Você está na página 1de 5

ALAT PENGANGKAT (CRANE)

Tingkat keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat diukur antara lain dengan keuntungan
serta ketepatan waktu penyelesaian proyek.Keuntungan ini tergantung pada perencanaan awal
yang detail dan cermat terhadap metode pelaksanaan, alat yang dipakai serta jadwal pengerjaan
proyek bangunan tersebut. Suatu proyek yang volumenya lebih dari 4000 m2 atau mempunyai
lebih dari tiga lantai, agar jadwal pekerjaan proyek cepat maka dibutuhkan alat pengangkat
(crane).
Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan
secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Salah satu alat
pengangkat adalah Tower Crane.
Tower Crane
Kran menara (Tower crane) merupakan salah satu jenis pesawat pengangkat yang sering
kali digunakan, yang fungsinya selain mengangkat juga mengangkut material atau muatan. Jenis
pesawat pengangkat ini sering dipakai oleh kontraktor bangunan gedung-gedung bertingkat, pada
pelabuhan, dan sebagianya.
Alat ini mempunyai berbagai kelebihan diantaranya adalah kemampuan mengangkat muatan
ketempat yang tinggi dengan kapasitas yang besar, juga kemampuan angkutnya yang cukup jauh.

Serta ditunjang kemampuan lengan menara untuk berputar sehingga mampu menjangkau tempat
yang diinginkan tanpa menambah lintasan yang panjang.
a. Bagian Tower Crane
Bagian dari tower crane adalah.
1. Rangka
2. Kabel Baja (Ropes)
3. Kait (Hook)
4. Pulley (Shave)
5. Drum penggulung kabel baja
6. Motor Penggerak
7. Bobot penyeimbang (Counter Weight)
Spesifikasi tower crane berkaitan dengan operasi pengangkatan dan pemindahan material.,
meliputi :

Ketinggian tower rencana

Jangkauan Jib

Hoist

Trolley

Seling

Ketinggian tower crane bergantung dari ketinggian yang ingin dicapai. Jika diperlukan,
ketinggiannya dapat ditambah dengan mengikatkannya ke bangunan.

Untuk jib atau boom, merupakan lengan tower crane yang terdiri dari elemen-elemen besi yang
tersusun menjadi satu bagian rangka batang. Pemasangan jib harus sesuai dengan keperluan dan
persyaratannya, baik dengan panjang yang standard maupun yang mencapai maksimum.
Pemasangan jib ini, selanjutnya mempengaruhi terhadapa beban yang diangkat. Untuk tiap
panjang jib tertentu, ada batasan beban maksimum.
Selain jib, juga terdapat counter jib yang berfungsi sebagai jib penyeimbang terhadap boom yang
terpasang. Counter jib dilengkapi counter weight, yang berfungsi sebagai bebannya.
Untuk hoist adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut arah vertikal.
Sedangkan trolley, adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut tower crane
arah horisontal. Sedangkan seling merupakan bagian tower crane yang berupa kabel baja dan
menjadi bagian hoist. Pemakaian seling bisa diubah-ubah diameternya atau dapat
ditambahkan(double-seling), tergantung pada kebutuhan di lapangan.
Pada Tower Crane terdapat dua buah limit switch
1. Switch beban maksimum, : untuk memonitor pada kabel dan memastikan tidak
terjadinya overload
2. Switch momen beban, : untuk memastikan operator tidak melebihi rating ton-meter bagi
crane, ketika beban bergerak pada jib. Sebuah alat yang dinamakan cat head assembly
pada slewing unit, dapat mendeteksi secara dini bila terjadi kondisi overload.
b. Kriteria pemilihan Tower Crane
Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan pada kondisi
lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain. Dan tidak
dibutuhkanya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus
mempertimbangkan situasi proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan operasiaonal baik
pada saat pemasangan maupun pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan daya jangkau pada
beban terberat, ketinggian maksimum alat, perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan

oleh strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau alat dan
kecepatan alat untuk memindahkan material.
c. Kapasitas Tower Crane
Kapasitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa
jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh
karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebesar 75% dari kapasitas alat
Factor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah:
1). Kekuatan angina terhadapa alat
2). Ayunan beban pada saat dipindahkan
3). Kecepatan pemindahan material
4). Pengereman mesin dalam pergerakannya
5). Bobot penyeimbang (Counter Weight)
Penyeimbang (Counter Weight) dimaksudkan untuk mengimbangi dari berat sangkar
sehingga mesin tidak menahan beban yang tinggi. Pada umumnya berat penyeimbang sama
dengan berat maksimum sangkar ditambah 40% 50% .

Cara Kerja Tower Crane


a. Mekanisme Pengangkat (hoisting mechanisme).
Digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki.
Cara kerja mekanisme pengangkat pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan
atau memutar drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja.
Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli. Setelah itu kabel baja
tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh muatan yang akan
dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan atau penurunan muatan maka kita tinggal
menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung kabel baja tersebut.

b. Mekanisme Penjalan (traveling mechanisme).


Digunakan untuk memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane (pengangkat) secara
horizontal.
Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah motor penggerak yang
dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada mekanisme berjalan yang bekerja
menarik atau mengulur kabel baja yang dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel
baja tersebut disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat
tersebut.
c. Mekanisme Pemutar (slewing mechanisme).
Digunakan untuk memindahkan beban sejauh radius lengan pengangkatannya.
Cara kerja mekanisme pemutar adalah: motor penggerak pada mekanisme pemutar yang
dihubungkan dengan sistem roda gigi yang tujuanya untuk menurunkan putaran yang dihasilkan
dari motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak menjadi putaran yang
diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut dihubungkan dengan meja putar yang ada pada
bagian sambungan antara menara atau tiang utama dengan lengan. Apabila kita ingin
mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan
memutar roda gigi tersebut.

Você também pode gostar