Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
globalisasi. Kurangnya ilmu pengetahuan, keimanan, faktor lingkungan dan dengan siapa ia
beteman juga dapat memberikan efek buruk terhadap gadget yang ia miliki.
Remaja haruslah pandai memilah-milah mana yang baik dan bisa membuat ia
semakin berkembang, dan mana yang buruk yang harus ia jauhi sehingga tidak terjerumus
dalam hal-hal kenakalan remaja yang sedang marak terjadi saat ini. Misalnya saja dengan
dimilikinya gadget canggih, remaja dapat mengakses situs-situs porno bahkan dengan mudah
sekali didownload dan disimpan di gadget untuk koleksi pribadi mereka. Mereka dapat
dengan mudah dan sering menonton situs seperti ini tanpa adanya batasan. Oleh karena itu
peran orangtua dan tenaga pendidik serta masyarakat haruslah aktif menanggapi hal tersebut.
Ditakutkan bukan hanya menonton situs porno saja namun mereka juga bisa mempraktekkan
kepada lawan jenisnya bahkan akan membentuk pribadi yang tidak baik nantinya.
Pengaruh Teknologi pada anak muda sangatlah kuat. Pengaruh globalisasi tersebut
telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari remaja
sekarang. Misalnya tawuran antar pelajar di beberapa sekolah yang kian marak terjadi.
Mahasiswa berdemo dengan melakukan aksi kekerasan dan anarkis. Seharusnya remaja yang
pintar dan bertindak aktif melakukan hal-hal yang positif seperti belajar, bersekolah dan
mengasah keterampilan sehingga akan membentuk penerus bangsa yang berintelektual tinggi,
berkemampuan aktif serta kreatif dan dapat membanggakan bangsanya.
Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan dari media apa sajakah yang dapat
menjadi sumber dari dampak-dampak globalisasi bagi para remaja. Masa-masa remaja dapat
dikatakan masa yang paling menyenangkan. Kebanyakan remaja masih memiliki sifat
cenderung labil atau cenderung mengikuti perkembangan di sekitarnya. Mereka beranggapan
pada masa remaja, mereka dapat dengan bebas melakukan apa yang mereka suka. Jika tidak
mengikuti perkembangan, berarti mereka tidak modern atau ketinggalan zaman. Dengan sifat
seperti itu, akan lebih banyak dampak globalisasi yang mereka dapatkan secara tidak sadar.
Baik itu dampak positif maupun negatif.
Sumber dari dampak-dampak bagi para remaja umumnya mudah didapatkan dari
perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan, perkembangan dalam media komunikasi,
elektronik, termasuk internet, dan juga dalam perkembangan etika dan budaya. Dalam
pengertian yang luas, globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang
menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Ada pula yang
mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan
teknologi informasi. Menurut Achmad Suparman globalisasi merupakan suatu proses
3
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah. Dari pengertian tersebut membawa artikel ini untuk membahas
mengenai bagaimana pengaruh teknologi dalam arus globalisasi terhadap pemasalahan
kenakalan remaja.
PEMBAHASAN
Pada zaman dulu alat komunikasi memang sudah ada, namun masih belum secanggih
pada masa kita saat ini. Alat elektronik pun juga sebenarnya sudah ada, seperti radio dan
televisi berlayar hitam putih, namun tak banyak orang memilikinya. Bukan karena itu kuno
namun karena bagi mereka harga elektronik itu sangat mahal. Berbanding terbalik dengan
masa saat ini, sudah sangat jarang remaja yang hobby mendengarkan radio, bukan karena
bagi mereka mahal, namun karena beranggapan radio merupakan salah satu alat elektronik
kuno yang sudah ketinggalan zaman. Mereka lebih suka alat-alat elektronik yang lebih
canggih dan modern. Seperti Laptop, Hand Phone atau Gadget dan sebagainnya.
Zaman dulu, televisi hanya berlayar hitam putih. Seiring dengan perkembangan
model-model televisi sudah mulai berkembang jauh lebih canggih, seperti TV LCD, TV
LED, TV 3D, bahkan adapula Internet TV. Perkembangan itu terjadi pula pada alat
komunikasi. Zaman dulu, kebanyakan orang berkomunikasi dengan orang yang jauh melalui
surat-menyurat, kemudian berkembang berkomunikasi dengan telepon kabel. Saat ini remaja
sudah tidak perlu berkomunikasi dengan surat-menyurat, ataupun melalui telepon kabel
karena berkembangnya teknologi menciptakan handphone yang bisa dibawa kemanapun
untuk berkomunikasi. Berjalannya arus globalisasi juga semakin menciptakan handphone
kian canggih. Remaja dapat mengakses berbagai pengetahuan dengan terhubungnya internet
ke handphone, sehingga lebih mudah menjelajahi dunia maya.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut
informasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik atau juga bisa diartikan
globalisasi itu hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Suatu
proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi
pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan
untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama
dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu kelompok
sosial tertentu. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Jadi adanya kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
4
tetapi
yang
salah
disini
bukan
teknologi
maupun
modernisasinya
tetapi
ketidaksanggupan baik dari remaja dalam mengontrol diri dan orang tua yang tidak
memberikan bekal kepada anaknya mengenai etika moral. Sebenarnya ada dua faktor
penyebab kenakalan remaja yaitu Faktor internal dan faktor eksternal faktor internal seperti
krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, dan faktor eksternal seperti keluarga, teman
sebaya, lingkungan dan teknologi.
Dari Faktor-faktor ini kenakalan remaja mencakup kedua faktor ini dan yang paling
dominan adalah faktor lingkungan (pergaulan) dan faktor teknologi yang menjadi faktor
terjadinya kenakalan remaja. Mengembalikan para remaja dalam ruang lingkup dan perannya
sebagai generasi muda yang cerdas, berilmu, kreatif dan bermoral merupakan langkah yang
harus ditempuh.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka
yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak,
5
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa
transisi. Fase perkembangan yang harus dijalani oleh remaja salah satunya adalah mengatasi
ketegangan emosi. Remaja sering kali belum mampu untuk mengatasi masalah yang
berhubungan dengan pengendalian emosi dan sering dikatakan masa labil. Akibatnya remaja
terjerumus kedalam kenakalan remaja. Menurut Kartono, Kenakalan Remaja atau dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial
pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Globalisasi sangat menjadi hal yang berdampak negatif jika si pengguna tidak siap
untuk menggunakan dan menerima globalisasi ini. Sebagian besar dari golongan masyarakat
yang belum siap untuk menerima globalisasi itu adalah anak-anak remaja. Seperi kita ketahui
globalisasi yang berasal dari barat ini sudah pasti membawa kebudayaan sesuai negeri
asalnya, dan celakanya bagi negara-negara berbudaya ketimuran yang sangat bertolak
belakang dengan kebudayaan barat seperti Indonesia, hal ini tidak bisa dihindari dan sudah
menyebar dalam praktik kehidupan bermasyarakat Indonesia. Lebih parahnya lagi pola hidup
barat tersebut banyak mempengaruhi dan disalah artikan oleh para remaja Indonesia sebagai
trend yang justru menjadi boomerang bagi mereka untuk membawa ke arah masa depan
kehancuran.
Sex bebas juga merupakan salah satu bentuk tindakan penyimpangan kenakalan
remaja yang sekarang ini semakin marak terjadi seiring berkembangnya zaman. Seperti kita
ketahui sex bebas diluar ikatan pernikahan merupakan salah satu budaya barat yang sangat
bertolak belakang dengan budaya ketimuran Indonesia. Akan tetapi dengan berkembangnya
globalisasi, dimana batas antar negara seakan hilang dengan mudahnya, mau tidak mau
budaya negatif bagi anak remaja Indonesia tersebut masuk dan berkembang di Indonesia.
Korban utama dari kebudayaan negatif ini kebanyakan adalah remaja itu sendiri karena
karakter mereka yang masih labil dan ingin mencari-cari tahu hal yang baru. Kebanyakan
para remaja di Indonesia terjebak akan perilaku seperti ini akibat minimnya pengetahuan
mereka akan resiko dan tanggung jawab yang harus ditanggung nantinya.
Faktor rentannya kontrol diri dan iman serta godaan lingkungan sosial dan juga rasa
keingintahuan yang berlebihan, membuat banyak remaja yang terjerumus dalam budaya
negatif ini. Dapat diungkapkan bahwa perilaku seksual bebas bisa sangat beresiko bagi para
remaja. Mulai dari hamil di luar nikah sampai terjangkitnya penyakit kelamin mematikan
seperti AIDS berpotensi sangat besar terjadi bagi mereka para remaja yang melakukannya.
Dan yang tak kalah fatalnya, akibat sex bebas pra-nikah ini masa depan mereka bisa hancur
6
begitu saja dan akan menodai nama baik keluarga mereka. Apabila para remaja tidak diawasi
oleh orangtuanya ketika menggunakan atau mengakses hal yang negatif maka akan
menciptakan penyimpangan sosial. Peran dan kontrol sosial dalam keluarga sangat
dibutuhkan dalam hal ini.
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, tentunya membawa dua aspek yang
saling berlawanan, di satu sisi membawa aspek positif yang sangat membantu, tapi di lain sisi
membawa aspek negatif yang bisa merusak. Akan tetapi hal tersebut kembali lagi pada
Sumber Daya Manusia sebagai pengguna dari teknologi dan informasi itu sendiri. Dalam hal
kenakalan remaja, perkembangan teknologi juga memiliki peranan penting dalam penyebaran
aspek-aspek negatif globalisasi, bisa dikatakan perkembangan teknologi sebagai media
pengantar pengaruh-pengaruh, aspek-aspek, maupun kebudayaan-kebudayaan negara lain,
khusunya bangsa barat ke negara lainnya di dunia ini. Tak terkecuali Indonesia yang
merupakan Negara berkembang dengan adanya perdagangan dan Sumber Daya Alamnya
yang melimpah.
Baik media elektronik seperti televisi atau internet, maupun media cetak berupa koran
dan majalah, banyak yang menampilkan dan membawa hal-hal yang negatif bagi kehidupan
para
remaja. Utamanya
melalui internet,
yang
menyalahgunakan perkembangan teknologi ini ke arah yang buruk. Contohnya dalam hal
pornografi. Hal ini merupakan bentuk kebudayaan barat yang paling menonjol implikasinya
dalam kehidupan remaja di Indonesia. Tak hanya melahirkan sebuah kenakalan, tapi juga
menimbulkan efek kriminal bagi siapapun yang terjerat. Kita ketahui bersama, bahwa seiring
canggihnya zaman, hal negatif tersebut semakin mudah pula terakses dan menyebar dalam
kehidupan remaja Indonesia.
Banyak remaja yang terjebak menyalahgunakan berbagai perkembangan teknologi
tersebut untuk hal-hal yang justru merusak diri mereka sendiri. Situs-situs porno yang banyak
berkembang di internet dapat dengan mudahnya diakses oleh siapapun, tayangan-tayangan
televisi yang semakin berani menampilkan tayangan-tayangan bergenre kekerasan maupun
pornoaksi, serta penyalahgunaan teknologi dalam hal pornografi, dan pornoaksi semakin
memperburuk aspek psikologis para remaja, yang sebagian besar terpengaruh dan
tersalahgunakan akan hal-hal tersebut. Hasilnya banayk dari mereka yang tumbuh dewasa
sebelum waktunya, dan tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Berbagai kasus kenakalan bahkan kriminal pun banyak terimplikasi di masyarakat,
seperti; remaja yang melakukan hubungan sex diluar nikah, remaja yang terkena penyakit
kelamin akibat sex bebas tanpa pengaman, remaja yang hamil diluar nikah, remaja yang
7
melakukan aksi anarkis dan premanisme, tawuran antar pelajar dll. Semua hal ini terjadi
bukan karena arus globalisasi itu sendiri, tetapi individunya masing-masing yang masih
belum bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk, mereka juga masih belum bisa
melakukan kontrol sosial sehingga seringkali memicu konflik. Ketidaksiapan si pengguna
untuk mengkonsumsi canggihnya teknologi ini dan didukung dengan Sumber Daya Manusia
yang kurang pintar untuk menggunakan globalisasi membuat para remaja mudah terpengaruh
hal yang negatif.
Perkembangan Iptek di era globalisasi sekarang harusnya bisa dimanfaatkan dengan
baik sebagai pembentuk kepribadian generasi cerdas bagi para remaja sekarang ini.
Seharusnya bisa disikapi dengan baik dan bijaksana akan berbagai dampak negatif dari
perkembangan teknologi ini, sehingga semua pihak yang terkait, khususnya keluarga dan
sekolah sebagai dua lingkungan dominan remaja, wajib memberi pendidikan dan
pengetahuan yang baik berdasar tata nilai, norma, agama, serta hukum yang berlaku di negara
ini. Adapun langkah yang bisa dilakukan dari orang tua seperti selalu mengawasi tingkah
laku dan pergaulan anaknya dan selalu berusaha menciptakan suasana keluarga yang
kondusif, adanya motivasi agar menjadi anak yang sholeh dan bagi remaja sendiri sebaiknya
selektif dalam memilih pergaulan, pandai memilih komunitas atau kelompok.
Perlunya kepandaian dan arif dalam menggunakan teknologi dan membentuk ketahan
diri agar tidak mudah terpengaruh dengan teman-teman yang mengajaknya berbuat
penyimpangan dan disini dibutuhkan juga peran sekolah atau guru dalam membentuk remaja
yang cerdas dan bermoral. Sekolah bisa menjadi pembentuk, pembimbing sekaligus
pengawas kepribadian dan pertumbuhan remaja ke arah yang positif, terhindar dari efek-efek
negatif, termasuk salah satunya ke dalam kenakalan remaja. Maka dengan begitu akan
menganggulangi atau menjadi solusi terbaik yang dapat dilakukan unutk kepentingan kita
bersama.
SIMPULAN
Perkembangan teknologi akibat arus globalisasi memberikan dampak positif maupun
negatif. Semakin canggihnya teknologi seperti Internet, Handphone/ gadget, TV dan lain-lain
dapat memberikan manfaat dan pengaruh yang luar biasa terhadap terlaksananya kehidupan
saat ini. Remaja merupakan salah satu pengguna adanya perkembangan teknologi seperti
internet, handphone/ gadget. Dua barang tersebut sama-sama memiliki fungsi dan keterkaitan
yang sulit untuk dipisahkan saat ini. Apalagi dengan semakin eksisnya dua teknologi ini
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2015/10/13/dampak-globalisasi-dalam-kehidupanmodern/
http://boyyendratamin.blogspot.com/2015/10/12/globalisasi-hukum.html
10