Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang
diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk
menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat
berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka
waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua,
yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga,
asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak
berwujud).
Audit sistem informasi adalah suatu proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk
menentukan apakah sistem komputer yang bersangkutan mampu mengamankan aset, memelihara
kebenaran data, ataupun mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan efisien dan
mampu menggunakan aktiva Perusahaan secara hemat (Weber ; 1999). Pengendalian aplikasi
adalah pengendalian yang dirancang untuk menjamin bahwa semua transaksi yang terjadi sudah
mendapat otorisasi dan sudah dicatat, diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan benar.
Pengendalian aplikasi juga didisain untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki error dan
irregulasi dalam transaksi sebagaimana mereka diproses (Hall; 2006)
James A. Hall (2006) siklus pengeluaran terdiri dari beberapa subsitem meliputi:
pembelian/utang, pengeluaran kas, penggajian dan aktiva tetap. Prosedur pembelian melibatkan
pemerolehan bahan baku mentah dan barang jadi (James A. Hall:2006). Sedangkan untuk
penggajian fokusnya adalah pada tugas-tugas dasar; departemen fungsional, serta dokumen
jurnal dan akun yang membentuk sistem penggajian dan aktiva tetap melibatkan tiga kelompok
prosedur: akuisisi aktiva, pemeliharaan aktiva, dan penghapusan aktiva (James A. Hall: 2006).
6. Kembalian pembelian
7. Potongan pembelian
4. Palnt asset
9. Utang dagang
5. Asset lain-lain
10. Kas
Transaksi pembelian mencerminkan barang dan jasa yang baik yang diterima dari pemasok
selam periode yang diaudit.
Transaksi pengeluaran kas mencerminkan pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selam
periode yang diaudit.
Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:
Hutang usaha yang tercatat mencerminkan jumlah kewajiban entitas yang ada pada tanggal
neraca.
Aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.
Aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal
neraca.
Semua transaksi mencakup pembelian dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode yang
diaudit telah dicatat.
Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:
Hutang usaha mencakup semua jumlah yang terhutang kepada pemasok barang dan jasa pada
tanggal neraca.
Saldo aktiva tetap mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang
diaudit.
Saldo aktiva tidak berwujud mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode
yang diaudit.
Saldo aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada
tanggal neraca.
Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang
diaudit.
Entitas memiliki hak atas aktiva tetap sebagai transaksi pembelian yang tercatat dalam periode
yang diaudit.
Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat
dalam periode yang diaudit.
Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:
Hutang usaha pada tanggal neraca mencerminkan kewajiban entitas kepada pemasok.
Entitas memiliki hak atas aktiva tetap yang tercatat pada tanggal neraca.
Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud yang tercatat pada tanggal neraca.
Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan
diposting ke dalam akun dengan benar.
Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:
Hutang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar kewajiban entitas pada tanggal neraca.
Aktiva tidak berwujud dinyatakan pada kas atau kas dikurangi dengan amortisasi.
Biaya yang berkaitan dengan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
Rincian transaksi dan pengeluaran kas mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan
keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya.
Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:
Hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud di identifikasi dan diklasifikasikan dengan
semestinya dalam neraca.
Pengungkapan memadai telah berkaitan dengan hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak
berwujud.
d. Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodik harus mempertimbangkan terhadap
aspek kesinambungan dalam akuntansinya.
Keempat faktor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat dalam
transaksi siklus ini. Menghadapi kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan strategi
dengan menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang rendah dan pengujian substansi dalam
siklus pengeluaran.
B. Pemahaman Terhadap Struktur Pengendalian Intern
Auditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi
siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian.
Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan strategi audit dalam rangka pengujian
substansi.
1. Aspek lingkungan pengendalian
Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas siklus
pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang dibawah kendali direktur
operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan proses pengeluaran kas dibawah kendali
direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap (capital expendictures) dan kebijaksanaan
investasi strategis lainnya akan dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh
pemahaman terhadap bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada
manajemen.
2. Sistem akuntansi
Pemahaman terhadap sistem akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari metode
pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam penanganan
transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual akuntansi, bagan alir
sistem akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian akuntansi untuk mengetahui
proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.
3. Prosedur Pengendalian
Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian
dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara lain :
a.
Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah dikeluarakan dalam suatu
periode
Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi pembayaran cek untuk
penjual atau pihak lain yang digunakan untuk memasukan ke dalam rekening utang dagang
dan buku besar
Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal terhadap
pengeluaran cek untuk pihak lain
2. Fungsi-Fungsi Terkait Dalam Transaksi Siklus Pengeluaran
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya
perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi
pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang
bersangkutan
2. Fungsi pencatatan utang
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi
kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas
dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
3. Fungsi keuangan.
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta
otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung
kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas
yang menyangkut biaya dan persediaan.
5. Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi
pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
6.
dalam buku besar). Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan secara
mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi
bank scara periodik.
3. Risiko yang Terdapat Struktur Pengendalian Intern Siklus Pengeluaran.
Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran kas harus
memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang dibutuhkan, serta
kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:
a.
1.
2.
Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap terhadap voucher
dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat melakukan pengujian apakah
semua pembayaran diberi cap.
3.
Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan pengecekkan oleh
pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check dengan voucher-nya.
4.
b.
1.
Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut tercetak. Auditor
melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen bemomor urut tercetak.
2.
3.
Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk mencocokkan
tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang dilakukan dengan memperlihatkan
kembali adanya kebebasan dalam pengecekan.
penting meliputi penggunaan file induk untuk setiap aktiva tetap, pengendalian fisik yang
memadai terhadap aktiva yang mudah dipindahkan, penulisan nomor identifikasi ke setiap aktiva
tetap, serta perhitungan fisik periode atas aktiva tetap dan rekonsiliasinya oleh personil
akuntansi, Alvin A. Arens, dkk (2008:284). Prosedur, audit diklasifikasikan menjadi empat
golongan: prosedur audit awal, prosedur analitik, pengujian terhadap transaksi rinci pengujian
terhadap akun rinci dan verifikasi penyajian dan pengungkapan.
Prosedur Audit Awal
Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun aktiva tetap yang akan
diuji lebih lanjut
b.
Usut saldo aktiva tetap yang tercantum dineraca ke saldo akun aktiva
tetap yang bersangkutan dibuku besar
Hitung kembali saldo akun aktiva dibuku besar
d.
Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun aktiva tetap dan akumulasi depresiasinya
Usut saldo awal akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu
Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap dalam ke
dalam jurnal yang bersangkutan
g.
2)
3)
4)
b.
Usut saldo utang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun
utang usaha yang bersangkutan didalam buku besar
Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun utang usaha
d. Usut saldo awal akun hutang usaha ke kertas kerja tahun yang lalu
e.
f.
1)
2)
b.
a.
debit
b. Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan
c.
Bandingkan akun biaya dengan akun biaya yang sama tahun lalu atau
biaya yang dianggarkan untuk mendapatkan indikasi kemungkinan
b.
dalam minggu terakhir tahun yang di audit dan minggu pertama setelah
tanggal neraca
6. Lakukan pencarian utang yang belum dicatat
a.
2.
mudah dibagi ke dalam tiga kategori: pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi,
pengendalian terhadap register asuransi, dan pengendalian terhadap penghapusan beban asuransi,
Alvin A. Arens, dkk (2008:287). Pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi
merupakan bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran, Alvin A. Arens, dkk (2008:287).
Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.
a.
Dalam hal ini internal control questionnoises yang digunakan tercakup dalam internal control
questionnaires atas pengeluaran kas dan bank
Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka didukung oleh
bukti-bukti yang sah dan lengkap.
Apakah bukti setoran pajak, faktor pajak termasuk bukti pemotongan pajak oleh pihak ketiga di
file dengan baik dan rapih.
Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapih.
b. Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar dimuka.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.
Prosedur Pemeriksaan Substantif Sewa Dibayar di muka (Prepaid Rent )
1.
2.
3.
Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku bestir (general ledger)
prepaid rent.
4.
Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5.
Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa lease
agreement ( jika sudah dilakukan di compliance test, refen ke kertas kerja compliance test ).
6.
Tie_Up / tie_in ( Cocokan ) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar biaya
sewa. Dalam hal ini ada biaya sewa langsung dibebankan ke, perkiraan biaya sewa ( tanpa
melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.
7.
Kesimpulan
1.
Tujuan audit dalam siklus pengeluaran dikelompokkan dalam tujuan terkait eksistensi dan
okurensi, kelengkapan/kesempurnaan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi serta
penyajian dan pengungkapan.
2.
Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual
pada hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi.
3.
Aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu
lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/135067834/1-Audit-Siklus-Pengeluaran Akses : 29/10/2015
- 23.20