan -/12. Pendapatan yang masih akan diterima
13. Biaya dibayar dimuka
14. Uang muka Pajak
15. Aktiva Pajak Tangguhan
16. Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap -/17. Agunan yang diambil-alih
18. Aktiva lain-lain
Total Aktiva
PASSIVA
1. Giro
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Kewajiban segera lainnya
3. Tabungan
4. Simpanan Berjangka
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan Bank
ii. Pihak lain
b. Valuta Asing
i. Pihak terkait dengan Bank
ii. Pihak lain
5. Sertifikat Deposito
a. Rupiah
b. Valuta asing
6. Simpanan dari Bank lain
7. Surat berharga yang dijual dengan janji diberi kembali
8. Kewajiban Derivatif
9. Kewajiban Akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta asing
12. Estimasi kerugian komitmen & kontijensi

13. Kewajiban sewa guna usaha


14. Beban yang masih harus dibayar
15. Taksiran Pajak Penghasilan
16. Kewajiban Pajak Tangguhan
17. Kewajiban lain-lain
18. Pinjaman Subordinasi
19. Modal Pinjaman
20. Hak Minoritas
21. Ekuitas
a. Modal disetor
b. Agio (Disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selidih penjabaran laporan keuangan
e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
f. Pendapatan Komprehensif lainnya
g. Saldo laba (rugi)
Total Passiva

DAFTAR PUSTAKA
N. Lapoliwa, dkk, Akuntansi Perbankan: Akuntansi Transaksi Bank Dalam Valuta
Rupiah, (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2000) hal. 66
Ibid, hal. 66
Kasmir, Dasar-Dasar Pebankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), hal. 69

Você também pode gostar