Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN PUSTAKA
10
Langkah 4 :
a. Tangan kiri diangkat.
b. Gunakan 3 atau 4 jari anda untuk meraba payudara kiri anda
dengan kuat, hati hati dan menyeluruh.
c. Dimulai dari tepi luar, tekan bagian datar dari jari tangan dalam
lingkaran kecil, bergerak melingkar dengan lambat di sekitar
payudara.
d. Secara bertahap lakukan ke arah puting susu.
e. Pastikan untuk melakukanya pada seluruh payudara.
f. Beri perhatian khusus pada area diantara payudara dan bawah
lengan, termasuk bagian di bawah lengan itu sendiri.
g. Rasakan adanya benjolan atau massa yang tidak lazim di bawah
kulit.
Langkah 5 :
a. Dengan perlahan pijat puting susu dan perhatikan adanya rabas
(mengeluarkan cairan)
b. Jika menemukan adanya rabas (mengeluarkan cairan) dari
puting susu dalam sebulan yang terjadi ketika sedang atau tidak
melakukan SADARI, segera hubungi dokter untuk melakukan
pemeriksaan yang lebih lanjut.
c. Ulang pemeriksaan pada payudara kanan anda.
11
Langkah 6 :
a. Tahap 4 sebaiknya diulangi dalam posisi berbaring.
b. Berbaringlah mendatar, terlentang dengan lengan kiri anda di
bawah kepala anda dengan sebuah bantal atau handuk yang
dilipat di bawah bahu kiri.
c. Gunakan gerakan sirkuler yang sama seperti yang diuraikan
diatas.
d. Ulangi pada payudara kanan anda.
5. Perilaku SADARI
a. Pengertian perilaku
Perilaku adalah merupakan konsepsi yang tidak sederhana, suatu
yang komplek, yaitu suatu pengorganisasian proses-proses psikologis oleh
seorang yang memberikan predisposisi untuk melakukan respon menurut
cara tertentu terhadap suatu obyek. Sedangkan perilaku kesehatan pada
dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok yaitu,
respon dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia baik
bersifat aktif maupun pasif. Sedangkan stimulus atau rangsangan di sini
terdiri dari empat unsur pokok : sakit, penyakit, sistem pelayanan
kesehatan dan lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
12
tingkat
pendidikan,
tingkat
sosial
ekonomi,
dan
13
ini
pada
haikatnya
mendukung
atau
memungkinkan
14
sebab
itu
intervensi
pendidikan
hendaknya
dimulai
15
B. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi setelah orang melalui panca indra manusia, yakni : indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperolah melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2003). Sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru, ia harus tahu terlebih
dahulu apa arti atau manfaat perilaku bagi dirinya atau keluarganya.
Misalnya : klien akan melakukan perilaku pencegahan kanker payudara,
dengan praktek SADARI, apabila ia tahu apa tujuan dan apa akibat bila
tidak melakukan perilaku pencegahan kanker payudara.
Usaha untuk tahu ini terjadi setelah orang melakuakan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengideraan ini terjadi melalui panca indra
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
bagi terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
16
penelitian
selanjutnya
Rogers
menyimpulkan
bahwa
17
a. Tahu (know)
Tahu merupakan tingkatan pengetahuan paling rendah. Tahu
artinya dapat mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu, adalah ia
dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui
dan
dapat
18
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu bentuk kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
Contoh : klien dapat merencanakan perilaku pencegahan kanker
payudara dengan melakukan SADARI.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi yaitu suatu kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu objek. Evaluasi dapat menggunakan kriteria yang telah
ada atau disusun sendiri.
Contoh : klien dapat membedakan perilaku SADARI yang baik dan
benar (Notoatmodjo, 2007).
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diteliti atau
diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.
C. Kanker Payudara
1. Pengertian kanker payudara
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian
dan
mekanisme
normalnya,
sehingga
mengalami
19
resiko
kanker
payudara
semakin
meningkat
dengan
bertambahnya umur.
b. Faktor hormon, hormon merupakan faktor yang berpengaruh, seperti
menarke dini. Risiko kanker payudara meningkat pada wanita yang
mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun, menopause setelah umur
55 tahun, tidak menikah atau tidak pernah melahirkan anak, dan
melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, serta penggunaan pil
KB atau terapi hormon esterogen.
20
21
22
23
24
tanda dan gejala klasik ini jelas mencirikan adanya kanker payudara pada
tahap lanjut. Namun indek kecurigaan yang tinggi harus dipertahankan
pada setiap abnormalitas payudara dan evaluasi segera harus dilakukan
(Smeltzer & Bare, 2002).
Adapun stadium dan klasifikasi kanker payudara adalah sebagai
berikut :
a. Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan tidak terdapat
penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada
stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70
%. Untuk memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang
lain, harus diperiksa di laboratorium.
b. Stadium II
Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase
pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan
untuk sembuh hanya 30 - 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel
kanker. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk
mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran,
dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada
lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
c. Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh
tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan
25
26
(Pemeriksaan
Payudara
Sendiri)
dan
skrining
melalui
27
28
D. Kerangka Teori
Faktor predisposisi :
Pengetahuan wanita tentang
SADARI dan kanker payudara
Sikap
Kepercayaan
Keyakinan
Nilai-nilai
Faktor Pendukung :
Ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan
PERILAKU
KESEHATAN
Faktor Pendorong :
Sikap dan perilaku petugas
kesehatan
Tokoh masyarakat
Teman sebaya
Orang tua
Gambar Kerangka Teori
Sumber : Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2003).
E. Kerangka Konsep
Variabel bebas (independent)
Pengetahuan SADARI
dan Kanker payudara
Perilaku SADARI
29
F. Variabel penelitian
1. Variabel bebas (variabel independent) adalah variabel yang nilainya
mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel independent
adalah pengetahuan tentang SADARI dan komplikasi kanker payudara
2. Variabel terikat (variabel dependent) adalah variabel yang nilainya
dipengaruhi variabel lain. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah
perilaku SADARI pada wanita usia subur (Notoatmodjo, 2005).
G. Hipotesa
Ada hubungan antara pengetahuan tentang SADARI dan komplikasi
kanker payudara dengan perilaku SADARI.