Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
II TINJAUAN PUSTAKA
: Vertebrata
: Teleostomi
: Anguilliformos
: Anguillidae
: Anguilla
: Anguilla sp.
2.1.2 Morfologi
Ikan sidat berbentuk menyerupai belut (eel-like) (Haryono dkk., 2008).
Ikan sidat memiliki sirip punggung, sirip ekor, sirip dubur dan sirip dada. Ikan
sidat tidak memiliki sirip perut. Sirip punggung dan sirip dubur ikan sidat
memanjang dan menyatu dengan sirip ekor (Sasongko dkk., 2007). Bagian tubuh
ikan sidat yang membedakan dari belut yaitu sirip dada yang relatif kecil dan
terletak tepat di belakang kepala (Haryono dkk., 2008). Warna kulit ikan sidat
yaitu coklat kehitaman dan sedikit memutih pada bagian perut (Sarwono, 2001).
Panjang tubuh ikan sidat dewasa (yellow eel) mencapai 30 cm (Tesch, 2003).
Larva ikan sidat (leptocephalus) memiliki bentuk tubuh pipih seperti daun
dan transparan. Panjang tubuh leptocephalus adalah lima milimeter (Haryono,
2004). Bentuk tubuh leptocephalus bermetamorfosis menjadi silinder namun
masih tembus pandang disebut sebagai glass eel. Glass eel berubah menjadi elver
dengan panjang tubuh lima centimeter (Napitupulu dkk., 2011). Larva ikan sidat
akan mengalami pigmentasi seiring dengan pertumbuhannya (Haryono, 2004).
Ikan sidat tersebar di perairan barat Sumatera, selatan Pulau Jawa, Bali,
Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, pantai timur
Kalimantan, Maluku dan Papua (Rusmaedi dkk., 2010). Beberapa spesies ikan
sidat yang terdapat di Indonesia diantaranya A. ancertralis, A. bicolor bicolor, A.
pacifica, A. borneoensis, A. celebesensis, A. mauritiana, dan A. marmorata
(Afandi, 2013).
10
11
multifilis,
Myxidium
matsui,
Pseudodactylogyrus
sp.,
2.2.6 Pemanenan
Pemanenan ikan sidat dibagi menjadi dua jenis yaitu pemanenan benih dan
ikan sidat konsumsi. Benih ikan sidat yang dijual digunakan untuk kegiatan
pembesaran (Napitupulu dkk., 2011). Ikan sidat ukuran konsumsi memiliki berat
tubuh sekitar 250-300 gram (Haryono dkk., 2008). Ikan sidat konsumsi yang laku
di pasar berukuran antara 120-200 gram dan beberapa konsumen lebih menyukai
ikan sidat berukuran lebih dari 500 gram (Sasongko dkk., 2007).
12
(Rovara, 2010). Ikan sidat mengandung DHA sebanyak 1.337 mg/100 gram dan
kandungan EPA sebanyak 742 mg/100 gram (Baedah, 2010).
Kandungan vitamin A ikan sidat tujuh kali lebih banyak dari telur ayam
dan 45 kali dari susu sapi. Ikan sidat memiliki kandungan vitamin B2 lima kali
lebih tinggi dari susu sapi. Hati ikan sidat mengandung vitamin A sebesar 15.000
IU/100 g, lebih tinggi dari mentega yang hanya mencapai 1.900 IU/100 g
(Baedah, 2010).
13
diperoleh dari pembesaran ikan sidat selama delapan bulan. Ikan sidat dijual
dengan harga Rp. 70.000,- per kilogram. Keuntungan yang diperoleh sejumlah
Rp. 31.752.000,- dari selisih dengan biaya pengeluaran sebanyak Rp. 38.248.000,sehingga didapatkan BEP (Break Even Point) produksi 546,4 kg (Sasongko dkk.,
2007).
Analisis usaha bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha.
Keuntungan suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan
produk dikurangi dengan harga pokok, biaya pemasaran dan biaya umum.
Keuntungan merupakan biaya pendapatan lebih besar dari total biaya produksi.
BEP (Break Even Point) atau titik impas merupakan suatu titik waktu dengan
value produksi tertentu terdapat keseimbangan antara biaya usaha keseluruhan
dengan penerimaan usaha (Soepranianondo dkk., 2013).