Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
UNTUK RESUSITASI
Pengertian
Indikasi
Petugas
Prosedur
:
:
Dokter, Perawat
A Persiapan Alat :
1. Spuit no 2,5 atau sesuai kebutuhan
2. Sulfas atropin
3. Kapas alkohol
B Cara Kerja :
1. Pulseless Electrikal Activity :
- Bolus intra vena 1 mg.
- Ulangi setiap 3 sampai 5 menit ( bila asistol menetap ) sampai dosis
maksimal 0,03-0,04 mg/Kgbb
2. Bradikardi :
- 0,5 sampai 1 mg intravena setiap 3 sampai 5 menit sesuai kebutuhan,
tidak melebihi dosis maksimal 0,03-0,04 mg/kgbb
- Dapat digunakan interval dosis yang lebih singkat ( setiap 3 menit )
dengan dosis maksimal yang lebih tinggi ( 0,4 mg/kgbb ) pada klinis
yang berat
3. Lewat pipa endotrakhea
- 2 sampai 3 mg dilarutkan dalam 10 mg Nacl 0,9 %
Pengertian
Indikasi
:
:
Petugas
Prosedur
Indikasi
Petugas
Prosedur
:
:
Dokter, Perawat
A. Persiapan Alat :
1. KCL ( sesuai dengan kebutuhan )
2. Cairan infus sesuai instruksi dokter
3. Syringe pump
4. Extension tube
B. Cara Kerja :
1. Tentukan berat badan pasien
2. Hitung kebutuhan kalium dengan menggunakan rumus :
1/3 x nilai kalium yang akan dicapai x BB
3. Nilai kalium yang akan dicapai =
Nilai kalium nyata pasien kalium yang akan dicapai
4. Contoh penghitungan :
BB pasien
: 60 kg
: 2
: 4 - 2 = 2
1/3 x 2 x 60 = 40 meq
40 meq
= 40 cc
Indikasi
Petugas
Dokter, Perawat
Prosedur
A. Persiapan Alat :
1. Bic Nat sesuai dengan kebutuhan
2. Spuit 20 cc, 50 cc
3. Kapas alkohol
B. Cara Kerja :
1. Tentukan berat badan pasien
2. Hitung kebutuhan Bic Nat dengan menggunakan rumus :
I. 1/3 x BB x BE ( Base Excess )
Contoh penghitungan :
BB pasien
: 60 kg
BE
: -5
Indikasi
Untuk mengatasi PSVT dengan kompleks QRS yang sempit dan tekanan darah
Petugas
Prosedur
A. Persiapan Alat :
- Spuit 10 cc
- Nacl 0,9 %
- Kapas alkohol
- Verapamil sesuai kebutuhan
B. Cara Kerja :
1. Sediakan verapamil sesuai kebutuhan diencerkan dengan larutan NaCl
0,9 %
2. Dosis awal 2,5 5 mg bolus IV diberikan pelan selama 2 menit
3. Dosis kedua 5 10 mg bila diperlukan diberikan pelan 15 30 menit
kemudian, dengan dosis maksimal 20 mg
Alternatif Pemberian :
1. 5 mg bolus IV pelan diberikan setiap 15 menit sampai dosis total 30 mg
2. Pada pasien usia lanjut diberikan dengan kecepatan lebih lambat ( lebih
dari 3 menit )
Indikasi
Petugas
Dokter, Perawat
Prosedur
A. Persiapan Alat :
- Dopamin sesuai kebutuhan
- Spuit 50 cc, needle no 18
- Extension tube
- Syringe pump
- Water for injection / D 5 % 50 cc
B. Cara Kerja :
1. Tentukan berat badan pasien
2. Dosis dapomin diberikan berdasarkan rumus :
Dosis yang dibutuhkan x BB X 60
Konsentrasi obat terlarut
Contoh penghitungan :
BB : 50 kg
Kebutuhan : 5 mcg / Kg BB / mnt
1 ampul dopamin 200 mg = 200.000 mikrogram
Dilarutkan dalam 50 cc D5 % sehingga 1 cc mengandung 4000 mcg
Kebutuhan Dopamin :
5 x 50 x 60
= 3,75 cc / jam
4000
C. Hal hal yang perlu perlu diperhatikan :
- Pemberian obat dopamin sebaiknya lewat vena sentral
- Monitoring hemodinamik selama pemakaian dopamin
Indikasi
Kegagalan pompa jantung ( gagal jantung kongestif, udem paru ) dengan tekanan
darah sistolik 70 100 mmHg dan tidak ada gejala sjok
Petugas
Dokter, Perawat
Prosedur
A. Persiapan Alat :
- Dobutamin sesuai kebutuhan
- Spuit 50 cc, needle no 18
- Extension tube
- Syringe pump
- Water for injection / D 5 % 50 cc
B. Cara Kerja :
1. Tentukan berat badan pasien
2. Dosis dapomin diberikan berdasarkan rumus :
Dosis yang dibutuhkan x BB X 60
Konsentrasi obat terlarut
Contoh penghitungan :
BB : 50 kg
Kebutuhan : 5 mcg / Kg BB / mnt
1 ampul dobutamin 250 mg = 250.000 mikrogram
Dilarutkan dalam 50 cc D5 % sehingga 1 cc mengandung 5000 mcg
Kebutuhan Dopamin :
5 x 50 x 60
= 3 cc / jam
5000
C. Hal hal yang perlu perlu diperhatikan :
- Pemberian obat dopamin sebaiknya lewat vena sentral
- Monitoring hemodinamik selama pemakaian dopamin
Indikasi
Petugas
Dokter, Perawat
Prosedur
A. Persiapan Alat :
- Aminophilin sesuai kebutuhan
- Spuit 10 cc / 20 cc
- Infus pump/syringe pump
- Set infus
- Cairan infus yang dibutuhkan D5 % 100 %
B. Cara Kerja :
1. Tentukan berat badan pasien
2. Dosis aminophilin diberikan berdasarkan rumus :
BB x Kebutuhan
Contoh penghitungan :
BB : 60 kg
Kebutuhan : 0,5 mcg / Kg BB / jam
1 ampul aminophilin = 240 mg dilarutkan dalam 100 cc
1 cc
= 2,4 mg
Indikasi
Pada syok kardiogenik berat atau hipotensi signifikan ( tekanan darah < 70
mmHg ) dengan resistensi perifer rendah
Petugas
Dokter, Perawat
Prosedur
A. Persiapan Alat :
- Norepineprine sesuai kebutuhan
- Spuit 50 cc
- Extension tube
- Syringe pump
- Cairan infus yang dibutuhkan D5 %
B. Cara Kerja :
1. Tentukan berat badan pasien
2. Dosis norepineprine diberikan berdasarkan rumus :
Dosis yang diminta x BB x 60
Konsentrasi yang dibuat
3. Pengenceran dengan menggunakan cairan dextrose 5 %, hindari
pengenceran dengan menggunakan NaCl
4. Diberikan melalui infus intravena dengan dosis 0,5 30 g / menit
C. Hal hal yang perlu perlu diperhatikan :
- Monitoring hemodinamik selama pemakaian norepinephrine
- Pemberian lewat CVC
Adalah mengukur tekanan vena sentral untuk menilai jumlah cairan dalam tubuh
Petugas
banyak
Perawat
Prosedur
A. Persiapan Alat :
- Water pas
- Manometer
- Cairan isotonik ( bila diperlukan )
B. Cara Kerja :
1. Beritahu pasien bila sadar
2. Mengganti cairan infus dengan cairan isotonik bila terpasang cairan
hipertonik
3. Mempercepat tetesan infus untuk menilai kelancaran aliran cairan
4. Mengalirkan cairan infus ke arah manometer sampai setinggi 20 em H20
diatas titik nol
5. Menghentikan cairan infus yang mengalir ke arah manometer dengan
mengunci infus set
6. Mengalirkan cairan dari manometer ke pasien dengan cara memutar three
way stop cock
7. Menentukan titik nol pada manometer dengan cara mengukur antara
intercostae 4 pada garis midaxial menggunakan water pas
8.
Tujuan
Indikasi
Asistole
Petugas
Perawat
Prosedur
A. Persiapan Alat :
-
B. Cara Kerja :
1. Jelaskan tujuan tindakan pada keluarga
2. Posisi pasien diatur dengan terlentang datar dan diusahakan
tidak menyentuh tempat tidur
3. Baju bagian atas dibuka
4. Menilai pernafasan pasien dengan cara :
-
Memanggil nama
Menanyakan keadaan
- Triple manuver :
a. Ekstensi kepala
b. Mengangkat rahang bawah
c. Mempertahankan posisi rahang bawah
Triple manuver tidak dilakukan bila ada tanda-tanda
fraktur cervical
9. Melakukan pernafasan buatan ( baging 10 12 kali/ menit )
bila denyut nadi teraba
10. Melakukan RJP dengan ABC kombinasi bila denyut jantung
tidak teraba dengan cara :
-
Kedalaman tekanan 3- 5 em
b. Anak
Kedalaman tekanan 2- 3 em
c. Bayi
Kedalaman tekanan 1 2 em
Tujuan
Indikasi
Petugas
Perawat
Prosedur
A. Persiapan Pasien :
-
B. Persiapan Alat :
-
Bantal
Stetoskope
Bengkok, tissu
C. Cara Kerja :
1.
2.
3.
4.
a. Kontra indikasi
-
Perdarahan/haemoptoe
Asma akut
Myocard infark
b. Pelaksanaan :
-
5.
Menggetarkan/vibrasi
Untuk mendorong keluar sekresi yang tertimbun di alveoli
dengan bantuan menggetarkan dinding torak pada saat
ekspirasi
Pelaksanaan :
a.
b.
posisi
lateral
dalam
sikap
menungging 10 20 derajad/posisi
b. Mengatur posisi lateral dalam sikap lurus
c.
d.
e.
Latihan pernafasan
Latihan pernafasan ditujukan untuk mengeluarkan CO2
purse lip breathing dan untuk menguatkan otot diapragma
Purs Lip Breathing
a. Lakukan inspirasi normal melalui hidung
b. Lakukan ekpirasi melalui mulut ( pos lip )
secara perlahan lahan
c. Lakukan latihan ini sebanyak 1, 2 atau sesuai
kemampuan pasien
Diapragmatic breathing ( bernafas melalui diapragma )
a. Dapat dilakukan dengan tiduran atau duduk
b. Bila tidur, usahakan tempat tidur lurus
c. Ganjal bantal pada begian bawah lutut, dengan
tangan kanan diatas dada dan tangan kiri
menahan diapragma
d. Lakukan inspirasi
tangan
2.
3.
4.
5.
Tujuan
Petugas
Perawat
Prosedur
A. Persiapan Alat :
-
Alas dada/handuk
Jelly
NaCl 0,9%
Spuit 5 cc
B. Cara Kerja :
-
Melakukan bagging
mulut sebelum