Você está na página 1de 7

Apa Yang Dimaksud dengan

Full Bodie Money dan Token Money


Paper Halaqoh
Disajikan pada tanggal 13 Januari 2015
Pengasuh:
Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, SH.
Disusun Oleh:
Zainal Arifin
Mahasiswa Semester VIII
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang

Halaqoh Ilmiah

LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR


MALANG
Januari 2015

A. Pendahuluan
1. Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap
orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang
didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran
utang.Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang
lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena
membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga
kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan
produktifitas dan kemakmuran.

2. Fungsi Uang
a. Sebagai Satuan Pengukur Nilai
Dengan fungsi ini maka nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan. Seperti di
Indonesia, rupiah merupakan dasar pengukuran nilai dari barang barang dan jasa jasa yang
dijual di pasar. Seseorang dapat mengukur dan membandingkan harga barang satu dengan harga
barang lainnya, seperti harga seperti harga mobil dan motor.
b. Sebagai Alat Tukar-Menukar
Fungsi ini memisahkan antara keputusan membeli dengan keputusan menjual. Adanya uang
sebagai alat di dalam tukar menukar dapat menghilangkan perlunya ada kesamaan keinginan
saling tukar menukar barang dengan barang (barter). Dengan adanya uang kini lebih mudah karena
uang dapat ditukarkan untuk membeli barang atau sebaliknya barang yang ditukarkan dengan uang.
c. Sebagai Alat Penimbun/ Penyimpan Kekayaan
Kekayaan seseorang dapat berupa barang atau uang. Dalam bentuk barang seperti rumah,
mobil, emas, berlian dan lain sebagainya, sedangkan dalam bentuk uang seperti uang cash, maupun
surat surat berharga seperti saham, obligasi dan lain sebagainya. Dalam pengertian seperti inilah,
uang berfungsi sebagai alat penimbun kekayaan

B. Pembahasan
B.1.1 Full bodied money
Pada jaman kuno, suatu benda tertentu yang memiliki sifat menarik, tahan
lama, dapat dibagi, dan unik, umumnya digunakan sebagai uang yang dipergunakan
secara luas

sebagai media

pertukaran. Koin logam

pertama kali banyak di gunakan pada jaman


terbuat dari

bahan besi

dan

merupakan jenis

dulu. Mulanya

tembaga. Sejalan

dengan

uang yang

koin tersebut banyak


perkembangan ilmu

pengetahuan dan dunia penelitian, peran besi dan tembaga sebagai uang digantikan
masyarakat dengan koin perak dan emas yang dianggap lebih memberikan kenyamanan
dalam penggunaannya. Dalam dunia modern, jenis uang emas dan perak dikeluarkan
oleh pemerintah.
1.2 Ciri full bodie money
Jenis uang full-bodied money memiliki ciri tertentu dimana nilainya sebagai
barang adalah sama dengan nilainya

sebagai uang. Kesamaan nilai dipengaruhi oleh

permintaan dan penawaran. Jika koin emas dianggap lebih bernilai sebagai logam
emas

(atau suatu komoditas) dari pada fungsinya sebagai uang emas (alat tukar),

maka koin emas akan hilang dari perputaran/peredaran sebagai alat tukar dan akan
dilebur untuk dijadikan sebagai komoditas (non-money purpose). Proses

realokasi

penggunaan emas ini (dari alat tukar menjadi komoditas) cenderung akan menurunkan
nilai emas sebagai komoditas dan menaikkan nilai emas sebagai alat tukar yang akan

berhenti setelah nilai emas sebagai komoditas sama dengan nilai emas sebagai alat
tukar.
Sebaliknya, jika emas lebih bernilai ketika difungsikan sebagai uang, maka peran
emas sebagai komoditas industri akan menurun untuk kemudian dijual sebagai koin
emas. Tekanan dari permintaan dan penawaran tersebut akan memastikan bahwa nilai
emas sebagai uang tidak jauh berbeda dengan nilai emas sebagai komoditas. Fakta ini
menumbuhkan kepercayaan terhadap koin emas dan memastikan akseptabilitasnya
sebagai alat tukar.
1.3 Syarat full bodied money
Ada dua syarat yang harus dipenuhi sebuah uang agar dikatakan full bodied money :
1. Ada kebebasan masing-masing orang untuk menempa mata uang, meleburnya,
menjualnya atau memakainya.
2. Tiap orang mempunyai hak yang tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
3. Uang dapat digeser dari pemakaian moneter ke nonmoneter.
Dengan begitu apabila syarat diatas tidak terpenuhi maka tidak dapat dikatakan sebagai full bodied
money.
B.2.1 Pengertian token money
Token money adalah mata uang yang nilai nominalnya (nilai moneternya) lebih tinggi dari
niali intrinstiknya. Maksutnya apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan
yang digunakan untuk membuat, tetapi uang ini dalam peredaran mewakili sejumlah logam
tertentu dengan nilai barangnya sama dengan nilai nominal uangnya. Misalnya, untuk membuat
uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
Pada umumnya di seluruh negara yang ada sekarang ini, lebih banyak terlihat token money
dari pada full bodied money. Contoh yang jelas dari token money adalah uang yang terbuat dari kertas. Jadi baik uang kertas bank maupun uang kertas pemerintah adalah token money. Demikian juga
uang logam pada waktu sekarang ini lebih banyak termasuk golongan token maney.
Uang logam yang ada dewasa ini lebih banyak termasuk golongan dari logam yang rendah
nilainya seperti timah, nikel, platina, dsb. Hanya mata uang yang bahanya terbuat dari emas dan
perak ada kemungkinan masuk kedalam kategori full bodied money, sedangkan mata uang yang
bahanya terbuat dari logam lainnya terlebih-lebih kalau dibuat dari kertas termasuk ke dalam
istilah token money.
Penggunaan uang kertas sebagai uang yang tidak bernilai penuh sangat bermanfaat sekali.
Karena dalam penggunaan uang kertas ini dapat dilakukan pembayaran-pembayaran atau

penyelesaian transaksi-transaksi dalam jumlah yang besar dengan mudah tanpa mengalami
kesulitan seperti kalau kita melakukan pembayaran atau menyelesaikan transaksi-transaksi dalam
jumlah besar dengan uang logam.
Hal ini disebabkan karena hal-hal sebagai berikut :
1. Membawa uang logam dalam jumlah besar merupakan beban yang berat.
2. Bila transaksi terjadi antara pedagang yang tinggal di kota atau daerah yang berjauhan
memerlukan biaya transport yang besar ditambah risiko di jalan.

2.2 Ciri token money


Ciri uang jenis ini adalah adalah
muncul pertanyaan

bagaimana

kepercayaan masyarakat. Selanjutnya

memelihara tingkat

kepercayaan masyarakat

terhadap nilai jenis uang ini? Caranya adalah dengan mengendalikan atau membatasi
pembentukan dan pencetakan uang. Dalam berbagai literature, upaya menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap nilai uang jenis ini dilakukan oleh bank sentral
melalui dengan cara menjaga keseimbangan jumlah uang beredar sesuai dengan
kebutuhan perekonomian.
Dewasa ini bisa dikatakan bahwa semua mata uang dan koin adalah uang dalam
bentuk fiat atau token money, termasuk uang kertas dan logam rupiah yang beredar
di Indonesia. Nilai suatu mata uang tidak lagi ditentukan dari bahan pembuatan uang
namun ditentukan

oleh

kepercayaan masyarakat terhadap

kemampuan

pemerintah yang dalam hal ini adalah bank sentral dalam menjaga kestabilan moneter
yaitu keseimbangan permintaan dan penawaran uang di dalam suatu perekonomian.

2.3 Syarat token money


Suatu benda dapat dijadikan sebagai "token money" jika benda tersebut telah memenuhi
syarat-syarat tertentu:
1. Harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum
suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh
pemerintah yang berkuasa.
2. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability),
3. Kualitasnya cenderung sama (uniformity),
4. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).
5. Uang juga harus mudah dibawa, portable

2.4 Kelebihan token money disbanding full bodied money


Kelebihan dari

token money dibandingkan dengan full-bodied money

adalah penghematan yang diperoleh pemerintah dalam pengadaan uang. Dengan


semakin kecil sumber daya negara yang digunakan untuk mengadakan uang, sumber daya tersebut dapat dialokasikan ke kegiatan sosial produktif lainnya. Kelebihan lainnya adalah bahwa jumlah uang beredar ditentukan oleh manusia, tidak tergantung pada penemuan suatu jenis pertambangan seperti emas.

C. Kesimpulan
Full bodied money adalah uang dimana nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai
uang. Di dalam dunia modern jenis uang full bodied ini berupa emas dan perak (keduanya
merupakan standart logam). Jenis uang full-bodied money memiliki ciri tertentu dimana
nilainya sebagai barang adalah sama dengan nilainya sebagai uang. Kesamaan nilai
dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Ada tiga syarat yang harus di penuhi
agar uang dikatakan sebagai full bodied money yaitu ada kebebasan masing-masing orang
untuk menempa mata uang, meleburnya, menjualnya atau memakainya, tiap orang mempunyai
hak yang tidak terbatas dalam menyimpan uang logam, uang dapat digeser dari pemakaian
moneter ke nonmoneter.
Token money adalah mata uang yang nilai nominalnya (nilai moneternya) lebih tinggi dari
niali intrinstiknya. Ciri dari token money adalah tidak lagi ditentukan dari bahan pembuatan
uang namun ditentukan oleh kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan
pemerintah yang dalam hal ini adalah bank sentral dalam menjaga kestabilan moneter
yaitu keseimbangan permintaan dan penawaran uang di dalam suatu perekonomian.
Syarat dari token money harus diterima secara umum (acceptability), bahan yang dijadikan

uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), uang juga harus
mudah dibawa, (portable).
Kelebihan dari token money dibandingkan dengan full-bodied money adalah penghematan yang diperoleh pemerintah dalam pengadaan uang. Dengan semakin kecil sumber daya negara yang digunakan untuk mengadakan uang, sumber
daya tersebut dapat dialokasikan ke kegiatan sosial produktif lainnya.

Kelebihan

lainnya adalah bahwa jumlah uang beredar ditentukan oleh manusia, tidak tergantung
pada penemuan suatu jenis pertambangan seperti emas.

Daftar Rujukan

BI, Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Perekonomian dan Kebijakan Moneter. Jakarta:
Bank Indonesia. 2012.
Bangkit, Gilang. Analisi dan Estimasi Biaya. Jakarta: Universitas Gunadarma. 2010.
Nurcahyo,

Uang

dan

Lembaga

Keuangan,

(online),

(belajar

ekonomi

bersama

nurcahyo.blogspot.com/artikel/pengertian uang.html) diakses 11 januari 2015.


Retno, Uang dan Standart Moneter, (online), (ekonomi pembangunan.blog.com/artikel/full bodied
money dan token money.html), diakses 11 januari 2015.
Tanpa Nama, Pengertian, Jenis, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Sifat Uang, (online), (berbagi ilmu
perbankan.blogspot.com/artikel/pengertian full bodied money dan token money.html),
diakses 11 januari 2015.

Você também pode gostar