Você está na página 1de 12

Rachmad Sutjipto, Analisis Terjadinya Sudden Pressure, Halaman 107-117

ANALISIS TERJADINYA SUDDEN PRESSURE


PADA ON LOAD TAP CHANGER
Rachmad Sutjipto1
Abstrak
Pada suatu sistem interkoneksi jika tegangan output generator tidak stabil maka
tegangan pada sisi tegangan tinggi UST (Unit Service Transformator) juga tidak
stabil. Untuk proses penstabilan tegangan tersebut maka digunakan On Load Tap
Changer (OLTC) dengan cara perubahan posisi tappingnya . Proses tapping di
OLTC sering menimbulkan arcing (bunga api) yang dapat menyebabkan gas-gas
yang ada pada minyak di OLTC terdekomposisi dan berakibat turunnya
kemampuan tegangan tembus minyak OLTC. Hal tersebut di atas dapat
mengakibatkan arcing atau percikan bunga api yang cukup besar dan
mengakibatkan panas serta menimbulkan gas yang bertekanan besar di dalam
minyak OLTC, sehingga menimbulkan sudden pressure. Kejadian arcing yang
besar juga dapat terjadi dikarenakan ausnya kontak-kontak maupun lemahnya
mekanis penggerak OLTC yang juga bisa berakibat sudden pressure. Untuk
mencegah terjadinya kondisi seperti tersebut di atas maka diperlukan proses
maintenance yang rutin dan terjadwal pada semua komponen OLTC, proses
pemeriksaan rutin dari minyak OLTC melalui test DGA serta pemasangan
indikator-indikator di main tank yang sesuai untuk mengetahui kondisi minyak
OLTC.
Kata-kata Kunci: OLTC, minyak OLTC, arcing , sudden pressure.
Abstract
In interconnection system, unstable output voltage of generator can cause
unstable voltage in UST. In order to stabilize the voltage, an OLTC is applied by
changing its tapping. Tapping process often cause an arcing that cause some
gasses in OLTC oil decompositioned. If a big arcing is happening in OLTC oil,
there will be a big gas pressure that could cause a sudden pressure.A big arcing
could be caused by a worn contacts and a weaken spring in OLTC. In order to
prevent all those conditions above, there should be a routine maintenace and
check up for OLTC components & OLTC oil by using a DGA Test. Beside that,

Rachmad Sutjipto. Dosen Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik


Elektro, Politeknik Negeri Malang

an installment of some indicators can help operators to know OLTC oil in main
oil tank.
Keywords: OLTC, OLTC oil, arcing, sudden pressure.

1. PENDAHULUAN
Pada sistem tenaga listrik, penggunaan jenis beban yang berbeda
(kapasitif atau induktif), akan mempengaruhi kestabilan tegangan pada
sistem interkoneksi tenaga listrik.
Pada suatu sistem interkoneksi jika tegangan output generator tidak
stabil maka tegangan pada sisi tegangan tinggi UST (Unit Service
Transformator) juga tidak stabil. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka
pengaturan tegangan dilaksanakan dengan menggunakan On Load Tap
Changer (OLTC) sehingga dapat mengurangi jatuh tegangan (drop
voltage) dan dapat mempertahankan tegangan di sisi keluaran agar tetap
stabil.
OLTC dioperasikan pada saat berbeban, karena tegangan keluaran
generator yang tidak selalu dalam keadaan konstan maka OLTC akan
berganti-ganti tap untuk melaksanakan penstabilan. Proses perpindahan
tap sering menimbulkan arcing (bunga api) yang dapat menyebabkan
gas-gas yang ada pada minyak di OLTC terdekomposisi dan berakibat
turunnya kemampuan tegangan tembus minyak OLTC. Hasil pantuan dari
kondisi dari kandungan gas yang terdapat dalam minyak OLTC dapat
dilihat dari hasil tes DGA (Dissolved Gas Analysis). Selain itu, arcing
atau percikan bunga api juga akan mengakibatkan panas dan tiba-tiba
menimbulkan gas yang bertekanan besar di dalam minyak OLTC, yang
dapat berakibat timbulnya sudden pressure. Dalam tulisan ini akan
dibahas faktor-faktor penyebab terjadinya Sudden Pressure tanpa
membahas secara khusus setting dari masing-masing relay proteksi.
Selain itu akan dibahas pula akibat yang terjadi dengan Sudden Pressure
beserta alternatif pemecahan masalahnya.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 On Load Tap Changer (OLTC)
OLTC digunakan untuk pengaturan tegangan pada saat kondisi
transformator berbeban dan perubahan posisi tap tersebut tidak
mempengaruhi kerja operasi transformator. Kontak selector di desain
sedemikan rupa untuk menghindari adanya loss contact, meskipun kontak
penghubung diposisikan di antara kedua tap yang akan dipindah
posisinya.

Rachmad Sutjipto, Analisis Terjadinya Sudden Pressure, Halaman 107-117

Fungsi dari On Load Tap Changer (OLTC) adalah untuk menaikkan


tegangan transformator atau menurunkan tegangan transformator yang
sesuai dengan besar tegangan yang dibutuhkan sistem atau beban dalam
kondisi berbeban.
Konstruksi dari On Load Tap Changer terdiri dari beberapa bagian
penting, yaitu:
1. Diverter Switch
2. Tap Selector
3. Driving Mechanism

Gambar 1. Bentuk Fisik & Gambar Rangkaian On Load Tap Changer


2.2 Sudden Pressure
Sudden Pressure yaitu suatu tekanan mendadak yang terbentuk
dikarenakan oleh dekomposisi dan evaporasi minyak melebihi dari
tekanan normal suatu tanki minyak transformator atau suatu OLTC, yang
disebabkan oleh suatu gangguan dalam (internal fault) dalam minyak
transformator antara lain karena bunga api (arcing). Bunga api tersebut
timbul sebagai akibat pergantian tap selector pada diverter switch dan
apabila arcing yang terjadi terlampau besar maka akan menimbulkan
tekanan gas yang besar secara tiba-tiba (Sudden Pressure). Untuk
mengatasi kondisi tersebut maka sebuah relay pelepasan tekanan lebih
dipasang pada trafo, sehingga tekanan lebih yang membahayakan tangki
trafo dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat
dieliminasi dalam waktu beberapa milidetik, maka terjadi panas lebih
pada cairan tangki dan berakibat trafo akan meledak. Untuk menghindari

kondisi tersebut maka dibutuhkan peralatan pengaman yang harus bekerja


cepat untuk melepas tekanan tersebut antara lain Bucholz Relay (gambar
3) dan Pressure Relief Device (gambar 2) sebagai back-up Bucholz Relay.

Gambar 2. Pressure Relief Device

Gambar 3. Buchholz Relay

3. METODOLOGI
3.1 Dissolved Gas Analysis (DGA)
DGA (Dissolved Gas Analysis) adalah salah satu metode diagnosa
kondisi suatu transformer yang dapat dilakukan dalam kondisi trafo
beroperasi. Hasil diagnosa DGA diharapkan mampu mengindikasikan
kondisi trafo melalui kandungan gas yang terdeteksi di dalam minyak
trafo. Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam
pengujian DGA yaitu :
a. metode pengambilan sample,
b. alat pengujian yang digunakan
c. metode interpretasi hasil.
Pada trafo minyak (oil-filled transformer), analisis terhadap
pembentukan gas-gas yang dalam trafo merupakan metode yang sangat
efektif untuk memantau kondisi trafo dikarenakan pada trafo minyak,
hampir semua bagian trafo terendam dalam minyak. Jika terjadi fault atau
ketidak normalan pada trafo, maka akan berimbas pula pada minyak trafo
karena terjadi dekomposisi minyak maupun bahan selulosa dan
membentuk gas-gas tertentu yang terlarut dalam minyak trafo.
3.1.1 Dekomposisi Minyak
Fault yang terjadi pada trafo dapat mengakibatkan dekomposisi pada
minyak trafo dan menghasilkan gas-gas tertentu yang mudah terbakar
(combustible gas). Diantara gas-gas yang terbentuk adalah hidrogen (H2),
metana (CH4), ethane (C2H6), ethylene (C2H4) dan acethylene (C2H2).
Gas-gas tersebut mulai terbentuk pada temperatur yang berbeda-beda.

Rachmad Sutjipto, Analisis Terjadinya Sudden Pressure, Halaman 107-117

Hubungan antara temperatur dan gas yang terbentuk dapat dilihat pada
grafik gambar 4.

Gambar 4 Hubungan Antara Suhu dengan Dekomposisi Gas


3.1.2 Dekomposisi Selulosa
Selain minyak trafo, bagian trafo yang lain yang dapat terurai akibat
adanya fault adalah kertas isolasi trafo. Kertas isolasi trafo mengandung
bahan selulosa yang dapat terurai menjadi CO dan CO 2. Sebenarnya
dalam proses arcing normal, CO dan CO2 dapat terbentuk. Namun laju
pembentukan CO dan CO2 yang tinggi serta rasio CO2 dan CO kurang
dari 7 dapat mengindikasikan terjadinya degradasi selulosa yang
melebihi batasan normal.
3.1.3 Interpretasi Data
Pada kondisi normal pada trafo juga dapat timbul gas-gas. Ketika
terjadi fault maka gas yang dihasilkan akan semakin banyak tergantung
pada tingkat fault yang terjadi. Berdasarkan IEEE Std. C57-104, batasan
kadar gas dalam minyak trafo serta tindakan yang harus dilakukan
berdasarkan kondisinya dapat dilihat pada tabel 1 & tabel 2.
Tabel 1. Batasan Konsentrasi Gas

Tabel 2. Tindakan Yang Direkomendasikan Berdasarkan Hasil DGA

3.2 SST (Station Service Transformer) dan UST (Unit Service


Transformer)
SST merupakan trafo yang digunakan untuk supply beban pada saat
unit akan start up. Hal ini dilakukan ketika pembangkit belum
menghasilkan daya listrik. SST digunakan untuk supply peralatan bantu
dari peralatan utama seperti boiler, turbin dan generator dan suplai SST
diambil dari substation 150 kV.
Setelah unit pembangkit menghasilkan daya listrik sebesar 10 %
dari daya yang dihasilkan maka generator akan menyuplai UST (Unit

Rachmad Sutjipto, Analisis Terjadinya Sudden Pressure, Halaman 107-117

Service Transformer). UST digunakan untuk supply peralatan utama dan


peralatan pendukung pada pembangkit.
4. ANALISIS SUDDEN PRESSURE
4.1 Proses terjadinya Sudden Pressure pada Unit Service Transformer
Perubahan tegangan pada trafo akan berakibat berubahnya tapping
dari OLTC dan dengan tidak adanya indikator untuk mengukur besarnya
arcing yang terjadi OLTC maka hanya akibat dari arcing tersebut saja
yang dapat dilihat yaitu dengan terbakarnya diverter switch.
Walaupun ruang diverter switch terpisah dengan minyak di main tank,
akan tetapi panas yang timbul karena arcing yang besar dapat
mengakibatkan overheat, sehingga temperatur minyak OLTC akan
meningkat dan menimbulkan dekomposisi gas-gas terlarut pada minyak
OLTC. Hal ini berakibat terjadinya tekanan mendadak (sudden pressure),
sehingga relay proteksi seperti differential relay, Buchholz relay,
pressure relief device akan bekerja sebagai pengaman terhadap gangguan
tersebut dengan membuang tekanan yang besar tersebut beserta minyak
yang bersuhu tinggi. Hal ini akan memicu kebakaran pada dinding trafo
dan kabel-kabel kontrol OLTC, sedangkan tekanan besar yang dihasilkan
akan mengakibatkan chamber (dinding) pada OLTC mengalami
deformasi (mengembung).
Pada dasarnya, arcing akan terjadi setiap OLTC bekerja, maka untuk
meminimalisasinya digunakan transition resistor seperti terlihat pada
gambar 1 dan digunakan minyak sebagai media pendingin dan peredam.
Kasus terjadinya sudden pressure disebabkan karena arcing yang timbul
sangat besar sehingga menimbulkan panas dan tekanan mendadak
melebihi dari tekanan minyak OLTC dalam keadaan normalnya serta
melebihi setting pressure relief device sebesar 0,85 kg/cm2 walaupun
tekanan tersebut masih dibawah kekuatan tangki minyak OLTC sebesar 1
kg/cm2. Apabila terdapat arcing yang besar maka tekanan melebihi dari
batas normal pressure relief device (+10% dari 0,85 kg/cm2) maka akan
menyebabkan bursting plate (pressure relief device) akan pecah dan
mengeluarkan minyak serta tekanan tersebut. Apabila bursting plate
(pressure relief device) bekerja maka signal alarm akan berbunyi dan
sekaligus mematikan operasional trafo tersebut.
4.2 Penyebab Terjadinya Sudden Pressure di suatu Unit Service
Transformer (UST)

Terjadinya sudden pressure seperti dijelaskan sebelumnya dapat


disebabkan karena beberapa kondisi internal OLTC yaitu tekanan yang
tinggi sehingga menyebabkan sudden pressure, antara lain:
1. Kerusakan penggerak mekanis (spring /pegas) pada Diverter Switch.
Pada OLTC, pegas digunakan sebagai mekanis penggerak diverter
switch dan tap selector. Jika terjadi kerusakan pada pegas dan atau
ausnya kontak-kontak diverter switch, maka diverter switch tidak
akan mengkontak dengan baik dan timbul loncatan bunga yang besar.
2. Dekomposisi Minyak Isolasi
Minyak OLTC digunakan untuk sebagai bahan isolasi dan meredam
panas pada saat proses perpindahan tap, dan lokasinya terpisah
dengan minyak isolasi utama trafo. Tetapi karena adanya proses
perpindahan tap didalam minyak maka akan terjadi fenomena
elektris, mekanis, kimia dan panas sehingga kualitas minyak OLTC
cepat menurun dan dapat memicu dekomposisi minyak OLTC serta
menghasilkan gas terlarut. Agar dapat bekerja sempurna maka
minyak trafo atau OLTC harus memenuhi persyaratan agar dapat
melindungi komponen-komponen di dalam trafo terhadap korosi dan
oksidasi sebagai berikut :
a. Kekuatan isolasi harus tinggi, sesuai IEC 296 minyak trafo harus
Class 1 & 2 yaitu untuk minyak baru dan belum di filter > 30
kV/2,5 mm dan setelah difilter yaitu > 50 kV/2,5 mm.
b. Penyalur panas yang baik, berat jenis kecil, sehingga partikelpartikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat.
c. Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan
berkemampuan pendinginan yang lebih baik. Pada IEC 296
Viskositas minyak class 1 saat suhu 40oC adalah < 16,5 cSt.
d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat
membahayakan. Sesuai IEC 296 Flash point minyak trafo di atas
163oC dan Pour point adalah di bawah 30oC.
e. Minyak trafo tidak merusak bahan isolasi padat.
Gas terlarut akibat dekomposisi minyak tersebut dapat
mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menahan tegangan
tembus pada minyak OLTC. Dari pengambilan data terakhir pada tgl 7
Juli 2008, seperti yang terlihat pada tabel 3, dapat diketahui bahwa
kondisi dari minyak OLTC masih dalam batas keadaan normal begitu
pula kadar hidrokarbonnya. Akan tetapi kadar CO (387 ppm) dan CO 2
(2518 ppm) yang terukur pada pengambilan data terakhir cukup tinggi

Rachmad Sutjipto, Analisis Terjadinya Sudden Pressure, Halaman 107-117

melebihi batas normal CO (2500 ppm) dan CO 2 (350 ppm). Dari data
tersebut dapat diketahui bahwa kandungan CO2 dan CO ada pada kondisi
2 sedangkan kandungan C2H2 dan H2 masih dalam batas normal. Kondisi
tersebut di atas diperkirakan terjadi karena adanya thermal fault pada
selulosa yaitu arcing dengan temperatur tinggi yang mengakibatkan
kertas isolasi dari lead yang menghubungkan kontak diveter switch ke tap
selector mengalami degradasi selulosa dan menghasilkan CO.
Tabel 3. Data test DGA
DATE
23-Jun-04
7-Mar-05
14-Jul-05
10-Aug-05
14-Oct-06
23-Jan-07
16-Aug-07
15-Dec-08
7-Jul-08

CO2
2500
(ppm)

1986
895
1923
2518

CO
350
(ppm)
82.6
88
43.8
0
212
312
117
293
387

H2
100
(ppm)
5.9
2
9.7
1
16.1
18.6
8.6
10.7
17

CH4
120
(ppm)
4.9
0
2.7
1
3.6
7.5
1.5
2.4
5.5

C2H6
65
(ppm)
7.8
3
3.6
1
9
12.1
3.6
3.4
4

C2H4
50
(ppm)
2.1
1
0.83
0
6.8
16.7
4.8
10.4
19.9

C2H2
35
(ppm)
0.59
1
3.9
0
2.4
4.1
4.8
6.4
10.4

TDCG
REMARKS
720
IEEESTD.
(ppm) C57.104-1991
103.89
kondisi 1
95
kondisi 1
64.53
kondisi 1
3
After reclamation
250
kondisi 1
371
kondisi 1
138
kondisi 1
326
kondisi 1
444
kondisi 2

Akan tetapi dari hasil test DGA yang dilaksanakan setelah


terjadinya sudden pressure pada OLTC dapat diketahui bahwa
kandungan gas C2H2 dan H2 pada kondisi 4 dan kandungan CO dan CO2
masih pada kondisi 2.
Dari uraian di atas maka dapat diketahui bahwa tes DGA dapat
digunakan untuk mengetahui komposisi gas-gas apa saja yang terlarut
pada minyak OLTC, karena apabila komposisi dari gas-gas terlarut
terlampau besar melebihi standar yang ada maka berakibat turunnya
kemampuan tegangan tembus minyak seperti tersebut dalam SPLN 491_1982 no 2.8 Tentang Minyak Isolasi, sebagai berikut: Tegangan tembus
yang terlalu rendah menunjukan adanya kontaminasi air, kotoran atau
partikel dalam minyak trafo.
4.3 Akibat yang Ditimbulkan Karena Terjadinya Sudden Pressure
pada suatu Unit Service Transformer (UST)
Akibat yang ditimbulkan dari terjadinya sudden pressure sangat fatal
karena Unit Service Transformer (UST) tidak dapat beroperasi maka
untuk mempertahankan kelangsungan UST tersebut, supply diambil dari
SST 150kV agar terjadi kontinuitas supply.

150 kV BUSBAR A

500 kV BUSBAR A

TO GANDUL

IB T 5 0 0 /1 5 0 k V

SST3
1 5 0 /6 ,3
kV

150 kV BUSBAR B
SST4
1 5 0 /6 ,3 k V

500 kV BUSBAR B

GST
2 3 /5 0 0 k V

6 ,3 k V S T A R T -U P B U S B A R A
6 ,3 k V S T A R T -U P B U S B A R B
IP B 2 3 k V

U N IT S E R V IC E
TRANSFORM ER
2 3 /6 ,3 k V
W ith O n L o a d T a p
C h a n g e r (O L T C )

GS

6 ,3 k V S W G R A

M A IN G E N E R A T O R
400M W , 23 kV

6 ,3 k V S W G R B

AUX ISLN LVS D

AUX ISLN LVS B

3,3 kV SWGR B

ASH TR B

BOILER LVS B

PCP TR B

TURBIN LVS B

3,3 kV SWGR A

CW LVS A

ASH TR A

PCP TR A

TURBIN LVS A

M
M OTOR
6 kV A
ID F
FDF
PAF
CWP
CEP

M OTOR
6 kV B
ID F
FDF
PAF
CWP
CEP

Gambar 5. Single Line Diagram Unit Service Transformer (UST)


Selain tidak beroperasinya UST, sudden pressure mengakibatkan
kejadian sebagai berikut :
1. Kerusakan Diverter switch,
Diverter switch mengalami kerusakan. Hal ini terjadi karena
dengan adanya arcing yang sangat besar yang diakibatkan oleh
kerusakan pada spring dari kontak-kontak diverter switch.
2. Diverter Chamber mengalami deformasi (mengembung)
Diverter chamber adalah bagian penutup OLTC atau bisa disebut
OLTC head, apabila terjadi tekanan mendadak (Sudden
Pressure) maka akan terjadi penggelembungan pada chamber
OLTC.
3. Kerusakan Pengaman Tekanan Lebih (Pressure Relief Device).
4. Kebakaran pada area transformer
Terjadi kebakaran pada body trafo, kabel kontrol OLTC, level oil pada
conservator, dan area sekeliling tansformer yang dipicu karena keluarnya
minyak yang bertemperatur tinggi sehingga keadaan sekeliling menjadi
terbakar.
5. PENUTUP
1. Sudden Pressure adalah tekanan mendadak yang disebabkan adanya
gangguan internal berupa arcing yang besar pada OLTC tank yang

Rachmad Sutjipto, Analisis Terjadinya Sudden Pressure, Halaman 107-117

berakibat terjadinya dekomposisi gas sehingga kualitas minyak


OLTC akan semakin menurun.
2. Untuk mencegah terjadinya sudden pressure maka :
a. Harus dilaksanakan pengecekan secara rutin dari kontak-kontak
OLTC
b. Harus dilakukan maintenance rutin untuk mekanis penggerak
(spring) sesuai dengan manual book dari OLTC.
c. Perlu diadakannya pemeriksaan rutin untuk minyak OLTC
dengan menggunakan tes DGA.
d. Perlu adanya pemasangan indikator-indikator untuk mengetahui
suhu pada minyak OLTC, dan indikator untuk besarnya arus.
e. Diperlukan pemasangan Sudden Pressure Relay jika kejadian
tekanan tinggi sering terjadi.
6. DAFTAR PUSTAKA
Grigsby Leo L, 2004, Electric Power Transformer Engineering,US, CRC
Press LLC.
Mitsubishi Electric Coorporation. Instruction Mitsubishi Bucholz Relay.
Mitsubishi Electric Coorporation. Pressure Relief Device.
Muslim H. Supari, 2006, Teknik Pembangkit Tenaga Listrik, Jakarta,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
PT PLN (persero) P3B, 2003, Panduan Pemeliharaan Trafo Tenaga
SPLN 18A_1979, On Load Tap Changer Trafo
SPLN 18B_1979, Aplikasi On Load Tap Changer Trafo
SPLN 49-1_1982, Minyak Isolasi.

Você também pode gostar