Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
tidak segera ditangani. Penyakit ini dapat diderita baik oleh orang dewasa maupun anak-anak
bahkan balita. Pada anak-anak dan balita, gejala demam berdarah bisa sedikit berbeda karena
mereka memiliki tubuh yang lebih rentan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala demam berdarah
pada anak dan balita.
Penyakit demam berdarah terjadi karena virus dengue yang disebarkan oleh gigitan nyamuk aedes
aegypti. Oleh karena itu, penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain. Saat nyamuk
aedes aegypti menyerang maka virus dengue akan mengganggu sistem pembekuan darah di dalam
tubuh. Kadar trombosit akan mulai turun dan menyebabkan terjadinya pendarahan. Tidak heran
apabila sakit demam berdarah sudah pada fase paling parah maka penderita bisa mengalami syok
yang membawa pada kematian.
Derajat penyakit ini dikelompokkan I, II, III dan IV, apa maksudnya?
Benarkah obat penurun panas dengan ibuprofen justru berbahaya bagi penderita DBD?
Asam asetilsalisilat (biasa disebut aspirin) maupun obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen
mempunyai kontra indikasi pada DD maupun DBD. Obat ini dapat menimbulkan trombositopenia
(menurunnya trombosit) serta perdarahan organ dalam pada infeksi dengue, sehingga memperburuk
kondisi si sakit. Sedangkan asam salisilat dan aspirin dianggap berkaitan dengan timbulnya
sindroma reye, yakni ketidakmampuan tubuh untuk mengatasi zat tertentu yang menyebabkan
gangguan pada fungsi otak dan hati. Gejalanya berupa muntah tak terkendali, demam, mengigau,
hingga tidak sadar (koma).
Gejala demam berdarah pada anak biasanya ringan sampai sedang sedangkan untuk orang dewasa
gejala tersebut bisa terjadi dari tahap sedang sampai berat. Gejala demam berdarah biasanya terjadi
sekitar satu minggu. Apabila anak atau balita sudah pernah terkena sakit demam berdarah ada
kemungkinan bahwa tubuh mereka menjadi lebih kebal terhadap virus tertentu.
Pada kasus-kasus tertentu, demam berdarah bisa sampai menimbulkan kematian yang disebut
dengan Dengue Shock Syndrome atau DSS. Gejala demam berdarah pada anak yang mengalami
DSS ini awalnya akan mengalami gejala-gejala sakit demam berdarah seperti yang sudah kita bahas
di atas. Namun, setelah demam mereda akan mulai muncul gejala-gejala lain yang lebih parah
seperti sulit bernapas atau sesak napas, perut sakit, dan terjadi masalah pada sistem pencernaan.
Apabila terlambat untuk ditangani maka anak bisa mengalami syok seperti tekanan darah yang
turun secara drastis dan cepat, dehidrasi, serta pendarahan hebat.
1. Klinis
Gejala klinis berikut harus ada, yaitu:
Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari
Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
uji bendung positif
petekie, ekimosis, purpura
perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
hematemesis dan atau melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20
mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill
time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
2. Laboratorium
Trombositopenia (100 000/l atau kurang)
Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi
sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit 20% dari nilai standar
Penurunan hematokrit 20%, setelah mendapat terapi cairan
Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya peningkatan
hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.
Derajat Penyakit
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan
trombositopenia dan hemokonsentrasi)
Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji
bendung.
Derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.
Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20
Derajat
mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan
III
anak tampak gelisah.
Derajat
Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.
IV
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok
Derajat I
Tanda awal:
napas cepat
tarikan dinding dada ke dalam
efusi pleura yang luas
asites
edema peri-orbital atau jaringan lunak.
Pemantauan
Untuk anak dengan syok: Petugas medik memeriksa tanda vital anak setiap jam (terutama
tekanan nadi) hingga pasien stabil, dan periksa nilai hematokrit setiap 6 jam. Dokter harus
mengkaji ulang pasien sedikitnya 6 jam.
Untuk anak tanpa syok: Petugas medis memeriksa tandaDemam Berdarah Dengue (DBD)
merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani.
Penyakit ini dapat diderita baik oleh orang dewasa maupun anak-anak bahkan balita. Pada
anak-anak dan balita, gejala demam berdarah bisa sedikit berbeda karena mereka memiliki
tubuh yang lebih rentan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala demam berdarah pada anak
dan balita.
Penyakit demam berdarah terjadi karena virus dengue yang disebarkan oleh gigitan nyamuk
aedes aegypti. Oleh karena itu, penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain. Saat
nyamuk aedes aegypti menyerang maka virus dengue akan mengganggu sistem pembekuan
darah di dalam tubuh. Kadar trombosit akan mulai turun dan menyebabkan terjadinya
pendarahan. Tidak heran apabila sakit demam berdarah sudah pada fase paling parah maka
penderita bisa mengalami muntah darah yang membawa pada kematian.
keduanya.
Muntah dan diare adalah penyebab umum dehidrasi. Olahraga, cuaca panas, penyakit ginjal,
dan obat-obatan (diuretik) juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Bayi lebih mudah mengalami dibandingkan dengan orang dewasa dan ini terjadi bila ia kekurangan
cairan akibat muntah-muntah, dan demam.
Tanda-tanda Si Kecil Mengalami Dehidrasi
Bila si Kecil mengalami gejala di bawah ini, kemungkinan ia mengalami dehidrasi:
- Mulut dan bibir kering
- Memiliki sedikit atau tidak ada air mata
- Menurunnya jumlah popok yang basah (Kurang dari enam popok basah sehari)
- Kulitnya tidak elastis
- Cepat haus
- Badan si Kecil dingin, dengan kaki dan tangan yang pucat
Cegah Dehidrasi
Pastikan si Kecil meminum cukup cairan setiap hari, terutama pada cuaca yang panas atau ketika ia
sedang mengalami sakit seperti demam, diare maupun muntah-muntah. Bila si Kecil mengalami
sakit, berikut adalah langkah mencegah dehidrasi;
- Demam: Berikan banyak cairan pada si Kecil. Bila ia tampak kesulitan mengunyah, konsultasikan
pada dokter apakah Ibu bisa berikan si Kecil obat seperti asetaminofen
Asetaminofen adalah obat analgesik yang digunakan untuk me...
Lihat A-Z
atau ibuprofen
Ibuprofen adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yan...
Lihat A-Z
(untuk anak berusia di atas 6 bulan) untuk membantu mengatasi rasa sakitnya. Jangan berikan si
Kecil aspirin, ini bisa berdampak pada kondisi kesehatan si Kecil.
- Kepanasan: Berikan si Kecil lebih banyak cairan bila cuaca sedang panas, atau banyak melakukan
aktivitas di luar ruangan. Terlalu banyak berkeringat bisa membuat si Kecil kehilangan banyak
cairan.
- Diare: Jika si Kecil sedang mengalami gangguan pada pencernaan, ia akan kehilangan cairan
melalui diare dan muntah-muntah. Tetap berikan si Kecil asupan ASI.
- Muntah-muntah: Virus dan infeksi
Infeksi adalah masuk dan berkembangnya agen infeksi ke dala...
Lihat A-Z
pencernaan bisa menyebabkan si Kecil muntah-muntah. Berikan si Kecil cairan sedikit-sedikit dan
perlahan. Cairan elektrolit bisa membantu meringankan muntah-muntah. Pada bayi berusia 3 bulan
ke atas, berikan dengan petunjuk dokter.
Demam merupakan perlawanan alami tubuh bayi terhadap infeksi. Tak ada salahnya Ibu ekstra
waspada bila bayi yang masih berusia di bawah enam bulan mengalami demam.
Keywords: Immunity, Baby, Health