MOTHERS WHO HAD PREECLAMPSIA: A POPULATIONBASED COHORT STUDY DISUSUN OLEH: Imsak Nur Subechi Ninin Anggreani
Latar belakang
Objective: untuk menilai dampak pada bayi
dengan ibu yang mengalami preeklampsia. STUDY DESIGN:
berdasarkan studi kohort
Populasi: 1.618.481 bayi yang lahir di Denmark (1978 - 2004) Dilakukan follow up selama 27 tahun Cox regession kita gunakan untuk memperkirakan hubungan antara preeklamsia dan kesehatan jangka panjang hasil dari keturunan.
RESULT
Anak dengan ibu yang mengalami preeklampsia
akan mudah terkena penyakit seperti seperti gangguan endokrin, nutrisi, dan penyakit metabolik (rasio tingkat kejadian, 1,6:95% confidence interval, 1,5 - 1,7), dan penyakit darah dan organ pembentuk darah (rasio tingkat kejadian, 1,5: 95% confidence interval, 13 - 18) Anak yang lahir prematur biasanya kana dirawat di RS. Anak yang lahir prematur memiliki penurunan risiko cerebral palsy (rasio tingkat kejadian, 0,7:95% confidence interval, 0,6 - 0 , 9).
CONCLUSION:
preeklampsia dikaitkan dengan
peningkatan risiko masuk rumah sakit untuk beberapa penyakit, terutama pada anak-anak yang lahir dari ibu yang mengalami preeklampsi.
BACKGROUND AND OBJECTIVE
preeklampsia adalah penyakit yang
ditandai oleh hipertensi yang terjadi dalam kehamilan dan proteinuria yang mempengaruhi 2-8% dari kehamilan. Biasanya anak akan mengalami kelahiran prematur.
EDITOR CHOICE
kami melakukan berdasarkan populasi
studi kohort untuk mengeksplorasi jangka panjang berasal dari keturunan pralahir pada ibu yang menderita preeklampsia.
MATERIAL AND METODS
kami mengidentifikasi semua anak yang
lahir di Denmark mulai 1Januari 1978 sampai 31 Desember 2004 (N: 1.618.418). Informasi tentang ibu preeklampsia dan eklampsia, usia kehamilan, usia ibu pada saat kelahiran, paritas kami ambil dari data di RS. Kriteria eksklusi jika berat lahir yang berada di precentile terendah dari 10 minggu kehamilan dan seks-spesifik
Hasil akhir setelah eksklusi: 1.545.443
anak-anak
Statistical analyses
Setiap 1 tahun dilakukan penelitian pada
anak yang lahir. Selain itu juga dilakukan perbandingan anak yang lahir dengan ibu yang preeklampsia dan dengan ibu tanpa preeklampsia. Kami menggunakan model Cox regression.
kami menggunakan model Cox
proportional hazard untuk memperkirakan tingkat kejadian penyakit rasio untuk dirawat di rumah sakit khusus untuk anak-anak pra-lahir dengan ibu preeklampsia atau eklampsia dibandingkan dengan anak-anak tidak terpajan. akhirnya, kami membatasi anak non-SGA dan anak-anak yang lahir di kehamilan lebih dari 37 minggu.
RESULTS
kami mengikuti 1.545.443 anak (selama
27 tahun). Resiko untuk dirawat setelah kelahiran pada ibu dengan preeklampsia atau eklampsia lebih tinggi dari pada anak yang tidak terpajan. Biasanya mereka dirawat karena kelahiran yang prematur. Namun gejala yang ditemukan hampir sama dengan anak dengan ibu tanpa preeklampsia.
Anak dapat terkena penyakit menular
dan parasit; penyakit darah dan organ pembentuk darah; endokrin, nutrisi, dan penyakit metabolik; penyakit sistem pernapasan, dan malformasi kongenital. Resiko terjadinya cerebral palsy meningkat pada anak dengan ibu eklampsia. risiko untuk anemia, cerebral palsy, dan radang paru-paru menurun pada anakanak yang lahir prematur dengan ibu
COMMENT
secara keseluruhan, anak-anak yang lahir
pada ibu yang terkena preeklampsia lebih sering dirawat di rumah sakit. Sebaliknya, anak-anak yang lahir prematur memiliki tingkat dirawat di RS serupa tanpa memandang status eksposur preeklampsia. Anak dengan ibu preeklampsia lebih banyak yang lahir secara prematur.
Resiko penyakit juga lebih banyak terjadi pada
anak dengan ibu preeklampsia hingga ia berusia dewasa. mekanisme biologis potensial yang mendasari hubungan antara preeklampsia dan jangka panjang kesehatan setelah melahirkan keturunan tetap tidak diketahui tetapi tanggapan adaptif terhadap lingkungan intrauterine preeklampsia dapat mengakibatkan perubahan epigenetik yang mempengaruhi kerentanan penyakit di kemudian hari.
Kemungkinan lain adalah bahwa faktor genetik
yang diwariskan merupakan predisposisi gangguan yang berhubungan dengan kehamilan dan gangguan dalam kehidupan kemudian diwarisi oleh keturunannya. untuk anak-anak yang lahir prematur, kami menemukan pola agak mirip dirawat di rumah sakit tanpa memandang status eksposur preeklampsia. temuan ini mungkin menunjukkan bahwa penyebab lain kelahiran prematur mungkin memiliki efek pada janin yang mirip dengan atau lebih buruk daripada preeklampsia.
preeklampsia dalam data kami dikaitkan
dengan prevalensi incresed malformasi bawaan organ genital, terutama di kalangan anak-anak.
KESIMPULAN
istilah anak-anak yang lahir pada ibu
preeklampsia mempunyai peningkatan risiko masuk rumah sakit. anak-anak yang lahir prematur terkena preeklampsia memiliki risiko serupa di kemudian hari dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan anak-anak tidak terpajan lahir prematur.