Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Disusun Oleh :
AMALIA AZZARISKA
(12630054)
YODES SONALIA
(12630005)
SULISTYO MAHARDINI
(126300
IIS LAMIYAH
(126300
ROHANI
(12630024)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk
memelihara, dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian
daerah.
6
6.1
6.2
Uraian
Jumlah
PENDAPATAN DAERAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH
DANA PERIMBANGAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Jumlah Pendapatan
BELANJA DAERAH
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG
Jumlah Belanja
Surplus/(Defisit)
PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembiayaan Netto
45.321.135.296.451
11.408.960.000.000
7.071.107.000.000
63.801.202.296.451
26.235.130.705.624
41.211.824.590.827
67.446.955.296.451
(3.645.753.000.000)
9.282.070.000.000
5.636.317.000.000
3.645.753.000.000
Kode
Urusan
Pemerintahan
Daerah
Belanja
Pendapatan
Tidak Langsung
Langsung
Jumlah Belanja
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
1.11
1.12
1.13
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
URUSAN WAJIB
Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan Umum
Perumahan Rakyat
Penataan Ruang
Perencanaan
Pembangunan
Perhubungan
Lingkungan Hidup
Pertanahan
Kependudukan dan
Catatan Sipil
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
Keluarga
Berencana dan
Keluarga Sejahtera
Sosial
Tenaga Kerja
Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah
Penanaman Modal
Daerah
Kebudayaan
Pemuda dan Olah
Raga
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam
Negeri
Otonomi Daerah.
Pemerintahan
Umum.
Administrasi
Keuangan Daerah.
Perangkat Daerah.
Kepegawaian. dan
Persandian
Ketahanan Pangan
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
Statistik
Kearsipan
Komunikasi dan
Informatika
Perpustakaan
2.000.000.000
1.250.021.783.000
4.228.963.000
24.149.666.000
220.250.000.000
7.666.609.120.000
1.500.480.193.000
256.297.996.000
84.655.294.000
242.449.069.000
3.092.605.970.718
5.111.480.574.735
10.458.418.888.230
3.003.913.658.928
82.761.832.090
10.759.215.090.718
6.611.960.767.735
10.714.716.884.230
3.088.568.952.928
325.210.901.090
89.522.478.000
33.216.899.109
122.739.377.109
667.140.291.000
29.500.000.000
0
332.438.508.000
449.661.097.000
0
1.497.065.162.023
6.327.334.840.499
0
1.829.503.670.023
6.776.995.937.499
0
215.864.232.000
56.032.273.578
271.896.505.578
0
69.800.000.000
225.481.179.000
203.262.827.000
403.426.542.179
210.440.392.105
628.907.721.179
413.703.219.105
23.360.000.000
118.686.903.000
313.096.145.598
431.783.048.598
21.393.858.000
9.029.431.757
30.423.289.757
15.855.430.000
205.895.014.000
1.078.116.670.926
1.284.011.684.926
11.200.000.000
100.856.143.000
702.446.003.861
803.302.146.861
38.488.659.000
21.301.676.241
59.790.335.241
61.434.980.847.451
13.621.199.172.624
5.998.757.779.541
19.619.956.952.165
273.318.605.000
102.601.118.741
375.919.723.741
0
0
0
0
0
0
0
0
1.535.000.000
83.985.576.000
344.616.337.360
428.601.913.360
205.000.000
75.721.692.000
195.200.034.531
270.921.726.531
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
URUSAN PILIHAN
Pertanian
Kehutanan
Energi dan
Sumberdaya
Mineral
Pariwisata
Kelautan dan
Perikanan
Perdagangan
Industri
JUMLAH
0
0
0
0
0
0
0
0
2.215.000.000
97.284.233.000
1.394.080.762.604
1.491.364.995.604
44.760.316.000
331.578.857.000
775.881.595.473
1.107.460.452.473
0
0
63.801.202.296.451
0
0
26.235.130.705.624
0
0
41.211.824.590.827
0
0
67.446.955.296.451
Anggaran
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
1.11
1.12
1.13
Pendidikan
Kesehatan
Pengadaan barang dan jasa
Perumahan Rakyat
Dinas Bina Marga
Perencanaan Pembangunan
Perhubungan
Kebersihan
Pendidikan dan Pelatihan Diklat
Kependudukan dan Catatan Sipil
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kepegawaian daerah
Sosial
8,140,938,898,508
4,846,271,256,587
24,600,000,000
2,502,031,765,882
4,804,495,511,638
36,462,780,500
1,024,577,897,300
3,649,708,758,497
56,914,246,251
52,234,467,973
156,401,112,869
25,221,081,541
410,802,819,719
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
Tenaga Kerja
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Penanaman Modal Daerah
Kebudayaan dan Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Otonomi Daerah. Pemerintahan Umum.
Administrasi Keuangan Daerah. Perangkat Daerah.
Kepegawaian. dan Persandian
Penanggulan Bencana Daerah
Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Komunikasi dan Informatika
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan
Pelayanan Pajak
Energi dan Sumberdaya Mineral
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
Pertamanan dan Pemakaman
Tata Air
Pengembangan SDM Inspektorat
Pengelola Kawasan Monas
Satpol PP
Sekertariat DPRD
Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi
Pengelola Taman Masga Satwa Ranggunan
Administrasi kota
236,618,322,500
257,727,000,000
9,415,000,000
1,721,423,850,600
712,691,780,983
34,441,186,000
1.20
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
1.27
1.28
1.28
1.29
1.30
1.31
1.32
1.33
1.34
1.35
1.36
1.37
1.38
307,839,688,400
JUMLAH
10
42,877,158,625
182,279,182,830
60,242,000,000
418,848,371,000
260,431,188,358
278,734,585,600
1,057,934,135,820
300,574,578,000
1,210,524,276,060
1,111,915,573,392
2,256,283,468,781
5,324,604,080,166
33,887,802,500
160,058,000,000
248,333,896,613
146,903,601,064
9,878,797,111
142,216,400,000
839,882,515,971
43,097,227,037,639
Dari data yang bisa kami dapat diatas dapat kita lihat perbedaan yang significanat,
dari data Pemprov DKI dan data DPRD. Dibanding dari berita yang selama ini
diuraikan, justru disini terlihat bahwa data APBD dari Pemprov DKI lebih besar dari
APBD yang diajukan DPRD.
Sementara itu, yang percaya pada APBD versi DPRD hanya 7,4 persen. Adapun
yang mengaku tidak tahu dan tidak menjawab adalah 50 persen.
Penelitian ini mengumpulkan jawaban dari 1.000 responden yang merupakan warga
di semua wilayah administrasi Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Adapun 1.000 responden dibagi masing-masing 10 orang di 100 kelurahan, dengan
komposisi lima pria dan lima perempuan, dengan rentang umur yang merata dan
tersebar.
Chairman Populi Center Nico Harjanto menuturkan, data itu juga menunjukkan
bahwa masyarakat Jakarta lebih memercayai informasi yang disampaikan oleh
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketimbang informasi dari DPRD.
Dan hal ini memunculkan keberpihakan masyarakat yang berbeda-beda terhadap
AHOK ataupun DPRD,
11
12
13
14
15
Ahok kemudian menyatakan bahwa dirinya rela membongkar semua persoalan ini
sampai terancam dimakzulkan oleh DPRD DKI daripada harus meloloskan total
anggaran siluman sebesar Rp12,1 triliun yang menurutnya coba dimasukkan oleh
oknum DPRD DKI itu.
"Ini yang mau berantem sama Ahok, berantem saja gue demen. Daripada Rp12,1
triliun habis buat beli barang-barang gila begitu, lebih baik saya pertaruhkan posisi
saya sebagai gubernur. Kita lihat saja siapa yang masuk penjara nanti," ujar Ahok.
Gara-gara dana siluman ini, Ahok mendapat perlawanan dari DPRD DKI Jakarta.
DPRD akan menggelar paripurna hak angket yang bisa berujung pada pemakzulan
Ahok. Paripurna akan digelar hari ini, Kamis 26 Februari 2015.
16
4. Potable Wireless Interactive Digital Equiments For Class Room untuk SMA
diajukan Sudin Pendidikan Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 2,5
miliar.
5. Pengadaan alat Digital Education Classroom SMK 9 diajukan Sudin Pendidikan
Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
6. Pengadaan alat Digital Education Classroom SMK 17 diajukan Sudin Pendidikan
Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
7. Pengadaan alat Digital Education Classroom SMA 84 diajukan Sudin Pendidikan
Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
8. Pengadaan Digital Classroom diajukan Sudin Pendidikan Menengah Jakarta
Selatan dengan nilai anggaran Rp 5 miliar.
9. Portable Wireless Interanctive Digital Equipments For Class Room untuk SMA
diajukan Sudin Menengah Jakarta Timur dengan nilai anggaran Rp 2,5 miliar.
10. Pengadaan Multimedia Interactibe Class untuk SMP diajukan oleh Dinas
Pendidikan DKI Jakarta dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliar.
17
SAAT INI
Dan Hingga saat ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun
2015 belum cair karena masih berada di Kementerian Dalam Negeri. Kementerian
menerima dua versi APBD yang masing-masing diajukan eksekutif dan legislatif.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Rabu (11/2/2015), mengatakan,
APBD seharusnya sudah tidak bisa diubah lagi karena menggunakan sistem ebudgeting.
Saya memaksa untuk menggunakan e-budgeting supaya tidak bisa lagi si A atau si
B mengubah anggaran. Ingat enggak tahun 2012 saya memotong-motong mata
anggaran, tetapi tiba-tiba yang masuk ke Kemendagri bukan yang saya potongpotong itu? katanya.
Menurut dia, APBD versi DPRD di luar e-budgeting yang sudah disepakati bersama.
Basuki menunjukkan adanya paraf pimpinan dewan yang bagi dia adalah bukti
APBD itu bukan berasal dari salinan e-budgeting.
Kalau kita masih memakai cara lama, kita akan tertipu lagi. Saya katakan, anggaran
tahun 2013 dan 2014, saya ditipu. Sekarang, anggaran yang kami ajukan dianggap
tidak sah karena tidak ada tanda tangan dari pimpinan dewan. Yang ini malah ada
paraf mereka (dewan) semua, ujar Basuki.
Nilai total APBD yang diajukan eksekutif dan legislatif sama, yaitu Rp 73,08 triliun.
Namun, rincian alokasi anggaran di dalamnya berbeda.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik mengatakan, APBD yang
diserahkan oleh eksekutif bukan APBD yang dibahas bersama dengan legislatif.
Itu bukan (APBD) yang dibahas bersama dengan DPRD. Kami beritahu ke
Kemendagri bahwa itu ilegal. Sudah betul APBD itu dikembalikan Kemendagri
karena hak budget ada pada kami, ujarnya.
Menurut Taufik, pihaknya mengirimkan APBD versi legislatif kepada Kemendagri
supaya ada perbandingan. Dia menilai eksekutif manipulatif dengan mengirimkan
APBD yang disusun sendiri oleh eksekutif.
Seharusnya, alurnya eksekutif mengirimkan rancangan kepada legislatif, lalu
membahas dan mengubahnya sesuai kesepakatan. Jadi, bukan dikirim ke
Kemendagri dengan tambahan baru, kata Taufik.
Dengan belum disahkannya APBD DKI Jakarta tahun 2015 oleh Kemendagri,
sejumlah program pembangunan yang dianggarkan di dalamnya bakal terhambat
18
KESIMPULAN
Dari data data yang sudah kami temukan, kami menyimpulkan bahwa untuk saat
ini sulit untuk menentukan yang mana anggaran APBD 2015 yang benar,
dikarenakan ditiap sumber memberikan keterangan yang berbeda beda dan data
yang berbeda beda pula. Yang disebabkan karena keberpihakan pemuat berita
pada salah satu tokoh yaitu pada Gubernur DKI atau Pimpinan DPRD.
Namun dari hasil penelitian kami, kami menemukan bahwa pendapatan Daerah DKI
Jakarta, sangatlah besar yang mencapai lebih dari 20 triliun rupiah tiap tahunnya.
Dan menyadari bahwa ada banyak anggaran dana yang tertulis didalam apbd tahun
2013 sampai 2014 yang tidak terealisasikan, baik dari dana pendidikan maupun
kesehatan. Yang mungkin sudah berjalan lama dari tahun tahun sebelumnya.
Dicontohkan dari wilayah salah satu anggota kelompok kami yang mendapatkan
dana anggaran pertahun kira-kira sebesar 71,056,534,576 rupiah, dengan dituliskan
130 kegiatan didalamnya. Yang dianggap oleh anggota kami sebagai kegiatan
hayalan, karena dibanding dari dana yang tersedia, kegiatan yang dituliskan dalam
apbd tidak sesuai dengan hasil atau bahkan kegiatan tersebut tidak ada sama
sekali.
Dan kelompok menyimpulkan bahwa Kecurangan memang benar adanya, namun
baru saja dibeberkan saat ini. Semoga kisruh APBD 2015 dapat diselesaikan, dan
kecurangan anggaran dapat dihentikan.
Pada dasarnya masyarakat memang harus ikut serta dalam mengawasi jalannya
pemerintahan, bersifat kritis tapi rasional sehingga kita dapat mengurangi adanya
kecurangan yang terjadi di dalam pemerintahan. karena pimpinan yang benar
sekalipun tidak akan mampu mengetahui jika bawahannya tidak membantu.
Semoga E-Budgeting berjalan dengan baik dan berguna.
19