Você está na página 1de 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Adapun yang melatarbelakangi masalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari dan ditugaskan oleh dosen
pembimbing dengan judul Jenis-jenis Paragraf dan Pengembangannya.
Jenis paragraf ada perkembangannya yaitu tergantung pada penempatan
kalimat topik, bentuk kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat topik.
Berdasakan hal itu, terdapat sepuluh jenis paragraf, yakni paragraf deduksi, induksi,
campuran, perbandingan, pertanyaan, sebab akibat, contoh, perulangan, definisi, dan
deskriptif.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apa saja jenis-jenis paragraf?
2. Bagaimana pengembangan paragraf?
3. Bagaimana teknik pengembangan paragraf?

1.3 Tujuan Pembahasan

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

Tujuan

pembahasan

makalah

adalah

untuk

mengetahui

bagaimana

perkembangan paragraf dan mengetahui jenis-jenis paragraf dalam bahasa Indonesia.

1.4 Manfaat dan Kegunaan Pembahasan


Dalam pembahasan makalah ini ada beberapa manfaat dan kegunaan
diantaranya untuk mengetahui jenis-jenis paragraf dan pengembangannya, sehingga
kita bisa mengaplikasikannya dalam pembuatan artikel, makalah, karangan, dan yang
lainnya.

BAB II

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

PEMBAHASAN

2.1 Jenis Paragraf


Adapun jenis-jenis paragraf antara lain:
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal
paragraf (tidak selalu terdapat pada kalimat pertama, sebab banyak paragraf yang
kalimat pertamanya berupa kalimat transisi). Kalimat transisi merupakan konjungsi
yang berguna sebagai penghubung antar kalimat dalam suatu paragraf.

Contoh:
Janji-janji yang disampaikan oleh calon presiden pada waktu
kampanye pilkada (pemilihan kepala daerah) amat menarik. Pemberantasan
korupsi, kolusi, dan nepotisme dikalangan pejabat daerah merupaan prioritas
utama yang akan segera dilaksanakan untuk menjamin terselenggaranya
pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa. Kesejahteraan petani, nelayan,
dan buruh serta karyawan baik negeri maupun swasta akan ditingkatkan.
Anggaran pendidikan pun akan dinaikkan sampai dua kali lebih besar dari pada
anggaran

sebelumnya.

Gedung-gedung

sekolah

dan

peralatannya

akan

diperbaharui dan ditambah. Selain itu, tidak akan ada lagi anak yang tidak mampu
bersekolah karena SPP dan buku murid-murid SD/MI sampai SMA/MA yang
berasal dari keluarga kurang mampu akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
2. Paragraf Induktif

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di bagian


akhir (biasanya menggunakan konjungsi penyimpul antar kalimat, seperti: jadi,
maka, dengan demikian, akhirnya, karena itu).
Contoh:
Kecelakaan kendaraan bermotor akhir-akhir ini sering sekali terjadi dan
banyak merenggut banyak nyawa bahkan menurut Ditlantas kejadian kecelakaan
tahun ini mencapai dua kali lipatnya dari tahun sebelumnya dan seringkali
kecelakaan tersebut dialami oleh motor, mungkin karena kelebihan beban atau
kurang berhati-hati dijalan. Namun kecelakaan tersebut bukan saja karena
kesalahan manusia banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan
dijalan raya misalnya saja jalan yang rusak, tidak dilengkapi dengan lampu jalan
dan banyak faktor lainnya. Oleh karena itu, kita sebagai pengguna jalan harus
berhati-hati setiap saat, dan jaga kesehatan kita jika ingin melakukan
perjalan jauh.
3. Paragraf Deduktif-Induktif
Kalimat utamanya berada di awal dan sekaligus di akhir paragraf.
Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan dapat hidup tanpa
air. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, bayangkan saja manusia bisa
menahan lapar berhari-hari namun manusia tidak bisa menahan kebutuhan akan
air karena air merupakan komponen utama dari tubuh, rata-rata tiap orang
memiliki 60% air dari berat tubuhnya. Semua sistem didalam tubuh tergantung
oleh air. Sebagai contoh, air akan membilas racun dari organ vital, membawa
nutrisi ke sel tubuh dan menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

dan tenggorokan. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu
keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga tidak dapat
menjalankan fungsi normalnya.
Setiap saat Anda akan kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin
dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus
digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air.
Bayangkan saja apa yang akan terjadi pada manusia jika persediaan air telah
habis. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus peduli, menjaga dan
melestarikan lingkungan kita agar kelak sumber air kita tidak habis dan
tidak akan terjadi krisis air bersih.

4. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah kalimat utamanya berada di tengah paragraf.
Contoh:
Sepulang mudik, mobil Saipul Jamil mengalami kecelakaan di Tol
Padalarang Km 97 arah Jakarta. Malang baginya, kecelakaan itu menewaskan istri
tercintanya, Virginia. Saipul sendiri dan beberapa penumpang lainnya selamat
walau luka-luka. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, musibah yang
dialami Saipul bak tak ada hentinya. Ia ditetapkan sebagai tersangka atas
musibah yang dialaminya. Padahal, Saipul sudah bersumpah, dia tidak dalam
keadaan mengantuk. Saat peristiwa kecelakaan terjadi, ia dalam kondisi bugar.
5. Paragraf Tanpa Kalimat Utama
Paragraf tanpa kalimat utama ini biasanya digunakan dalam narasi atau
deskripsi.
Contoh:

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan
akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyianyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih
berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan
semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi
dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai
tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku.
Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyianyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku
ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya,
terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan
seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah
ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore
menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
2.2 Berdasarkan Sifat dan Tujuan
1. Paragraf Deskripsi
Paragraf ini bertujuan memberikan kesan/impresi kepada pembaca
terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin
disampaikan penulis. Dengan deskripsi yang baik penbaca dapat dibuat seolaholah melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang di uraikan
penulis.
Contoh:

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

Kali kecil di depan rumah temanku terlihat sangat kotor. Warna airnya
hitam pekat dan berminyak. Di pinggir kali, tampak pula tumpukan sampah yang
umumnya berupa kantong plastik dan botol plastik bekas. Kotoran-kotoran itu
terlihat menghambat laju aliran air atau membuat air tergenang. Dari genangan air
itu, tercium bau busuk yang menyengat hidung.
2. Paragraf Narasi
Paragraf ini

bertujuan

mengisahkan

atau

menceritakan

sesuatu

(mementingkan urutan/kronologis cerita).


Contoh :
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan
akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyianyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih
berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan
semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi
dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai
tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku.
Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyianyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku
ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya,
terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan
seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah
ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf ini bertujuan

memaparkan, menjelaskan, menyampaikan

informasi, mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau


paksaan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Biasanya digunakan untuk
menyajikan pengetahuan/ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah, metode,
cara dan proses terjadinya sesuatu.
Contoh :
Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh
manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan-bahan
bakarnya yakni makanan yang ditelan menjadi energi panas dan energi mekanis.
Nasi yang anda makan pada waktu sarapan akan dibakar dalam tubuh persis
sebagaimana bensin dibakar dalam disilinder mesin mobil. Sebagian dari energi
kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat
tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis (mesin) yang
memungkinkan otot-otot anda dapat memompa darah dalam tubuh atau
menggerakkan dada anda pada waktu bernapas.
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf ini bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini
penulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

itu benar maka penulis menyertakan bukti, contoh dan berbagai alasan yang sulit
dibantah.
Contoh:
Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan
pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain
ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami
kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah
berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan
pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena
biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana
pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal
demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di
pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan
pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari
masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh
dari kata layak.

5. Paragraf Persuasi
Paragraf ini merupakan kelanjutan atau pengembangan dari paragraf
argumentasi. Paragraf persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan,
bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan,
bujukan, rayuan, imbauan atau saran kepada pembaca.
Contoh:

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Page

Kawasan puncak adalah salah satu tempat yang sangat cocok untuk
berlibur. Selain keindahan alam, udara yang bersih, keadaan yang nyaman. Disana
juga banyak sekali terdapat tempat-tempat hiburan. Nah, bagi anda yang
menginginkan tempat berlibur yang baik, anda dapat mengunjungi daerah ini.

2.3 Pengembangan Paragraf


Nasucha dkk. (2009) mengemukakan 2 macam pengembangan paragraf, yaitu:
1. Secara Alamiah
Pengembangan secara alamiah dilakukan dengan menggunakan pola yang
sudah ada pada objek atau kejadian yang dibicarakan. Macam pengembangan
alamiah itu sendiri meliputi:
a. Urutan Ruang (Spasial)
Urutan ruang (spasial) menggambarkan sesuatu dari satu titik ketitik
berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.
b. Urutan Waktu (Kronologis)
Urutan waktu (kronologis) menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan.

2. Klimaks dan Antiklimaks


a. Klimaks
Pengembangan

klimaks

yaitu

apabila

gagasan

utama

mula-mula

dikembangkan dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA


10

kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan gagasan lain hingga ke


gagasan yang paling tinggi kedudukan atau kepentingannya.
b. Antiklimaks
Pengembangan antiklimaks yaitu apabila penulis mulai dari suatu gagasan
atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahanlahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang
paling rendah.

3. Umum ke Khusus dan Khusus ke Umum


a. Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara pengarang
menunjukan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan
dengan bertolak dari segi-segi tertentu.
Contoh:
Orang yang terserang influenza dan batuk dapat disembuhkan dengan
rimpang kencur yang ditumbuk dan diperas airnya, lalu diminum beberapa
sendok. Orang yang terserang radang lambung dapat diobati dengan
mengunyah-unyah rimpang kencur sebesar ibu jari dan ampasnya dibuang,
begitu juga bila masuk angin. Penderita diare ternyata dapat disembuhkan
dengan dua iris rimpang kencur sebesar ibu jari yang diparut, ditambah air
hangat, lalu diminum. Jadi, beberapa penyakit dapat diobati dengan meminum
air rimpang kencur.

b. Analogi

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA


11

Analogi adalah perbandingan yang sistematis dari dua hal yang


berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua
hal tadi.
Contoh:
Perawatan tanaman dilakukan dengan seksama, yaitu diberi pupuk,
disirami, dan menyiangi rumput yang mengganggu. Sehingga tanaman
tumbuh subur dan berkualitas baik. Jika berbuah dapat dinikmati dengan rasa
puas. Begitu pula manusia. Sejak bayi, sang ibu memperhatikan gizi, memberi
kasih sayang dan pendidikan yang layak, serta menghindari hal-hal negatif.
Kelak si anak menjadi orang yang berguna dan keberadaannya dibutuhkan
orang. Jadi, merawat dan membesarkan anak hingga menjadi orang yang
berguna seperti merawat tanaman untuk memperoleh kualitas baik.
c. Contoh-contoh
Gagasan yang sifatnya terlalu umum atau generalisasi memerlukan
ilustrasi atau contoh yang konkret agar dapat dipahami pembaca. Pengalaman
pribadi merupakan contoh yang paling efektif untuk setiap pengarang.
Contoh:
Dalam beberapa bulan terakhir dunia seperti dilanda keanehan alam
dan cuaca yang ekstrem. Anomali cuaca ini menyebabkan badai salju hebat di
Inggris, Amerika, dan beberapa Negara Uni Eropa. Begitu pula wilayah Asia
dilanda berbagai bencana alam. Yang memiliki musim dingin tak pelak
dilanda musim dingin yang menggigit abnormal. Bahkan di Australia turun
salju di tengah musim panas. Lalu, di Brisbane terjadi banjir bandang yang

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA


12

merendam banyak kota di wilayah itu, bahkan ketinggian air banjir bandang
itu bisa mencapai puluhan meter. (Suara Merdeka, 30 Januari 2011: hal. 15).
d. Sebab-Akibat
Dalam hal ini, sebab dapat sebagai gagasan utama sedangkan akibat
sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya.
Contoh:
Pada umumnya masyarakat desa hidup dari pertanian. Pada
masyarakat masyarakat yang demikian luas tanah sangat mempengaruhi
kemakmuran mereka. Ketika penduduk desa belum begitu banyak dan luas,
daerah pertanian masih cukup untuk menghidupi mereka, tidak ada persoalan.
Sekarang penduduk desa terus bertambah, sedangkan tanah yang digarap
semakin sempit.

e. Definisi Luas
Defininisi luas dalam pembentukan paragraf adalah usaha untuk
memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.
Contoh:
Pengajaran mengarang sebagai kegiatan terpadu, biasanya ditunda
sampai siswa agak mampu menggunakan bahasa lisan, seperti dalam pelajaran
membaca. Pada tahap awal, latihan mengarang itu biasanya digunakan untuk
memperkuat kemampuan dasar seperti: ejaan, pungtuasi, kosa kata, kalimat,
dan lain-lain. Kemudian kemampuan mengarang dijadikan pelajaran
tersendiri, yakni pengajaran mengarang. Jadi, mengarang adalah suatu
kemampuan

yang

kompleks

yang

menggabungkan

sejumlah

kemampuan yang berlain-lainan.


BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA
13

unsur

f. Klasifikasi
Klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokkan barangbarang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
Contoh:
Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis dituntut beberapa
kemampuan, antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan
dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan
kebahasaan ialah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi,
dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan
ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan,
subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan
yang sistematik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang dirangkai atau dihubungkan
sehingga membentuk suatu gagasan tertentu. Paragaf dibedakan menjadi tiga yaitu
BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA
14

paragraf yang terbentuk berdasarkan sifat dan tujuan, berdasarkan letak kalimat
utamanya, dan berdasarkan isinya. Sebuah paragraf yang baik harus memperhatikan
beberapa persyaratan agar terbentuk suatu gagasan yang mudah dimengerti oleh para
pembaca.

3.2 Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan
sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus
seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah
dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarati. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta :


PT. Gelora Aksara Permata
Arifin, Zaenal. 2003. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
Keraf, Gorys.1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Plores: Nusa Indah.
BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA
15

Muttaqin, Zaenal. dkk. 2004. Kaidah dan Pelatihan Bahasa Indonesia. Bandung: Insan
Mandiri.
Tarigan, Djago. 1996. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya.
Bandung: Angkasa.
Wahyu, Cecep. dkk. 2009. Kaidah dan Pelatihan Bahasa Indonesia. Bandung: Insan
Mandiri.
http://diaryapipah.blogspot.com/2011/10/jenis-paragraf-dan-pengembangannya.html.

BAHASA INDONESIA JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA


16

Você também pode gostar