Você está na página 1de 6

Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena berhubungan erat
dengan siklus transaksi lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi kompleksitas audit
persediaan antara lain:

Persediaan biasanya merupakan akun terbesar dalam neraca

Persediaan biasanya ada dilokasi yang berbeda sehingga pengendalian fisik dan
perhitungan cukup sulit dilakukan.

Berbagai jenis persediaan seperti permata, bahan kimia dan elektronik biasanya sulit
diamati dan dinilai oleh auditor.

Penilaian persediaan juga sulit dilakukan ketika keusangan persediaan perlu diestimasi
dan biaya manufaktur harus dialokasikan dalam persediaan.

Terdapat beberapa metode penilaian persediaan dan beberapa organisasi


menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk berbagai bagian persediaan hal
ini diperoleh dalam GAAP.

Fungsi-fungsi Bisnis dalam Siklus dan Dokumen Pencatatan Terkait


Pesediaan dapat bervariasi bentuknya tergantung pada sifat bisnis perusahaan. Untuk
bisnis ritel atau penjual dalam partai besar, akun terbesar dalam laporan keuangannya
biasanya adalah persediaan barang dagangan yang tersedia dijual.
Pemeriksaan dilakukan atas akun T dari pendebetan bahan baku, tenaga kerja langsung
dan overhead manufaktur untuk melihat hubungan antara siklus persediaan dan
pergudangan dengan siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus penggajian dan
personalia.
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai dua sistem yang berbeda
namun berkaitan erat yang satu mencangkup aliran fisik barang dan yang lainnya
berkaitan dengan biaya.
Siklus ini terdiri dari enam fungsi yaitu:
1. Pemrosesan Pesanan Pembelian
Permintaan Pembelian merupakan formulir yang digunakan sebagai permintaan kepada
departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan ini biasanya diawali
oleh personel di bagian persediaan ketika bahan baku diperlukan secara otomatis bisa
juga diawali oleh program komputer saat bahan baku mencapai tahap yang ditentukan,
oleh pesanan atas bahan baku yang diperlukan karena pesanan konsumen, ataupun
oleh pesanan yang didasarkan pada penghitungan bahan baku secara periodik.
2. Penerimaan Bahan Baku
Penerimaan atas bahan baku yang dipesan yang merupakan bagian dari siklus akuisisi
Materi Pemeriksaan II
STIE MDP

Andrew, SE., MSi., Ak.

dan pembayaran mencangkup pemeriksaan jumlah dan kualitas bahan baku yang
diterima. Departemen penerimaan akan menyiapkan laporan penerimaan yang menjadi
bagian dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Setelah diperiksa bahan baku
dikirimkan ke bagian penyimpanan sedangkan salinan atas dokumen penerimaan
barang atau notifikasi elektronik atas penerimaan barang dikirimkan ke bagian
pembelian, bagian penyimpanan dan utang dagang.
3. Penyimpanan Bahan Baku
Saat diterima bahan baku biasanya disimpan di bagian penyimpanan. Dan jika
departemen lain membutuhkan bahan baku untuk produksi maka departemen tersebut
menyiapkan dokumen permintaan untuk diserahkan ke bagian penyimpanan bahan
baku. Dokumen permintaan tersebut digunakan untuk memperbarui berkas utama
persediaan perpetual dan mencatat perpindahan dari bahan baku ke akun barang
dalam proses. Pembaharuan ini terjadi secara otomatis bersamaan dengan manajemen
persediaan yang terintergrasi dan sistem perangkat lunak akuntansi yang diterapkan.
4. Pemrosesan Produk
Departemen pengendalian produksi bertanggung jawab atas penentuan jenis dan
jumlah produksi, pengendalian bahan sisa, pengendalian kualitas dan perlindungan
fisik terhadap barang dalam proses. Setiap departemen produksi bertanggung jawab
menelaah proses produksi yang terkomputerisasi dan laporan atas bahan sisa, yang
akan memberikan informasi kepada bagian akuntansi untuk pencatatan pengiriman
bahan baku dan penentuan biaya produksi.
Sistem akuntansi biaya menunjukkan profitabilitas produk untuk perencanaan dan
pengendalian produk dan penilaian persediaan dalam menyiapkan laporan keuangan.
Terdapat dua sistem biaya yaitu:
Sistem biaya pesanan: biaya yang diakumulasikan atas biaya setiap pekerjaan saat
bahan baku dipakai dan biaya tenaga kerja muncul.
Sistem biaya proses: biaya diakumulasikan berdasarkan proses sehingga biaya unit
per proses dibebankan pada produk saat produk melalui proses tersebut.
Pencatatan akuntansi terdiri atas berkas utama, lembar kerja, dan pelaporan yang
diakumulasikan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead menggunakan
sistem biaya pesanan dan proses, di mana biaya tersebut muncul. Saat pekerjaan atau
produk diselesaikan biaya terkait dipindahkan dari barang setengah jadi ke barang jadi
berdasarkan laporan departemen produksi.
5. Penyimpanan Barang Jadi
Saat barang jadi diselesaikan, barang ditempatkan di ruang penyimpanan untuk
menunggu pengiriman. Perusahaan dengan pengendalian internal yang baik akan
menyimpan barang jadi dengan pengendalian fisik yang terpisah dan di wilayah yang
terbatas. Pengendalian atas barang jadi biasanya merupakan bagian dari siklus
penjualan dan penagihan.
6. Pengiriman Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Pengiriman barang jadi harus diotorisasi menggunakan dokumen pengiriman yang
Materi Pemeriksaan II
STIE MDP

Andrew, SE., MSi., Ak.

disetujui.

Berkas Utama Persediaan Perpetual


Berkas Utama Perpetual (Perpetual inventory master file) --- Pencatatan persediaan yang
terkomputerisasi dan diperbarui terus menerus yang menunjukkan pembelian, pemakaian,
penjualan dan persediaan barang dagangan, bahan baku, dan barang jadi.
Pencatatan perpetual yang terpisah biasanya dilakukan untuk bahan baku dan barang jadi.
Kebanyakan perusahaan tidak menggunakan perpetual untuk barang setengah jadi.
Berkas utama persediaan perpetual biasanya mencangkup informasi mengenai unit
persediaan yang dibeli, dijual dan disimpan. Dalam sistem terkomputerisasi yang didesain
dengan rapi, sistem ini juga memasukan informasi mengenai biaya unit.
Untuk pembelian bahan baku berkas utama persediaan diperbarui secara otomatis saat
pembelian persediaan diproses sebagai bagian dari catatan pembelian.
Berkas utama persediaan perpetual barang jadi mencangkup jenis informasi yang sama
dengan perpetual bahan baku, tetapi lebih kompleks jika biaya dimasukkan ke dalam unit.

Pengaruh E-Commerce terhadap Manajemen Persediaan


Manfaat utama internet untuk mengelola persediaan adalah untuk menyediakan informasi
lengkap mengenai persediaan mereka berbasis real time kepada rekan bisnis, diantara
para pemasok dan pelanggan. Informasi mengenai jumlah yang disimpan, lokasi produk
dan data lainnya membantu para pemasok bekerja sama dengan manajemen untuk
mengawasi aliran persediaan. Pelanggan biasanya meminta informasi langsung atas data
persediaan, seperti informasi ketersediaan produk, status pengiriman dan pesanan,
kualitas produk, tingkat kepercayaan dan spesifikasi kompatibilitas untuk diintegrasikan
dengan produk lainnya.
Internet seperti halnya Local area network (LAN) internal lainnya juga membantu
manajemen memantau laporan status persediaan.

Bagian Dari Audit Persediaan


Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktivitas yang
berbeda yaitu:
1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja dan overhead
Bagian audit ini meliputi 3 (tiga) bagian pertama yaitu pemrosesan pembelian
pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Pengujian terhadap
pengendalian akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur tsb harus berjalan efektif dan
transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila tenaga kerja langsung merupakan
bagian penting dalam persediaan manufaktur maka auditor harus melakukan verifikasi
proses akuntansi yang benar atas biaya dalam siklus penggajian dan personalia.
2. Perpindahan internal atas aset dan biaya
Pemindahan

internal

Materi Pemeriksaan II
STIE MDP

dalam

persediaan

meliputi

fungsi

keempat

dan

kelima

Andrew, SE., MSi., Ak.

(Pemrosesan barang dan penyimpanan barang jadi). Klien membukukan aktivitas tsb
dalam pencatatan biaya, yang independen dari siklus lain dan diuji sebagai bagian dari
audit siklus persediaan dan pergudangan.
3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir, Oleh karena
proses ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan maka auditor harus
mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian internal atas pencatatan
pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam verifikasi
akurasi kredit atas persediaan yang dicatat dalam berkas utama persediaan perpetual.
4. Pengamatan fisik atas persediaan
Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk menentukan
apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca dan dihitung
dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti penting yang dapat
digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan penghitungan
persediaan.
5. Penetapan harga dan kompilasi persediaan.
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentukan apakah
klien mengikuti metode persediaan yang sesuai dengan SAK dan konsisten dengan
tahun-tahun sebelumnya. Prosedur yang digunakan auditor untuk melakukan verifikasi
biaya ini disebut pengujian harga. Pengujian Kompilasi Persediaan yaitu pengujian
untuk melakukan verifikasi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas
dan harga persediaan dijabarkan dengan benar, dan persediaan tersebut dijumlahkan
dengan benar untuk menghitung saldo buku besar.

Audit Atas Akuntansi Biaya


Audit atas akuntansi biaya dimulai dengan adanya pemindahan internal aset dari bahan
baku ke barang setengah jadi kemudian menjadi barang jadi. Kita juga berfokus pada
sistem dan pengendalian yang terkait dengan pemindahan biaya persediaan yang
diperhitungkan dalam pencatatan akuntansi biaya.

Pengendalian Akuntansi Biaya


Pengendalian akuntansi biaya adalah proses yang memengaruhi persediaan fisik dan
penelusuran biaya terkait sejak bahan baku dipesan sampai barang selesai diproduksi
dan dipindahkan ke penyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi dua
kategori yaitu:
a. Pengendalin fisik atas bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi.
b. Pengendalian atas biaya terkait.

Pengujian Akuntansi Biaya


Auditor perlu memperhatikan 4 (empat) aspek dalam akuntansi biaya yaitu:
1. Pengendalian fisik atas persediaan
Auditor dapat memeriksa wilayah penyimpanan bahan baku untuk menentukan

Materi Pemeriksaan II
STIE MDP

Andrew, SE., MSi., Ak.

apakah persediaan sudah terlindung dari pencurian dan penyalahgunaan dengan


membatasi akses termasuk dengan menerapkan pengawasan persediaan.
2. Dokumen dan pencatatan dalam pemindahan persediaan
Fokus utama auditor dalam melakukan verifikasi pemindahan persediaan dari satu
lokasi ke lokasi lainnya adalah memastikan bahwa pemindahan memang terjadi,
seluruh pemindahan tercatat daan jumlah, deskripsi serta tanggal pemindahan
sudah dicatat dengan akurat.
Saat mengaudit pemindahan persediaan auditor pertama kali perlu memahami
pengendalian internal klien dalam pencatatan pemindahan sebelum mereka dapat
melakukan pengujian yang relevan, setelah memahami pengendalian internal
mereka dapat dengan mudah melakukan pengujian pengendalian atas pengujian
substatif transaksi dengan memeriksa dokumen dan pencatatan untuk menguji
tujuan keterjadian dan akurasi terhadap pemindahan barang dari penyimpanan
bahan baku ke perakitan manufaktur.
3. Berkas utama persediaan perpetual
Auditor menguji berkas utama persediaan perpetual dengan memeriksa
dokumentasi yang mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persediaan
dalam berkas utama.
4. Pencatatan biaya per unit
Data biaya yang akurat untuk bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead
manufaktur sangat penting agar nilai bahan baku, barang setengah jadi dan
persediaan barang jadi dapat disajikan secara akurat. Untuk mendapatkan data
biaya yang akurat klien harus mengintegrasikan pencatatan akuntansi biaya dengan
pencatatan produksi dan catatan akuntansi lainnya.

Pengamatan Fisik Atas Persediaan


Auditor diharuskan melakukan pengujian pengamatan fisik atas persediaan sejak terjadi
pelanggaran besar yang melibatkan adanya pencatatan persediaan fiktif di tahun 1938
yang dilakukan McKesson dan Robbins Company. Kejahatan ini tidak ditemukan karena
auditor tidak melakukan pengamatan fisik atas persediaan dan pada saat itu memang
tidak dipersyaratkan.
PSA 07 (SA 331) sekarang mensyaratkan auditor untuk memeriksa efektivitas metode klien
dalam penghitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan
kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut auditor harus:

Harus pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.

Mengamati prosedur perhitungan klien

Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur penghitungan mereka

Melakukan pengujian terpisah atas penghitungan fisik.

Poin penting dalam persyaratan PSA 07 adalah adanya perbedaan antara orang yang
melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang bertanggung
Materi Pemeriksaan II
STIE MDP

Andrew, SE., MSi., Ak.

jawab atas perhitungannya. Klien bertanggung jawab untuk menyusun prosedur


penghitungan fisik akurat atas persediaan dan membuat pencatatanya. Auditor
bertanggung jawab mengevaluasi dan mengamati prosedur klien, termasuk melakukan
pengujian penghitungan persediaan dan mengambil kesimpulan apakah persediaan fisik
sudah memadai.

Materi Pemeriksaan II
STIE MDP

Andrew, SE., MSi., Ak.

Você também pode gostar