Você está na página 1de 12

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kematian apabila

tidak segera ditangani. Penyakit ini dapat diderita baik oleh orang dewasa maupun anak-anak
bahkan balita. Pada anak-anak dan balita, gejala demam berdarah bisa sedikit berbeda karena
mereka memiliki tubuh yang lebih rentan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala demam berdarah
pada anak dan balita.
Penyakit demam berdarah terjadi karena virus dengue yang disebarkan oleh gigitan nyamuk aedes
aegypti. Oleh karena itu, penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain. Saat nyamuk
aedes aegypti menyerang maka virus dengue akan mengganggu sistem pembekuan darah di dalam
tubuh. Kadar trombosit akan mulai turun dan menyebabkan terjadinya pendarahan. Tidak heran
apabila sakit demam berdarah sudah pada fase paling parah maka penderita bisa mengalami syok
yang membawa pada kematian.

Mengenal Gejala Demam Berdarah pada Anak Sejak Dini


Tubuh anak dan balita lebih rentan dari orang dewasa sehingga penanganan demam berdarah sejak
dini diperlukan. Terkadang gejala demam berdarah pada anak dan balita tidak selalu muncul, dan
gejala tersebut bisa saja muncul pada hari ke-4 sampai hari seterusnya. Berikut ciri-ciri demam
berdarah pada anak dan balita:
1. Tubuh mengalami demam tinggi. Demam ini bisa mencapai 40 derajat celcius. Badan
anak juga kadang menggigil disertai panas dingin. Demam bisa saja turun seperti mau
sembuh namun tiba-tiba kambuh lagi. Hal ini akan terus berlangsung selama hampir satu
minggu. Terkadang orang tua yang tidak mengenal gejala demam berdarah ini menganggap
hal tersebut hanya demam biasa atau malah masuk angin. Lebih baik segeralah periksakan
anak atau balita anda ke dokter sebelum terlambat.
2. Tubuh mendadak sangat lemas dan lesu sekaligus sakit di belakang mata serta nyeri.
Wajah anak atau balita akan kelihatan sangat pucat disertai sakit kepala.
3. Muncul bintik-bintik merah dan ruam pada sekujur tubuh anak. Hal ini disebabkan oleh
virus dengue yang menyerang sistem pembekuan darah di dalam tubuh. Pada fase yang
paling parah maka hidung bisa mengalami mimisan kemudian mutah darah seperti kopi
berwarna hitam. Selain itu, kulit anak juga mudah mengalami memar.
4. Gejala lain yang terkadang bisa terjadi adalah rasa mual serta berkurangnya nafsu makan.
Telapak kaki juga terasa gatal dan anak juga bisa terserang penyakit batuk pilek.

Benarkah DBD belum ada obatnya? Apa yang bisa dilakukan?


DBD memang belum ada obatnya, meski demikian DBD bisa dicegah. Pencegahan penularan
melalui pemutusan mata rantai daur hidup nyamuk dengan melakukan gerakan 3M (mengubur,
menutup, dan menguras) tempat perindukan nyamuk seminggu sekali di rumah dan lingkungan
masing-masing. Aktivitas serentak seperti ini akan efektif hasilnya.
Selain itu, waspadai gejala awalnya dan lakukan pertolongan pertama dengan tepat yakni memberi
banyak minum dan sesegera mungkin membawanya ke dokter/fasilitas kesehatan terdekat.

Derajat penyakit ini dikelompokkan I, II, III dan IV, apa maksudnya?

Berat penyakit dibedakan atas:


* Derajat I yakni demam dengan uji bendung positif.
* Derajat II yakni derajat I ditambah perdarahan spontan.
* Derajat III yakni nadi cepat dan lemah, tekanan nadi < 20, hipotensi, akral dingin.
* Derajat IV yakni syok berat, nadi tak teraba dan tekanan darah tak terukur.

Panas seperti apa yang berindikasi DBD?


Ada kondisi khas pada penderita DBD yakni panas tinggi yang mendadak (39-40C). Panas tinggi
ini terus-menerus tanpa naik-turun kurang lebih selama 3 hari. Biasanya panas tinggi ini tidak
disertai batuk (meski ada juga satu-dua yang dengan batuk). Bila panas anak mulai turun tapi
badannya terlihat lemas/mengantuk, orangtua harus segera membawa ke dokter karena fase ini
justru berbahaya lantaran dimungkinkan terjadinya syok.

Ketika demam muncul, apa yang harus dilakukan?


Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan saat demam muncul:
* Turunkan demamnya. Bisa dengan mengompres atau memberikan obat penurun demam.
Temperatur tubuh yang tinggi sangat berbahaya bagi anak karena bisa menyebabkan kejang demam.
* Usahakan anak segera beristirahat dan berikan asupan cairan yang cukup. Bisa air putih, jus buah
hingga kaldu sup.
* Usahakan untuk membersihkan rumah/sekitar si sakit dari nyamuk guna mencegah penyebaran
penyakit ini pada anggota keluarga lainnya.

Bagaimana penanganan yang disarankan?


Karena DBD belum ada obatnya, maka pengobatan hanya bersifat meredakan gejala yang timbul.
Penanganan dini dan tepat selain meredakan gejala juga dapat mencegah komplikasi dan kematian.
Transfusi darah dan trombosit perlu dilakukan jika terjadi perdarahan masif. Antipiretik seperti
parasetamol untuk mengatasi gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala, serta meredakan demamnya.
Yang terbaik, segera membawanya ke dokter, karena hari pertama dan kedua demam adalah periode
kritis dari penyakit ini. Jangan lupa untuk terus memberikan minum.

Benarkah obat penurun panas dengan ibuprofen justru berbahaya bagi penderita DBD?
Asam asetilsalisilat (biasa disebut aspirin) maupun obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen
mempunyai kontra indikasi pada DD maupun DBD. Obat ini dapat menimbulkan trombositopenia
(menurunnya trombosit) serta perdarahan organ dalam pada infeksi dengue, sehingga memperburuk
kondisi si sakit. Sedangkan asam salisilat dan aspirin dianggap berkaitan dengan timbulnya
sindroma reye, yakni ketidakmampuan tubuh untuk mengatasi zat tertentu yang menyebabkan

gangguan pada fungsi otak dan hati. Gejalanya berupa muntah tak terkendali, demam, mengigau,
hingga tidak sadar (koma).
Gejala demam berdarah pada anak biasanya ringan sampai sedang sedangkan untuk orang dewasa
gejala tersebut bisa terjadi dari tahap sedang sampai berat. Gejala demam berdarah biasanya terjadi
sekitar satu minggu. Apabila anak atau balita sudah pernah terkena sakit demam berdarah ada
kemungkinan bahwa tubuh mereka menjadi lebih kebal terhadap virus tertentu.
Pada kasus-kasus tertentu, demam berdarah bisa sampai menimbulkan kematian yang disebut
dengan Dengue Shock Syndrome atau DSS. Gejala demam berdarah pada anak yang mengalami
DSS ini awalnya akan mengalami gejala-gejala sakit demam berdarah seperti yang sudah kita bahas
di atas. Namun, setelah demam mereda akan mulai muncul gejala-gejala lain yang lebih parah
seperti sulit bernapas atau sesak napas, perut sakit, dan terjadi masalah pada sistem pencernaan.
Apabila terlambat untuk ditangani maka anak bisa mengalami syok seperti tekanan darah yang
turun secara drastis dan cepat, dehidrasi, serta pendarahan hebat.

Cara Pencegahan Gejala Demam Berdarah pada Anak


Tentunya cara pencegahan demam berdarah pada anak yang paling tepat adalah dimulai dari
lingkungan sekitar rumah di mana anak tinggal. Karena virus dengue dibawa dan disebarkan oleh
nyamuk aedes aegypti maka lebih baik mencegah nyamuk ini untuk berkembang biak dan
meminimalkan anak terkena gigitan nyamuk tersebut. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan:
Membersihkan serta menutup tempat penampungan air seperti bak mandi dan ember
air. Nyamuk aedes aegypti paling suka berkembang biak di tempat yang lembab dan basah
seperti kamar mandi. Oleh karena itu membersihkan bak mandi atau ember air paling tidak
seminggu sekali diperlukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk ini.
Jangan menumpuk sampah di sekitar rumah, segeralah buan sampah-sampah tersebut
untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Usahakan anak atau balita anda memakai baju yang berlengan panjang agar terhindar dari
gigitan nyamuk terutama di siang hari. Siang hari adalah waktu nyamuk aedes aegypti
biasanya mulai beraksi. Kemudian saat tidur siang, pasanglah kelambu di tempat tidur anak.
Jangan lupa untuk mengoleskan lotion anti nyamuk pada anak dan semprotkan atau
pasang obat nyamuk bakar. Tetapi ingat untuk memilih obat nyamuk yang khusus
digunakan untuk membunuh nyamuk demam berdarah. Apabila anda memiliki halaman di
rumah anda bisa menanam tanaman pengusir nyamuk seperti marigold atau bunga tai kotok.
Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti adalah tubuhnya yang berbintik-bintik putih atau berbelang-belang
terutama pada bagian kaki. Saat nnyamuk tersebut menggigit orang maka tubuhnya tidak
menungging seperti nyamuk biasa. Nyamuk ini suka beraksi di pagi hari, siang hari, dan bahkan
sore hari di jam-jam tertentu. Mengetahui informasi ini maka diharapkan anda bisa melakukan
pencegahan sakit demam berdarah sekaligus gejala demam berdarah pada anak dan balita di
lingkungan tempat tinggal anda.

1. Klinis
Gejala klinis berikut harus ada, yaitu:
Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari
Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
uji bendung positif
petekie, ekimosis, purpura
perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
hematemesis dan atau melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20
mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill
time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
2. Laboratorium
Trombositopenia (100 000/l atau kurang)
Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi
sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit 20% dari nilai standar
Penurunan hematokrit 20%, setelah mendapat terapi cairan
Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya peningkatan
hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.
Derajat Penyakit
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan
trombositopenia dan hemokonsentrasi)
Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji
bendung.
Derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.
Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20
Derajat
mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan
III
anak tampak gelisah.
Derajat
Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.
IV
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok
Derajat I

Anak dirawat di rumah sakit


Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan
ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.

Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:


Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit,
trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan
secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan
waktu 2448 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian
cairan.
Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok
terkompensasi (compensated shock).
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok
Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.
Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20ml/kgBB/jam
maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik, tekanan
nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara
bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah banyak
kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian yang
terlalu sedikit.

6.2.2. Demam berdarah dengue: komplikasi


dan pemantauan
Tatalaksana komplikasi perdarahan
Jika terjadi perdarahan berat segera beri darah bila mungkin. Bila tidak, beri koloid dan
segera rujuk.
Penanganan kelebihan cairan
Kelebihan cairan merupakan komplikasi penting dalam penanganan syok. Hal ini dapat terjadi
karena:

kelebihan dan/atau pemberian cairan yang terlalu cepat


penggunaan jenis cairan yang hipotonik
pemberian cairan intravena yang terlalu lama
pemberian cairan intravena yang jumlahnya terlalu banyak dengan kebocoran yang hebat.

Tanda awal:

napas cepat
tarikan dinding dada ke dalam
efusi pleura yang luas
asites
edema peri-orbital atau jaringan lunak.

Tanda-tanda lanjut kelebihan cairan yang berat


edema paru
sianosis
syok ireversibel.
Tatalaksana penanganan kelebihan cairan berbeda tergantung pada keadaan apakah klinis masih
menunjukkan syok atau tidak:
anak yang masih syok dan menunjukkan tanda kelebihan cairan yang berat sangat sulit
untuk ditangani dan berada pada risiko kematian yang tinggi. Rujuk segera.
Jika syok sudah pulih namun anak masih sukar bernapas atau bernapas cepat dan mengalami
efusi luas, berikan obat minum atau furosemid intravena 1 mg/kgBB/dosis sekali atau dua
kali sehari selama 24 jam dan terapi oksigen (lihat halaman 302).
Jika syok sudah pulih dan anak stabil, hentikan pemberian cairan intravena dan jaga anak
agar tetap istirahat di tempat tidur selama 2448 jam. Kelebihan cairan akan diserap kembali
dan hilang melalui diuresis.
Perlu diperhatikan:

Jangan berikan steroid


Jika terjadi kejang, tangani hal ini seperti yang tercantum pada bagan 9.
Jika anak tidak sadar, ikuti pedoman dalam bagan 6 dan bab 1.
Jika timbul hipoglikemia berikan glukosa intravena seperti bagan 10.
Jika terdapat gangguan fungsi hati yang berat, segera rujuk.

Pemantauan
Untuk anak dengan syok: Petugas medik memeriksa tanda vital anak setiap jam (terutama
tekanan nadi) hingga pasien stabil, dan periksa nilai hematokrit setiap 6 jam. Dokter harus
mengkaji ulang pasien sedikitnya 6 jam.
Untuk anak tanpa syok: Petugas medis memeriksa tandaDemam Berdarah Dengue (DBD)
merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani.
Penyakit ini dapat diderita baik oleh orang dewasa maupun anak-anak bahkan balita. Pada
anak-anak dan balita, gejala demam berdarah bisa sedikit berbeda karena mereka memiliki

tubuh yang lebih rentan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala demam berdarah pada anak
dan balita.
Penyakit demam berdarah terjadi karena virus dengue yang disebarkan oleh gigitan nyamuk
aedes aegypti. Oleh karena itu, penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain. Saat
nyamuk aedes aegypti menyerang maka virus dengue akan mengganggu sistem pembekuan
darah di dalam tubuh. Kadar trombosit akan mulai turun dan menyebabkan terjadinya
pendarahan. Tidak heran apabila sakit demam berdarah sudah pada fase paling parah maka
penderita bisa mengalami muntah darah yang membawa pada kematian.

Mengenal Gejala Demam Berdarah pada Anak Sejak Dini


Tubuh anak dan balita lebih rentan dari orang dewasa sehingga penanganan demam berdarah sejak
dini diperlukan. Terkadang gejala demam berdarah pada anak dan balita tidak selalu muncul, dan
gejala tersebut bisa saja muncul pada hari ke-4 sampai hari seterusnya. Berikut ciri-ciri demam
berdarah pada anak dan balita:
1. Tubuh mengalami demam tinggi. Demam ini bisa mencapai 40 derajat celcius. Badan
anak juga kadang menggigil disertai panas dingin. Demam bisa saja turun seperti mau
sembuh namun tiba-tiba kambuh lagi. Hal ini akan terus berlangsung selama hampir satu
minggu. Terkadang orang tua yang tidak mengenal gejala demam berdarah ini menganggap
hal tersebut hanya demam biasa atau malah masuk angin. Lebih baik segeralah periksakan
anak atau balita anda ke dokter sebelum terlambat.
2. Tubuh mendadak sangat lemas dan lesu sekaligus sakit di belakang mata serta nyeri.
Wajah anak atau balita akan kelihatan sangat pucat disertai sakit kepala.
3. Muncul bintik-bintik merah dan ruam pada sekujur tubuh anak. Hal ini disebabkan oleh
virus dengue yang menyerang sistem pembekuan darah di dalam tubuh. Pada fase yang
paling parah maka hidung bisa mengalami mimisan kemudian mutah darah seperti kopi
berwarna hitam. Selain itu, kulit anak juga mudah mengalami memar.
4. Gejala lain yang terkadang bisa terjadi adalah rasa mual serta berkurangnya nafsu makan.
Telapak kaki juga terasa gatal dan anak juga bisa terserang penyakit batuk pilek.
Gejala demam berdarah pada anak biasanya ringan sampai sedang sedangkan untuk orang dewasa
gejala tersebut bisa terjadi dari tahap sedang sampai berat. Gejala demam berdarah biasanya terjadi
sekitar satu minggu. Apabila anak atau balita sudah pernah terkena sakit demam berdarah ada
kemungkinan bahwa tubuh mereka menjadi lebih kebal terhadap virus tertentu.
Pada kasus-kasus tertentu, demam berdarah bisa sampai menimbulkan kematian yang disebut
dengan Dengue Shock Syndrome atau DSS. Gejala demam berdarah pada anak yang mengalami
DSS ini awalnya akan mengalami gejala-gejala sakit demam berdarah seperti yang sudah kita bahas
di atas. Namun, setelah demam mereda akan mulai muncul gejala-gejala lain yang lebih parah
seperti sulit bernapas atau sesak napas, perut sakit, dan terjadi masalah pada sistem pencernaan.
Apabila terlambat untuk ditangani maka anak bisa mengalami syok seperti tekanan darah yang
turun secara drastis dan cepat, dehidrasi, serta pendarahan hebat.
vital anak (suhu badan, denyut nadi dan tekanan darah) minimal empat kali sehari dan nilai

hematokrit minimal sekali sehari.


Catat dengan lengkap cairan masuk dan cairan keluar. Jika terdapat tanda berikut: syok
berulang, syok berkepanjangan, ensefalopati, perdarahan hebat, gagal hati akut, gagal ginjal
akut, edem paru dan gagal napas, segera rujuk.

6.2.1. Demam dengue


Demam tinggi mendadak
Ditambah gejala penyerta 2 atau lebih:
Nyeri kepala
Nyeri retro orbita
Nyeri otot dan tulang
Ruam kulit
Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
Leukopenia
Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif
Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma (hemokonsentrasi, efusi pleura, asites,
hipoproteinemia).
Tatalaksana Demam Dengue
Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan memberikan nasihat perawatan pada orang tua
anak. Berikan anak banyak minum dengan air hangat atau larutan oralit untuk mengganti cairan
yang hilang akibat demam dan muntah. Berikan parasetamol untuk demam. Jangan berikan asetosal
atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang perdarahan. Anak harus dibawa ke rumah
sakit apabila demam tinggi, kejang, tidak bisa minum, muntah terus-menerus.

Cegah Dehidrasi Pada Bayi


Jika bayi mengalami dehidrasi, artinya jumlah cairan di dalam tubuhnya lebih sedikit dari yang ia
butuhkan.

dr. Marissa, SpA


RS. Premier Jatinegara - Spesialis Anak
"Dehidrasi pada anak dapat mengakibatkan gangguan elektrolit, suhu tubuh meningkat,
syok, kekurangan oksigen, penurunan kesadaran, sampai kematian"
Dehidrasi berarti kondisi kekurangan cairan tubuh.
Dehidrasi dapat disebabkan oleh kehilangan cairan terlalu banyak, tidak cukup minum, atau

keduanya.
Muntah dan diare adalah penyebab umum dehidrasi. Olahraga, cuaca panas, penyakit ginjal,
dan obat-obatan (diuretik) juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Bayi lebih mudah mengalami dibandingkan dengan orang dewasa dan ini terjadi bila ia kekurangan
cairan akibat muntah-muntah, dan demam.
Tanda-tanda Si Kecil Mengalami Dehidrasi
Bila si Kecil mengalami gejala di bawah ini, kemungkinan ia mengalami dehidrasi:
- Mulut dan bibir kering
- Memiliki sedikit atau tidak ada air mata
- Menurunnya jumlah popok yang basah (Kurang dari enam popok basah sehari)
- Kulitnya tidak elastis
- Cepat haus
- Badan si Kecil dingin, dengan kaki dan tangan yang pucat
Cegah Dehidrasi
Pastikan si Kecil meminum cukup cairan setiap hari, terutama pada cuaca yang panas atau ketika ia
sedang mengalami sakit seperti demam, diare maupun muntah-muntah. Bila si Kecil mengalami
sakit, berikut adalah langkah mencegah dehidrasi;
- Demam: Berikan banyak cairan pada si Kecil. Bila ia tampak kesulitan mengunyah, konsultasikan
pada dokter apakah Ibu bisa berikan si Kecil obat seperti asetaminofen
Asetaminofen adalah obat analgesik yang digunakan untuk me...
Lihat A-Z
atau ibuprofen
Ibuprofen adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yan...
Lihat A-Z
(untuk anak berusia di atas 6 bulan) untuk membantu mengatasi rasa sakitnya. Jangan berikan si
Kecil aspirin, ini bisa berdampak pada kondisi kesehatan si Kecil.
- Kepanasan: Berikan si Kecil lebih banyak cairan bila cuaca sedang panas, atau banyak melakukan
aktivitas di luar ruangan. Terlalu banyak berkeringat bisa membuat si Kecil kehilangan banyak
cairan.
- Diare: Jika si Kecil sedang mengalami gangguan pada pencernaan, ia akan kehilangan cairan
melalui diare dan muntah-muntah. Tetap berikan si Kecil asupan ASI.
- Muntah-muntah: Virus dan infeksi
Infeksi adalah masuk dan berkembangnya agen infeksi ke dala...
Lihat A-Z
pencernaan bisa menyebabkan si Kecil muntah-muntah. Berikan si Kecil cairan sedikit-sedikit dan
perlahan. Cairan elektrolit bisa membantu meringankan muntah-muntah. Pada bayi berusia 3 bulan
ke atas, berikan dengan petunjuk dokter.

Cegah Dehidrasi Pada Bayi


Cerdas Menghadapi Dehidrasi
- Jika si Kecil tidak memiliki popok basah hingga 12 jam lebih, kesulitan terbangun dari tidurnya
dan memiliki detak jantung yang cepat, Ibu perlu membawa si Kecil ke Unit Gawat Darurat (UGD)
secepatnya untuk penanganan intensif.
- Tingkatkan frekuensi minum si Kecil.
- Meski si Kecil berkali-kali buang air besar dan muntah, Ibu sebaiknya tetap berikan ASI kepada si
Kecil.
Ibu juga perlu memerhatikan bagaimana intensitas buang air kecil bayi, berikut adalah petunjuknya:
- Usia 1 hingga 2 hari: Pada periode ini sistem pencernaan si Kecil masih beradaptasi. Normal
apabila si Kecil hanya memiliki 1 popok basah per hari, dengan warna urin
Urin adalah produk limbah cair yang disaring dari darah ole...
Lihat A-Z
e oranye yang pekat.
- Usia 3 hingga 5 hari: Normal apabila si Kecil memiliki lima popok basah per hari dengan warna
urine oranye muda.
- Usia 6 hari ke atas: Si Kecil akan memiliki hingga sepuluh popok basah per hari dengan warna
urine kuning muda.

Demam merupakan perlawanan alami tubuh bayi terhadap infeksi. Tak ada salahnya Ibu ekstra
waspada bila bayi yang masih berusia di bawah enam bulan mengalami demam.

dr. Marissa, SpA


RS. Premier Jatinegara - Spesialis Anak
"Berikan obat dengan cara tepat sesuai indikasi, tepat dosis, tepat frekuensi, tepat rute
pemberian, dan tepat lama pemberiannya."
Ibu sebaiknya menghubungi dokter, bila salah satu dari dua hal ini terjadi:
- Si Kecil berusia di bawah tiga bulan dan memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius.
- Si Kecil berusia di bawah enam bulan dan memiliki suhu tubuh di atas 39 derajat Celcius.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya Ibu lakukan saat si Kecil demam
Demam secara teknis didefinisikan sebagai suhu tubuh di ata...
Lihat A-Z
:

Tambah Asupan Cairan


Jika si Kecil demam, tubuhnya akan membutuhkan lebih banyak cairan. Berikan asupan cairan yang
cukup untuk si Kecil, agar si Kecil tidak mengalami dehidrasi.
Berikan Obat Dengan Takaran Tepat
Berikan si Kecil parasetamol
Parasetamol Obat yang berguna untuk mengurangi rasa sakit da...
Lihat A-Z
jika ia telah menginjak usia dua bulan ke atas dan berikan ibuprofen
Ibuprofen adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yan...
Lihat A-Z
bila si Kecil sudah berusia di atas tiga bulan atau memiliki berat badan lebih dari 5 kg.
Konsultasikan dengan dokter untuk takaran obat yang sesuai bagi si Kecil. Gunakan gelas ukur
yang presisi dalam memberikan obat bagi si Kecil.
Pastikan Si Kecil Memiliki Tidur Yang Cukup
Saat mengalami demam, si Kecil mungkin akan tidur lebih banyak dibandingkan biasanya, hal ini
normal dan merupakan bagian dari proses penyembuhan tubuhnya.
Redakan Panas Si Kecil
Ibu bisa redakan panas si Kecil dengan beberapa cara, antara lain:
- Kompres dahi si Kecil dengan air hangat.
- Gunakan metode kangguru atau kulit-ke-kulit, untuk menstabilkan suhu tubuhnya. Lakukan
metode ini dengan mendekap tubuh si Kecil di dalam pelukan Ibu, tanpa mengenakan pakaian.
Lakukan Tindakan Medis Lebih Jauh
Ibu perlu meminta bantuan profesional bila si Kecil mengalami hal di bawah ini saat demam:
- Si Kecil bernafas dengan cepat dan tidak beraturan.
- Leher si Kecil mengeras.
- Si Kecil menolak untuk minum.
- Demam si Kecil diikuti dengan muntah dan diare
Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar dibandin...
Lihat A-Z
.
- Muncul ruam berwarna keunguan dan merah pada kulit si Kecil.
- Si Kecil mengalami kejang atau febrile seizure.
Sumber:
- Crocetti et al. Pediatrics, 2001;107(6):1241-1246
- El-Radhi. Arch Dis Child, 2008;93(11):918-920

konsultasi langsung dengan dokter & tim ahli nutriclub di sini


Keywords: Immunity, Baby, Health

Você também pode gostar