Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB
LATARI
BELAKAN
PENDAHULUAN
G
RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana
mekanisme
kerja senjata
api?
Bagaimana
mekanisme
terjadinya
luka akibat
senjata api?
Apa saja
jenis-jenis
senjata api?
Bagaimana
pemeriksaan
forensik untuk
mengindentifikasi
luka akibat
tembakan senjata
api?
Tujuan
Umum
Mengetahui definisi luka tembak
Tujuan
Peneliti
an
Tujuan
Khusus
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat
Teoritis
Manfaat Aplikatif
Bagi
Mahasiswa
Bagi Tenaga
Medis
Bagi
Masyarakat
Definisi
Trauma tembus yang disebabkan oleh peluru
atau proyektil yang ditembakkan melalui
senjata api
Luka Tembak
Keluar
Tempel
Jarak dekat
Jarak Menengah
Jarak Jauh
Komposisi
Luka Tembak Masuk
Luka Tembus
Kelim lecet
Kelim Tatto
Kelim Jelaga
Kelim
Tatto
Kelim
lecet
Kelim
Jelaga
Luka Tembak Tempel
Kelim Tato
Jarak Menengah
Jarak Jauh
JENIS SENJATA
TENAGA
PENDORONG
CARA
MENGGUNAKAN
SENAPAN, HANDGUN
PANJANG
LARAS
PERMUKAAN
DALAM LARAS
SENJATA ANGIN
LARAS PANJANG
SENJATA API
SENJATA
RIFLE
S
SHOTGUN
Marinir
Amerika
Serikat
menembakka
n senapan
gentel
Benelli M4
saat latihan
Senjata api
laras pendek
REVOLVER
PISTOL
Senjata Api
Laras Panjang
SKS-45
Anak peluru ,
Api ,
Asap & jelaga ,
Butir mesiu
Kelim Lecet
Kelim Kesat
Kelim Tattoo
Kelim Jelaga
Kelim Api
Jejak Laras
Luka Tembus
Kelim lecet
Kelim Tatto
Kelim Jelaga
Internal
BALISTIK
Eksterna
l
Terminal
Balistik internal
Ekspansi terkendali dari gas pembakaran
mesiu menghasilkan tekanan (gaya /
daerah). Energi yang ditransmisikan ke
peluru akan tergantung pada kekuatan
massa, interval waktu dan gaya
diterapkan. Perjalanan peluru melalui
laras senapan ditandai dengan
meningkatkan percepatan gas untuk
memperluas pendorong di atasnya. Tetapi
penurunan tekanan dalam barel sebagai
akibat dari pengembangan gas. Sampai
titik tekanan berkurang, semakin panjang
laras, semakin besar percepatan peluru.
Balistik eksternal
Balistik terminal
Laserasi
Kavitasi
Gelombang
kejut
Lokasi
Jarak dari puncak kepala atau telapak kaki
serta ke kanan dan kiri garis tengah tubuh
Lokasi secara umum terhadap bagian
tubuh
Perubahan
Oleh tenaga medis
Oleh bagian pemakaman
Track
Penetrasi organ
Arah
Kerusakan sekunder
Kerusakan organ individu
Luka keluar
Lokasi
Karakteristik
Proses terjadinya
tembakan
1.
Jenisnya
Kalibernya
2. Cara melakukan tembakan
Jarak tembak
Arah tembakan
Daya tembus
VeR
Luka tembak
Jejas laras
Perkiraan
Kelim api
Atau
Kelim jelaga
penentuan
Kelim Tato (tatoase)
Jarak tembak
Pemeriksaan Mikroskopik
1. Kompresi, elongasi, dan pipihnya sel epitel kulit
disekitar luka tembak
2. Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang bercampur
butir-butir mesiu
3. Epitel nekrose, koagulatif, sembab, dan vakuolisasi
sel-sel basal
4. Jaringan kolagen kulit menyatu dengan pewarnaan HE
sehingga lebih terlihat biru (basofilik steining)
5. Tampak perdarahan baru dalam epidermis dengan
butir mesiu
6. Inti sel dermis mengkerut, vakuolisasi, dan piknotik
7. Butir mesiu tampak sebagai benda tak beraturan,
warna hitam kecoklatan
Lanjutan
8. Pada luka tembak tempel hard contact permukaan kulit
tidak didapatkan butir mesiu, butir mesiu akan didapatkan
dilapisan bawahnya , khususnya di sepanjang tepi saluran
luka
Pemeriksaan Penunjang
Mendoku
mentasik
an arah
peluru
Melihat
apakah
peluru /
bagianny
a masih
di dalam
tubuh
Mengiden
tifikasi
jenis
amunisi
yang
digunaka
n
X-ray
Menentuk
an letak
peluru
Menentuk
an letak
fragmen
kecil
peluru
yang
ditinggalk
an
Pemeriksaan Lain
Tes Parafin
Tes untuk
mendeteksi nitrit dan
nitrat
Dilakukan untuk
mendeteksi sisa
mesiu yang
menempel pada
jaringan kulit
Bisa negatif palsu
apabila tercemar
tembakau, kacang,
pupuk, atau obatobatan
Menggunakan kasa
yang sudah dibasahi
dengan asam klorida
Untuk mendeteksi
adanya unsur logam
seperti merkuri,
antimony, barium,
atau timah hitam
Neutron Activation
Analysis
Lebih sensitif untuk
mendeteksi logam
seperti tes Harrison
dan Galroy meskipun
jaringan sudah
dibersihkan
Tes lain yang lebih
sensitif yaitu Atomic
Absorbtion
Spectroscopy (AAS)
atau Flameless
Atomic Absorbtion
Spectroscopy (FAAS)
343 m/s
288 m/s
300 m/s
Bullets
Shap Velocity(
e
m/s)
Mass(g)
Energy(J)
FMJ RN 380
Roun
d
Nose
288
6.16
256
FMJ,FP 40 S&W
Flat
point
300
11.66
524
FMJ,RN 9x19 mm
Luger
Roun
d
Nose
343
7.45
440
KESIMPULAN
SARAN
Penelitian kedepan lebih mudah diakses
Dokter
mengenali berbagai karakteristik
luka tembak
Hati-hati dalam menangani luka tembak
tidak merusak barang bukti
Penelitian
menggunakan teknologi yang
semakin canggih
THANK YOU