Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2.
3.
4.
5.
teori mediator
6.
7.
8.
9.
Teori apoptosis
WEB OF CAUTION
Secondary heterologis infection
Demam
Anoreksia
Muntah
perubahan rasio
CD4; CD8
Agregasi trombosit
aktivasi koagulasi
pelepasan trombosit
aktivasi factor
Oleh RES
Hageman
aktivasi komplemen
Over produksi
Sitotksin
pelepasan
infeksi sel-sel
& hepatosit
anafilatosis C3A&C5A
(vasoaktif&prokoagulan)
factor III
trombositopeni
trombosit
Apoptosis
pemakaian
koagulopati
system kinin
permeabilitas kapiler
kinin
kebocoran plasma
-hemokonsentrasi
-hipoproteinuria
dyspnea
-efusi pleura
monosit
infected
factor
pembekuan
FDP
hati
limpa
sutul
perdarahan
kerusakan
-asites
hipovolemi,
nadi, keringat dingin
pertukaran gas
viremia
shock
perub perfusi
jaringan
hipertpireksia
DIC
hipertermia
perubahan
sal cerna
PK:perdarahan
gastrointestinal
PK: penurunan
Cardiac output
venous return
preload miakard
volume sekuncup
curah jantung
-disfungsi sirkulasi
-penurunan perfusi organ:
Ginjal : oliguria
Saraf : penurunan kesadaran
anoreksia
MENINGGAL
asidosis
metabolik
PH,pCO2,BE
sianosis
kerusakan
pertukaran gas
Anak MRS
Perpisahan
-protes
-putus asa
-pelepasan
kehilangan
control
family center
cidera&
nyeri tubuh
cemas/
takut
ketidakberdayaan
perubahan
proses
keluarga
Dengue fever
CLINICAL
Fever, mild
HEMORAGE*
TT +/-; bleeding
LABOLATORY+
Plt NL; hct NL
Respiratory of GI
Sign +/-
Symptoms
TT +/-; bleeding
Plt decrease or NL
Fever, headache
Sign +/-
Hct NL
Myalgia,
Dengue
Leucopenia,
TT+; bleeding
Usully rash,
Grade I
Plt decrease
Fever , mild
Fever , mild
respiratory or GI
II
symptoms
symptoms
TT +/-; bleeding
Sign +/- ; hct
increase
Degue shock
as in grade I or II,
TT +/- ; bleeding
syndrome III
cool, clammy
skin, ealarger
increase
Plt decrease
liver, hypotension
or narrow pulse
pressure ++
IV
as grade III,
TT usually - ;
blood pressure
unobtainable
Hct increase
Plt decrease
*TT = tourniquet test, performed using blood pressure cuff inflated midway between
systolic and diastolic for 5 min
+plt = platelet count. Abnormal value <100.000 pletelets per cubic millimeter
Hct = hematocrit.ABNORMA VALLUE = 20 higer than recovery value
++ narrow pulse pressure + systolic diastolic, 20 mmHg.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Identitas
Paling banyak menyerang pada anak usia sekolah kurang dari 15 tahun dan
tidak mempengaruhi jenis kelamin tertentu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Demam mendadak selama 2 7 hari, nyeri perut, mual, kadang muntah,
hepatomegali, petegie, epistaksis, hematemesis dan melena.
Riwayat penyakit Dahulu
Pernah terinfeksi virus Dengue sebelumnya. Pendekatan berdasar teori
immunopatologi, bahwa sesudah mendapat infeksi virus dengue dari salah satu
serotype makan akan terjadi kekebalan terhadap virus tersebut seumur hidup, tetapi
tidak melindungi terhadap serotype virus lain. Teori ini berkembang menjadi teori
infeksi sekunder, jika sseseorang mendapat infeksi primer dengan satu jenis virus
kemudian mendapat infeksi sekunder dengan jenis virus lain, maka resiko besar akan
terjadi resiko berat.
Riwayat Kesehatan Lingkungan
Tempat tinggal meliputi jarak, kepadatan, hygiene lingkungan menentukan
prevalensi.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Pasien tampak pucat, sangat lemah, gelisah dan mungkin koma.
Sistem Respirasi
Penderita tampak sesak / dyspnea ( karena terdapat cairan di dalam rongga
pleura ), respirasi rate meningkat, ronchi basah halus, terjadi asidosis metabolic (ph,
pCo2, BE ).
Sistem Kardiovaskuler
Demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan pada denyut nadi ( cepat,
lemah sampai tidak teraba ), ekstremitas dingin disertai kongesti kulit, tekanan nadi
menurun menjadi 20mmHg atau kurang. Untuk menilai tekanan nadi perhatikan
tekanan sistolik dan diastolic contoh : 100 / 90 mmHg berarti tekanan nadi 10 mmHg,
atau hipotensi ( tekanan sistolik turun sampai 80 mmHg atau kurang. Vasokontriksi
perifwer mengurangi perfusi non esensial di kulit sehingga terjadi sianosis,
pemanjangan kapiler refill (>5 detik), penurunan trombosit menjadi <100.000/mm3,
peingkatan hematokrit > 20% menggambarkan perembesan plasma sehingga
diperlukan terapi cairan.
Sistem persyarafan
Penderita tampak gelisah, monitor tingkat kesadaran (baik kualitatif maupun
kuantitatif ).
Sistem Genitourinaria
Terdapat oliguri bahkan anuri, terkadang ditemukan hematuri.
Sistem Pencernaan
Terdapat perdarahan gastrointestinal seperti hematemesis, melena ( pasien
yang mengalami perdarahan gastrointestinal biasanya dipasang NGT untuk
membantu pengeluaran dari lambung, NGT perlu dibilas denagn NaCl karena sering
terdapat bekuan darah, namun harus hati hati 0, nyeri perut retrosternal,
hepatomegali (derajat pembesaran hati tidak sejajar dengan besarnya penyakit, nyeri
tekan di daerah hati sering kali ditemukan dan tampak jelas pada anak besar hal ini
terkait dengan perdarahan, asites, perdarahan gusi (jarang ditemukan )
Sistem musculoskeletal / Integumen
Terdapat echimosis atau purpura, petecchie (adalah tanda perdarahan yang
paling sering ditemukan untuk membedakannya dengan gigitan nyamul yang dapat
dilakukan penekanan dengan penggaris transparan, jika bintik merah hilang maka
bukan petechie), hiperpireksia; kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai 40 dan dapat
dijumpai kejang demam (akhir fase demam dapat merupakan awal penyembuhan
tetapi pula sebagai awal fase syok).
2.
3.
Hypertermi
4.
5.
Takut / cemas
6.
7.
8.
PK : Perdarahan gastrointestinal
1. Takut / cemas berhubungan dengan perawatan kedaruratan
Kriteria hasil :
Pasien tetap tenang
Intervensi :
a.
b.
c.
b.
c.
d.
e.
Tanda vital
Tidak stabil
7ml/kgBB/1jam
10ml/kgBB/jam
Tanda vital
5ml/kgBB/1jam
3ml/kgBB/jam
15ml/kgBB/jam
Hct masih tinggi
Dipertahankan
Dalam 24-48 jam
Hct >5%
(Hb , 1-2 g/dl)
RR
Sesak +
Keloid /plasma
darah segar
10ml/kgBB/1jam
10 ml/kgBB/1jam
Bagan : tata laksana demam berdarah dengue grade III dad IV (syndrome syock
dengue)