Você está na página 1de 44

Nila Kusumasari_G2A008125

ABORTUS

Dr.INTARNIATI NR, SpF

Pengertian Terminologi Menurut


Hukum
Tindakan menghentikan kehamilan
atau mematikan janin sebelum waktu
lahir tanpa melihat usia
kandungannya. (adanya faktor
kesengajaan)
Pengertian
terminologi menurut
kedokteran:
Berkaitan dengan keluarnya janin dari dalam
kandungan ibunya sebelum kehamilan
sempurna, pembagiaannya berdasarkan
umur kehamilan.

ABORTUS
Abortus Non Medicinal

Kejahatan ??

Abortus = Kontroversi

PRO

KONTRA

Kita mengetahui bahwa abortus


menurut pengertian kedokteran terbagi
dalam:

Abortus Spontaneus

Terjadi dengan sendirinya, yang biasanya disebabkan


karena penyakit atau kelainan yang diderita ibu/ janin

Abortus provokatus

Abortus yang sengaja dibuat (diprovokasi) dengan


berbagai cara, baik dilakukan oleh ibunya sendiri atau
dibantu oleh orang lain. Terbagi lagi kedalam:

- Abortus provokatus terapeutikus


- Abortus provokatus kriminalis

JENIS ABORTUS
Aborsi Spontan
Abortus Imminens
Abortus Insipiens
Abortus Inkompletus
Abortus Kompletus

Aborsi Provokatus:
Abortus Provokatus Medicinalis
Abortus Provokatus Criminalis

Kasus abortus di Indonesia jarang diajukan ke


pengadilan, karena pihak si ibu yang merupakan
korban juga sebagai pelaku sehingga sukar
diharapkan adanya laporan abortus.
Umumnya kasus abortus diajukan ke pengadilan
hanya bila terjadi komplikasi (si ibu sakit
berat/mati) atau bila ada pengaduan dari si ibu
atau suaminya (dalam hal izin).

Abortus Medicinalis
American College Of Obstetricians and
Gynecologiats
Menyelamatkan nyawa ibu
Perkosaan atau incest
Lahir retardasi dan deformitas berat

Syarat-syarat:
Tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan
kewenangan
Pertimbangan tim ahli
Persetujuan tertulis dari penderita/keluarga
Sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan
yang memadai
Prosedur tidak dirahasiakan
Dokumen medik harus lengkap.

Alasan melakukan Abortus Medicinalis


Janin telah meninggal (missed abortion)
Infeksi uterus akibat tindakan abortus
kriminalis
Keganasan pada saluran jalan lahir
Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi
Penyakit ibu yang sedang mengandung
Penyakit-penyakit metabolik
Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat
Hiperemesis gravidarum berat, chorea gravid
Gangguan jiwa

Abortus Provocatus Criminalis


Alasan wanita tidak menginginkan
kehamilannya:

Alasan psikososial
Kehamilan di luar nikah
Masalah ekonomi
kegagalan kontrasepsi

Pelaku Abortus Provocatus Criminalis


Wanita bersangkutan.
Dokter/tenaga medis lain
Orang lain yang bukan tenaga medis

Pengguguran kandungan ilegal diatur dalam


KUHP,yaitu pasal 346,347,348,349 dan 299
KUHP dan yang legal atau atas
indikasi medik di Indonesia diatur dalam
UU Kesehatan No.23 th 1992

Pasal 15 UU Kesehatan:
(1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu
hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu
(2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya
dapat dilakukan :
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan
diambilnya tindakan tersebut
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan
tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan
tim ahli
c. Dengan persetujuan ibu hamil ybs atau suami atau
keluarganya
d. Pada sarana kesehatan tertentu
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah

Aborsi kriminal dapat dilakukan sendiri oleh


yang bersangkutan atau dibantu oleh orang
lain, yaitu:
1. Dengan menggunakan kekerasan umum
(general violence) atau melakukan kegiatan
fisik yang berlebihan
2. Dengan menggunakan kekerasan lokal
(lokal violence)
3. Dengan menggunakan obat obatan
abortifisien

General Violence
Antara lain:
Menunggang kuda
Lari lari
Loncat -loncat

Lokal Violence
Antara lain:
Tanpa menggunakan alat (instrumen)
- Memijat/mengurut perut bagian bawah
- Menginjak perut bagian bawah
- Meninju perut bagian bawah /kekerasan
langsung pada perut atau uterus

Dengan menggunakan alat alat medis


Alat: Sonde, Kateter, Tang kuret,dll.

Dengan menggunakan alat alat non medis


Dengan menggunakan zat zat kimia

Dilatasi dan Kuret (Dilatation &


Curettage)
Lubang leher rahim diperbesar, agar rahim dapat dimasuki
kuret, yaitu sepotong alat yang tajam.
Kemudian janin yang hidup itu dicabik kecil-kecil,
dilepaskan dari dinding rahim dan dibuang keluar.
Umumnya terjadi banyak pendarahan. Bidan operasi ini
harus mengobatinya dengan baik, bila tidak, akan terjadi
infeksi.

Histerotomi atau Bedah Caesar


Rahim dimasuki alat bedah melalui dinding perut.
Janin ini dikeluarkan dan dibiarkan saja agar mati atau
kadang-kadang langsung dibunuh.

Lokal Violence : Alat Non Medis


Pipa
Alat-alat Rumah tangga
Kawat
Tongkat
Batang kayu,dll.

Lokal Violence

Air hangat
Air dicampur kreolin atau lysol atau carbol
Air sabun
Larutan zink clorida

Pengguguran Kimia
(Prostaglandin)
Bahan-bahan kimia ini mengakibatkan rahim ibu
mengerut, sehingga bayi yang hidup itu mati dan
terdorong keluar.
Kerutan ini sedemikian kuatnya sehingga ada
bayi-bayi yang terpenggal.
Sering juga bayi yang keluar itu masih hidup.

Peracunan dengan garam


(Salt poisoned)
Janin berusia lebih dari 16 minggu
cukup banyak
cairan dalam kantung anak
sebatang jarum panjang
dimasukkan melalui perut ibu ke kantung bayi
cairan
disedot
diganti dengan larutan garam yang pekat
Bayi akan menelan garam
menderita, meronta-ronta
dan menendang-nendang, seolah-olah dibakar hiduphidup oleh garam itu.
Bayi mati 1 jam, kulitnya benar-benar hangus
24 jam kemudian, si ibu akan mengalami sakit beranak
dan melahirkan seorang bayi yang sudah mati.

Dengan menggunakan obatobatan


abortifisien
Antar lain:
Obat Emetika
Obat purgativa atau laxantia
Obat emenagoga atau obat pelancar haid
Ecbolica atau obat perangsang otot rahim
CoNToH:RU-486

Pil Pembunuh
Pil Roussell-Uclaf (RU-486), satu campuran
obat buatan Perancis tahun 1980.
Pengaborsiannya butuh waktu tiga hari dan
disertai kejang-kejang berat serta
pendarahan yang dapat terus berlangsung
sampai 16 hari.

KOMPLIKASI ABORTUS
Meskipun pengguguran kandungan
dilakukan oleh tenaga medik
berpengalaman serta peralatan higienis,
masih tetap ada kemungkinan terjadi
komplikasi yang dapat mengakibatkan
kematian. Kematian tersebut dapat terjadi
segera, sedang atau lambat

Kematian segera (immediate) terjadi karena:


a. Vagal Reflex (imhibition of the heart)
b. Emboli Udara
Kematian yang tak begitu cepat(moderate) terjadi
karena:
a. Emboli cairan
b. Perdarahan
Kematian lambat(late), antara lain karena:
a. Sepsis
b. Gagal ginjal akut(acute renal failure)

VAGAL REFLEX
Komplikasi ini terjadi karena adanya
rangsangan pada permukaan sebelah dalam
dari canalis cervicalis.
Kematian khas terjadi di meja operasi

Komplikasi ini sering terjadi pada aborsi dengan


alat semprot.
Udara dapat ikut masuk kedalam pembuluh darah
dan dapat menyebabkan emboli udara pada arteri
coronaria atau otak.
Kematian terjadi dalam waktu 10 menit.
Jumlah udara yang mematikan tergantung dari
banyak faktor.
Udara sebanyak 10 milimeter sudah dapat
mengakibatkan kematian, tetapi pernah dilaporkan
mengalami emboli sebanyak 100 milimeter

Emboli Cairan
Jika digunakan cairan (air sabun atau
antiseptik) maka cairan tersebut dapat
mengakibatkan emboli.
Kematian tidak terjadi segera, melainkan
menunggu sampai terjadinya nekrosis
jaringan atau hemolisis

Perdarahan
Akibat luka pada jalan lahir
Atonia uteri
Sisa jaringan tertinggal
Diatesa Hemoragik
Perdarahan terjadi karena robeknya
vagina, cervix atau uterus
Alat- alat tidak steril, uterus tidak
bersih, robeknya usus besar SEPSIS

Aborsi Sepsis pada Kasus Kriminal


Ketika kematian mengacu atau dipercepat oleh aborsi
sepsis, kematian terjadi beberapa hari setelah aborsi
Jika tidak terdapat keterangan waktu maka semua jejak
dapat dihilangkan, atau dapat disamarkan dengan
terjadinya inflamasi.
Pada beberapa keadaan hal ini sangat membingungkan
bahwa kriminalitas hanya dapat diperkirakan saja, yang
tidak dapat ijin dari pihak yang berwenang.
Walaupun terdapat kewenangan untuk membuktikannya
dengan bukti-bukti dari segi kedokteran, tetap saja sulit
untuk dibuktikan (Warrack,1963).

Refleks vasovagal dan neurogenik


Syok

Setiap keadaan syok, apapun sebabnya,


dapat menimbulkan gagal ginjal akut

Pemeriksaan abortus
provokatus
Pemeriksaan Korban Hidup
Pemeriksaan Korban Mati

PEMERIKSAAN POST MORTEM


Aborsi kriminal biasanya hanya
akan terungkap jika wanita yang
diaborsi meninggal dunia.
Dalam hal ini maka pemeriksaan
pos mortem menjadi sangat
penting

PEMERIKSAAN KORBAN
ABORTUS UNTUK
MENENTUKAN ?
1. Ada/ tidaknya tanda kehamilan

SUSPEK
Bekas-bekas kehamilan :
Striae gravidarum

Dinding perut kendor


Rahim teraba di atas simfisis
Payudara besar & kencang

Bekas-bekas
persalinan :
Robekan perineum

Lochea

2. Adanya tanda-tanda upaya aborsi


Memar, laserasi atau perdarahan pada
alat kelamin dalam dan sekitarnya
Infeksi atau sepsis sebagai akibat
digunakan alat-alat tak steril.
Jika digunakan zat kimia secara lokal
maka pada liang senggama atau cavum
uteri dapat ditemukan sisa-sisa tersebut ,
dilakukan pemeriksaan toksikologi

3. Sebab- sebab kematian

Dilakukan otopsi untuk mengetahui sebab


kematian : apakah karena vagal reflex,
perdarahan, sepsis, kegagalan ginjal akut dan
sebagainya.

Penemuan Pemeriksaan Post


Mortem Berdasarkan Cara Aborsi
1. Abortus dengan obat- obatan
2. Abortus dengan instrumen
3. Abortus dengan penyemprotan

1. Aborsi dengan Obat


Analisis toksikologi dapat mendeteksi obat
dan menentukan perkiraan secara
kuantitatif, jika dilakukan segera mungkin.
Perubahan tubuh dapat sesuai dengan
keracunan oleh abortifacient; banyak dari
zat-zat tersebut mengiritasi gastrointestinal.

2. Aborsi Instrumental
Bukti harus dicari pada tanda-tanda robekan atau perforasi
dari saluran kelamin.
Perforasi pada forniks posterior vagina atau dinding posterior
atau lateral uterus, diikuti kematian akibat peritonitis atau
inflamasi lokal yang berat, kemungkinan dilakukan oleh
operator yang tidak ahli.
Ruptur akibat penyakit harus dipikirkan dan dilakukan
pemeriksaan mikroskopis.
Pengenalan terhadap penisilin telah menurunkan resiko tadi.

3. Aborsi dengan penyemprotan


Tampak adanya cairan berbusa di antara
dinding uterus dengan fetal membran.
Gelembung-gelembung udara dapat dilihat
dan ditelusuri pada pembuluh vena mulai
dari rahim sampai ke bilik jantung kanan.
Perforasi fundus uteri dapat dijumpai bila
syiringe dipergunakan untuk
penyemprotan.

Você também pode gostar