Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MUSIK BRASS
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Musik yang
diampu oleh :
Drs. Tono Rachmad PH.
Oleh :
Deden Nurdiansyah AR. (1304354)
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan.
Mulai dari berolahraga,
membaca,
menulis, mengarang
dan sebagainya.
Di antara sekian
banyak kebiasaan manusia,
ada salah satu
kebiasaan manusia yang dianggap
sebagai sesuatu yang wajar, yaitu kebiasaan merokok.
Siapa yang tidak mengenal rokok ? Banyak sekali kalangan remaja hingga
dewasa gemar merokok, bahkan anak usia dini pun tak jarang kedapatan menghisap
benda berbahaya tersebut. Bahaya akan rokok sudah jelas dapat merusak organ tubuh
tiap manusia yang mengkonsumsi, bahkan di abad 20 sekitar 100 juta orang telah
meninggal akibat rokok. Lima ratus juta orang dewasa yang hidup di muka bumi akan
meninggal akibat kebiasaan merokok dan kalau trend ini terus berjalan maka di abad
21 akan ada 1 milyar orang yang meninggal akibat rokok.
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen. Racun utama pada
rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Maka jika kita menghirup rokok,
entah sengaja atau tidak sama saja kita menghisap lebih dari 4000 macam racun.
Kebiasaan akan merokok tidak hanya merugikan si perokok saja, melainkan
merugikan orang sekitarnya.
Beberapa studi telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari merokok, namun
kebanyaka ditemukan dampak negative dari seseorang yang menghirup asap rokok
tersebut.
Untuk itu makalah yang berjudul Pengaruh merokok terhadap tekhnik
pernafasan alat musik tiup brass dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Seminar Pendidikan Musik dan untuk mengetahui pengaruh dari rokok tersebut.
2. Tujuan
3. Manfaat
Manfaat yang didapat bagi penulis dan pembaca dari pembuatan makalah ini
adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh dari
merokok terhadap tehnik pernafasan dalam memainkan alat musik tiup brass,
selanjutnya juga bias menjadi bahan renungan bagi yang sudah dan ingin
mencoba mengkonsumsi rokok tentang manfaatnya bagi kesehatan tubuh
manusia.
BAB 2
PEMBAHASAN
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
dijadikan senjata andalan kita untuk bisa memiliki kekuatan pada sikap
dari pemain brass ketika sedang memainkan alat, itu hanya kalian sebagai
player
yang
bisa
menyimpulkan.
Praktek inhale exhale :
Berdiri dengan tegak dan badan rileks
Buka rahang bawah, ambil nafas dalam melalui mulut. Kerongkongan
terbuka dan jangan tegang (seperti sedang menguap). Isi penuh seluruh
tubuh dengan udara (dianjurkan udara yang hangat), pastikan badan tetap
rileks dan bahu jangan terangkat naik.
Hembuskan udara dengan kecepatan tertentu dan konstan hingga habis.
Jangan memaksa, biarkan udara mengalir dengan lancer dan ringan,
pastikan tidak ada desis atau bunyi saat menghembuskan udara.
Kerongkongan terbuka, otot leher jangan tegang, dan diusahakan pipi
jangan mengembung.
Ulangi dari poin kedua. Lakukan berkali-kali hingga kedua proses tersebut
menjadi proses yang alami dankontinu. Ingat tetep rileks dan jangan
tegang!
Ambasir (Embochure) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
posisi bibir seorang pemain brass dan bisa juga alat tiup lainnya seperti
brasswind atau woodwind pada saat bermain. Embochureberasa l dari
bahasa perancis yaitu bouche yang berarti bibir. Dalam permainan brass,
ambasir bertujuan untuk menggetarkan bibir guna menghasilkan suara dari
instrument. Ambasir tidak akan menghasilkan suara jika tidak ada getaran
bibir pada mouthpiece yang di-support oleh aliran udara. Ambasir dalam
permainan brass berhubungan dengan bentuk bibir untuk bermain dan
penempatan
mouthpiece
pada
bibir.
Ada dua penempatan mouthpiece padabibir :
Untuk trumpet, mellophone, dan baritone/ trombone/ euphonium : 2/3
bagian mouthpiece berada dibibir bagianatas dan 1/3 bagian lagi berada
pada bibir bagian bawah.
Untuk tuba/ contrabrass : sebisa mungkin lebih banyak bagian mouthpiece
pada
bibir
bagian
atas.
Praktek dengan mouthpiece :
Kepala tegak, dagu rata, badan rileks.
Bentuk bibir seperti mengucapkan EMM.
Tempatkan mouthpiece pada bibir.
Buka rahang bawah (bibir bagian tengah tetap pada posisi ambasir),
ambilnafas melalui kedua sudut bibir. Lakukaninhale dangan membuka
Adanya penyumbatan di rongga faring dan laring karena difteri, laringitas atau
tetanus
(kejang
otot)
sering
di
tanggulangi
dengan
melakukan trakeostomi(melubangi trakea).
b. Tubercolosis / Tbc
Pada Paru-paru juga dapat mengalami kerusakan karena
terinfeksi bakteriMycobacterium tuberculosis yang merupakan penyebab
penyakit TBC. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil kecil pada dinding
alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat
menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau
mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering
terengah-engah. Biasanya penderita penyakit ini mengalami batuk berat, yang
dapat disertai batuk darah dan menjadi kurus.
c. Asma
Penyakit ini terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan. Biasanya
asma ditandai dengan mengi, batuk dan rasa sesak di dada secara berkala atau
kronis. Penyempitan saluran pernapasan disebabkan oleh hal berikut ini :
Serangan asma biasanya lebih berat saat malam dan dini hari, karena pada saat
itu terjadi penyempitan pada bronkus akibat udara dingin. Penderita asma
biasanya di obati dengan obat-obatan yang di sebut bronkodilator. Obat ini
tidak di minum atau di suntikan ke penderita tetapi digunakan untuk dihirup.
d. Pneumonia
Penyakit ini terjadi karena terinfeksi bakteri Diplococcus
pneumoniaeyang menyebabkan terjadinya radang paru-paru atau radabg
dinding alveolus.
e. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini disebabkan oleh abnormalitas pembelahan sel pada
jaringan di paru-paru misal di bronkiolus. Faktor pemicunya yang terbesar
adalah paparan asap rokok secara terus-menerus. Jika hal itu terjadi, sel-sel
basal epitel bersilia pada paru-paru akan digantikan oleh sel-sel epitel yang
membelah secara tidak beraturan (abnormal). Akibatnya terjadi penebalan
pada bronkiolus. Jika sel-sel itu terlepas, kanker akan menyebar pada seluruh
paru-paru dan ke organ-organ lain.
f. Asidosis
Penyakit yang disebabkan oleh kenaikan kadar asam karbonat dan
asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu. Hal ini
disebabkan gangguan transport O2 sehingga kadar CO2 meningkat.
g. Tonsilitas
BAB 3
Kesimpulan
Kebiasaan dalam merokok maupun menghisap asap rokok ternyata memiliki
dampak negative terhadap system pernafasan, tidak terkecuali memiliki
pengaruh terhadap para pemain alat musik brass yang menggunakan
pernafasan sebagai modal utama untuk memainkan alat musik tersebut.
Kebiasaan ini jelas berdampak buruk dan sebaiknya dihindari.
Saran
Saran bagi pembaca maupun penulis untuk menghindari kegiatan merokok
dan meghisap asap rokok baik itu secara langsung maupun tidak langsung
demi kesehatan terutama untuk para pemain alat musik brass yang dibahas
dalam makalah ini, tidak ada kata terlambat sebelum semuanya terlambat.
Daftar pustaka
http://bombanamarching.mywapblog.com/teknik-pernafasanbermain-trumpet-2.xhtml
http://celuktherapi.com/Kesehatan/Hipnoterapibali/gangguansistem-pernapasan-akibat-rokok/
https://fauziashari.wordpress.com/2013/07/16/pengaruh-rokok-bagikesehatan/