Você está na página 1de 3

ONE STEP IgG and IgM antibodies to Dengue Virus Rapid TEST

SD BIOLINE Dengue IgG/IgM

Penjelasan
[PENDAHULUAN]
Virus
Dengue
yang
ditransmisikan
oleh
Nyamuk
Aedes
aegypti
dan
Aedes
albopictus
tersebar secara
luas di daerah
tropis
dan
subtropics.
Sampai saat ini
telah dikenal 4
serotype
yang
jelas
(
virus
dengue 1, 2 , 3,
dan 4). Infeksi
pada anak-anak
biasanya bersifat
sub-klinis
atau
disebabkan oleh
penyakit demam
yang
timbul
dengan
sendirinya. Akan
tetapi
jika
seseorang
terinfeksi untuk
kedua
kalinya
dengan serotype
yang
berbeda,
biasanya
akan
mengalami
beberapa
penyakit
lanjutan,
misalnya
DHF
(Dengue
Hemorrhagic
Fever)
atau
Dengue
Shock
Syndrome.

Dengue dianggap sebagai penyakit serius yang dapat mematikan atau menimbulkan ketidakwajaran pada manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang terdapat pada golongan
antropoda.
Pada awalnya, diagnosa serologi terhadap infeksi akut virus ini berdasarkan pada terlihatnya peningkatn 4 lipatan atau lebih antibody yang terbentuk antara masa akut dan masa
pemulihan dari pasien. Tes haemagglutination-inhibition merupakan tes serologi yang paling umum digunakan dalam mendiagnosa Dengue.
Rapid tes dan tes-tes lain yang tersedia sangat penting untuk penanganan awal dan lanjut bagi kasus infeksi primer dan sekunder. Infeksi Primer di hubungkan dengan kondisi
demam menengah sampai tinggi, diikuti dengan sakit Kepala, otot dan ruam-ruam pada kulit. Respon imun termasuk produksi antibody IgM terjadi pada hari ke-5 dari timbulnya
gejala dan bertahan selama 30-60 hari.IgG timbul pada hari ke-14 dan dan tetap ada selamanya. Infeksi Sekunder biasanya menghasilkan demam tinggi dan pada beberapa kasus
diikuti dengan kondisi haemorrhagic dan kegagalan system sirkulasi. Infeksi sekunder menunjukkan bahwa IgG meningkat 1-2 hari setelah onset gejala dan mendorong respon IgM
setelah hari ke-20 infeksi.
[PENGGUNAAN] SD BIOLINE Dengue IgG/IgM Rrapid Test adalah pengujian imunokromatografi secara rapid dan bersifat kualitatif serta mampu mendeteksi IgG dan IgM secara
terpisah dalam serum, plasma atau whole blood manusia. Tes ditujukan untuk membantu para professional dalam mendiagnosa antara infeksi primer dan sekunder. Tes ini hanya
bersifat pendahuluan, oleh karenanya isolasi virus, deteksi antigen dalam jaringan yang telah ditentukan , RT-PCR dan tes serologi lain seperti haemagglutination-inhibition test,
yang merupakan metode diagnosa yang lebih spesifik harus dilakukan untuk mendapatkan kepastian mengenai infeksi virus dengue.
[PRINSIP] SD BIOLINE Dengue IgG / IgM didisain khusus agar mampu mendeteksi pada waktu bersamaan dan secara terpisah adanya antibody IgG dan IgM dalam serum, plasma
dan whole blood manusia. Kit tes juga mampu mendeteksi ke-empat serotip Dengue dengan menggunakan campuran rekombinan envelope protein Dengue.
SD BIOLINE Dengue IgG/IgM tes memiliki 3 garis tes pada permukaan kitnya yang disalut ulang yaitu : G (Garis test IgG ), M (Garis test IgM) dan C (Garis kontrol) . Ketiga garis
tidak akan muncul sebelum kit tes dibubuhi sampel. Garis Kontrol digunakan sebagai kontrol prosedur. Garis kontrol akan muncul jika tes dilakukan sesuai dengan prosedur dan
seluruh reagen yang terkandung dalam kit tes bekerja dengan baik. Garis G dan M yang berwarna keunguan akan muncul jika sampel yang diuji mengandung sejumlah antibody IgG
dan IgM dalam jumlah yang cukup untuk terdeteksi. Jika sampel tidak mengandung IgG dan IgM, maka garis G dan M tidak akan muncul. Hal ini dapat terjadi karena IgG dan IgM
yang terkandung dalam spesimen akan bereaksi dengan rekombinan envelope protein virus Dengue dalam gold conjugate koloid dan membentuk suatu senyawa kompleks antara
antibody dan gold konjugat koloid. Ketika senyawa kompleks yang terbentuk ini bergerak sepanjang membran strip dengan prinsip kapiler, anti-human IgG atau anti-human IgM
yang terkandung dalam daerah garis G dan M akan menangkap senyawa kompleks tersebut dan menimbulkan suatu warna yang dilihat berbentuk garis.
2. Material yang tersedia
25 strip yang masing-masing terbungkus dalam foil yang dilindungi dengan desiccant.
Masing-masing strip mengandung anti-human IgG (G), anti-human IgM (M) dan anti-Dengue IgG (C) sebagai materi pelindung. Strip juga mengandung gold conjugate pad dengan
rekombinan protein envelope virus Dengue.
1 (satu) botol assay buffer
25 x 1 L spesimen loops disposibles
25 tabung disposible
Petunjuk penggunaan.
3.Petunjuk dan peringatan
untuk memperoleh hasil terbaik, petunjuk penggunaan harus diikuti dengan tepat.
Seluruh spesimen harus diperlakuan sebagai bahan yang dapat menimbulkan infeksi.
Jangan membuka foil atau mengeluarkan device bila tidak segera digunakan.
Jangan menggunakan device lebih dari 1 kali (tidak untuk diulang)
Seluruh reagen harus dikondisikan pada suhu kamar sebelum digunakan.
Jangan digunakan lewat dari masa expire date.
Seluruh komponen dari test ini telah lolos uji Kualiti Kontrol. Jangan menggunakan komponen dari nomor lot yang berbeda.
Larutan buffer mengandung Sodium azida dalam konsentrasi rendah sebagai pengawet. Sodium azida dapat bersifat toksid, sehingga harus ditangani dengan benar untuk
menghindari kontak alat pencernaan dan kulit.
4. Penyimpanan dan Stabilitas
Kit tes harus disimpan pada suhu kamar (2-30C) atau dalam lemari pendingin Kit stabil dalam masa sebelum expired date sesuai dengan yang tertera dalam kemasan. JANGAN
DIBEKUKAN. Hindari dari sinar matahari langsung.
5. Pengambilan dan penyimpanan spesimen
Spesimen yang digunakan dapat berupa serum, plasma atau whole blood.
Perlakukan sampel sebagai materi yang dapat menginfeksi.
Serum atau plasma tidak dapat langsung digunakan, dinginkan pada suhu 2~8C maksimal selama 3 hari atau bekukan pada suhu -20 C atau dibawahnya jika lebih dari 3 hari.
Spesimen yang mengandung endapan yang dapat menimbulkan inkonsistensi hasil pemeriksaan. Untuk menghindari hal tersebut, spesimen harus dimurnikan dahulu sebelum
digunakan.

Hindari
penggunaan
spesimen
dari
pasien
yang
memiliki
kasus
hemolytic,
lipaemic, icteric,
atau
terkontaminasi
bakteri.
Spesimen
tersebut
dapat
menimbulkan
hasil yang salah.
6
.Prosedur
pemeriksaan
Lakukan
pemeriksaan
pada suhu kamar.
Tambahkan
4
tetes
(140L)
larutan
buffer
kedalam tabung.
Dengan
menggunakan
loops , teteskan 1
L spesimen ke
dalam
tabung
yang
berisi
larutan
buffer.
(penggunaan
loops
secara
tepat
akan
menghasilkan
volume spesimen
yang diteteskan
ke dalam tabung
tepat sejumlah 1
L.)
Aduk
perlahan
dengan
loops
untuk menjamin
bahwa spesimen
tercampur secara
merata
dengan
larutan buffer.
Keluarkan device
test dari
foil
pembungkus
untuk
segera
digunakan.

Pegang device secara vertical dan masukkan ke dalam tabung yang berisi campuran spesimen dan larutan buffer.
Intepretasikan hasil dalam waktu 5 menit. Jika hasil yang muncul tidak jelas dalam waktu 15 menit , perpanjang waktu pembacaan hingga 30 menit.
7. Intepretasi Hasil
C

IgM Positif
Garis C dan M muncul. Hasil ini mengindikasikan adanya infeksi
primer

M
G

C
M
G

C
M
G

C
M
G

C
M
G

IgG dan IgM Positif


Garis C, G dan M muncul. Hasil ini mengindikasikan adanya infeksi
primer
lanjut dan infeksi sekunder awal.

IgG Positif
Garis C dan G muncul. Hasil ini mengindikasikan adanya infeksi
sekunder
atau setelah infeksi

Negatif
Hanya Garis C muncul. Uji kembali setelah 3-5 hari jika diduga
masih
terinfeksi.

Invalid
Garis C tidak muncul. Hasil ini dapat terjadi bila volume spesimen
kurang
atau prosedur tidak tepat. Ulangi kembali pemeriksaan dengan kit
baru.

8. Batasan Pemeriksaan
Kit tes ditujukan hanya untuk penggunaan in vitro
Kit tes ditujukan untuk mendeteksi adanya antibody terhadap dengue dalam spesimen sehingga tidak boleh digunakan sebagai criteria tunggal dalam mendiagnosa infeksi virus
dengue.
Pada infeksi awal dan sekunder, kemungkinan deteksi terhadap IgM amat rendah. Beberapa pasien bahkan tidak akan terdeteksi antibodinya selama 7-10 hari pertama setelah
infeksi. Jika gejala tetap ada, pasien harus dites kembali 3-4 hari setelah spesimen pertama.
Sering terjadi aktifitas silang secara serologi dengan kelompok Flavivirus (Dengue virus, St. Louis encephalitis, Japanese encephalitis, virus West Nile dan Demam kuning ).
Hasil yang diperoleh harus dipertimbangkan bersama dengan informasi klinis lainnya oleh para ahli klinis.
Jika hasil yang diperoleh negatif dan gejala tetap timbul, disarankan untuk melakukan pemeriksaan tambahan dengan metode yang lain. Hasil yang negatif tidak menghindarkan
kemungkinan adanya infeksi awal virus dengue.

9. Nilai yang
diharapkan
Karakteristik
dengue
primer
ditandai dengan
terdeteksinya IgM
3-5 hari setelah
onset
infeksi.
Karakteristik
dengue sekunder
ditandai dengan
peningkatan IgG
yang spesific 1-2
hari
setelah
onset infeksi dan
pada kebanyakan
kasus keadaan ini
diikuti
juga
dengan
peningkatan IgM.
SD
BIOLINE
Dengue IgG/IgM
Rapid Test telah
diuji
banding
dengan
produk
sejenis
lainnya
dengan
nilai
korelasi
system
antara keduanya
sebesar 99,5 %.
10.
Tampilan
Karakteristik
1) Studi banding
dengan
HI
( Haemagglutinat
ion-inhibition)
test :
Titer HI tes
Infeksi primer
1 : 10
1 : 20
> 1 : 40
Infeksi sekunder
1 : 320
1 : 640
1 : 1280
> 1 : 2560
2) Sensitivitas
Untuk
menilai
sensitivitas,

digunakan 15 pasang spesimen yang mengalami infeksi primer dan 20 pasang spesimen yang mengalami infeksi sekunder. Hasil pengujian menunjukkan bahwa SD BIOLINE
Dengue IgG/IgM dapat mendiagnosa hampir seluruh infeksi secara efektif.

Primer
Sekunder

Tidak ada IgM


+ / total
*pengambilan 1
14 / 15
4 / 20

Tidak ada IgM


+ / total
*pengambilan 2
15 / 15
18 / 20

Tidak ada IgG


+ / total
*pengambilan 1
0 / 15
20 / 20

Tidak ada IgG


+ / total
*pengambilan 1
3 / 15
20 / 20

3) Reaksi silang dengan kelompok Flavivirus dan penyakit nyamuk lainnya.


SD BIOLINE Dengue IgG/IgM test menunjukkan tidak ada reaktifitas silang dengan kelompok Flavivirus dan penyakit lain yang disebabkan oleh nyamuk juga misalnya Malaria.
Penyakit
Japanese Encephalitis
Yellow Fever
Malaria P. falcifarum
Malaria P. vivax
Total

Dengue
Negative/Total
25/25
25/25
25/25
25/25
100/100

IgM

Dengue IgG Negative/Total


25/25
25/25
25/25
25/25
100/100

11. Referensi
Dengue haemorrhagic fever : Diagnosis, treatment, prevention and control. WHO 2 nd Edition 1997
Songee L. ranch and Paul N. Levett. Evaluation of four methods for detection of immunogloulin M antibodies to dengue virus. Clin. Diagn. Lab. Immunol. Vol 6(4)
p 555-557, 1999
Jan Groen et al. Evaluation of six immunoassays for detection of dengue-virus specific immunoglobulin M and G Antibodies. Clin. Diagn. Lab. Immunol. Vol 7(6) p
867-871, 2000
Shuenn-Jue L. Wu et al. Comparison of two rapid diagnostic assays for detection of immunoglobulin M antibodies to dengue virus. Clin. Diagn. Lab. Immunol. Vol
7(1) p 106-110, 2000
Kevin R. Porter et al. Evaluation of a commercially available immunoglobulin M capture enzyme-linked immunosorbent assay kit for diagnosing acute dengue
infections. Clin. Diagn. Lab. Immunol. Vol 6(5) p 741-744, 1999
Ludolfs D et al. Serological differentiation of infections with dengue virus serotypes 1 to 4 by using recombinant antigens. J Clin Microbiol 40(11) p 4317-4320,
2002
Richard M. Kinney et al. Construction of infectious cDNA clones for Dengue 2 virus: strain 16681 and its attenuated vaccine derivative, strain PDK-53. Viriol 230,
p300-308, 1997
Bangti Zhao et al. Cloning full-length dengue type 4 viral DNA sequences: analysis of genes coding for structural proteins. Viriol 155, p 77-88, 1986.
Date issued : Apr. 17, 2003
11FK12-02-0
STANDARD DIAGNOSTICS,Inc.
575-34 Pajang-dong, Jangan-ku, Suwon-si, Kyonggi-do, KOREA
Tel : 82-31-258-2994,5135 FAX : 82-31-258-299 http:/www.standardia.com

Você também pode gostar