Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Page
Tujuan
pembahasan
makalah
adalah
untuk
mengetahui
bagaimana
BAB II
Page
PEMBAHASAN
Contoh:
Janji-janji yang disampaikan oleh calon presiden pada waktu
kampanye pilkada (pemilihan kepala daerah) amat menarik. Pemberantasan
korupsi, kolusi, dan nepotisme dikalangan pejabat daerah merupaan prioritas
utama yang akan segera dilaksanakan untuk menjamin terselenggaranya
pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa. Kesejahteraan petani, nelayan,
dan buruh serta karyawan baik negeri maupun swasta akan ditingkatkan.
Anggaran pendidikan pun akan dinaikkan sampai dua kali lebih besar dari pada
anggaran
sebelumnya.
Gedung-gedung
sekolah
dan
peralatannya
akan
diperbaharui dan ditambah. Selain itu, tidak akan ada lagi anak yang tidak mampu
bersekolah karena SPP dan buku murid-murid SD/MI sampai SMA/MA yang
berasal dari keluarga kurang mampu akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
2. Paragraf Induktif
Page
Page
dan tenggorokan. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu
keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga tidak dapat
menjalankan fungsi normalnya.
Setiap saat Anda akan kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin
dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus
digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air.
Bayangkan saja apa yang akan terjadi pada manusia jika persediaan air telah
habis. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus peduli, menjaga dan
melestarikan lingkungan kita agar kelak sumber air kita tidak habis dan
tidak akan terjadi krisis air bersih.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah kalimat utamanya berada di tengah paragraf.
Contoh:
Sepulang mudik, mobil Saipul Jamil mengalami kecelakaan di Tol
Padalarang Km 97 arah Jakarta. Malang baginya, kecelakaan itu menewaskan istri
tercintanya, Virginia. Saipul sendiri dan beberapa penumpang lainnya selamat
walau luka-luka. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, musibah yang
dialami Saipul bak tak ada hentinya. Ia ditetapkan sebagai tersangka atas
musibah yang dialaminya. Padahal, Saipul sudah bersumpah, dia tidak dalam
keadaan mengantuk. Saat peristiwa kecelakaan terjadi, ia dalam kondisi bugar.
5. Paragraf Tanpa Kalimat Utama
Paragraf tanpa kalimat utama ini biasanya digunakan dalam narasi atau
deskripsi.
Contoh:
Page
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan
akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyianyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih
berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan
semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi
dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai
tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku.
Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyianyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku
ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya,
terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan
seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah
ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore
menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
2.2 Berdasarkan Sifat dan Tujuan
1. Paragraf Deskripsi
Paragraf ini bertujuan memberikan kesan/impresi kepada pembaca
terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin
disampaikan penulis. Dengan deskripsi yang baik penbaca dapat dibuat seolaholah melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang di uraikan
penulis.
Contoh:
Page
Kali kecil di depan rumah temanku terlihat sangat kotor. Warna airnya
hitam pekat dan berminyak. Di pinggir kali, tampak pula tumpukan sampah yang
umumnya berupa kantong plastik dan botol plastik bekas. Kotoran-kotoran itu
terlihat menghambat laju aliran air atau membuat air tergenang. Dari genangan air
itu, tercium bau busuk yang menyengat hidung.
2. Paragraf Narasi
Paragraf ini
bertujuan
mengisahkan
atau
menceritakan
sesuatu
Page
menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf ini bertujuan
Page
itu benar maka penulis menyertakan bukti, contoh dan berbagai alasan yang sulit
dibantah.
Contoh:
Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan
pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain
ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami
kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah
berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan
pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena
biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana
pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal
demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di
pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan
pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari
masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh
dari kata layak.
5. Paragraf Persuasi
Paragraf ini merupakan kelanjutan atau pengembangan dari paragraf
argumentasi. Paragraf persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan,
bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan,
bujukan, rayuan, imbauan atau saran kepada pembaca.
Contoh:
Page
Kawasan puncak adalah salah satu tempat yang sangat cocok untuk
berlibur. Selain keindahan alam, udara yang bersih, keadaan yang nyaman. Disana
juga banyak sekali terdapat tempat-tempat hiburan. Nah, bagi anda yang
menginginkan tempat berlibur yang baik, anda dapat mengunjungi daerah ini.
klimaks
yaitu
apabila
gagasan
utama
mula-mula
b. Analogi
merendam banyak kota di wilayah itu, bahkan ketinggian air banjir bandang
itu bisa mencapai puluhan meter. (Suara Merdeka, 30 Januari 2011: hal. 15).
d. Sebab-Akibat
Dalam hal ini, sebab dapat sebagai gagasan utama sedangkan akibat
sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya.
Contoh:
Pada umumnya masyarakat desa hidup dari pertanian. Pada
masyarakat masyarakat yang demikian luas tanah sangat mempengaruhi
kemakmuran mereka. Ketika penduduk desa belum begitu banyak dan luas,
daerah pertanian masih cukup untuk menghidupi mereka, tidak ada persoalan.
Sekarang penduduk desa terus bertambah, sedangkan tanah yang digarap
semakin sempit.
e. Definisi Luas
Defininisi luas dalam pembentukan paragraf adalah usaha untuk
memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.
Contoh:
Pengajaran mengarang sebagai kegiatan terpadu, biasanya ditunda
sampai siswa agak mampu menggunakan bahasa lisan, seperti dalam pelajaran
membaca. Pada tahap awal, latihan mengarang itu biasanya digunakan untuk
memperkuat kemampuan dasar seperti: ejaan, pungtuasi, kosa kata, kalimat,
dan lain-lain. Kemudian kemampuan mengarang dijadikan pelajaran
tersendiri, yakni pengajaran mengarang. Jadi, mengarang adalah suatu
kemampuan
yang
kompleks
yang
menggabungkan
sejumlah
unsur
f. Klasifikasi
Klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokkan barangbarang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
Contoh:
Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis dituntut beberapa
kemampuan, antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan
dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan
kebahasaan ialah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi,
dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan
ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan,
subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan
yang sistematik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang dirangkai atau dihubungkan
sehingga membentuk suatu gagasan tertentu. Paragaf dibedakan menjadi tiga yaitu
BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA
14
paragraf yang terbentuk berdasarkan sifat dan tujuan, berdasarkan letak kalimat
utamanya, dan berdasarkan isinya. Sebuah paragraf yang baik harus memperhatikan
beberapa persyaratan agar terbentuk suatu gagasan yang mudah dimengerti oleh para
pembaca.
3.2 Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan
sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus
seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah
dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Zaenal. dkk. 2004. Kaidah dan Pelatihan Bahasa Indonesia. Bandung: Insan
Mandiri.
Tarigan, Djago. 1996. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya.
Bandung: Angkasa.
Wahyu, Cecep. dkk. 2009. Kaidah dan Pelatihan Bahasa Indonesia. Bandung: Insan
Mandiri.
http://diaryapipah.blogspot.com/2011/10/jenis-paragraf-dan-pengembangannya.html.