Você está na página 1de 10

ASKEP GAWAT DARURAT KASUS

KERACUNAN
RAHMATIA
12010097
IVa

A. IDENTITAS KLIEN
Nama klien
: Tn. A
Usia
: 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk
: 14 Juni 2013
No. Register : 0903055
Diagnosa medik : Keracunan Makanan

B. KELUHAN UTAMA / ALASAN


MASUK RS
Klien mengalami penurunan kesadaran yaitu
somnolen, muntah setelah makan tempe, pusing.

C.PENGKAJIAN PRIMER
AIRWAY
BREATHING
CIRCULATION
DISABILITY
EXPOSURE/ENVIRONMENT/EVENT

D. PENGKAJIAN
SEKUNDER
head to toe :
Kepala : mesosephal, klien berambut lurus dan panjang, dan tidak rontok.
Mata : besar pupil kanan kiri 2 dan reaksi pupil keduanya (+) terhadap cahaya

kunjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.


Telinga : bersih tidak terdapat serumen dan tidak mengalami gangguan pendengaran
Hidung : Bentuk hidungnya simetris, tidak terdapat polip pada hidung.
Wajah : wajah klien tampak simetris.
Mulut : tampak hipersekrasi kelenjar ludah, mukosa mulut basah, bibir basah.
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, RR 23 x/menit, cepat dan dangkal, HR
55x/menit, suara jantung s1 dan s2 tunggal.
Abdomen : tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada luka memar,
peristaltik usus 8x/mnit, perkusi hipertimpani.
Ekstremitas : Tidak terdapat luka, capilari revil <2 akral="" detik="" dingin.=""
span="">
Genetalia : Bersih tidak ada kelainan, Tidak terdapat luka/ulkus, tidak terpasang kateter.

E. ANALISA DATA
DO:

a. Tampak hipersekresi kelenjar


ludah.
b. Kesadaran : Somnolent
c. Nadi 67 x/mnt, Kuat, Reguler
d. RR : 23 x/mnt, Cepat dan dangkal
e. Hasil EKG: Sinus Bradikardia
MASALAH : Bersihan jalan nafas tidak efektif
Etiologi
: obstruksi jalan nafas

F. Diagnosa
Bersihan jalan nafas tidak efektif

berhubungan dengan obstruksi jalan nafas

G. RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN & KRITERIA HASIL :Setelah dilakukan

tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan bersihan


jalan nafas menjadi efektif dengan kriteria hasil:
NOC 1 :
Status Pernapasan : Pertukaran Gas tidak akan
terganggu di buktikan dengan :Kesadaran
composmentis, TTV menjadi normal, pernafasan
menjadi normal yaitu tidak mengalami nafas dangkal

INTERVENSI

NIC 2 Pengelolaan Jalan Nafas


Jaga kepatenan jalan nafas : buka jalan nafas, suction, fisioterapi dada
sesuai indikasi
Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buatan
Monitor pemberian oksigen, vital sign tiap ....... jam
Monitor status respirasi : adanya suara nafas tambahan.
Identifikasi sumber alergi : obat,makan an, dll, dan reaksi yang biasa
terjadi
Monitor respon alergi selama 24 jam
Ajarkan/ diskusikan dgn klien/keluraga untuk menghindari alergen
Ajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif
Pertahankan status hidrasi untuk menurunkan viskositas sekresi
Kolaborasi dgn Tim medis : pemberian O2, obat bronkhodilator, obat anti
allergi, terapi nebulizer, insersi jalan nafas, dan pemeriksaan laboratorium:
AGD

SEKIAN & TERIMAKASIH

Você também pode gostar