Você está na página 1de 7

SILABUS

MATA KULIAH
JUMLAH SKS
TINGKAT/SEMESTER
TAHUN AJARAN

: Penyakit Tropis dan PMS


:2
: VII
: 201/2015

A. DESKRIPSI MATA AJARAN


Penyakit tropis adalah penyakit yang lazim atau unik untuk daerah tropis
dan subtropis. Penyakit kurang lazim di daerah beriklim sedang, sebagian karena
terjadinya musim dingin, yang mengontrol populasi serangga dengan memaksa
hibernasi. Serangga seperti nyamuk dan lalat yang jauh pembawa penyakit yang
paling umum, atau vektor. Serangga ini dapat membawa parasit, bakteri atau virus
yang menular kepada manusia dan hewan. Paling sering penyakit ditularkan oleh
"menggigit" serangga, yang menyebabkan transmisi agen menular melalui
pertukaran darah subkutan. Vaksin tidak tersedia untuk salah satu penyakit yang
tercantum di sini.
Manusia eksplorasi hutan hujan tropis, deforestasi, imigrasi naik dan
perjalanan udara meningkat internasional dan wisata lainnya ke daerah tropis
telah menyebabkan peningkatan insiden penyakit tersebut.
Sedangkan Penyakit Menular seksual ( Veneral Diseases) sudah lama
dikenal dan beberapa diantaranya sangat populer di Indonesia yaitu sifilis dan
gonore. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, seiring dengan
berkembangnya peradapan masyarakat, banyak ditemukan penyakit-penyakit
baru, sehingga istilah dipakai diubah menjadi Sexsual Transmitted Diseases
(STD) atau Penyakit Menular Seksual
B. TUJUAN
Setelah menyelesaikan mata ajaran ini, Mahasiswa mampu :
1. Memahami dan menjelaskan berbagai penyakit yang terjadi di daerah
tropis dan subtropis.
2. Memahami dan menjelaskan beberapa penyakit yang dapat terjadi karena
hubungan seksual
3. Mampu menilai fakrtor lingkungan dan perilaku yang terjadi didaerah
tropis dn subtropis
4. Mampu menilai faktor perilaku infeksi menular seksual, cara pencegahan
dan cara penularannya.
5. Melakukan upaya pengendalian Penyakit Tropis dan Penyakit Menular
seksual
C. RENCANA PENGAJARAN
1. Pengertian dan Epidemiologi Penyakit Tropis dan PMS.
2. Tuberkulosis
3. Difteria
4. campak
5. Tetanus
6. Demam Typoid
7. Leptospirosis
8. Pertusis
9. Mid Semester
10. Malaria
11. Antraks
12. Pes
13. Hepatitis
14. DBD dan Chikungya
15. Rabies
16. IMS

17. Flu burung dan SARS


18. Polio
19. Cacing dan Filariasis
20. Ujian Semester
D. Evaluasi.
a.
b.
c.
d.
e.

E.

Kehadiran kurang dari 75 % tidak diperkenankan ujian dan


mengulang program mata ajaran.
Bagi yang tidask lulus dengan nilai D dapat mengulang ujian
Mid semester dan semester pada program pembelajaran semester
berikutnya.
Bagi yang tidak lulus dengan nilai E harus mengulang program
perkuliahan kembali.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus mata ajaran epid Kesling ( nilai
E) tidak dapat mengikuti ujian proposal maupun skripsi.
Nilai Ujian:
1. Penugasan
20 %
2. Mid Semester
30 %
3. Semester
50 %

REFERENSI
1. Syaiful Fahmi Daili,dkk (2003), Penyakit Menular Seksual, Jakarta, FKUI,
Cetakan Ke-2
2. PKPM Unika Atma Jaya, (2002), HIV/AIDS dan HAM,Jakarta
3. Silvia H, (2006), HIV & AIDS, risiko bagi anak-anak dan kaum muda
Indonesia, Jakarta, Save the Children.
4. Depkes RI (2002), Penilaian Cepat Perilaku Mencari Pengobatan
Penderita IMS, Jakarta.

Program Pengajaran
Mata Kuliah
Beban SKS
Dosen

Pertem
uan
Pengertian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

: Penyakit Tropis dan PMS


: 2 SKS
: Andi Ilham Lubis, SKM.MKM (AIL)
Ronni Siregar SKM.MKM (RS) (Koordinator)
Pokok Bahasan
Pengertian dan Epidemiologi
Penyakit Tropis dan PMS.
Tuberkulosis
Difteria
Ccampak
Tetanus
Demam Typoid
Leptospirosis
Pertusis
Malaria
Mid Semester
Antraks
Pes
Hepatitis
DBD dan Chikungunya
Rabies
IMS
Flu burung dan SARS
Polio
Cacing dan Filariasis
Ujian Semester

Metode

Dosen

Ceramah

AIL

Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ujian
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ujian

AIL
AIL
AIL
AIL
AIL
AIL
AIL
Dr.G
Dr.G
RS
RS
RS
RS
Dr.G
RS
Dr.G

PERUBAHAN & PERKEMBANGAN


POLA PENYAKIT
POKOK BAHASAN
- Hubungan Sebab Akibat pola Penyakit dng W, T & O
- Klasifikasi Penyakitt
- Tingkatan Pencegaha Penyakit
A. HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
TRIAS EPIDEMIOLOGI (Segi Tiga Epidemiologi)
Model Host-Agent-Environment
Faktor Host (tuan rumah, pejamu) Adalah manusia atau mahluk hidup lainnya, yang
menjadi tempat
terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit, dapat berupa ;
- umur,
- jenis kelamin, - ras,
- status gizi, - Anatomi tubuh, - etnik
- Keadaan fisiologi tubuh : lelah, hamil, strees, pubertas, keadaan gizi
- Keadaan Immunologis : antibodi dari ibu, vaksinasi, ada infeksi sebelumnya
- Tingkah laku (behavior) : life style, personal hygiene, hubungan antar pribadi,
rekreasi
Karakteristik Host ;
a. Resistensi
; kemampuan host bertahan terhadap suatu penyakit.
b. Immunitas
; kesanggupan host mengembangkan suatu respon immunologis
(alamiah, buatan)
sehingga tubuh kebal pada penyakit tertentu.
c. Infectiousness ; potensi host yg terinfeksi untuk menularkan pada orang lain, baik
sakit maupun sehat.
Faktor Agent ; adalah suatu unsur (organisma hidup atau kuman infektif) yang dapat
menyebabkan
terjadinya suatu penyakit. Pada penyakit tertentu dapat single kausa (infeksi) & multi
kausa
(non-infeksi), dapat berupa :
Karakteristik Agent :
a. Invasitas : kemampuan agent untuk melakukan penetrasi & menyebar setelah
memasuki jaringan
b. Infektifitas : kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan
dari host untuk tinggal
& berkembang biak (multiply) dalam jaringan host
c. Patogenitas : kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi klinis yang patologis
setelah terjadi
infeksi pada host yang diserang
d. Virulensi : kesanggupan agent menimbulkan reaksi patologis berat yang
mungkin hingga
menyebabkan kematian.
e. Toksisitas : kesanggupan agent untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis oleh
substansi kimia
yang dibuatnya
f. Antigenitas : kesanggupan agent untuk merangsang reaksi immunologis dalam
host
Agent Biologis dapat berupa
1. Metazoa : cacing
2. Protozoz : amoeba, malaria
3. Bakteri : sipilis, typhoid, tbc, pneumonia
4. Fungi
: Histoplasmosis, taenia pedis
5. Rickettsia : Rocky mountain spotted fever
6. Virus
: campak, cacar (smallpox), polio-

Lingkungan ; adalah semua faktor luar dari suatu individu. Dapat berupa Lingkungan.
fisik, biologis,
sosial
1. Fisik : geologi, iklim, geografik
2. Biologis : kepadatan penduduk, flora (sbg sbr makanan), fauna (sbg sbr protein
3. Sosial : migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, kekacauan, bencana
alam, perang, banjir.
Karakteristik Environment
a. Topografi ; situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan yang mungkin
mempengaruhi
terjadinya & penyebaran suatu penyakit tertentu.
b. Geografi ; keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dari bumi yang
berhubungan dengan
kejadian penyakit
PERSON, PLACE & TIME
Informasi PPT berguna untuk menggambarkan adanya perbedaan dl keterpaparan dan
susceptibilitas.
Perbedaan ini akan dp dipakai sbg :
petunjuk ttg sumber,
agent yang bertanggung jawab,
transmisi dan
penyebaran
suatu penyakit
1. person Adalah karakteristik individu yang mempengaruhi keterpaparan yang mereka
dapatkan &
susceptibilitasnya terhadap penyakit
2. Place Memberikian petunjuk pola perbedaan penyakit yang dapat menjadi pegangan
dalam mencari
faktor lain yang belum diketahui. Dapat berupa ; blok, RT/RK, Kota, Desa, ..
3. Time Dapat menjadi pedoman tentang kejadian yang ada dalam masyarakat.
Dl setahun banyak kelahiran ;
Banyak perkawinan
Banyak perceraian
Banyak anak yg diinginkan
Keadaan ekonomi
Migrasi, dll
B. KLASIFIKASIN PENYAKIT
Klasifikasi Penyakit Menurut ICD (International Classification of Diseases =
Klasifikasi
International Penyakit)
1. Penyakit Infeksi & Parasit
2. Neoplasma
3. Penyk. Endokrin, Nutrisi & Metabolik, & Gangguan Imunitas
4. Pnyk. Darah & Organ Pembentuk Darah
5. Gangguan Mental
6. Penyk. Sistem Saraf & Alat Indra
7. Penyk. Sistem Peredaran Darah
8. Penyk. Sistem Pernapasan
9. Penyk. Sistem Pencernaan

10. Penyk. Sistem Kencing & Kelamin


11. Komplikasi Kehamilan, Persalin & Nipas Penyk.
12. Kulit & Jaringan Bawah Kulit Penyk.
13. Sistem Otot Rangka & Jrg. Ikat
14. Kelainan Bawaan
15. Keadaan Ttt yg berasal dr ms Perinatal Gejala, Tanda & Keadaan tdk Jelas
16. Cedera & Keracunan
TINGKATA PENCCEGAHAN
Contoh Upaya Pencegahan
1. Premordial
Memberikan kondisi pada masyarakat yg memungkinkan penyakit tidak mendapat
dukungan dasar
dari kebiasaan, gaya hidup & faktor risiko lainnya.
Prakondisi harus diciptakan dengan multimitra
Mis. rokok
2. Health Promotion
a. Kebersihan pribadi / lingkungan
b. Makanan bergizi
c. Peningkatan kesehatan
Tindakan sehat
Kondisi kerja yang baik
Harmonisasi keluarga
Rekreasi
3. Specyfic Protection
Imunisasi
Kebersihan Perorangan & lingkungan
Perlindungan bahaya bahan-2 dalam pekerjaan
Pencegahan Lakalantas
Pembedaan bahan-bahan khusus
4. Early Diagnosis & Promt Treatment
Usaha Case Finding ; mencari kasus sedi- ni mungkin
Screening
Survay selective
Pengobatan teratur
General chek Up
5. Disability Limitation
Pengobatan yang tepat
Mencegah terjadinya komplikasi
Penyediaan fasilitas-fasilitas
6. Rehabilitation
Penyediaan sarana latihan bagi yg cacat
Penyuluhan memberi semangat bagi pengguna fasilitas.
REFERENSI
1. ., 1994. Pedoman Pengamatan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPMPLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal.

2.
3.
4.

Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.
Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar.
FKM-UNHAS. Hal. 50-59
5. Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta.
Bandung. Hal.
6. Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta.
Bandung. Hal.
7. Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta.
Hal. 22-33
8. Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan,
EGC. Jakarta

Você também pode gostar