Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi
Hematuria adalah suatu gejala yang ditandai dengan adanya sel darah
merah (eritrosit) dalam urin. Hematuria dapat menjadi tanda bahwa ada batu
ginjal atau tumor dalam
saluran
kemih
(ginjal, ureter,
kandung
2.
dalam 1 L urin.
Hematuria mikroskopis yaitu hematuria yang hanya dapat
diketahui secara mikroskopis atau dengan menggunakan tes dipstick, adanya
darah di urine dalam jumlah sangat kecil sehingga hanya bisa terlihat
dibawah mikroskop. Hematuria mikroskopik didefinisikan >3-5 sel darah
merah/HPF (High power field) pada dua dari tiga spesimen.
3. Total hematuria adalah suatu kondisi dimana darah keluar dari awal hingga
akhir berkemih. Hal ini disebabkan darah sudah berkumpul dari salah satu
organ seperti ureter atau ginjal.
2.
II. Etiologi
Faktor risiko yang dapat menyebabkan hematuria diantaranya :
1. Terlalu sering menggunakan obat analgesik
2. Usia 40 tahun; risiko meningkat dengan usia dan dua kali lebih tinggi pada
3.
4.
5.
6.
7.
pria
Paparan obat-obatan tertentu (phenacetin, siklofosfamid, terapi HIV)
Paparan radiasi panggul
Sejarah gross hematuria
Sejarah infeksi saluran kemih (ISK) atau iritasi membatalkan gejala
Pemaparan bahan kimia atau pewarna (misalnya benzena atau amina
aromatik)
8. Merokok, masa lalu atau sekarang termasuk paparan asap tangan kedua
9. Penyakit urologi Sebelumnya (misalnya batu ginjal, tumor urologik)
Hematuria dapat disebabkan kelainan-kelainan yang berada didalam sistim
urogenitalia atau kelainan yang berada diluar system urogenitalia. Kelainan yang
berasal dari system urogenitalia antara lain adalah :
1. Infeksi / inflamasi antara lain pyelonefritis, glomerulonefritis, ureteritis,
sistisis dan uretritis
2. Tumor jinak atau tumor ganas yaitu tumor wilm, tumor grawitz, tumor
pielum, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hyperplasia
prostat jinak.
3. Kelainan bawaan system urogenital, antara lain : kista ginjal dan ren
mobilis.
4. Trauma yang mencederai system urogenitalia.
5. Batu saluran kemih
Infeksi
Infeksi merupakan salah satu penyebab hematuria yang paling sering.
Infeksi bisa terjadi pada saluran kemih, kandung kemih, atau pada ginjal.
Infeksi terjadi ketika bakteri bergerak naik ke uretra, yaitu saluran yang
membawa urin dari kandung kemih untuk dikeluarkan dari tubuh. Infeksi
juga bisa menyebar atau berpindah ke kandung kemih, bahkan hingga ke
ginjal. Biasanya keadaan ini akan menimbulkan rasa sakit dan keinginan
untuk sering buang air kecil. Infeksi bisa menyebabkan hematuria
di ginjal atau kandung kemih. Batu ini merupakan kristal yang terbentuk
dari mineral dalam urin. Kristal ini dapat berkembang di kandung kemih
atau juga ginjal. Jika batu besar sudah terbentuk, maka akan menyebabkan
lainnya.
Glomerulonefritis
Acute Post-Infectious Glomerulonephritis (APIGN) Penderita dengan
APIGN biasanya menunjukkan gejala hematuria gross dan sembab yang
mendadak setelah mengalami faringitis atau impetigo sebelumnya. Untuk
menegakkan diagnosis APIGN harus dicari adanya riwayat infeksi oleh
kuman streptokokus sebelumnya (ASO titer yang tinggi atau uji
Streptozyme yang positive dan/atau kultur tenggorok yang positif terhadap
Streptococcus -hemoliticus) dan kadar komplemen C3 yang rendah.
Proteinuria dan sel darah merah dalam urin dideteksi dengan uji dipstick.
Pemeriksaan mikroskop urin penting pada penderita yang menunjukkan
gejala-gejala proteinuria, hipertensi, atau sembab. Mikrohematuria dapat
berlanjut sampai 2 tahun pada anak-anak dengan APIGN. Purpura
Henoch-Schnlein (HSP) Nephritis and IgA Nephropathy Pasien dengan
nefropati IgA menunjukkan gejala spesifik berupa hematuria gross
berulang, atau hematuria mikroskopik. Hematuria dan/atau proteinuria
umumnya sudah terdeteksi sebelum timbulnya purpura pada pasien dengan
IgA,
granulomatosis
Wegener,
polyangiitis,
sindrom
napas atas.
Nefritis interstitial
Berbagai penyebab nefritis interstitialis dapat dilihat pada tabel berikut.
Gejala khas berupa lelah, malaise, dan nyeri pinggang. Jumlah kemih bisa
meningkat, menurun atau normal. Urinalisis dapat menunjukkan
hematuria, proteinuria ringan, piuria dengan torak leukosit den eosinofil.
Nefritis interstitialis tidak pernah berupa isolated hematuria atau hematuria
gross.
Infeksi
Infeksi saluran kemih paling sering menimbulkan hematuria gross, tetapi
jarang menimbulkan isolated microhematuria. Infeksi saluran kemih yang
disebabkan oleh bakteri menunjukkan gejala-gejala berupa demam, nyeri
pinggang atau nyeri perut, dan gejala-gejala disuria, frequency, atau
ngompol. Sistitis adenovirus menunjukkan gejala disuria dan hematuria
gross.
Kelainan hematologi
Pasien dengan sickle cell disease atau trait menunjukkan gejala hematuria
gross tanpa nyeri. Hematuria biasanya berulang, dan biasanya berasal dari
ginjal
kiri.
Kadang-kadang
berupa
mikrohematuria
asimtomatik.
ditempat lain.
Nefrolithiasis/Hiperkalsiuria
Gejala nefrolitiasis bervariasi dengan kombinasi kolik ginjal, hematuria
gross, mikrohematuria asimtomatik, atau ditemukan secara kebetulan pada
waktu pencitraan.
Kelainan struktural/massa
Hematuria gross dapat terjadi pada trauma minor pada pasien dengan kista
ginjal atau hidronefrosis akibat obstruksi pada daerah ureteropelvic
junction.
Anomali vaskuler
Trombosis vena renalis jarang menunjukkan gejala hematuria gross, tetapi
trombosis vena renalis merupakan penyebab penting terjadinya hematuria
pada masa neonatus. Malformasi arteriovenous saluran kemih dan
hemangioma jarang menyebabkan hematuria gross episodik. Sangat sulit
hiperkalsiuria,
dan
trauma.
Demikian
pula
sistem
calculi,
hiperkalsiuria,
tumor,
dan
glomerulonefritis,
medullary
sponge
trombosis
kidney.
vena
Angiografi
renalis,
renal
sinistra yang terjepit antara aorta dan arteri mesenterika superior biasanya
menunjukkan gejala loin pain (nutcracker syndrome). Banyak pasien
menunjukkan gejala psikologik atau psikopatologik, sehingga dalam
pemeriksaan hendaklah dicari riwayat psikiatri secara detil, persepsi pasien
tentang nyeri, dan lingkungan psikososial. Nyeri dapat hebat, sehingga
menyebabkan ketergantungan terhadap analgesik. Terapi utama adalah
simtomatik dengan terapi analgesik. Autotransplantasi atau denervasi
dan
sistoskopi
tidak
diperlukan
dalam
evaluasi
striktur urethra.
Latihan fisik
Latihan fisik yang
berat
dapat
menimbulkan
hematuria
gross.
juga
sering
dialami
menstruasinya.
Munchausen Syndrome
8
wanita
muda
pada
awal
hematuria).
Meskipun
beberapa
penyakit
glomerular
dapat
IV. DIAGNOSIS
Pada awal pemeriksaan dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang. Pada penegakan diagnosis gejala
hematuria dapat digunakan alogaritma. Alogaritma yang dicantumkan dibawah ini
9
10
tidak
Nyeri
pinggan
g
ya
Noncontranst
CT
Kreatinin 1.5
Urin K+S (-)
Kreatinin >1.5
Urin K+S (-)
Alergi kontras
tidak
Terdapat
batu
ginjal?
batu e
ya
Pengobatan dan
rujuk urologi
jika perlu
CT Urogram;
IVP+USGinjal
atau IVU; MRI
Jika negatif,
lanjutkan
dengan sitologi
urin
Temuan negatif,
pasien resiko
rendah <40
tahun atau tidak
ada resiko
Follow up: lakukan urinalisis
dan pengukuran tekenan
darah, jika hematuria menetap
>3bln, pertimbangkan rujuk
ke spesialis
Ultrasounografi
ginjal
Jika positif,
rujuk ke
spesialis urologi
Ulangi
urinanalisis
dalam 6
minggu (rujuk
ke urologi jika
diperlukan
Pengobatan
Infeksi saluran
kemih
ataupun
non
glomeruler.
Pemeriksaan
urinalisis
merupakan
12
yang sangat asam (rata-rata : 5,5 6,5) mungkin berhubungan dengan batu
asam urat dan kemungkinan terdapat asidosis pada tubulus ginjal. Sitologi
urine diperlukan untuk mencari kemungkinan adanya keganasan sel-sel
urotelial.
Untuk tes, biasanya petugas laboratorium menempatkan kertas kimia
(yang disebut dipstick) ke dalam urin. Uji dipstick merupakan uji tapis yang
sensitif untuk memastikan adanya darah dalam urin. Dipstick terdiri dari
kertas
yang
diisi
dengan
hydroperoxide
dan
tetramethylbenzidine.
merah terlalu banyak bila dilihat dengan mikroskop, maka dilakukan uji
urunalisi lebih lanjut. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
menegakkan diagnosis dari penyebab hematuria meliputi pemeriksaan
radiologi atau sering disebut imaging radiography, cystoscopy, dan cytology.
Jika dalam analisis urine ditemui adanya protein, nitrit atau leukosit,
maka kemungkinan terjadi infeksi pada saluran urine (urine tract infection /
UTI) yang bisa disebabkan oleh bakteri ataupun virus. Pada glomerular
hematuria akan tampak warna urin coklat/teh/cola, proteinuria positif,
dysmorphic RBCs positif, RBC cats (sel darah merah yang cacat atau
mengelompok bersama untuk membentuk tabung kecil yang mungkin
mengindikasikan penyakit ginjal) juga positif namun tidak ada kristal.
alogaritma
(Gambar.1)
terdapat
beberapa
pemeriksaan
15
porosnya sendiri. Scanner praklinis tersebut sering digunakan untuk hewan kecil
pada in vivo. Kemampuan bahan untuk menipiskan sinar-X diukur dalam satuan
Hounsfield (HU). Nilai redaman untuk sebagian besar jaringan lunak antara 30100 HU. Pengecualian pada jaringan paru-paru dengan nilai-nilai redaman
mendekati -1000 HU (karena kandungan udara yang tinggi) dan jaringan
mineralisasi seperti tulang, dengan redaman nilai sekitar 1000 HU. Agen
pencitraan kontras sering digunakan dan diperlukan untuk visualisasi yang lebih
baik dari jaringan oleh CT X-ray. Sehingga agen kontras dapat: 1) meningkatkan
sensitivitas CT dan meningkatkan perbedaan antara jaringan yang berbeda; 2)
memberikan informasi biokimia tertentu dari sebuah jaringan; atau 3)
memungkinkan evaluasi jaringan/fungsi organ. Agen kontras harus mudah larut
atau membentuk suspensi stabil pada air pada kondisi fisiologis (pH dan
osmolalitas yang sesuai) dengan viskositas rendah; agen kontras dan metabolitnya
harus tidak beracun; dan agen kontras (untuk kebanyakan aplikasi) akan
dibersihkan dari tubuh dalam waktu yang cukup singkat, biasanya dalam beberapa
jam (<24 jam) (Lusic, 2014).
Untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi redaman sinar-X diamati untuk
jaringan biologis, unsur nomor atom yang lebih tinggi (Z) dimasukkan ke dalam
molekul zat kontras. Yodium (Z=53) secara historis atom pilihan untuk aplikasi
pencitraan CT. Molekul kecil agen kontras iodinasi dapat dipisahkan menjadi dua
kategori umum: "Ion," dan "non-ionik". Meskipun banyak digunakan di klinik,
iodinasi
ionic
sebagai
agen
pencitraan
memiliki
beberapa
kelemahan,
16
gadobenate
dimeglumine
(MultiHance,
Bracco
Imaging),
emas
(AuNPs)
adalah
radiopaque
media
kontras
nanoparticulate ideal karena emas memiliki kepadatan tinggi dan nomor atom
tinggi. Emas menyediakan sekitar 2,7 kali lebih besar kontras per satuan berat dari
pada yodium. Nanopartikel ini dari ~ 30 nm diameter menumpuk di sel fagosit
dari hati dan limpa, akibatnya menyediakan agen pencitraan potensial untuk
identifikasi karsinoma hepatoseluler (Lusic, 2014).
Massa ginjal dievaluasi terbaik dengan menggunakan ultrasonografi, CT,
atau MRI. Sensitivitas dan akurasi CT 100% dan 98,3% dibandingkan dengan
60,5% dan 80,9% untuk IVU. Studi prospektif yang membandingkan CT dan IVU
pada pasien yang berbeda dengan hematuria menemukan bahwa Computed
Tomography Urography (CTU) memiliki sensitivitas tinggi dari pada IVU untuk
mendeteksi saluran atas patologi (94,1% vs 50%) (Albani, 2007). CT memiliki
sensitivitas 85% dan spesifisitas 94% untuk diagnosis kandung kemih kanker. CT
memiliki keuntungan dari akurasi yang lebih tinggi, penurunan dosis radiasi,
waktu pemeriksaan lebih cepat, dan meningkatkan ukuran dan lokalisasi batu
(Mcdonald, 2006). Tingkat deteksi untuk massa ginjal sebanding dengan
Magnetic Resonance Imaging, tetapi lebih banyak tersedia dan lebih murah
17
(Grossfeld, 2001). CT lebih mahal dari pada dengan IVU atau US, kontra indikasi
untuk wanita hamil, (radiasi berpotensi membahayakan perkembangan janin),
resiko paparan radiasi, dan terdapat keterbatasan pada pasien tertentu seperti berat
badan berlebih.
b) Intra Venous Pyelography (IVP)
1. Definisi
Ilmu yang mempelajari prosedur/tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan
blass (Vesica urinary) menggunakan sinar X dengan melakukan injeksi media
kontras melalui vena.
Alat
: Pyelogram
Teknik : Radiografi
Pada saat media kontras diinjeksikan melalui pembuluh vena pada tangan
pasien, media kontras akan mengikuti peredaran darah & dikumpulkan dalam
ginjal dan tractus urinary menjadi berwarna putih. Dengan IVP, radiologist dapat
melihat dan mengetahui anatomi serta fungsi ginjal, ureter dan blass.
2. Tujuan pemeriksaan IVP
Pemeriksaan IVP membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada sistem
urinary dengan melihat kerja ginjal ke sistem urinary pasien. Pemeriksaan ini
dipergunakan untuk mengetahui gejala seperti kencing darah (hematuri) dan sakit
pada daerah punggung. Dengan IVP dokter dapt mengetahui adanya kelainan pada
sistem tractur urinary dari : batu ginjal, pembesaran prostat, tumor pada ginjal
ureter dan blass
3. Indikasi Pemeriksaan IVP
Renal agenesis
Polyuria
Congenital anomali :
- Duplication of ureter and renal pelvis
- Ectopia kidney
- Horseshoe kodney
- Malroratio
18
Hydroneprosis
Pyelonepritis
Renal hypertention
4. Kontra Indikasi
Multi myeloma
Neonatus
5. Persiapan Pemeriksaan
Persiapan Pasien
1. Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan
BNO-IVP dilakukan.
2. Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang
berserat.
3. Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur 1
gelas air matang untuk urus-urus, disertai minu air putih 1-2 gelas, lalu
puasa.
4. Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara
guna meminimalisir udara dalam usus.
5. Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan
dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk
mengosongkan blass.
6. Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan dan penandatanganan informed consent.
Persiapan Media Kontras
Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana
jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakn 1-2 cc/kg berat
badan.
19
Spuit 20 cc (2 buah)
2. Peralatan Un-steril
-
Plester
Baju pasien
Tourniquet
20
Bersifat invasif
Relative aman
21
pada
pasien,
yang
menyebabkan
pasien
harus
mendapatkan
pengobatan lanjut.
-
Definisi
Prosedur
Indikasi
Tuberkulosis
22
4.
Kontraindikasi
Kontraindikasi utama untuk semua pasien yaitu yang alergi terhadap iodin dan
memiliki faktor resiko kontras nefropati. Penggunaan metformin harus dihentikan
48 jam sebelum pre dan post prosedur, karena diketahui akan bereaksi dengan
media kontras.
Kontraindikasi yang lain meliputi sindrom hepatorenal, thyrotoxicosis, hamil,
kreatinin yang meningkat.
3.
Keuntungan
Memiliki waktu yang cepat untuk melihat keseluruhan sistem urinari
Anotomi yang mendetail dari sistem pengumpul pada ginjal
Biaya yang lebih murah
Sensitif pada obstruksi akut
IVU merupakan gold standard untuk evaluasi pasien dengan hematuria
dan lebih sensitif dari pada ultrasonografi utuk diagnosis akut
hidronefrosis atau mendeteksi ureteral atau renal calculi
4.
Keterbatasan
Tergantung pada fungsi gijal
Memerlukan media kontras dan radiasi
5.
Instrumen
Peralatan yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan ini terdiri dari meja
radiografi, satu atau dua tabung x-ray dan monitor televisi seperti yang terletak di
ruang periksa. Fluoroscopy akan mengubah sinar-x menjadi gambar video,
digunakan untuk melihat kemajuan prosedur. Video ini diproduksi oleh mesin xray dan detektor yang tergantung di atas meja di mana pasien berbaring.
Sinar-X adalah bentuk radiasi seperti cahaya atau gelombang radio. Sinar-X
melewati sebagian benda, termasuk tubuh. Ketika ditujukkan secara hati-hati
kebagian tubuh yang akan diperiksa, mesin x-ray menghasilkan ledakan kecil
radiasi yang melewati tubuh, merekam gambar pada film fotografi atau detektor
khusus. Ketika media kontras yang mengandung iodine disuntikkan. Media
kontras kemudian akan bergerak menuju ginjal, ureter dan kandung kemih,
sehingga akan terlihat sebagai warna putih terang pada gambar x-ray. Gambar Xray dapat dipertahankan sebagai hard copy film atau, lebih mungkin, sebagai
gambar digital yang disimpan secara elektronik.
Ultrasounografi Ginjal
1.
Definisi
24
Ultrasonografi
dua
dimensi
Menampilkan
gambar
dua
bidang
3.
4.
Gambar 6. Macam-macam
Transduser
gelombang
26
2. Monitor
Monitor adalah layar yang digunakan untuk menampilkan bentuk gambar
dari hasil pengolahan data komputer. Monitor yang digunakan pada awal
penemuan USG masih berupa layar tabung besar yang terpisah dari mesin
USG. Perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat membawa
kemajuan pada teknologi monitor. Kalau pada awal penemuan memakai
layar tabung yang besar kini sudah menggunakan layar kecil dan tipis.
Awal penemuan USG layar monitor masih hitam putih sekarang sudah
berwarna. Layar monitor sekarang juga menjadi satu dengan alat USG
sehingga bentuk USG lebih terlihat kecil.
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG berfungsi mengolah data yang
diterima dalam bentuk gelombang dan mengubah gelombang menjadi
gambar. Mesin USG merupakan pusat pengolah data seperti central
processor unit (CPU) pada komputer. Mesin USG sangat mempengaruhi
hasil pencitraan USG. Semakin baik CPU yang dipakai pada mesin akan
semakin baik dan cepat hasil yang ditayangkan di layar monitor USG.
Kemajuan teknologi juga mempengaruhi perkembangan bentuk mesin
USG. Awal penemuan mesin USG masih berbentuk sangat besar dan berat
sehingga sulit untuk dipindah-dipindahkan, sekarang ukuran mesin USG
sudah sangat kecil. Penggunaan radiologi untuk pemeriksaan toraks
dibandingkan USG toraks lebih menguntungkan terutama untuk pasienpasien gawat darurat. Keuntungan dan kerugian USG dapat dilihat pada
tabel 1. Gambar mesin USG dapat dilihat pada gambar 8.
1. Gambar
Kerugian
yang di dapat
dangkal
2. Gambar
yang
mudah
di
dipindahkan
bawa
dan
terfokus
lebih
sesuai
5.
Indikasi
komplikasi pascabedah
9. Gagal ginjal dengan penyebab yang tidak diketahui
10. Skistosomiasis
6.
Kontraindikasi
Tidak ada
7.
Persiapan
1. Persiapan pasien
Tidak ada persiapan yang diperlukan. Jika yang diperiksa adalah kandung
kemih, pasien harus minum air dahulu.
2. Posisi pasien
Pemeriksaan USG dimulai dengan pasien berbaring telentang. Oleskan jeli
pada abdomen kanan atas
3. Pemilihan transduser
Untuk orang dewasa, gunakan tranduser kurviliner 3,5 Mhz. Untuk anakanak atau orang dewasa yang kurus, gunakan tranduser 5 Mhz.
4. Penyetelan gain yang bener
Pemeriksaan dimulai dengan meletakkan transduser pada abdomen kanan
atas. Arahkan berkas ultrasound secara menyudut jika diperlukan dan atur
28
gain untuk mendapatkan gambar USG parenkim ginjal yang paling jelas
8.
Prosedur Tindakan
Teknik Skening
Ginjal kanan dapat dilihat paling jelas dengan menggunakan hepar sebagai jendela
akustik pada posisi pasien yang telentang. Skening selalu dilakukan pada keadaan
inspirasi yang dalam dan ditahan. Pasien diminta untuk menarik nafas dan
menahannya. Jangan lupa untuk meminta pasien rileks dan bernafas kembali
secara normal. Pemeriksaan USG dimulai dengan skening longitudinal pada
daerah abdomen kanan atas dan kemudian diikuti dengan skening transversal.
Selanjutnya, putar tubuh pasien ke posisi dekubitus lateral kiri untuk melihat
ginjal kanan dalam pandangan koronal.
Untuk melihat ginjal kiri, oleskan jeli pada abdomen kiri. Lakukan skening kiri
dengan urutan yang sama. Jika ginjal kiri tidak dapat dilihat karena adanya gas
yang berlebih pada usus, cobalah dengan posisi dekubitus kanan (berbaring pada
posisi kanan).
Gas dalam usus dapat pula dipindahkan jika pasien minum 3 atau 4 gelas air.
Ginjal kiri kemudian dapat dilihat melalui lambung yang berisi cairan sementara
pasien berada dalam posisi telentang.
Jika ginjal belum dapat dilihat dengan cukup jelas, lakukan skening lewat ruang
sela iga, minta pasien untuk berputar ke dalam posisi telungkup dan oleskan jeli
pada daerah renal kiri dan kanan. Lakukan skening longitudinal dan transversal
pada kedua daerah ginjal.
8.
Interprestasi
Definisi
MRI (magnetic resonance imaging) scan adalah tes pencitraan yang
30
Prinsip dasar MRI adalah inti atom yang bergetar dalam medan magnet. Pada
prinsip ini proton yang merupakan inti atom hidrogen dalam sel tubuh berputar
(spinning), bila atom hidrogen ini ditembak tegak lurus pada intinya dengan radio
frekuensi tinggi di dalam medan magnet secara periodik akan beresonansi, maka
proton tersebut akan bergetar / bergerak menjadi searah / sejajar. Dan bila radio
frekuensi tinggi ini dimatikan, maka proton yang bergetar tadi akan kembali ke
posisi semula dan akan menginduksi dalam satu kumparan untuk menghasilkan
sinyal elektrik yang lemah. Bila hal ini terjadi berulang-ulang dan sinyal elektrik
tersebut ditangkap kemudian diproses dalam komputer akan dapat disusun
menjadi suatu gambar.
3.
(seperti celana dan t-shirt). Beberapa jenis logam dapat menyebabkan gambar
kabur. Kemudian berbaring di atas meja yang sempit, yang slide ke sebuah
terowongan besar berbentuk scanner.
Beberapa pemeriksaan memerlukan pewarna khusus (kontras). Sebagian
besar waktu, pewarna akan diberikan melalui vena (IV) di tangan atau lengan
bawah sebelum ujian. Pewarna membantu ahli radiologi melihat daerah-daerah
tertentu yang lebih jelas.
Perangkat kecil, yang disebut gulungan, dapat ditempatkan di sekitar kepala,
lengan, atau kaki, atau daerah lain yang akan diperiksa. Ini membantu mengirim
dan menerima gelombang radio, dan membantu kualitas gambar.
Selama MRI, operator yang mengoperasikan mesin akan mengamati tampilan
pemeriksaan dari ruangan lain. Tes berlangsung sekitar 30 sampai 60 menit, tetapi
mungkin memakan waktu lebih lama.
4.
pasien
memiliki
ketakutan
terhadap
ruang
sempit
(memiliki
claustrophobia). Anda mungkin akan diberi obat untuk membantu pasien merasa
31
mengantuk dan kurang cemas, atau dokter mungkin menyarankan "terbuka" MRI,
di mana mesin tidak dekat dengan tubuh.
Karena MRI mengandung magnet yang kuat, Maka sebelum tes, memberitahu
dokter jika memiliki:
Katup jantung buatan
Klip aneurisma otak
Jantung defibrillator atau alat pacu jantung
Telinga bagian dalam (koklea) implan
Penyakit ginjal atau dialisis (mungkin tidak dapat menerima kontras)
Baru-baru ini ditempatkan sendi buatan
Stent pembuluh darah
Menggunakan gigi palsu
Benda logam yang tidak diizinkan masuk ke ruangan dengan pemindai MRI:
Barang-barang seperti perhiasan, jam tangan, kartu kredit, dan alat bantu dengar
bisa rusak. Pena, pocketknives, kacamata, Pin, jepit rambut, ritsleting logam, dan
barang-barang logam yang sama dapat mendistorsi gambar.
Pemeriksaan MRI tidak menimbulkan rasa sakit. Jika pasien mengalami
kesulitan berbaring diam atau sangat gugup, kemungkinan dokter akan diberi obat
sebagai penenang. Terlalu banyak gerakan dapat mengaburkan gambar MRI dan
menyebabkan kesalahan.
Mesin menghasilkan berdebar keras dan suara dengungan ketika dihidupkan.
Interkom memungkinkan pasien untuk berbicara dengan seseorang setiap saat.
5.
Indikasi
32
33
Trauma
Metastase
Kelainan vaskular
6.
Interpretasi
Nilai normal
Sebuah hasil yang normal berarti daerah tubuh yang sedang dipelajari terlihat
normal.
Hasil Abnormal
Hasil tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa dan sifat dari masalah.
Berbagai jenis jaringan mengirim kembali sinyal MRI yang berbeda. Misalnya,
jaringan sehat mengirim kembali sinyal yang sedikit berbeda dari jaringan kanker.
7.
Risiko
MRI tidak menggunakan radiasi pengion. Tidak ada efek samping dari medan
magnet dan gelombang radio telah dilaporkan.
Jenis yang paling umum dari kontras (dye) yang digunakan adalah gadolinium.
Hal ini sangat aman. Reaksi alergi jarang terjadi. Namun, gadolinium bisa
berbahaya bagi orang-orang dengan masalah ginjal yang berada di dialisis.
Beritahu dokter sebelum ujian jika Anda memiliki masalah ginjal.
8.
Alat mahal
Waktu pemeriksaan cukup lama
Pasien yang mengandung metal tidak dapat diperiksa teutama alat pemicu
jantung, sedangkan pasien dengan wire & stent ataupun pent boleh diperiksa.
10. Pemeriksaan pada pasien dengan keluhan hematuria
MRI urografi saat ini digunakan sebagai teknik pencitraan alternatif untuk
anak-anak dan wanita hamil dan pasien dengan kontraindikasi untuk kontras
iodinasi media. Pemeriksaan ini memiliki potensi untuk menjadi berguna dalam
mencari kelainan yang penting (misalnya, kanker urothelial, batu, tumor ginjal)
yang menyebabkan hematuria. MRI urografi belum banyak secara luas dalam
praktek klinis, mahal, dan belum dievaluasi untuk efektivitas, sehingga tidak dapat
direkomendasikan sebagai pemeriksaan awal.
MRI tidak umum digunakan dalam evaluasi hematuria karena biaya yang
mahal dan visualisasi terhadap batu ginjal kurang baik. MRI memberikan
gambaran struktur jaringan yang lebih baik dibandingkan CT scan, terutama pada
ginjal dan kelenjar adrenal.
MRU merupakan teknologi yang berkembang dengan potensi untuk
memberikan evaluasi noninvasi menyeluruh dari saluran kemih bagian atas dan
struktur sekitarnya tanpa menggunakan radiasi pengion (one-stop shop).
MRI telah terbukti sebanding dengan CT dalam mendeteksi massa ginjal.
Seperti CT, MRI dapat menunjukkan adanya tumor parenkim dan perinefrik
jaringan ginjal serta mendeteksi metastasis.
Kekurangan dari MRI adalah ketidakpekaan relatif untuk mendeteksi batu
saluran kemih. Dalam satu penelitian di mana MRU dibandingkan dengan CT
noncontrast, MRU lebih rendah daripada dalam mendeteksi kalkuli tetapi
terdeteksi lebih banyak tanda-tanda sekunder obstruksi. Sensitivitas MRU dalam
mendeteksi lesi urothelial juga masih belum jelas, tetapi saat ini tidak dinyatakan
setara dengan IVU atau CTU. Pemeriksaan ini juga hanya memiliki akurasi yang
moderat untuk mendeteksi karsinoma kandung kemih. Kelemahan lain dari MRI
termasuk kali yang relatif lama pencitraan, ketersediaan terbatas, biaya, kepekaan
terhadap gerak, kerentanan terhadap artefak, dan resolusi spasial yang lebih
35
urutan
T1-weighted
gadolinium-ditingkatkan
untuk
Definisi
Kombinasi fisik diagnostik dengan biopsi merupakan alat diagnostik yang efektif
dan efisiensi untuk pemeriksaan patologis mikroskopik.Pemeriksaan patologi ini
juga bermanfaat tidak hanya menegakkan diagnosis dan rencana pengobatan tetapi
juga untuk menentukan prognosis. Berasal dari bahasa latin yaitu bios:hidup dan
opsi:tampilan. Jadi secara umum biopsi adalah pengangkatan sejumlah jaringan
tubuh yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
36
Macam-macam Biopsi
Biopsi tertutup : tanpa membuka kulit, bisa dikerjakan oleh disiplin nonbedah. Bahan sedikit/kurang representative, dapat ditingkatkan dengan
biopsyterbuka, contohnyaFNAB, Core Biopsy, Cairan cyste-sputumdarah-ascites, dan Endoscopy.
Biopsi terbuka: dengan membuka kulit/mukosa, biasanya dikerjakan oleh
disiplin bedah, dan akan mendapatkan spesimen yang lebih representative.
Biasanya dikerjakan oleh disiplin bedah, dengan membuka kulit/mukosa.
Pemeriksaan yang dikerjakan adalah histo-patologi, dan macamnya biopsi
insisi dan biopsi eksisi.
Biopsi Insisional : yaitu pengambilan sampel jaringan melalui pemotongan
dengan pisau bedah. Dengan pisau bedah, kulit disayat hingga menemukan
massa dan diambil sedikit untuk diperiksa.
37
Metode biopsi jarum ini dapat dilakukan pada kelainan ginjal termasuk pasien
dengan hematuria. Biasanya cara ini dilakukan dengan bius lokal (hanya area
sekitar jarum). Bisa dilakukan secara langsung atau dibantu dengan radiologi
seperti X-ray atau USG sebagai panduan untuk membuat jarum mencapai massa
atau lokasi yang diinginkan.
4.
Pasien diminta untuk menandatangani informed consent yang berisi pasien telah
paham terhadap resiko akibat prosedur ini. Dokter sebaiknya mengetahui semua
obat yang digunakan oleh pasien dan alergi pasien terhadap obat tertentu. Pasien
sebaiknya menghindari penggunaan aspirin dan obat-obat pengencer darah
lainnya dalam waktu 1 sampai 2 minggu sebelum prosedur dilakukan. Beberapa
dokter menyarankan pasiennya untuk menghindari makanan dan cairan sebelum
emlakukan pemeriksaan, atau menyarankan pasien untuk makan dalam jumlah
yang secukupnya sebelum dilakukan biopsi sampel darah dan urin diambil untuk
memastikan bahwa pasien tidak memiliki kondisi yang dapat meningkatkan resiko
biopsi.
5.
jarum dimasukkan. Pasien berbaring terlungkup dengan posisi ginjal dekat dengan
permukaan punggungnya. Pasien yang telah mengalami transplantasi ginjal
berbaring terlentang. Dokter akan memberi tanda pada area, membersihkan area
tersebut dan menginjeksikan anestesi lokal. Prosedur biopsi dilakukan dengan
manyuntikkan jarum pada kulit, dokter menempatkan jarum dengan menggunakan
x- ray atau ultrasond untuk menentukan lokasi ginjal dan mengumpulkan jaringan
ginjal tersebut. Pasien diminta untuk menahan nafas ketika dokter menggunakan
alat springloaded untuk memasukkan jarum biopsy dan mengumpulkan jaringan,
biasanya dalam waktu 30 detik atau lebih lama. Dokter mungkin membutuhkan 3
sampai 4 kali memasukkan jarum untuk mengumpulkan sejumlah sampel yang
dibutuhkan. Prosedur ini biasanya membutuhkan waktu 1 jam termasuk waktu
untuk
menempatkan
jarum
pada
ginjal,
membersihkan
area
biopsi,
operasi akan membuat goresan dan dapat melihat ginjal sehingga dapat
mengumpulkan sampel jaringan ginjal.
6. Hasil kidney biopsy
Setelah biopsi dokter akan memeriksa sampel jaringan di laboratorium
menggunakan satu atau beberapa mikroskop, mungkin menggunakan pewarna
untuk mengindentifikasi macam-macam bagian dalam jaringan. Mikroskop
electron juga digunakan untuk memperoleh hasil yang lebih detail.
7. Keuntungan dan kerugian kidney byopsi
Kelebihan biopsi terbuka yaitu memperoleh spesimen yang lebih banyak untuk
diagnosa sehingga akurasi diagnosa hispatologi sangat tinggi. Dan kekurangan
biopsi terbuka antara lain: teknik biopsi lebih sulit sehingga membutuhkan tenaga
yang terlatih, biaya lebih mahal, pemrosesan membutuhkan waktu yang lebih
lama, dapat menimbulkan infeksi, jaringan parut, resiko kontaminasi ke jaringan
sekitar, kerusakan pada tulang dan pendarahan. Sedangkan sejak tahun 1990,
teknik biopsi tertutup dengan pengambilan sedikit sampel yang tidak terlalu
menimbulkan komplikasi lebih disukai. Biopsi tertutup dapat dilakukan dengan
40
teknik CNB (Core Needle Biopsy) dan FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy).
Saat ini FNAB lebih disukai karena mudah dilakukan, tidak menimbulkan banyak
komplikasi dan dapat dilakukan pada pasien rawat inap maupun rawat jalan.
e) Biopsi
1.
Definisi
Kombinasi fisik diagnostik dengan biopsi merupakan alat diagnostik yang efektif
dan efisiensi untuk pemeriksaan patologis mikroskopik.Pemeriksaan patologi ini
juga bermanfaat tidak hanya menegakkan diagnosis dan rencana pengobatan tetapi
juga untuk menentukan prognosis. Berasal dari bahasa latin yaitu bios:hidup dan
opsi:tampilan. Jadi secara umum biopsi adalah pengangkatan sejumlah jaringan
tubuh yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
Dalam melakukan biopsi maka harus memperhatikan prinsip-prinsip dari suatu
biopsi seperti representatif, daerah hemoragis-nekrosis infeksi dan hancur akibat
jepitan/penekanan harus dihindari, hindari masage dan penekanan pada tumor,
biopsi dari lesi kulit atau permukaan mukosa harus menyertakan jaringan sehat,
biopsi dengan lesi yang lebih dalam harus dihindari terjadinya implantasi sel
tumor pada jaringan sehat. Pada biopsi ulang pengambilan lesi yang sama harus
dihindari. Lokasi dan arah insisi pada biopsi harus diperhatikan supaya tidak
mempersulit prosedur selanjutnya.
2.
Macam-macam Biopsi
Biopsi tertutup : tanpa membuka kulit, bisa dikerjakan oleh disiplin nonbedah. Bahan sedikit/kurang representative, dapat ditingkatkan dengan
biopsyterbuka, contohnyaFNAB, Core Biopsy, Cairan cyste-sputumdarah-ascites, dan Endoscopy.
Biopsi terbuka: dengan membuka kulit/mukosa, biasanya dikerjakan oleh
disiplin bedah, dan akan mendapatkan spesimen yang lebih representative.
Biasanya dikerjakan oleh disiplin bedah, dengan membuka kulit/mukosa.
Pemeriksaan yang dikerjakan adalah histo-patologi, dan macamnya biopsi
insisi dan biopsi eksisi.
41
42
Metode biopsi jarum ini dapat dilakukan pada kelainan ginjal termasuk pasien
dengan hematuria. Biasanya cara ini dilakukan dengan bius lokal (hanya area
sekitar jarum). Bisa dilakukan secara langsung atau dibantu dengan radiologi
seperti X-ray atau USG sebagai panduan untuk membuat jarum mencapai massa
atau lokasi yang diinginkan.
4.
Pasien diminta untuk menandatangani informed consent yang berisi pasien telah
paham terhadap resiko akibat prosedur ini. Dokter sebaiknya mengetahui semua
obat yang digunakan oleh pasien dan alergi pasien terhadap obat tertentu. Pasien
sebaiknya menghindari penggunaan aspirin dan obat-obat pengencer darah
lainnya dalam waktu 1 sampai 2 minggu sebelum prosedur dilakukan. Beberapa
dokter menyarankan pasiennya untuk menghindari makanan dan cairan sebelum
emlakukan pemeriksaan, atau menyarankan pasien untuk makan dalam jumlah
43
yang secukupnya sebelum dilakukan biopsi sampel darah dan urin diambil untuk
memastikan bahwa pasien tidak memiliki kondisi yang dapat meningkatkan resiko
biopsi.
6.
Prosedur biopsy
menempatkan
jarum
pada
ginjal,
membersihkan
area
biopsi,
operasi akan membuat goresan dan dapat melihat ginjal sehingga dapat
mengumpulkan sampel jaringan ginjal.
8. Hasil kidney biopsy
44
4.
Pemeriksaan Sistoskopi
1.
Definisi
Suatu pemeriksaan yang mana alat ini dimasukkan sepanjang uratra untuk
memeriksa kandung kemih dan traktus urinarius untuk melihat adanya suatu
abnormalitas struktural atau obstruksi , seperti tumor atau batu. Contoh jaringan
kandung kemih (biopsi) dapat diambil melalui sistoskop untuk kemudian
diperiksa dengan menggunakan mikroskop.
45
2.
Indikasi
3.
Kontraindikasi
sistoskopi.
Resiko-resiko
tersebut
adalah
seperti
Infeksi,
pendarahan dan kerusakan akibat kecelakaan pada dinding kandung kemih namun
kejadian ini sangat jarang.
47
DAFTAR PUSTAKA
Albani JM, Ciaschini MW, Streem SB, Herts BR, Angermeier KW. The role of
computerized tomographic urography in the initial evaluation of
hematuria. J Urol. 2007;177(2):644-648.
Aziz MF, Witjaksono J, Rasjidi HI, 2008, PanduanPelaksaan Medik: Model
Interdisiplin Penata Lasanaan Kanker Serviks dengan Gangguan Ginjal,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Bernard M. Karnath, Gabriel Rodriguez, Roxana Narat, april 2007, evaluatin of
hematuria, Review of Cli nical Sign, Karnathetal: Evaluationof
Hematuria:pp.20 26, 62
Bethesda, MD, 2012, National Kidney and Urologic Diseases Information
Clearinghouse, U.S. Department Of Health And Human Services National
Institutes of Health NIH Publication No. 124559
Brake M, Field S, 2011, DOCTOR ITS RED An Approach to Hematuria in the
ED, Dalhouse university inspiring minds, The Canadian Journal Of
Diagnosis
Choyke PI, 2008, Radiologic Evaluation of Hematuria: Guidelines from the
American College of Radiologys Appropriatness Criteria, American
Family Physician 3 (78):347-352.
Cicco MF et all, 2013, Management of bilateral idiopathic renal hematuria in a
dog with silver nitrate, Department of Clinical Sciences, College of
Veterinary Medicine Veterinary Health Complex, North Carolina State
University CVJ / VOL 54
Concejo AT, 2013, Isolated Gross Hematuria or Associated to Acute Retention of
Urine as a Sign of Urologic Malignant Pathology, Journal of Health
Science 2 (2014) 56-61
Davey P, 2005, At a Galance Medicine, Erlangga, Jakarta, 27
Dugdale DC, 2012, MRI, (online)
[http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003335.htm, diakses 13
Maret 2015]
Dulai M, Chou S, 2013, Hematuria: Nephrological or UrologicalA Practical
Approach, Presented at the 36th Annual Family Practice Review and
Update Course at the University of Calgary in Calgary, Alberta on
November 21, 2011
48
Dyer RB, Chen MYM, Zagoria RJ, 2001, Intravenous Urography: Technique and
Interpretation, RadioGraphics 21 (4) :799824
Emanuel Rubin, Essential of Pathology, Lippincot William & Wikins , 2006
Fine A, 2002, Defining and Diagnosing Hematuria, The Canadian Journal of
CME
Gattineni J, 2012, Highlights for theManagement of a Child with Proteinuria and
Hematuria, Hindawi Publishing Corporation International Journal of Pediatrics
Volume 2012, Article ID 768142, 7 pages doi:10.1155/2012/768142
Grossfeld GD et all, 2001, Asymptomatic Microscopic Hematuria in Adults:
Summary of the AUA Best Practice Policy Recommendations, American
Family Physician, Volume 63, Number 6
Hematuria blood in the urine AUA (American Urological Association)
Hematuria blood in the urine NIDDK (National Institute of Diabetes and
Digestive and Kidney Disease)
Hematuria, 2012, National Medical Student Curriculum, AUA
Islam AA, Islam Z, 2013, Intravenous Urography and Contrast Study of Lower
Urinary Tract, In Principles and Practice of Urology, Jaypee Brother
Medical Publisher,
Bangladesh, Chapter 5, 64-65
Lusic H, Grinstaff MW, 2013, X-Ray Computed Tomography Contrast Agents,
Chem Rev. 13; 113(3): . doi:10.1021/cr200358s.
Manuaba IBG, Manuaba IAC, dan Manuaba IBGF, 2007, Pengantar Kuliah
Obstetri, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Mcdonald MM, Swagerty D, Wetzel L, 2006, Assessment of Microscopic
Hematuria in Adults, American Family Physician, Volume 73, Number 10
Microscopic Hematuria (Persistent) Effective, Guidelines and Protocols Advisory
Committee Date: April 22, 2009
Microscopic Hematuria (Persistent), 2009, Guideline and Protocols
Miki T, Nakao M, 2004, Occult Hematuria Detected on Health Screening, Journal
of the Japan Medical Association (Vol. 128, No. 5, 2002, pages 767771).
National Medical Student Curriculum, 2012, Hematuria, American Urogenical
Association Education And Research, Inc.
Neville Woolf , Pathology Basic and Sistemic , Saunders ,2004
49
50