Você está na página 1de 6

ACUTE KIDNEY INJURY

DEFINISI
Penurunan cepat ( hours to weeks ) GFR (glomerular filtration rate) disertai
retensi produk nitrogen seperti BUN (Blood Urea Nitrogen) dan Kreatinin dan
Non nitrogen , dengan atau tanpa Oligouria
EPIDEMIOLOGI
Insidens diperkirakan 70 : 1 juta Penduduk (F eest TG ,1990) , Ras tIdak ada
Predileksi Ras , Insidens serupa antara Pria dan Wanita
ETIOLOGI
Pre renal ( 55 -60%)
a. Penurunan Volume Intra vaskular
- Syok Hemorrhaegic ( trauma , Pembedahan , Gastrointestinal ,
Postpartum)
- Gastrointestinal Losses ( Muntah , diarrhea)
- Renal Losses ( obat penginduksi Diuresis osmosis , diabetes Insipidus )
- Skin and Mucose membran Losses ( Luka Bakar , Hyperthermia )
- Lain Lain seperti Hypoalbuminemia
b. Penurunan Kardiac Output
- Gagal Jantung
- Vasodilatasi sistemik (angioudema , dermatitis generalisata , Syok)
- Obat Obatan : antihipertensi , anesthesi
c. Vasokonstriksi Renal
- Norepinephrine
- Hypercalcemia
- Sepsis

Renal ( 35 -40%)
a.
b.
c.
d.

Glomerulonepritis
Trombosis dan Tromboemboli pembuluh darah Ginjal
ATN (acute Tubulo nekrosis iskemik ) akibat Hipoperfusi ginjal
ATN Nefotoksik karena Obat obatan (antibiotik , analgetik ), Kontras ,
Logam berat
e. Penyakit Glomerular dan Mikrovaskular ( Hipertensi Maligna ,
Glomerulonephritis )
Post renal ( < 5%)
a. Ureter Tumor Periureter , Batu Ureter

b. Buli Buli dan Leher Buli Batu Buli buli , Karsinoma Buli , Ca Prostat ,
Hypertrophy Prostat
c. Obstruksi uretra Phimosis , striktura , tumor

KLASIFIKASI
A. KRITERIA RIFLE
DERAJAT
KRITERIA LAJU FILTRASI
KERUSAKAN
GLOMEROLUS

KRITERIA JUMLAH URINE

RISK

Peningkatan kreatinin serum


1,5 Kali

< 0,5 ml/Kg/jam selama 6 jam

INJURY

Peningkatan kreatinin serum


2.0 kali

<0,5 ml/kg/jam selama 12 jam

FAILURE

Peningkatan kreatinin serum


3.0 kali atau kreatinin serum
4 mg / dL atau ada
peningkatan akut > 0,5
mg/dL

<0,3 ml/kg/jam selama 24 jam


atau anuria selama 12 jam

LOSS

Persistent Acute renal Failure , hilangnya fungsi ginjal > 4


minggu

END STAGE

Gagal ginjal Terminal > 3 bulan

B. KRITERIA GEJALA
a. FASE OLIGOURIA
b. FASE DIURESIS
c. FASE PENYEMBUHAN

PATOFISIOLOGI

Post renal

Renal

Pre renal
(iskemik)

Pasca Iskemik
Nekrosis tubular
terutama Bagian
Distal

Nefrotoksik

Nekrosis Tubular
terutama tubulus

Kelainan Struktural
di ginjal (fibrosis
Interstitial )
glomerulonephr
itis
Kelainan di
glomerulus
Kerusakan
glomerulus

Hipovolemia
HIPOTESIS

Baroreseptor

RAA ,
Simpatis ,
dan
Pengeluaran
Vasopressin
Penurunan
Urine

autoregul
asi
Vasodilasi
afferen
dan
konstriksi
efferen
Jika lama dan
berat
melakukan
autoregulasi

Oligouria

Pre renal
Fatigue , Lemah ,
Edema , gangguan

Teori Kebocoran
Kembali (back-Leak
Theory)

Kerusakan sel tubulus


membuat filtrat
glomerolus kembali ke
kapiler peritubular

Konstriks
i afferen

Kenaikan Ureum dan

Renal
Demam , Nyeri Ketok

GFR menurun

Teori Obstruksi
tubulus
Peningkatan
tekanan intra
tubular
Penurunan Net
filtration
GFR menurun

Gejala Yang berhubungan dengan


etiologi
Disuria , Inkontinensia ,
Post renal
Hesitancy , Gejala Pasca Miksi
( tidak Lampias ) , Retensi Urine

GEJALA
Urine sedikit
- anuric: < 100 mL/d

- oliguric: 100 399 mL/d


- nonoliguric: > 400 mL/d
Gejala Pre renal
- Fatigue
- Lemah
- Edema
- Gangguan neurologis
- Ditambah gangguan etiologis ( gejala diare , Mual , perdarahan
dll )
Gejala Renal
-

Demam
Nyeri Ketok vertebra
Gejala glomerulonephritis , ditambah gejala gejala yang
membutuhkan Obat yang bersifat Nefrotoksik (antibiotik ,
analgetik)

Gejala Post renal


- Disuria
- Inkontinensia
- Hesitancy
- Gejala Pasca miksi (tidak lampias)
DIAGNOSIS
- Anamnesa (gejala)
- Px Fisik ( ditemukan Kelainan sistemik yang mendukung ke arah
gagal ginjal)
- Px Lab ( peningkatan serum kreatinin dan Urea )
DIAGNOSIS BANDING
- Gagal Jantung
- Syok Hipovolemik

Glomerulopathy
Acute on chronic renal failure
Kelainan Post renal ( BPH , Batu saluran Kemih , Striktura Urethra
, tumor , Phimosis )

KOMPLIKASI
-

Azotemia
Arrhytmia
Infeksi saluran Nafas akibat penurunan kesadaran karena
aspirasi cairan Muntah
Tergantung Etiologi
Gangguan neurologis
Gangguan kardiovaskular

PENCEGAHAN
a. Cegah kehilangan Volume cairan ekstra selular
- Gastroenteritis akut
- Luka Bakar
b. Cegah penurunan cairan Intravaskular
- Perdarahan
- DHF
- Sindrom sepsis
c. Obat Obatan pencetus yang potensial nefrotoksik
aminoglikosida , analgetik
PENATALAKSANAAN
-

Koreksi etiologi apakah pre renal , Renal , atau Post renal


Memelihara Hidrasi normal Infus Garam fisiologis 0,9% /
Kristaloid (isotonik) (mencegah lebih lanjut kerusakan sel sel
epithelial tubulus)
Diuretika osmosis diuresis ( mannitol 12,5 gram IV selama 5
menit )
Kebutuhan cairan harus adekuat kebutuhan cairan yang
adekuat sama dengan Jumlah cairan yang keluar dari tubuh
dilihat dari kenaikan dan penurunan BB penurunan dan
kenaikan berat badan masih normal Jika 0,3-0,4 Kg / hari Jika
> 0,4 Kg/hari waspada overhidrasi , Jika Penurunan > 0,4 Kg/hari
waspada Dehidrasi (Hiponatremia)
Pelihara Keseimbangan elektrolit

a. Hiperkalemia biasanya akibat : penurunan produksi renin dan


aldosteron , gangguan sekresi tubulus ginjal , Asidosis , obat
obatan dan makanan yang mempunyai sumber kalium
Hiperkalemia ringan diuretik furosemid 40-80 mg IV

Hiperkalemia sedang Bila diuretik furosemid kurang


memberikan respon Pemberian Insulin 10-20 U dalam
larutan dextrose Hipertonis (misal 400 ml dextrose 10%)
selama 1 jam dapat menurunkan kalium serum (0,5-1 mEq
perliter
Hiperkalemia berat 1-3 ampul masing masing ampl 10
ml glukonas kalsius 10% IV agar terjadi pergeseran K
Intraselular ke ekstra selular bila Hiperkalemia berat
sudah dikendalikan ( Hiperkalemia ringan atau sedang )
berikan furosemid IV
b. Ion natrium Hiponatremia disertai kelebihan cairan
(overhidrasi) berikan furosemid 240 mg IV
-

Perdarahan saluran cerna tanda tanda seperti anemia ,


hematemesis , penurunan Ht berikan antagonis reseptor
Histamin -2 ( ranitidin hidroklorida 150 mg /hari PO atau
simetidin Hidroklorida 300 mg /hari PO atau IV setiap 12 jam )
ATAU lakukan hemodialisis
Asidosis Biknat
Nutrisi Na 2 gr/hr , karbohidrat > 100 gr/hr , protein 40 gr/hr ,
kontrol GD

PROGNOSIS
Tergantung komplikasi , penyebab , dan penatalaksanaan yang adekuat

Você também pode gostar