Você está na página 1de 33

LAPORAN PERSIDANGAN

Periode 19 Oktober 14 November

Oleh :
Periode 2 28 November 2015

Periode 12 Oktober 7 November 2015

Periode 12 Oktober 7 November 2015


Yudhis
Periode 19 Oktober 14 November
Periode 2 28 November 2015
Utiya N
G4A014109
Dina Nurmala Sari
G4A014110
Prakosa Jati Prasetyo
G4A014111
Aria Yusti Kusuma
G4A014112
Halimah Chairunnisa
G4A014113
Mutiara Chandra Dewi G4A014114
Tri Susanti Wahyuputri G4A014115
Kania Kanistia
G4A014116

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOETIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Pembukaan Sidang
Persidangan dimulai pada pukul 11.30 WIB. Majelis hakim menyatakan
bahwa sidang tertutup untuk umum. Hakim ketua mengatakan bahwa agenda
persidangan pertama yaitu keterangan korban dan selain pihak keluarga
diminta untuk keluar terlebih dahulu. Setelah agenda keterangan korban
selesai hakim mengizinkan mahasiswa untuk masuk. Hakim ketua meminta
jaksa penuntut umum untuk membacakan hasil pemeriksaan Visum et
Repertum korban. Agenda selanjutnya yaitu keterangan saksi yaitu Ibu korban
dan teman kedua terdakwa.

1.2

Hasil Visum et Repertum


Hasil Visum et Repertum yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum yaitu
kesadaran compos mentis, hymen tidak tersisa, robek pada arah jam 11 akibat
trauma benda tumpul.

1.3

Kronologi Kejadian Menurut Terdakwa


Pada hari dan tanggal lupa sekitar bulan Januari 2015 Sdra. NANANG
KUSMANTO bermain dirumah Sdra. IVAN SETIAWAN,17 tahun, Islam,
Alamat RT. 002/003 Desa Menganti Kec. Rawalo Kab. Banyumas, pada saat
Sdra. NANANGdi rumah Sdra. IVAN di atas Sdra. NANANG diberi nomer
telepon milik Sdri. KASIH RIDOATI, sehabis itu Sdra. NANANG telepon
untuk berkenalan dari Sdri. KASIH mau berkenalan dengan Sdra. NANANG,
dan hari berikutnya Sdra. NANANG sering menelepon dengan Sdri. KASIH
sampai Sdra. NANANG mengungkapkan isi hati Sdra. NANANG yaitu untuk
menjadi pacar Sdra. NANANG dan Sdri. KASIH menerima Sdra. NANANG
menjadi pacarnya (teman spesial), pada hari rabu tanggal 11 februari 2015
sekitar pukul 11.00 WIB. Sdra. IVAN mengajak bertemu dengan Sdri. KASIH,
pada saat Sdra. NANANG berada di rumah Sdra. IVAN diajak oleh Sdra.
IVAN untuk bertemu, dan pada hari yang sama sekitar pukul 20.00 WIB,
dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter warna merah marun

menjemput Sdri. KASIH di jalan raya tambak negara dimana rumah Sdri.
KASIH masuk kedalam, sesampai di jalan raya di atas tersebut Sdri. KASIH
mengajak bermain kemana saja, lalu Sdra. NANANG bertanya ke rumah
kamudan Sdri. KASIH menjawab jangan ke rumahdan Sdra. NANANG
bertanya lagi mau kemana? dan Sdri. KASIH menjawab lagi ya, kemanalah
yang penting jangan disini dan Sdra. NANANG menawarkan kembali ke
Menganti apa? dan Sdri. KASIH menjawab ya udah gpp setelah itu dengan
bertiga menaiki sepeda motor diatas dengan Sdra. IVAN yang mengemudikan
sepeda motor, sedangkan Sdri. KASIH yang berada di tengah dan Sdra.
NANANG di belakang menuju ke arah Menganti Kec. Rawalo Kab.
Banyumas, dan sampai Menganti Sdra. IVAN berhenti di rumah saudaranya,
sedangkan Sdra. NANANG bersama Sdri. KASIH duduk di atas sepeda motor
di depan rumah Sdra. IVAN, sehabis dari tempat Sdra. IVAN Sdra. NANANG
bertiga menggunakan sepeda motor berkeliling sekitaran wilayah Menganti
dan berhenti di SDN 01 Menganti, dan pada waktu berada di SDN 01
Menganti Sdra. NANANG bertanya kepada Sdri. KASIH kamu dicariin ga?
dan Sdri. KASIH menjawab ga karena Sdri. KASIH menginginkan untuk
bermain kemudian Sdra. NANANG ajak berkeliling dengan sepeda motor dan
masih bertiga bersama Sdra. IVAN, dan berhenti di pertigaan jalan Margasana
dan Sdra. NANANG kembali bertanya kepada Sdri. KASIH beneran kamu ga
dicariin sama mamah kamu? dan Sdri. KASIH menjawab ga kok santai aja
sehabis itu Sdra. NANANG ajak ke Desa Sanggreman dan berhenti di warung
makanan tidak jauh dari rumah Sdra. NANANG, pada waktu di warung
tersebut Sdra. NANANG sms kepada Sdra. AGUS dan Sdra. SUGENG
RIANTO dan Sdra. AGUS menjawab Sdra. NANANG lagi di rumah sugeng
dan bertiga langsung menuju ke rumahnya Sdra. SUGENG, setelah sampai di
rumah Sdra.

SUGENG Sdra. NANANG kembali bertanya kepada Sdra.

KASIH kamu laper ga? dan Sdri. KASIH menjawab ga, kemudian setelah
itu kami berlima, Sdra. NANANG bertiga dengan Sdra. IVAN dan Sdri.
KASIH menggunakan sepedamotor milik Sdra. IVAN dan Sdra. AGUS
menggunakan sepeda motor sendiri dan Sdra. SUGENG menggunakan

sepedamotor miliknya, pergi menuju ke arah Desa Margasana, dan sesampai


dipertigaan Desa Margasana dan Sdra. NANANG bilang kepada Sdri. KASIH
kami beneran ga lapar dan Sdri. KASIH menjawab beneran ga? apa beli
anget-anget dan Sdri. KASIH menjawab iya terserah, lalu Sdra. NANANG
menyuruh Sdra. IVAN dan Sdra. SUGENG untuk membeli minuman
beralkohol di Rawalo dan Sdra. NANANG berdua dengan Sdri. KASIH
menggunakan sepedamotor milik Sdra. IVAN dan Sdra. AGUS yang
menggunakan sepedamotor sendiri pergi kearah warung depan SPBU
Margasana Kec. Jatilawang Kab. Banyumas. dan di warung tersebut Sdra.
NANANG menawarkan lagi kepada Sdri. KASIH mau beli jahe susu ga?
Apa mau beli susu? Apa kopi? dan Sdri. KASIH menggeleng-gelengkan
kepala pertanda tidak mau, dan kemudian Sdra. NANANG pesan kopi1 untuk
Sdri. KASIH, beberapa menit kemudian Sdra. IVAN dan Sdra. SUGENG
sampai di warung tersebut dengan tidak membawa minuman beralkohol,
karena kedua teman Sdra. NANANG pulang tidak membawa minuman
beralkohol lalu Sdra. NANANG dengan Sdri. KASIH berangkat untuk
membeli minuman beralkohol jenis ciu di Desa Adisara Kec. Jatilawang Kab.
Banyumas. dan ditempat penjualan minuman jenis ciu Desa Adisara kemudian
Sdra. NANANG membeli minuman keras jenis ciu sebanyak dua bungkus
plastik, per bungkusnya setengah liter dengan harga Rp. 30.000,00 (tiga puluh
ribu rupiah) setelah mendapatkan minuman tersebut kemudian langsung pergi
ke arah warung depan SPBU dimana tiga orang teman Sdra. NANANG
menunggui disitu. Setelah Sdra. NANANG dan Sdri. KASIH sampai di
warung ternyata ketiga teman Sdra. NANANG sudah tidak ada, dan Sdra.
NANANG menanyakan kepada pemilik warung depan SPBU. dan pemilik
warung memberitahukan bahwa ketiga teman Sdra. NANANG sudah pulang
menuju arah Desa Menganti, lalu Sdra. NANANG berdua menyusul ke arah
Desa Menganti, pada saat Sdra. NANANG di jalan Sdra. NANANG dipanggil
oleh salah satu teman Sdra. NANANG tepatnya di warung sate di Jalan Raya
Jatilawang Rawalo, dan Sdra. NANANG berhenti menuju ke depan warung
sate, Sdra. NANANG bilang kepada ketiga teman Sdra. NANANG ini mau

diminum dimana? dan salah satu teman Sdra. NANANG menjawab iya
dimana terserah dan dari warung sate lalu Sdra. NANANG mengajak temanteman dan juga Sdri. KASIH menuju Jalan di Komplek Persawahan Desa
Menganti Kec. Rawalo Kab. Banyumas tepatnya di tanggul jalan, karena
minuman beralkohol jenis ciu belum ada campurannya lalu Sdra. NANANG
menyuruh Sdra. IVAN untuk membeli minuman ringan Sprite, setelah Sdra.
IVAN sudah mendapatkan dua botol minuman sprite dan oleh Sdra.
NANANG dicampurkan satu botol Sprite, Sdra. NANANG campurkan
dengan satu bungkus minuman ciu, setelah minuman sudah Sdra. NANANG
campur kemudian diminum oleh Sdra. NANANG dan juga tiga teman Sdra.
NANANG berhubung melihat Sdri. KASIH diam saja lalu Sdra. NANANG
menawarkan minuman campuran tersebut kepada Sdri. KASIH supaya Sdri.
KASIH mabok bersama-sama, sesudah minuman tersebut habis lalu Sdri.
KASIH meminta jalan-jalan mencari angin segar dan Sdra. NANANG
meyetujuinya, kemudian Sdra. NANANG berganti dengan menggunakan
sepeda motor Jupiter Warna Biru Silver milik Sdra. SUGENG berjalan menuju
lampu merah pertigaan jalan raya Menganti dan Sdra. SUGENG yang di
depan dan Sdri. KASIH ditengah sedangkan Sdra. NANANG dibelakang,
sampai dilampu merah pertigaan Menganti dan Sdra. NANANG kembali
bertanya kepada Sdri. KASIH beneran kamu ga dicari sama mamah kamu?
Sdri. KASIH jawab ga kemudian kami berlima pergi ke arah Rawalo dan
sampai di tengah jalan Sdri. KASIH meminta balik arah, dan Sdra. NANANG
menyuruh Sdra. SUGENG berputar arah menuju pertigaan lampu merah
Menganti, dan sampai di pertigaan tersebut Sdra. IVAN akan kehabisan bensin
lalu Sdra. IVAN dan Sdra. AGUS pergi menuju ke SPBU Margasana untuk
membeli bensin dan bertiga (Sdra. SUGENG,

Sdri. KASIH dan Sdra.

NANANG) menunggu di depan bengkel pertigaan Menganti, karena Sdra.


IVAN dan Sdra. AGUS ditunggu lama tidak datang-datang lalu Sdra.
NANANG memutuskan pergi ke arah jalan desa di komplek persawahan
antara Grumbul Glinggang Desa Banjarparakan menuju Desa Tipar Kec.
Rawalo dengan menggunakan sepeda motor milik Sdra. SUGENG yaitu SPM.

Yamaha Jupiter Z warna biru silver, pada hari kamis tanggal 12 Februari 2015
sekitar pukul 00.30 WIB. Kami bertiga berhenti di tengah jalan desa antara
Banjartarakan menuju Ketipar, dan jalan desa tersebut ikut Grumbul
Glinggang Desa Banjarparakan Kec. Rawalo Kab. Banyumas dan ditempat
tersebut yaitu Jalan Desa yang beraspal Sdra. NANANG menanyakan lagi
kepada Sdri. KASIH kamu beneran nih ga dicariin? Sdri. KASIH menjawab
ga dan Sdra. AGUS datang ke tempat tersebut dengan membawa minuman
ringan, sehabis itu minuman ringan tersebut Sdra. NANANG berikan kepada
Sdri. KASIH, karena kondisinya dalam keadaan mabuk dan begitu juga Sdra.
NANANG dan Sdra. SUGENG, tidak lama kemudian pada sekitar pukul
01.00 WIB di jalan desa tersebut yang beraspal Sdri. KASIH duduk di
pangkuan Sdra. NANANG dengan posisi membelakangi Sdra. NANANG,
pada saat di pangkuan Sdra. NANANG, lalu Sdra. NANANG bertanya lagi
kepada Sdri. KASIH beneran kamu ga dicariin? dan dijawab Sdri. KASIH
ga setelah itu Sdra. NANANG langsung mencium bibir Sdri. KASIH dan
juga meraba kedua payudaranya, sambil Sdra. NANANG merangsang Sdri.
KASIH Sdra. NANANG melepaskan celana pendek bermotif kotak-kotak
kecil warna putih ungu dan celana dalam warna pink sampai batas lutut kaki
Sdri. KASIH dan pakaian atasnya yaitu memakai kaos oblong warna krem
bertuliskan MY BELOVED LIKE bergambar semut dan sweater warna
ungu masih terpakai oleh Sdri. KASIH pada saat tersebut Sdri. KASIH bilang
kepada Sdra. NANANG kalau mau dimasukin jangan dikeluarin di dalem
ya dan Sdra. NANANG jawab ya setelah itu Sdra. NANANG mencium
bibir dan meraba kedua payudaranya lagi, tiba-tiba Sdra. SUGENG
melepaskan celana pendek berwarna biru motif kotak-kotak putih biru dan
celana dalam warna merah, dan Sdra. SUGENG melepas sampai celana
pendek dan celana dalamnya pada kaki kiri sampai terlepas semua dan pada
kaki kanan hanya sampai mata kaki dan pakaian atasnya yaitu jaket kain
warna ungu ada kerudugnya dan didalamnya memakai kaos oblong warna
krem masih terpakai, karena alat kelamin Sdra. SUGENG sudah tegang atau
ereksi kemudian dimasukan ke dalam alat kelamin Sdri.

KASIH sampai

kurang lebih 30 menit setelah itu bergantian dengan Sdra. NANANG yang
menyetubuhi Sdri. KASIH pada hari yang sama sekitar pukul 01.10 menit
dengan cara Sdra. SUGENG bergantian yang memeluk atau memapah kepala
Sdri. KASIH dengan badannya tidur terlentang di atas jalan desa beraspal di
komplek persawahan di atas, dan Sdra. NANANG melepaskan celana panjang
dan juga celana dalam Sdra. NANANG lalu Sdra. NANANG langsung
berjongkok di bawah Sdri. KASIH, karena alat kelamin Sdra. NANANG
sudah tegang dan nafsu birahi Sdra. NANANG sudah memuncak kemudian
alat kelamin Sdra. NANANG masukkan ke dalam alat kelamin Sdri. KASIH,
karena alat kelamin Sdra. NANANG masuk ke dalam alat kelamin Sdri.
KASIH lalu Sdra. NANANG menggerakkan pantat Sdra. NANANG maju
mundur dengan posisi Sdra. NANANG jongkok dan Sdri. KASIH terlentang
di jalan beraspal dengan kepala dipeluk atau dipapah oleh kedua tangan Sdra.
SUGENG, kurang lebih 6 menit Sdra. NANANG mencapai klimaks dan
sperma Sdra. NANANG dikeluarkan di dalam alat kelamin Sdri. KASIH.
Pada waktu Sdra. NANANG memaju mundurkan alat kelamin Sdra.
NANANGdi dalam kelamin Sdri. KASIH, Sdra. NANANG merasa nikmat
dan begitu juga sebaliknya Sdri. KASIH apalagi pada saat sperma Sdra.
NANANG keluar dari alat kelamin Sdra. NANANG. Setelah Sdra. NANANG
selesai menyetubuhi Sdri. KASIH lalu Sdri. KASIH minta ke rumah Sdra.
IVAN di Desa Menganti, sampai di rumah Sdra. IVAN, di rumahnya Sdra.
IVAN sudah tidur di kursi akan tetapi pintu depan rumah Sdra. IVAN dalam
keadaan terbuka tidak terkunci lalu Sdra. NANANG, Sdri. KASIH, Sdra.
SUGENG dan Sdra. AGUS masuk ke dalam rumah Sdra. IVAN, dan di dalam
rumah IVAN kami berempat duduk-duduk sambil lihat televisi dan Sdra.
NANANG mengambil kasur lantai diletakkan di depan televisi dan Sdra.
NANANG menyuruh Sdri. KASIH untuk tidur, tidak lama kemudian ada
warga sekitar yang datang dan mengusir dari rumah Sdra. IVAN, setelah kami
berempat diusir dari rumah Sdra. IVAN lalu pergi ke rumah Sdra. NANANG
dan Sdri. KASIH tidur di dalam kamar tidur rumah Sdra. NANANG dan Sdra.
SUGENG dan Sdra. AGUS pulang ke rumah masing-masing, sampai dengan

pagi hari pukul 08.30 WIB. Sdra. NANANG bangun langsung bertanya kamu
ga dicariin sama mamah kamu? dan Sdri. KASIH menjawab ga dan
kemudian Sdra. NANANG bertanya kembali kepada Sdri. KASIHkamu mau
pulang jam berapa dan dijawab entarlah malem aja tau sendirilah orang
orang disekitar rumah Sdra. NANANG. Pada hari kamis tanggal 12 Febuari
2015 sekitar pukul 11.00 wib. Sdra. IVAN disuruh datang ke rumah Sdra.
NANANG oleh sdri. KASIH sms, pada pukul 15.30 wib dengan
menggunakan sepeda motor milik Sdra. IVAN kami bertiga pergi dari rumah
Sdra. NANANG menuju warnet dipertigaan lampu merah Menganti Kec.
Rawalo Kab. Banyumas. Sdra. NANANG beremu dengan sdra. Sugeng
dengan sdra. Agus Sdra. NANANG menggentikan sepeda motor setelah itu
Sdra. NANANG lanjutkan menunju ke warnet bersama Sdri. KASIH dan
Sdra. IVAN, dan Sdra. SUGENG dan Sdra. AGUS pulang kerumah dan
diwarnet terebut Sdra. NANANG bertiga bermain warnet sampai pukul 18.00
WIB. Setalah bermain warnet Sdra. NANANG keluar dan menuju warung
minuman kopi didekat warnet. Pada pukul 20.00 WIB hari yang sama Sdra.
NANANG bersama sdra. IVAN mengantarkan kerumah saudara Sdri. KASIH
diKebasen Kec. Kebasen Kab. Banyumas dan sampai dijalan dekat rumah
saudaranya Sdri. KASIH pada pukul 21.00 WIB Sdri. KASIH minta turun dari
sepeda motor dan tidak mau dianter kerumah saudaranya. Setelah
mengantarkan Sdri. KASIH diKebasen kemudian langsung pulang bersama
Sdra. IVAN kerumah Sdra. IVAN, Setelah diantarkan kerumahnya Sdra.
AGUS yang rumahnya dekat dengan rumah Sdra. NANANG. Pada hari Jumat
tanggal 13 Februari 2015 pada pagi hari Sdra. NANANG bermain bersama
teman Sdra. NANANG bernama Aji kerumah teman Sdra. NANANG di Desa
Gerduren Kec. Purwojati Kab. Banyumas yang bernama Sdra. PANJUL, tidak
lama kemudian Sdra. AGUS, SUGENG, IVAN menyusul kerumah Sdra.
PANJUL dan pada hari senin tanggal 16 Febuari 2015 sekira pukul 09.30 wib
Sdra. NANANG menyerahkan diri ke Polsek Rawalo bersama Sdra.
SUGENG karena Sdra. NANANG merasa bersalah telah menyetubuhi anak
perempuan yang masih dibawah umur.

1.4

Kronologi Kejadian
20 April 2015 dakwaan bahwa terdakwa Sugeng Riyanto alias Kentung
Bin Siswanto pada hari kamis tanggal 12 februari 2015 sekitar pukul 00.30
WIB bertempat Di Jalan Desa persawahan Desa Banjarparakan RT 03 RW
VIII Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas, daerah Hukum Pengadilan
Negeri telah melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan kekerasan
atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya
atau orang lain terhadap saksi korban Kasih Ridoaati (16 Tahun) dengan cara
awalnya terdakwa dan Nanang Kuswanto Bin Imam Sujono(berkas displit)
memeberi minuman beralkohol jenis ciu dicampur dengan sprite kepada saksi
korban

hingga

mabuk

dan

lemas.kemudian

di

bawa

muter-muter

berboncengan bertiga dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Yupiter No.


Pol.R 2568 WK milik terdakwa menuju Desa Banjarparakan lalu berhenti
dipinggir jalan tersebut lalu dengan posisi

saksi tidak berdaya, lalu

disandarkan atau dipangku oleh Nanang sambil diciumi dan diraba-raba lalu
membuka celana pendek dan celana dalam sampai paha. Kemudian terdakwa
dari posisi jongkok dari depan membuka celananya dan memasukan alat
kelaminnya yang sudah tegang kedalam kemaluan saksi korban, kemudian
dilanjutkan Nanang Kusmanto Bin Imam Sujono secara bergantian dengan
posisi yang sama memasukan alat kelaminnya yang sudah tegang kedalam
kemaluan saksi korban dengan gerakan naik turun selama 5 menit dan
mengeluarkan sperma didalam kemaluan saksi korban.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kejahatan
a. Definisi

1. Secara Yuridis: kejahatan yang dirumuskan dalam undangundang sebagai tindak pidana.Contoh: pembunuh, korupsi,
perkosaan.
2. Secara kriminologis: setiap perbuatan yang bertentangan
dengan kesusilaan (moral masyarakat).Contoh: pelacuran,
santet, aborsi.
3. Menurut Bonger, kejahatan bersifat luas termasuk patologi
sosial, seperti kemiskinan, pelacuran, alkoholisme, pecandu
narkoba, dan bunuh diri.
4. Menurut Edwin Sutherland, kejahatan merupakan fenomena
sosial yang meliputi proses pembuatan undang-undang,
pelanggaran undang-undang, dan reaksi masyarakat terhadap
pelanggaran undang-undang.
5. Menurut Herman Manheim, kejahatan atau kriminalisasi dapat
dilakukan apabila ada sikap yang sama antara warga
masyarakat, tidak sulit dalam teknis pelaksanaannya, sesuai
dengan objek hukum pidana.
6. Kejahatan merupakan salah satu objek kriminologi selain
penjahat dan korban. Kejahatan dalam hukum pidana,
kejahatan pada umumnya, dan international crime tends
(illegal abuses of public power and illegal abuses of economic
power).
b. Teori Dasar
1. Spiritual Explanation (Spiritistik/Demonologi)
Bencana atau crime sebagai akibat dari kekuatan spiritual
berpengaruh terhadap criminal justice system pengadilan
dengan berkelahi, siksaan (contoh: lari sambit dipukul, berjalan
di atas api, ditenggelamkan), tahun 1215 oleh Paus diganti
dengan compurgation embirio saksi dibawah sumpah.
2. Natural Explanation

Menggunakan objek dan kejadian di dunia nyata untuk


menjelaskan hal yang sama.
c. Teori tentang Sebab Kejahatan
1. Mazhab antropologi (Mazhab Italia)
Tokoh Franz Joseph Gall, John Gaspar Spurzhein, Cesare
Lambroso Gall & Spurzheim:
a) Menjelaskan hubungan antara bentuk tengkorak (otak)
dengan perilaku, mendasarkan pendapat Aristoteles
b) Cara berfikir seseorang dipengaruhi oleh bentuk otak
Pokok-pokok ajaran Lambroso:
a) Penjahat adalah orang yang punya bakat jahat
b) Bakat jahat diperoleh karena kelahiran (bom criminal)
yaitu diwarisi dari nenek moyang
c) Bakat jahat dapat dilihat dari ciri-ciri biologis tertentu
seperti muka yang tidak simetris, bibir tebal, hidung
pesek, dll (menyerupai bentuk manusia primitif)
d) Bakat jahat tidak dapat diubah, artinya bakat jahat
tidak dapat dipengaruhi
2. Mazhab lingkungan (Mazhab Paris)
Tokoh: A. Lacassagne, L. Manouvrier, Gabriel Tarde. Dunia
adalah lebih bertanggung jawab terhadap terjadinya diri saya,
daripada diri saya sendiri. Lacassagne: yang penting adalah
keadaan sosial di sekeliling kita. Keadaan sosial sekeliling kita
adalah suatu pembenihan untuk kejahatan. Manouvrier:
menentang ajaran Lambroso dengan membandingkan secara
aritropologis 100 orang penjahat dengan 100 orang bukan
penjahat.G. Tarde: Kejahatan bukan suatu gejala yang
antropologis tetapi sosiologis, yaitu seperti kejadian-kejadian
masyarakat lainnya dikuasai oleh peniruan (imitasi).
3. Mazhab biososiologis

Tokoh: Enrico Ferri (1856-1928). Tiap-tiap kejahatan


adalah hasil dari unsur-unsur yang terdapat dalam individuindividu masyarakat dan keadaan fisik.Sebab kejahatan yaitu
individu (bakat jahat), sosial (lingkungan masyarakat), fisik
(lingkungan alam).
4. Teori Differential Association
Tokoh Edwin Sutherland. Teori ini berdasarkan pada proses
belajar, yaitu bahwa perilaku kejahatan adalah perilaku yang
dipelajari. Perilaku kejahatan adalah perilaku manusia yang
sama dengan perilaku manusia pada umumnya yang bukan
kejahatan.
d. Proposisi dari Edward Sutherland
1. Perilaku kejahatan adalah perilaku yang dipelajari secara
negatif, berarti bahwa kejahatan tidak diwarisi
2. Perilaku kejahatan dipelajari dalam interaksi dengan orang lain
dalam suatu proses komunikasi, komunikasi terutama bersifat
lisan maupun dengan bahasa isyarat
3. Bagian yang terpenting dalam proses mempelajari tingkah laku
kejahatan terjadi dalam kelompok personal yang intim secara
negatif bahwa komunikasi yang bersifat interpersonal seperti
film, surat kabar, secara relatif tidak mempunyai peranan
penting dalam terjadinya perilaku kejahatan
4. Apabila perilaku kejahatan dipelajari, maka yang dipelajari
meliputi: 1) Teknik melakukan kejahatan dan 2) motif-motif,
dorongan, alasan pembenaran, dan sikap
5. Arah dari motif dan dorongan dipelajari melalui batasan
(definisi) aturan hukum baik sebagai hal yang menuguntungkan
maupun yang tidak
6. Seseorang menjadi delinkuen karena lebih banyak berhubungan
dengan pola-pola tingkah laku jahat daripada yang tidak jahat

7. Differential association dapat bervariasi dalam frekuensinya,


lamanya, prioritasnya, dan intensitasnya. Dalam hubungan ini
maka differential association bisa dimulai sejak anak-anak dan
berlangsung seumur hidup
8. Proses mempelajari perilaku kejahatan diperoleh melalui
hubungan dengan pola-pola kejahatan dan anti kejahatan yang
menyangkut seluruh mekanisme yang melibatkan pada setiap
proses belajar pada umumnya.
9. Sementara itu perilaku kejahatan merupakan pernyataan
kebutuhan dan nilai-nilai umum, akan tetapi hari tersebut tidak
dijelaskan oleh kebutuhan nilai-nilai, sebab perilaku yang
bukan kejahatan juga merupakan pernyataan dari nilai yang
sama.
2.2

Perkosaan
a. Definisi
Perkosaan berasal dari bahasa lati yaitu rapere yang berarti
mencuri, memaksa merampas, atau membawa pergi (Haryanto, 1997).
Menurut Rifka Annisa Womens Crisis Center, perkosaan adalah segala
bentuk pemaksaan yang terjadi dalam hubungan seksual yang
menggunakan alat kelamin. Berdasarkan peraturan yang tertuang
dalam Pasal 285 KUHP berbunyi bahwa; barangsiapa dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita
bersetubuh dengan dia di luar perkawinan, diancam karena
melakukan perkosaan dengan pidana paling lama dua belas tahun.
Berdasarkan

unsur-unsur

yang

terkandung

dalam

definisi

perkosaan Black Law Dictionary, makna perkosaan dapat diartikan ke


dalam tiga bentuk:
1. Perkosaan adalah suatu hubungan yang dilarang dengan
seorang wanita tanpa persetujuannya. Berdasarkan kalimat
tersebut maka ada unsur yang dominan yaitu hubungan

kelamin yang dilarang dengan seorang wanita dan tanpa


persetujuan wanita tersebut.
2. Perkosaan adalah persetubuhan yang tidak sah oleh seorang
pria terhadap seorang wanita yang dilakukan dengan paksa
dan bertentangan dengan kehendak wanita yang bersangkutan.
Sehingga dapat dikatakan unsur-unsur pada perkosaan
adalah ;persetubuhan tidak sah, seorang pria, terhadap seorang
wanita, dilakukan dengan paksaan, danbertentangan dengan
kehendak wanita tersebut.
3. Perkosaan perbuatan hubungan kelamin yang dilakukan oleh
seorang pria terhadap wanita yang bukan istrinya dan tanpa
persetujuannya, dilakukan ketika wanita tersebut ketakutan
atau di bawah kondisi ancaman lainnya (dalam Ekotama,
Pudjiarto, dan Widiartana, 2001).
Pada kasus perkosaan seringkali disebutkan bahwa korban
perkosaan adalah perempuan. Secara umum memang perempuan yang
banyak menjadi korban perkosaan. Mereka dapat dipaksan untuk
melakukan hubunan seksual meskipun tidak menghendaki hal tersbut.
Sehingga berdasarkan KUHP, maka laki-laki tidak dapat menjadi korban
perkosaan karena laki-laki dapat melakukan hubungan seksual berarti ia
dapat merasakan rangsangan yang diterima oleh tubuhnya dan direspon
oleh alat kelaminnya (Koesnadi, 1992).
Pada jaman ini masih banyak orang yang berpendapat bahwa
perempuan adalah individu yang memiliki derajat lebih rendah
dibandingkan dengan laki-laki. Oleh sebab itu maka dibuatlah rancangan
undang-undang (RUU) KUHP (dalam Syaffioedin dan faturochman,
2001) dengan norma perkosaan sebagai berikut:
1. Seorang laki-laki melakukanpersetubuhandenganperempuan,
bertentangandengankehendakperempuantersebut.

2. Seorang lakilaki melakukan persetubuhan tanpa persetujuan


pihakperempuan.
3. Seoranglakilakimelakukanpersetubuhandenganperempuan
dengan persetujuannya, tetapi persetujuan tersebut dicapai
melaluiancamanuntukdibunuhdandiluka
4. Seorang laki-laki melakukan persetubuhan dengan perempuan
dengan persetujuannya karena perempuan tersebut percaya
bahwa ia adalah suaminya yang sah atau ia orang yang
seharusnya disetujuinya
5. Seorang laki-laki yang melakukan persetubuhannya dengan
seorang perempuan yang berusia dibawa 14 tahun dengan
persetujuannya.
Berdasakan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
perkosaan adalah tindakan pemaksaan hubungan seksual dari laki-laki
kepada perempuan. Pemaksaan hubungan seksual tersebut dapat
berupa ancaman secara fisik atau psikologis. Hubugan seksual antara
pelaku dan korban melalui penetrasi vaginal, dapat juga pemaksaan
hubungan secara anal dan oral.
b. Dampak
Korban pemerkosaan akan mengalami dampak fisik, psikologis,
dan sosial yaitu sebagai berikut (Sulistyaningsih, 2002).
1. Fisik
a) Kerusakan organ tubuh, seperti robeknya selaput dara,
pingsan, bahkan sampai dengan meninggal
b) Perlukaan akibat kekerasan seksual yang dialami
c) Tertular penyakit menular seksual
d) Terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki
2. Psikologis
a) Depresi
b) Kecemasan
c) Post Traumatic Stress Disorder

d) Gangguan emosi
e) Gangguan tidur
f) Ancaman bunuh diri
3. Sosial
a) Mendapatkan

labeling

kotor

sehingga

kegiatan

sosialnya terbatas
b) Tidak memiliki rasa percaya diri saat berada di
lingkungan sosial sehingga korban cenderung untuk
menarik diri
c) Sering berprasangka buruk terhadap orang lain
d) Menganggap bahwa laki-laki adalah makluk yang kejam
sehingga dapat mengubah orientasi seksual
c. KUHP
Pasal 9
Kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
huruf (b) adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil,
berupa:
(a) pembunuhan;
(b) pemusnahan;
(c) perbudakan;
(d) pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
(e) perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain
secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan
pokok hukum internasional;
(f) penyiksaan;
(g) perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa,
pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa
atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;

(h) penganiayaan

terhadap

suatu

kelompok

tertentu

atau

perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras,


kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan
lain yang telah di,akui secara universal sebagai hal yang
dilarang menurut hukum internasional;
(i) penghilangan orang secara paksa; atau
(j) kejahatan apartheid.
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak
Pasal 80
(1) Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau
ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam)
bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh
puluh dua juta rupiah).
(2) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) luka
berat, maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama
5

(lima)

tahun

dan/atau

denda

paling

banyak

Rp

100.000.000,00 (seratus juta rupiah).


(3) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mati,
maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh)

tahun

dan/atau

denda

paling

banyak

Rp

200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).


(4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) apabila yang
melakukan penganiayaan tersebut orang tuanya.

e. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan


Diskriminasi Ras Dan Etnis
Pasal 17
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perampasan nyawa
orang, penganiayaan, pemerkosaan, perbuatan cabul, pencurian dengan
kekerasan, atau perampasan kemerdekaan berdasarkan diskriminasi ras
dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 4,
dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
ditambah dengan 1/3 (sepertiga) dari masingmasing ancaman pidana
maksimumnya.
f. Pasal-Pasal Terkait Pemerkosaan
Pasal 281
Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:
(1) barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan;
(2) barang siapa dengan sengaja dan di muka orang lain yang ada
di

situ

bertentangan

dengan

kehendaknya,

melanggar

kesusilaan.
Pasal 288
(1) Barang siapa dalam perkawinan bersetubuh dengan seorang
wanita yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya
bahwa yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin,
apabila perbuatan mengakibatkan luka-luka diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun.
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan
pidana penjara paling lama delapan tahun.
(3) Jika mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
Pasal 290
Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun:

(1) barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang,


padahal diketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak
berdaya;
(2) barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang
padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya, bahwa
umumnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak
jelas, yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin;
(3) barang siapa membujuk seseorang yang diketahuinya atau
sepatutnya harus diduganya bahwa umurnya belum lima belas
tahun atau kalau umurnya tidak jelas yang bersangkutan belum
waktunya untuk dikawin, untuk melakukan atau membiarkan
dilakukan perbuatan cabul, atau bersetubuh di luar perkawinan
dengan orang lain.
2.3

Minuman Beralkohol
a. Definisi
Pengertian

minuman

beralkohol

sebagaimana

diaturdalam

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997tentang


Pengawasan dan Pengendalian minuman beralkohol, padaPasal 1
dijelaskan bahwa :
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung
ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang
mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dengan
destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara
memberikan perlakuan terlebih dahulu atau konsentrat dengan
ethanol atau dengan cara pengenceran minuman mengandung
ethanol.
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
yang dimaksud dengan minuman beralkohol adalah minuman
yang memabukan bila diminum, misalnya: bir, anggur, dan

sebagainya (minuman yang mengandung alkohol dipakai


sebagai minuman kesenangan).
Istilah alkohol berasal dari bahasa Arab yaitu Al Kuhl yang
artinya sari pati atau sari inti. Alkohol adalah zat psikoaktif
yang bersifat adiktif. Zat psikoaktif adalah golongan zat yang
berkerja secara selektif terutama pada otak yang dapat
menimbulkan perubahan pada perilaku, emosi, kognitif,
persepsi dan kesadaran seseorang. Sedangkan adiksi atau
adiktif adalah suatu keadaan kecanduan atau ketergantungan
terhadap jenis zat sesuatu. Seseorang yang menggunakan
alkohol mempunyai rentang respon yang berfluktuasi dari
kondisi yang ringan sampai yang berat (Qibran, 2014).
b. Klasifikasi
Dalam penjelasan Pasal 2 Peraturan Menteri Perdagangan
RepublikIndonesia
TentangPengawasan

Nomor:

15/M-DAG/PER/3/2006

danPengendalian

Impor, Pengedaran,

Penjualan dan Perizinan Minuman Beralkohol yang ditetapkan


di Jakarta pada tanggal29Maret 2006 oleh

Menteri

Perdagangan Republik Indonesiamengenai klasifikasi, jenis,


dan standar mutu minuman beralkoholdikelompokkan dalam
3 golongan sebagai berikut :
1. Golongan A ialah minuman keras kadar ethanol
(C2H5OH) 1% (satu perseratus) sampai dengan 5% (lima
perseratus).
2. Golongan B ialah minuman keras kadar ethanol
(C2H5OH) 5% (lima perseratus) sampai dengan 20%
(dua puluh perseratus).
3. Golongan C ialah minuman keras kadar ethanol
(C2H5OH) lebih dari 20% (dua puluh perseratus) sampai
dengan 55% (lima puluh lima perseratus) (Qibran, 2014).
c. Dampak Minuman Beralkohol

Alkohol bagi kesehatan menimbulkan dampak yang


berbagai macam. Dampak negatif dari minuman beralkohol
lebih besar dari efek positifnya,seperti misalnya: pengaruh
buruk terhadap kesehatan jasmani dan rohani, kriminalitas,
kenakalan remaja, dan ketahanan nasional. Dampak negatif
penggunaan alkohol dikategorikan menjadi 4, yaitu dampak
fisik, neurologi, psikologi, dan dampak sosial (Soewadi, 2002).
1. Dampak Fisik
Beberapa penyakit yang diyakini berhubungan
dengan kebiasaan minum

alkohol antara

lain serosis

dialami oleh peminum berat yang kronis. Sebuah studi


memperkirakan bahwa konsumsi 210 gram alkohol atau
setara dengan minum sepertiga botol minuman keras
(liquor) setiap hari selama 25 tahun akan mengakibatkan
serosis hati. Untuk kanker terdapat bukti yang konsisten
bahwa alkohol meningkatkan resiko kanker di beberapa
bagian tubuh tertentu, termasuk: mulut, kerongkongan,
tenggorokan, laring dan hati. Alkohol memicu terjadinya
kanker melalui berbagai mekanisme. Salah satunya adalah
alkohol mengkatifkan enzim-enzim tertentu yang mampu
memproduksi senyawa penyebab kanker (Pospos, 2002).
Alkohol dapat pula merusak DNA, sehingga sel
akan berlipatganda secara tak terkendali. Peminum
minuman keras cenderung memiliki tekanan darah yang
relatif lebih tinggi dibandingkan non peminum, demikian
pula mereka lebih berisiko mengalami stroke dan serangan
jantung. Peminum kronis dapat pula mengalami berbagai
gangguan

saraf

mulai

dari

dementia

(gangguan

kecerdasan), bingung, kesulitan berjalan dan kehilangan


memori. Diduga konsumsi alkohol yang berlebihan dapat

menimbulkan defisiensi thiamin, yaitu komponen vitamin


B

komplek

berbentuk

kristal

yang

esensial

bagi

berfungsinya sistem saraf.


2. Dampak Psikoneurologis
Pengaruh addictive, imsonia, depresi, gangguan
kejiwaaan, serta dapat merusak jaringan otak secara
permanen sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan,
kemampuan penilaian, kemampuan belajar, dan gangguan
neurosis lainnya (Pospos, 2002).
3. Dampak Sosial
Gangguan sosial yang berpengaruh bagi orang lain,
di mana perasaan pengguna alkohol sangat labil, mudah
tersinggung,

perhatian

terhadap

lingkungan

menjadi

terganggu. Kondisi ini menekan pusat pengendalian diri


sehingga pengguna menjadi agresif, bila tidak terkontrol
akan menimbulkan tindakan yang melanggar norma
bahkan memicu tindakan kriminal serta meningkatkan
resiko kecelakaan (Soewadi, 2002).
Pengaruh ketagihan akibat meminum alkohol bukannya
bergantung kepada jenis alkohol tetapi jumlah yang diminum
pada satu - satu masa. Pada dasarnya terdapat dua pengaruh
yang ketara pada penagih alkohol yaitu pengaruh jangka
pendek dan jangka panjang. Pengaruh penggunaan alkohol
menurun kisaran waktu pemakaiannya dibedakan menjadi 2
kategori yaitu jangka pendek dan panjang (Woteki, 1992).
1. Pengaruh Jangka Pendek
Walaupun pengaruhnya terhadap individu berbedabeda, namun terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol
di dalam darah Blood Alkohol Concentration (BAC) dan
efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku

lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi


alkohol di dalam darah. Resiko intoksikasi (mabuk)
merupakan gejala pemakaian alkohol yang paling umum.
Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada
keracunan alkohol yang berat demikian juga nafas terhenti
hingga kematian. Selain itu efek jangka pendek alkohol
dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja. Alkohol
juga dapat menyebabkan perilaku kriminal. Ditenggarai
70% dari narapidana menggunakan alkohol sebelum
melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40% kekerasan
dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol.
2. Pengaruh Jangka Panjang
Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka
panjang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti
kerusakan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kerusakan
hati, kanker saluran pencernaan, gangguan pencernaan lain
(misalnya tukak lambung), impotensi dan berkurangnya
kesuburan, meningkatnya resiko terkena kanker payudara,
kesulitan

tidur,

kerusakan

otak

dengan

perubahan

kepribadian dan suasana perasaan, sulit dalam mengingat


dan berkonsentrasi.
3. Pengaruh Pada Otak
Pada dasarnya setelah diminum, alkohol akan
meresap dari usus kecil ke dalam darah. Alkohol terus
dibawa ke jantung kemudian dibawa ke seluruh tubuh. Dari
sini ia terus meresap ke dalam otak dan seterusnya ke urat
saraf. Otak merupakan salah satu organ penting yang
dimiliki oleh manusia karena otaklah yang mengontrol
segala kegiatan.
4. Pengaruh Pada Hati

Pengaruh alkohol yang paling bahaya adalah


pengaruh pada hati. Setiap kali seorang peminum
mengambil alkohol, hatinya mendapat luka. Sel hati akan
mati dan menjadi mengecil. Hal ini akan mengurangi
kemampuan hati untuk berfungsi dengan sempurna (Zhou,
2003).
Pengecilan yang serius akan menyebabkan hati
tidak dapat berfungsi langsung. Keadaan ini disebut sirosis
hati dan boleh membawa maut. Pembengkakan hati
(hepatitis) juga bisa disebabkan oleh kelebihan toksik
alkohol. Pada mulanya menyebabkan hati mengembang
dan lama kelamaan saluran darah akan mengecil. Ini
menyebabkan darah tidak dapat mengalir ke hati dengan
sempurna dan akhirnya saluran darah akan membengkak
lalu pecah. Pada peringkat kritikal pengidap hepatitis akan
mengalami muntah darah dan kotoran mereka akan
bercampur dengan darah (Zhou, 2003).
5. Pengaruh pada saraf
Kerusakan saraf dapat menyebabkan berbagai jenis
penyakit

seperti

sindrom

Wernicke-Korsakoff

dan

kerusakan sel-sel otak, yang seterusnya membawa kepada


komplikasi psikiatri. Peminum mengalami halunisasi
pendengaran,

amnesia,

paranoia,

depresi,

dan

kecenderungan membunuh diri.


6. Pengaruh pada janin
Peminum alkohol kronik yang sedang hamil
menyebabkan

kandungannya

mempunyai

ciri-ciri

kecacatan seperti kekurangan berat badan, ukuran kepala


yang terlalu kecil berbanding tubuh, keadaan muka yang
rata, dan kelemahan sendi-sendi. Selain daripada pengaruhpengaruh di atas, alkohol juga bertindak dengan berbagai

sistem dan organ tubuh. Contohnya, pengaruh terhadap


sistem peredaran tubuh menyebabkan darah lebih banyak
dialirkan ke kulit. Ini menyebabkan kulit peminum menjadi
kemerah-merahan. Peminum alkohol juga didapati lebih
cenderung sering membuang air kecil karena etanol dapat
meningkatkan hormon penahan kecing.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2013
Tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan:
(1) Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etil
alkohol atau etanol (C2H5OH) yang diproses dari bahan hasil
pertanian

yang

mengandung

karbohidrat

dengan

cara

fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi.


(2) Minuman Beralkohol Tradisional adalah Minuman Beralkohol
yang dibuat secara tradisional dan turun temurun yang dikemas
secara sederhana dan pembuatannya dilakukan sewaktu-waktu,
serta dipergunakan untuk kebutuhan adat istiadat atau upacara
keagamaan.
Pasal 2
Minuman Beralkohol terdiri dari Minuman Beralkohol yang berasal
dari produksi dalam negeri atau asal impor.
Pasal 3
(1) Minuman Beralkohol yang berasal dari produksi dalam negeri
atau asal impor dikelompokkan dalam golongan sebagai
berikut:
(a) Minuman Beralkohol golongan A adalah minuman yang
mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan
kadar sampai dengan 5% (lima persen)
(b) Minuman Beralkohol golongan B adalah minuman yang
mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan
kadar lebih dari 5% (lima persen) sampai dengan 20%
(dua puluh persen) dan
(c) Minuman Beralkohol golongan C adalah minuman yang
mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan

kadar lebih dari 20% (dua puluh persen) sampai dengan


55% (lima puluh lima persen.
(2) Minuman Beralkohol sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
pengawasan terhadap pengadaan Minuman Beralkohol yang
berasal dari produksi dalam negeri atau asal impor serta
peredaran dan penjualannya.
Pasal 4
(1) Minuman Beralkohol yang berasal dari produksi dalam negeri
hanya dapat diproduksi oleh pelaku usaha yang telah memiliki
izin usaha industri dari menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perindustrian.
(2) Minuman Beralkohol yang berasal dari impor hanya dapat
diimpor oleh pelaku usaha yang telah memiliki perizinan impor
dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perdagangan.
(3) Minuman Beralkohol hanya dapat diedarkan setelah memiliki
izin edar dari kepala lembaga yang menyelenggarakan
pengawasan di bidang obat dan makanan.
(4) Minuman Beralkohol hanya dapat diperdagangkan oleh pelaku
usaha yang telah memiliki izin memperdagangkan Minuman
Beralkohol sesuai dengan penggolongannya sebagaimana
diatur

dalam

Pasal

menyelenggarakan

ayat

urusan

(1)

dari

pemerintahan

menteri
di

yang
bidang

perdagangan.
Pasal 5
(1) Minuman Beralkohol yang berasal dari produksi dalam negeri
atau asal impor harus memenuhi standar mutu produksi serta
standar keamanan dan mutu pangan.
(2) Standar mutu produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perindustrian.

(3) Standar keamanan dan mutu pangan sebagaimana dimaksud


pada

ayat

(1)

ditetapkan

oleh

kepala

lembaga

yang

menyelenggarakan pengawasan di bidang obat dan makanan.


Pasal 6
Terhadap Minuman Beralkohol yang berasal dari produksi dalam
negeri atau asal impor yang akan diedarkan atau dijual wajib
dicantumkan label sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang pangan.
Pasal 7
(1) Minuman Beralkohol golongan A, golongan B, dan golongan C
hanya dapat dijual di:
(a) hotel, bar, dan restoran yang memenuhi persyaratan
sesuai

peraturan

perundangundangan

di

bidang

kepariwisataan;
(b) toko bebas bea; dan
(c) tempat tertentu selain huruf a dan b yang ditetapkan
oleh Bupati/Walikota dan Gubernur untuk Daerah
Khusus Ibukota Jakarta
(2) Penjualan dan/atau peredaran Minuman Beralkohol di tempat
tertentu yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan Gubernur
untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c tidak berdekatan dengan tempat
peribadatan, lembaga pendidikan dan rumah sakit.
(3) Selain tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Minuman
Beralkohol golongan A juga dapat dijual di toko pengecer
dalam bentuk kemasan.
(4) Dengan mempertimbangkan karakteristik daerah dan budaya
lokal, Bupati/Walikota dan Gubernur untuk Daerah Khusus
Ibukota Jakarta dapat menetapkan pembatasan peredaran
Minuman Beralkohol di tempat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (3).
(5) Penjualan Minuman Beralkohol dilakukan terpisah dengan
barang-barang jualan lainnya.
Pasal 8

Bupati/Walikota dan Gubernur untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta


melakukan

pengendalian

dan

pengawasan

terhadap

produksi,

peredaran dan penjualan Minuman Beralkohol Tradisional untuk


kebutuhan adat istiadat atau upacara keagamaan di wilayah kerja
masing-masing.
Pasal 9
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengendalian dan pengawasan
Minuman Beralkohol diatur oleh menteri/kepala lembaga sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing.
Pasal 10
Pada saat Peraturan Presiden ini berlaku, Keputusan Presiden Nomor 3
Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman
Beralkohol, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 11
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan
Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

BAB III
KESIMPULAN
1. Pemerkosaan adalah persetubuhan yang tidak sah oleh seorang pria terhadap
seorang wanita yang dilakukan dengan paksa dan bertentangan dengan
kehendak wanita yang bersangkutan.

2. Unsur-unsur perkosaan adalah persetubuhan tidak sah, seorang pria, terhadap


seorang wanita, dilakukan dengan paksaan, danbertentangan dengan kehendak
wanita tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Skrining Keterlibatan
Penggunaan Alkohol, Rokok dan Zat. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
Jiwa.

Ekotama, Pudjiarto, dan G. Widiartana. 2001. Abortus Provocatus Bagi Korban


Perkosaan Perspektif Victimologi Kriminologi dan Hukum Pidana.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Febriyanti, Y. 2005. Perbandingan Perilaku Merokok Mahasiswa Fakultas Teknik
UGM Tahun 2003 dan Tahun 2007. FK UGM. Yogyakarta.
Haryanto. 1997. Dampak Sosio-Psikologis Korban Tindak Perkosaan Terhadap
Wanita. Yogyakarta: Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada.
Koesnadi. 1992. Seksualitas dan Alat Kontrasepsi. Surabaya: Usaha Nasional.
Mursadad A, Rahajeng E. 2002. Peranan Konsep Diri dan Masalah Kejiwaan
Remaja

Terhadap

Terjadinya

Penyalahgunaan

Narkotika.

Majalah

Kesehatan Perkotaan.
Nanji AA. 2003. Curcumin prevents alcohol-induced liver disease in rats by
inhibiting the expresion of NF-kB-dependent genes. AJP-Gastrointestinal
and Liver Physiology,; 284:G321-G327.
Pospos NS. 2002. Bukti gambar, etanol merusak sel hati dan pengaruhnya
terhadap konsentrasi ATP intraseluler. Medika. No 1 Tahun XXVII. 17-20.
Rifka Annisa Womens Crisis Center. 1997. Masihkah Anda Mempercayai Mitos?
Dalam Eko Prasetyo dan Suparman Marzuki (ed). Perempuan Dalam
WacanaPerkosaan,

Yogyakarta:

Perkumpulan

Keluarga

Berencana

Indonesia.
Sulistyaningsih, Ekandari. 2002. Dampak Sosial Psikologis Korban Pemerkosaan.
Yogyakarta : Buletin Psikologis Edisi X-1 Juni 2002.
Soewadi. 2002. Bobot Pengaruh Faktor-Faktor Yang Berperan Pada Terjadinya
Penyalahgunaan NAPZA pada Remaja di Yogyakarta, Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa. FK UGM, Yogyakarta.
Syafioedin, Hisyam dan Faturochman. 2001. Hukuman Bagi Pemerkosa dan
Perlindungan Bagi Korban, dalam Muhajir Darwin (ed). Menggugat
BudayaPatriarkhi. Yogyakarta: Kerjasama Ford Foundation dengan Pusat
PenelitianKependudukan Universitas Gadjah Mada.
Qibran, M. K. 2014. Tinjauan Kriminologis terhadap Penyalahgunaan Minuman
Beralkohol oleh Anak di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Studi Kasus

Tahun 2009-2012).Skripsi pada Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum


Universitas Hasanuddin Makassar: Tidak Diterbitkan.
Zhou Z, Wang L, Song Z. 2003. A critical involvement of oxidative stress in acute
alcohol-induced

hepatic

Pathology,163:1137-46

TNF-a

production.

American

Journal

of

Namun saksi tidak bias membayar. Kemudia terdakwa emosi dan


mengeluarkan pisau , langsung dialahan ke saksi nandi. Belkang samping
kanan terdakwa namun terdakwa dalam keadaan emosi.
Wahyu priono luka luka perut sebelah kanan luka terbuka meanjang 20 cm
garis kanan tubuh ukuran 1,5 cm kedalaman batas tegas, atas tumpul, tepi
tumpul. Terdapat 1 buah luka lengan kanan atas 5 cm dari sikum kanan p 4c
kedalama 5 cm kedua sudut runcing, jaringan ikat kulit otot, tertampak nadi
besa
Karena perdasarahan hebat luka tusuk lengan bawah kanan mengakibatkan
perdarahan hebat Karena memotong nadi.
Pasal 338 kuhp
Kesimpulan terdakwa terbukti tindak pidana langgar pasal 338 kuhp, terdakwa
layak hukum pidana. Merampas nyawa korban wahyu setiono, terdakwa
tulang punggung keluarga, masih muda. Sudah ada perdamaian keluarga
sudah memaafkan. Menuntut
1. Menyatakan erstu bakti andika merampas nyama 5 th kurangi masa
tahanan sementara
2. Bukti 1 mobil no pol e90 abu abu metalik, 1 pisau dapur, 1 kaos darah,
1jean darah.
3. Bayar 2500rp. Kamis 5 nov. jaksa penuntut umum
Penasihat hokum
Pembelaan 1 minggu. Ditunda tgl 12

Você também pode gostar

  • Referat Osteoarthritis
    Referat Osteoarthritis
    Documento28 páginas
    Referat Osteoarthritis
    DeVi K. NinGsih
    100% (3)
  • PPK CHF
    PPK CHF
    Documento3 páginas
    PPK CHF
    cokordaraka
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento4 páginas
    Bab I
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Son of Bitch
    Son of Bitch
    Documento18 páginas
    Son of Bitch
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Suplemen Soca Kasus Cadmium
    Suplemen Soca Kasus Cadmium
    Documento1 página
    Suplemen Soca Kasus Cadmium
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Bab III
    Bab III
    Documento6 páginas
    Bab III
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Gambaran Umum, Visi Misi Tujuan RS
    Gambaran Umum, Visi Misi Tujuan RS
    Documento2 páginas
    Gambaran Umum, Visi Misi Tujuan RS
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Suplemen Soca Kasus Cadmium
    Suplemen Soca Kasus Cadmium
    Documento3 páginas
    Suplemen Soca Kasus Cadmium
    Adjie Thata
    Ainda não há avaliações
  • Kintil Micin
    Kintil Micin
    Documento16 páginas
    Kintil Micin
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Referat Mielitis
    Referat Mielitis
    Documento19 páginas
    Referat Mielitis
    Tia Utami
    Ainda não há avaliações
  • Cover Minipro
    Cover Minipro
    Documento5 páginas
    Cover Minipro
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Referat Mielitis
    Referat Mielitis
    Documento19 páginas
    Referat Mielitis
    Tia Utami
    Ainda não há avaliações
  • POMR Ku Erev
    POMR Ku Erev
    Documento5 páginas
    POMR Ku Erev
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento18 páginas
    Cover
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Perkembangan Pasien
    Perkembangan Pasien
    Documento3 páginas
    Perkembangan Pasien
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • VeR MATI 3 (Aria YK) - Ny. Sulasmi Wijaya
    VeR MATI 3 (Aria YK) - Ny. Sulasmi Wijaya
    Documento11 páginas
    VeR MATI 3 (Aria YK) - Ny. Sulasmi Wijaya
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • VeR HIDUP 1 (Aria YK) - Tn. Ugi Yulandi
    VeR HIDUP 1 (Aria YK) - Tn. Ugi Yulandi
    Documento5 páginas
    VeR HIDUP 1 (Aria YK) - Tn. Ugi Yulandi
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Aji
    Aji
    Documento9 páginas
    Aji
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • KUHP Pembunuhan New
    KUHP Pembunuhan New
    Documento5 páginas
    KUHP Pembunuhan New
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento11 páginas
    Daftar Isi
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Usul Skripsi Cover
    Usul Skripsi Cover
    Documento1 página
    Usul Skripsi Cover
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • AMss
    AMss
    Documento13 páginas
    AMss
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Morning
    Morning
    Documento9 páginas
    Morning
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Mopot
    Mopot
    Documento7 páginas
    Mopot
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Mulastin
    Mulastin
    Documento23 páginas
    Mulastin
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Medical
    Medical
    Documento4 páginas
    Medical
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações
  • Monrep 10-9-2015
    Monrep 10-9-2015
    Documento13 páginas
    Monrep 10-9-2015
    viny_psycopat
    Ainda não há avaliações