Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH :
IKA YUNI SETYA. P
NIM. 02.5.302
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dengan dicanangkannya keluarga kecil sejahtera (KKS) dalam rangka
menunjang pembangunan nasional dan manusia Indonesia seutuhnya, maka
diperlukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas anak. Anak merupakan
generasi penerus suatu bangsa, dimana anak-anak kalau sehat maka bangsapun
akan kuat dan sejahtera. Oleh karena itu maka bangsa Indonesia menaruh harapan
agar anak-anak dapat tunbuh kembang sebaik-baiknya, sehingga nantinya menjadi
orang dewasa yang sehat fisik, mental dan sosial.
Makanan memegang peranan penting dalam tubuh kembang anak, karena anak
sedang tumbuh, sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa.
kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan
anak. Makan yang lebih juga tidak baik, karena dapat menyebabkan obesiotas.
Kedua keadaan ini dapat meningkatkan mordibitas dan mortalitas anak.
Monitoring pertumbuhan akan dengan menggunakan KMS, merupakan iusaha
untuk mencegah terjadinya malnutrisi (retardasi pertumbuhan maupun obesitas)
pada anak. Sebaiknya setiap anak umur antara 4 bulan 3 tahun ditimbang setiap
bulan, karena pada periode umum tersebut merupakan penyesuaian dengan
makanan orang dewasa, intake makanan sering tidak adekuat, dan asi muloai tidak
mencukupi kebutuhan anak / anak mulai disapih, anak masih rentan terhadap
penyakit, sehingga sering terjadi gangguan pertumbuhan.
Disamping itu dengan KMS bisa mengetahui status kesehatan anak dan faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak tersebut. Dengan KMS bisa
memberikan penyuluhan terhadap ibunya, selain mengenai pertumbuhan anaknya,
juga mengenai cara pemberian makanan yang benar.
(Soetjiningsih, 1995)
1.2 TUJUAN
1.2.1
Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman nyata tentang peran,
fungsi, dan tugas bidan di Pukesmas baik didalam maupun diluar gedung
wilayah binaan, serta mampu bersika etis, rasional, dan profesional dalam
menumbuhkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
1.2.2
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S dengan
salah satu anggota keluarga menderita KEP.
2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar dari diagnosa
yang ada.
3. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pendataa.
4. Mahasiswa mampu menetapkan prioritas masalah berdasarkan skoring.
5. Mahasiswa mampu merencanakan alternatif masalah sesuai prioritas
masalah.
6. Mahasiswa
mampu
melaksanakan
intervensi
sesuai
dengan
permasalahan.
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasihasil kegiatan.
1.3 BATASAN MASALAH
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga binaan Tn. S, penyusun
menemukan beberapa masakah. Namun mengingat kemampuan dan waktu yang
terbatas maka penulis membatasi dalam bidang kesehatan yaitu Asuhan
Kebidanan pada keluarga Tn. S dengan KEP sedang.
1.4 METODE PENULISAN
a. Studi Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan literatur yang berkaitan dengan masalah :
Kesehatan Keluarga
b. Praktek Langsung
Pengumpulan data ini dilakukan melalui :
1. Wawancara
2. Observasi / pengamatan
3. Pemeriksaan fisik
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Penulisan
1.3
1.2.1
Tujuan Umum
1.2.2
Tujuan Khusus
Batasan Masalah
1.4
Metode Penulisan
1.5
Sistematika Penulisan
BAB
II.
TINJAUAN PUSTAKA
BAB
III.
TINJAUAN KASUS
3.1
Pengkajian
3.2
3.3
3.4
Intervensi
3.5
Implementasi
3.6
Evaluasi
BAB
IV.
PEMBAHASAN
BAB
V.
PENUTUP
5.1
Simpulan
5.2
Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah unit kecil dari nasyarakat yang terdiri dari keluarga dan
beberapa orang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan saling
ketergantungan (Depkes RI, 1995)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau adobsi dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam peranan masing-masing menciptakan/
memperhatikan kebudayaan (Nasrul Effendi, 1998)
Dari dua pengertian itu dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :
Unit terkecil masyarakat.
Terdiri dua orang atau lebih.
Adanya ikatan perkawinan / pertalian darah.
Hidup dalam satu rumah tangga.
Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.
Setiap anggota mempunyai peran masing-masing.
Menciptakan / mempertahankan suatu kebudayaan.
2.2. TIPE / BENTUK KELUARGA
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) dengan sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara, sepupu, dsb.
3. Keluarga berantai (Serial Family) keluarga yang teriri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga Duda / janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga kabitas (Cahabitation) adalah duia orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
2. Matrilineal
3. Matrilokal
4. Patrilokal
5. Keluarga Kawinan
norma-norma
tingkah
laku
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b.
c.
d.
e.
Pembesaran hati.
Sering disertai :
Penyakit infeksi, umumnya akut.
Anamia.
Diare.
b. Marasmus
Cengeng, rewel.
Perut cekung.
Iga gambang.
Sering disertai :
c. Marasmus Kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik
Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB / U < 60% baku median WHO
NHCS disertai edema yang tidak mencolok.
2.10.4 Penatalaksanaan Kurang Energi Protein.
Data Umum
A. Data Subyektif
Kecamatan
Kelurahan
RT / RW
Alamat
Kepala Keluarga
Nama
Agama
Pekerjaan
Penghasilan
Keadaan Kesehatan
No. Reg
Umur
Pendidikan
:
Susunan Anggota Keluarga
Nama
Tn. G
Tn. A
Jenis
Kelamin
Umur
Hubungan
Dengan
KK
Pekerjaan
65 Thn
35 Thn
Bapak
Suami
Swasta
Keadaan
Kesehatan
Pertama /
Imunisasi Yang
Didapat
Sehat
Sehat
No. KIA / KB
Ny. R
An. R
An. A
Ab. H
65 Thn
34 Thn
11 Thn
6 Thn
1 Thn
Istri
Anak
Anak
Anak
Dagang
-
Sehat
Sehat
Sehat
Kurus
58 Thn
60Thn
Tn A
Ny. R
35 Thn
34 Thn
11 Thn
R
6 Thn
A
55 Thn
1 Thn
H
Keterangan :
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Perempuan
: Pria
: Keluarga Binaan
II.
Data Khusus
1. Bila anggota keluarga sakit berobat ke Pusti / BPS Aning
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya sulit makan, sulit minum susu pada pagi hingga
menjelang tidur pada malam hari dan berat badannya sulit naik
dibandingkan dengan anak sesuai usia tumbuh kembangnya.
3. Riwayat Kesehatan
Pertama
Keluhan
: Mual pada TM I
Kontrol
: Teratur
Imunisasi
Oleh
: Bidan
ibu
mendapatkan
Fe, Vitamin
dan Yodium,
ibu
Kedua
Keluhan
: Mual pada TM I
Kontrol
: Teratur
Imunisasi
Oleh
: Bidan
ibu
mendapatkan
Fe, Vitamin
dan Yodium,
ibu
Ketiga
Keluhan
: Mual pada TM I
Kontrol
: Teratur
Imunisasi
Oleh
: Bidan Endang
ibu
mendapatkan
Fe, Vitamin
dan Yodium,
ibu
: Nasi
Jenis lauk-pauk
: Tahu, tempe
Jenis sayuran
bayam,
Kangkung, wortel, kacang.
-
Jenis buah-buahan
: pisang
Jenis minuman
teh/kopi
untuk bayibya diberikan susu
SGM 6 8 x / hari.
b. Eliminasi
-
Setiap hari BAK dan mandi di kamar mandi 4 6 x/hari teratur, tidak
ada gangguan.
Setiap hari BAB di latrin (leher angsa) 1 x/hari, teratur, tidak ada
gangguan.
c. Aktivitas
Sehari-hari ayah bekerja sebagai sopir, sedangkan ibu mengerjakan
pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan
merawat anaknya.
d. Istirahat tidur
-
Ayah biasa tidur malam jm 22.00 WIB sampai dengan jam 05.00
WIB (+ 8 jam), tidur siang tidak pernah.
Ibu biasa tidur malam jam 22.00 WIB 05.00 WIB, tetapi jika anak
terkecil sudah tertidur, ibu tidak pernah tidur siang.
Anak-anaknya tidur malam jam 20.00 WIB 05.00 WIB, tidur siang
jam 13.00 14.00 WIB.
e. Personal Hygiene
Seluruh anggota keluarga mandi 2x sehari, pakai sabun, gosok gigi 3x /
hari, ganti baju 2x / hari, cuci rambut 3x / seminggu.
f. Keadaan Sexual
Melakukan hubungan sexual frekuensi 2x seminggu, tidak ada keluhan.
g. Ketergantungan
Dalam keluarga tidak pernah merokok (ayah), tidak pernah minum kopi
9. Adat Kebiasaan
Setelah bayi lahir ada selamatan sebagai ucapan syukur
Umur 5 hari ada selamatan lagi sepasaran
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah
Nadi
RR
: 120 / 90 mmHg
: 84 x / menit
: 24 x / menit
Pemeriksaan Fisik
- Kepala
: Rambut
hitam,
bersih,
tidak
- Wajah
- Mata
- Hidung
- Mulut
- Telinga
yang karises.
: Bersih, pengeluaran serumen tidak
- Leher
ada.
: Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak
ada, pembesaran vena jugularis tidak
- Dada
- Ketiak
ada.
: Pernafasan normal
: Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
- Perut
- Pelipatan paha
- Ekstremitas atas dan bawah
bersih, kering.
: Tanda hernia umbilikalis tidak ada.
: Tanda hernia inguinalis tidak ada.
: Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah
: 110 / 80 mmHg
Nadi
RR
: 88 x / menit
: 20 x / menit
Pemeriksaan Fisik
- Kepala
: Rambut
hitam,
bersih,
tidak
- Wajah
- Mata
- Hidung
- Mulut
mimisan.
: Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada
- Telinga
carises.
: Bersih, pengeluaran serumen tidak
- Leher
ada.
: Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak
ada, pembesaran vena jugularis tidak
Dada
Ketiak
Perut
Pelipatan paha
Ekstremitas atas dan bawah
:
:
:
:
:
ada.
Pernafasan normal
Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.
Tanda hernia umbilikalis tidak ada.
Tanda hernia inguinalis tidak ada.
Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah
Nadi
RR
: 110 / 80 mmHg
: 88 x / menit
: 26 x / menit
Pemeriksaan Fisik
- Kepala
: Rambut
hitam,
bersih,
tidak
- Wajah
- Mata
- Hidung
konjungtivitis
: Simetris , polip tidak ada, tidak
- Mulut
mimisan.
: Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada
- Telinga
yang carises.
: Bersih, pengeluaran serumen tidak
- Leher
ada.
: Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak
ada, pembesaran vena jugularis tidak
Dada
Ketiak
Perut
Pelipatan paha
Ekstremitas atas dan bawah
:
:
:
:
:
ada.
Pernafasan normal
Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.
Tanda hernia umbilikalis tidak ada.
Tanda hernia inguinalis tidak ada.
Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah
Nadi
RR
: 110 / 80 mmHg
: 88 x / menit
: 20 x / menit
Pemeriksaan Fisik
- Kepala
: Rambut
hitam,
bersih,
tidak
- Wajah
- Mata
- Hidung
- Mulut
mimisan.
: Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada
- Telinga
carises.
: Bersih, pengeluaran serumen tidak
- Leher
ada.
: Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak
ada, pembesaran vena jugularis tidak
Dada
Ketiak
Perut
Pelipatan paha
Ekstremitas atas dan bawah
:
:
:
:
:
ada.
Pernafasan normal
Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.
Tanda hernia umbilikalis tidak ada.
Tanda hernia inguinalis tidak ada.
Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda Vital
Nadi
RR
: 120 x / menit
: 26 x / menit
Pemeriksaan Antropometri
BB
: 6,6 Kg
TB
: 67 cm
BB ideal
Umur (9bulan) 9
2
13 9
= 11 Kg
2
Lingkar lengan
Lingkar dada
Lingkar kepala
10 9
19
=
= 9,5 Kg
2
2
: 11 cm
: 42 cm
: 43 cm
Pemeriksaan Fisik
- Kepala
- Wajah
- Mata
benjolan.
: Tidak pucat.
Sklera mata tidak kuning, selaput lendir mata
- Hidung
- Mulut
- Telinga
- Leher
kelenjar
limfe
tidak
ada,
thyroid
tidak
ada,
- Tangan
- Dada
- Perut
- Punggung
- Pelipatan paha
- Kaki
- Genetalia
- Anus
Kepandaian / Ketrampilan
-
Bertepuk tangan.
Memukul-mukulkan mainan.
Berjalan.
B.
Data Obyektif
1. Rumah
Jenis rumah
: Tersendiri
Letak
Dinding
: Tembok
Atap
: Genting
Lantai
: Tanah
Cahaya
: Terang
Jalan Anginan
: Cukup
Jendela
Jumlah ruangan
2. Air minum
Asal
: Sumur (sanyo)
Nilai Air
Konsumsi Air
3. Pembuangan sampah
Keluarga mempunyai lubangan di tanah untuk sampah dan setiap + 2
3 hari sekali, sampah dibakar di belakang rumah.
4. Jamban dan kamar mandi
-
Kebersihan cukup.
Pengaturan
: Cukup teratur
Kebersihan
: Cukup bersih
Air limbah
Diagnosa
DS
DO
: -
Pemeriksaan Antopometri
LILA
: 11 cm
LIDA
: 42 cm
LIKA
: 41 cm
Perhitungan
2/3 x 1
Skor
2/3
Kemungkinan
masalah dapat diubah
1/2 x 2
Potensi
masalah
untuk dicegah
2/3 x 1
2/3
Penonjolan masalah
2/2 x 1
2/2
Pembenaran
Ancaman kesehatan bagi tumbuh
kembang balita
Perlu adanya kesadaran dari
keluarga tentang pentingnya tumbuh
kembang bagi balita dan perlu
adanya dana untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi bayinya.
KEP pada balita dapat dicegah
melalui pemberian nutrisi yang
seimbang dan pemberian makanan
tambahan.
Penanganan harus cepat dan tepat
karena berpengaruh luas terhadap
kesehatan balita.
Total Skor
Tanggal
10 01 08
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
Jam
Implemnetasi
Kebidanan
Keluarga binaan Jangka pendek :
1. Lakukan Pendekatan 1.
Pendekatan
6.
Melaku
dan
An.
H Setelah dilakukan Asuhan
secara
terapeutik
secara terapeutik
kan
pendekatan
dengan KEP
Kebidanan + 1 x 24 jam
pada ibu dan kelurga
dapat menaikkan
secara
terapeutik
keluarga dapat menerima
rasa
percaya
kepada
keluarga,
penjelasan tentang kurang
keluarga kepada
dengan cara :
gizi
dari
petugas
petugas kesehatan
kesehatan
dengan
Memperkenalkan
kriteria:
diri
Ibu lebih telaten dan lebih
Mendengarkan
bervariasi
dalam
keluhan
memberikan makanan
pada anaknya.
Melakukan sentuhan
terapeutik
Ibu menyadari bahwa 2. Jelaskan
pada 2.
Ibu
7.
Menjela
nutrisi bagi balita itu
keluarga / ibunya
memahami
skan pada keluarga
penting
tentang
kondisi
tentang kondisi
tentang
kondisi
kesehatan anaknya
kesehatan
kesehatan anaknya,
Ibu memberikan PMT
dan
penyebab
anaknya dan mau
yaitu :
sesuai selera anak dan
kurang gizi
kooperatif dengan
- Bahwa
BB
harus mencukupi gizi
tindakan
yang
anaknya kurang
sesuai usia tumbuh
dilakukan
bila
kembang anak
dibandingkan
dengan umurnya
sekarang
3. Jelaskan pada ibu 3.
Ibu mengerti
8.
Menjela
tentang pentingnnya
bahwa
nutrisi
skan pada ibu bahwa
nutrisi bagi tumbuh
sangat
penting
gizi / nutrisi itu
kembang anaknya
bagi pertumbuhan
penting
bagi
badan
dan
pertumbuhan
dan
perkembangan
perkembangan
kecerdasan anak.
anaknya.
Evaluasi
Tanggal : 19-01-2008
Jam : 09.00 WIB
S:
Ibu mengatakan bahwa
anaknya
sudah
disuapi sebanyak 1
x dengan menu
(nasi,
sayur,
kacang, telur)
Ibu mengatakan bahwa
anaknya
sudah
diberikan susu
O:
Ibu
tampak
memberikan susu
pada anaknya.
Tanggal
Diagnosa
Kebidanan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
Jangka panjang :
4. Berikan penjelasan 4.
Dengan
Setelah
dilakukan
pada ibu tentang
penjelasn
Asuhan Kebidanan
makanan
bergizi
diharapkan akan
+ 2 minggu anak
dengan
menu
menambah
mengalami
seimbang
pengetahuan ibu
kemajuan
dalam
dan
ibu
tumbuh
diharapkan
kembangnya, dengan
mengerti
krtiteria :
Berat badan naik
(menjadi
minimal 6,6 Kg)
5. Anjurkan pada ibu 5.
Dengan
untuk
telaten
anjuran
yang
memberikan
diberikan
makanan
pada
diharapkan
ibu
anaknya
lebih
telaten
memberikan
makanan
pada
anaknya (minimal
3 x sehari) supaya
berat
badan
anaknya naik atau
dengan
porsi
kecil tapi sering
6. Berikan PMT
6.
Di
dalam
terkandung
vitamin-vitamin
Jam
Implemnetasi
Evaluasi
Memberikan
penjelasan pada ibu
tentang makanan yang
bergizi yaitu makanan
dengan gizi seimbang
yaitu nasi, lauk-pauk
(tempe, tahu, telur,
ayam
daging,dll),
sayuran, buah-buahan
dan biula diberikan susu
sesuai dengan yang
dibutuhkan
untuk
tumbuh kembang anak.
5.
Menganjurkan pada
ibu agar lebih telaten
memberikan makanan
pada anaknya minimal
3 x sehari atau dengan
porsi kecil tapi sering
A:
Keluarga binaan dan
anak H dengan KEP
4.
6.
Memberikan PMT
dan mengajarkan pada
ibu
tentang
P:
Lanjutkan
nomor 5, 6, 8
rencana
Tanggal
Diagnosa
Kebidanan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
7. Berikan penjelasan 7.
Dengan
pada ibu, akibatnya
penjelasan
bila BB anak tidak
diharapkan
ibu
naik dan bila ibu
akan
mengerti
kurang telaten.
dan
lebih
waspada dalam
memberikan
perhatian
pada
anaknya.
8. Anjurkan pada ibu
untuk selalu ikut
dalam penimbangan
di posyandu tiap
bulan
8.
Memantau
tumbuh kembang
anaknya setiap
bulan
pembuatannya yaitu 3 x
sehari atau dengan porsi
kecil tapi sering
Jam
Implemnetasi
7.
Memberikan
penjelasan pada ibu
akibat dari kurangnya
energi dan protein (BB
yang rendah) dapat
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan terutama
kecerdasan anak dan
anak
akan
rentang
terserang penyakit.
8.
Mengajurkan pada
ibu
untuk
selalu
menimbangkan anaknya
di Posyandu dan untuk
bulan ini pada tanggal
17 Januari 2008 BB
(6,6 Kg)
Evaluasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Kurang Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada asuhan kebidanan pada anak dengan
kurang energi protein sebagai Bidan harus lebih tanggap dan waspada bila ada tandatanda KEP pada kasus ini, karena anak masih dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan maka diperlukan perhatian yang khusus agar pertumbuhan dan
perkembangan dapat berjalan baik.
Dalam kasus yang penyusun ambil pada asuhan kebidanan pada An H dengan
kurang energi protein dengan pemantauan dan pengawasan dalam pemberian nutrisi dan
perawatan anak sehinga tumbuh kembang anak dapt berjalan baik tanpa ada kesulitan.
Dalam kasus ini tidak ditemukan masalah hanya ditetapkan diagnosa yaitu :]
-
yang ada sehingga pengawsan pada kasus yang kami ambil tidak sampai timbul
kesulitan yang menghambat proses asuhan kebidanan. Dengan disusun prioritas
masalah maka masalah dapat diatasi dengan di dukung pula kerjasama yang baik antara
keluarga dan petugas kesehatan maka kasus KEP pada An H dapat diatasi dengan
baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada An. H dengan Kurang Energi Protein
(KEP) tidak mengalami kesulitan yang berarti karena klien kooperatif dalam
tindakan dan penyusun bisa mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing
pendidikan dan pembimbing praktek, selain itu dapat terjalin kerjasama yang baik
antara klien, keluarga dan petugas kesehatan sehingga dapat membantu
terselenggaranya proses Asuhan Kebidanan yang dilakukan petugas kesehatan.
Simpulan dari asuhan yang diberikan :
1. Pengkajian terhadap klien dengan Kurang Energi Protein dapat dikaji dengan
baik berkat adanya kepercayaan klien dan keluarga kepada petugas kesehatan.
2. Identifikasi dan penentuan diagnosa / masalah dapat dilakukan karena datanya
obyektif.
3. Dari data-data yang ada dapat dilakukan analisa data tersebut.
4. Dari analisa data dapat disusun prioritas masalah sehingga masalah dapat
ditangani.
5. Dari prioritas masalah yang ada maka rencana asuhan dapat disusun.
6. Implementasi dapat dilakukan sesuai dengan rencana berdasarkan diagnosa dan
masalah yang ditemui pada An. M dengan Kurang Energi Protein.
7. Evaluasi dapat dilakukan secara efektif karena klien sangat kooperatif dan
mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
5.2 SARAN
5.2.1
5.2.2
Anonim. 2002. Pedoman Tata Laksana Kurang Energi Protein Pada Anak di Puskesmas
dan Rumah Tangga. Jawa Timur : Depkes RI.
Nasrul Effendy. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Nasrul Effendy. 1995. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC