Você está na página 1de 19

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN
OLEH KELOMPOK VI (ENAM)

A.Anatomi dan
Endokrin
Sistem

endokrin

Fisiologi

merupakan

sistem

Sistem

kelenjar

yang

memproduksi substansi untuk digunakan di dalam tubuh.


Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap
beredar dan bekerja didalam tubuh.
Tubuh

kita

memiliki

beberapa

kelenjar

endokrin.

Diantara kelenjar-kelenjar tersebut, ada yang berfungsi


sebagai organ endokrin murni artinya kelenjar tersebut
hanya menghasilkan hormon.
Hormon merupakan senyawa kimia khusus diproduksi
oleh kelenjar endokrin tertentu. Terdapat hormon setempat
dan hormon umum.

Fungsi Sistem Endokrin


Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada

janin yang sedang berkembang.


2. Menstimulasi urutan perkembangan.
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif.
4. Memelihara lingkungan internal optimal.
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi

situasi darurat.

Hormon Utama
Hormon

Aldosteron

Yang menghasilkan

Fungsi

Kelenjar adrenal

Membantu keseimbangan garam &


air dengan cara menahan garam &
air serta membuang kalium.

Antidiuretik(vasopresin)

Kelenjar Hipofisa

Kartikosteroid

Kelenjar adrenal memiliki efek


yang luas diseluruh tubuh

Kartikotropin

Kelenjar Hipofisa

Menyebabkan ginjal menahan


air
Bersama dengan aldosteron,
membantu
mengendalikan
tekanan darah.
Anti peradangan,
Mempertahankan kadar gula
darah, tekanan darah &
kekuatan otot
Membantu
mengendalikan
tekanan darah.

Mengendalikan pembentukan &


pelepasan hormon oleh korteks
adrenal.

Hormon

Yang menghasilkan

Fungsi

Eritropoietin

Ginjal

Merangsang
merah.

Estrogen

Indung telur

Mengendalikan
perkembangan
ciri
seksual & sistem reproduksi wanita.

Glukagon

Pankreas

Meningkatkan kadar gula darah.

Hormon pertumbuhan

Kelenjar Hipofisa

Insulin

LH (Luteinizing Hormone)
FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Pankreas

Kelenjar Hipofisa

pembentukan

sel

darah

Mengendalian
pertumbuhan
&
perkembangan.
Meningkatkan pembentukan protein.

Menurunkan kadar gula darah.


Mempengaruhi
metabolisme
glukosa, protein & lemak di seluruh
tubuh.

Mengendalikan fungsi reproduksi


(pembentukan
sperma
&
smentum,pematangan sel telur,siklus
menstruasi)
Mengendalikan ciri seksual pria &
wanita
(penyebaran
rambut,
pembentukan otot, tekstur &
ketebalan kulit, suara & bahkan
mungkin sifat kepribadian.

Hormon

Yang menghasilkan

Fungsi

Oksitosin

Kelenjar Hipofisa

Menyebabkan kontraksi otot rahim


& saluran susu di payudara.

Hormon Paratiroid

Kelenjar Paratiroid

pembentukan
Mengendalikan
tulang.
pelepasan
Mengendalikan
kalsium & fosfat progesteron
indung telur.
Mempersiapkan lapisan rahim
untuk penanaman sel telur yang
telah dibuahi.
Mempersiapkan kelenjar susu
untuk menghasilkan susu.

Prolaktin

Kelenjar Hipofisa

Memulai
&
mempertahankan
pembentukan susu di kelenjar susu.

Renin & angiotensin

Ginjal

Mengendalikan tekanan darah.

Hormon Tiroid

Kelenjar Tiroid

Mengatur
pematangan
metabolisme.

TSH (Tyroid-Stimulating
Hormone)

Kelenjar Hipofisa

Merangsang
pembentukan
pelepasan kelenjar tiroid.

pertumbuhan,
&
kecepatan
&

B.

Anatomi Dan Fisiologi


Endokrin Pada Kehamilan

Kelenjar

Endokrinologi kehamilan manusia melibatkan perubahan baik


endokrin maupun metabolik yang terjadi pada batas antara ibu dan
janin yang dikenal sebagai unit plasenta-janin.
Struktur ini adalah merupakan tempat utama produksi dan sekresi
hormon steroid dan protein.
Perubahan endokrin dan metabolik yang terjadi selama kehamilan
merupakan akibat langsung dari sinyal hormon yang dihasilkan unit
plasenta-janin.

Lanjutan...
Permulaan dan perkembangan kehamilan tergantung dari interaksi
neuronal dan faktor hormonal.
Pengaturan neuro endokrin di dalam plasenta, pada janin dan
kompartemen ibu sangat penting dalam mengarahkan pertumbuhan
janin dan perkembangannya sebagaimana juga dalam mengkoordinasi
awal suatu persalinan.
Adaptasi maternal terhadap perubahan hormonal yang terjadi
selama kehamilan secara langsung menggambarkan perkembangan
plasenta dan janin

Fase Implantasi
Selama proses implantasi, embrio aktif menghasilkan hCG, yang
dapat dideteksi pada serum ibu pada saat hari ke 8 setelah ovulasi.
Peranan utama hCG adalah memperlama aktifitas biosintesis
korpus luteum, yang memungkinkan produksi progesteron dan
mempertahankan endometrium gestasional.
Sebagaimana

proses

implantasi

berlangsung,

konseptus

berkelanjutan mensekresi hCG dan protein-protein kehamilan yang


memungkinkan deteksi produksi steroid.

Pemanjangan Fungsi Korpus Luteum


Produksi steroid primer korpus luteum
adalah
estradiol

progesteron,
dan

17-

progesteron,

androstenedion.

Low-density

lipoprotein (LDL) kolesterol adalah prekursor utama


yang bertanggung jawab terhadap produksi korpus
luteum. Antara 6 dan 7 minggu kehamilan, fungsi
korpus luteum mulai menurun. Selama fase transisi
luteal-plasental ini, produksi progesteron bergeser

Desidua dan Hormon Desidua

Prolactin Desidua
Prolaktin desidua adalah hormon peptida yang mempunyai aktifitas kimia
dan biologis identik dengan prolaktin hipofise. Prolaktin desidua bekerja
mengatur cairan dan elektrolit yang melalui membran fetal dengan
mengurangi permeabilitas amnion dalam arah fetal-maternal.

Decidual Insulin-like Growth Factor Binding Protein 1 (IGFBP-1)


IGF binding protein-1 (IGFBP-1) adalah hormon peptida yang berasal dari
sel stroma desidua. IGFBP- menghambat ikatan insulin-like growth factor
(IGF) pada reseptor di desidua.

Decidual Pregnancy Protein-14 (PP14)


Pregnancy protein-14 adalah hormon glikoprotein yang disintesis oleh
endometrium sekretori dan desidua yang terdeteksi sekitar siklus hari ke
24. Seperti juga hCG, PP14 diduga mempunyai aktifitas immunosupresan
dalam kehamilan.

Hormon-hormon Polipeptida Plasenta


Gonadotropin Korion Manusia
Penanda pertama diferensiasi trofoblas dan produk plasenta pertama yang dapat terukur
adalah gonadotropin korion (hCG). hCG adalah suatu glikoprotein yang terdiri dari 237
asam amino.

Laktogen Plasenta Manusia


Hormon polipeptida plasenta kedua, yang juga homolog dengan suatu protein hipofisis,
disebut laktogen plasenta (hPL) atau somatomamotropin korion (hCS). hPL adalah suatu
protein yang tersusun dari sekitar 190 asam amino di mana struktur primer, sekunder dan
tersier serupa dengan hormon pertumbuhan (GH)

Hormon-hormon Steroid Plasenta


Progesteron
Plasenta bergantung pada kolesterol ibu sebagai substratnya
untuk produksi progesteron. Progesteron perlu untuk pemeliharaan
kehamilan. Produksi progesteron dari korpus luteum yang tidak
mencukupi

turut

berperan

dalam

kegagalan

implantasi,

dan

defisiensi fase luteal telah dikaitkan dengan beberapa kasus


infertilitas dan keguguran berulang. Lebih jauh, progesteron juga
berperanan dalam mempertahankan keadaan miometrium yang
relatif tenang. Progesteron juga dapat berperan sebagai obat
imunosupresif pada beberapa sistem dan menghambat penolakan
jaringan perantara sel T. Jadi kadar progesteron lokal yang tinggi
dapat membantu toleransi imunologik uterus terhadap jaringan
trofoblas embrio yang menginvasinya

Lanjutan...
Estrogen
Estrogen

memiliki

pertumbuhan,
mendorong

dan

efek

merangsang

secara

pertumbuhan

mencolok

endometrium.

Estrogen juga merangsang retensi cairan dan


meningkatkan

kemampuan

jaringan

ikat

menahan air dengan memengaruhi komposisi


jaringan tersebut.

Kelenjar Hipofisis Ibu


Hormon-hormon kelenjar hipofisis anterior ibu
hanya sedikit berpengaruh terhadap kehamilan
setelah implantasi. Kelenjar ini sendiri bertambah
besar kira-kira sepertiga di mana unsur utama
pertambahan besar ini adalah hyperplasia laktotrof
sebagai respons terhadap kadar estrogen plasma
yang

tinggi.

PRL

yaitu

produk

dari

laktotrof,

merupakan satu-satunya hormon hipofisis anterior


yang meningkat progresif selama kehamilan, yaitu
dengan

kontribusi

dari

hipofisis

anterior

dan

Kelenjar Tiroid Ibu


Tiroid teraba membesar selama trimester pertama dan
dapat didengarkan adanya bruit. Bersihan iodida dari
tiroid dan ambilan
indikasi

pada

perubahan

ini

131

I (secara klinis merupakan kontra

kehamilan)
sebagian

meningkat.
besar

Perubahan-

disebabkan

oleh

meningkatnya bersihan iodida ginjal yang menyebabkan


suatu defisiensi iodium relatif. Sementara kadar tiroksin
total dalam serum meningkat akibat peningkatan globulin
pengikat hormon tiroid (TBG), kadar tiroksin bebas dan triiodotironin adalah normal.

Kelenjar Paratiroid Ibu


Kebutuhan akan kalsium untuk perkembangan
kerangka janin diperkirakan sekitar 30 gr menjelang
aterm.

Kebutuhan

ini

dapat

dipenuhi

melalui

hyperplasia kelenjar paratiroid dan peningkatan


kadar serum hormon paratiroid. Kadar kalsium
serum ibu menurun mencapai nadir pada kehamilan
28-32 minggu, terutama karena hipoalbuminemia
kehamilan. Kalsium ion dipertahankan dalam kadar
normal selama kehamilan.

Pankreas Ibu
Kebutuhan nutrisi janin memerlukan beberapa perubahan dari kontrol
homeostatik metabolik ibu dengan akibat perubahan-perubahan baik
struktural maupun fungsional dari pankreas ibu. Ukuran pulau-pulau
pankreas bertambah, dan sel-sel penghasil insulin mengalami hiperplasia.
Kadar insulin basal lebih rendah atau tidak berubah pada awal kehamilan,
namun meningkat pada trimester kedua.
Peranan utama insulin dan glukagon adalah transpor zat-zat gizi
intraselular,
tidak

dapat

pengaruhnya

khususnya glukosa, asam amino, dan asam lemak. Insulin


menembus
terhadap

plasenta

namun

metabolit-metabolit

lebih
yang

memperlihatkan
ditranspor.

Kadar

glukosa puasa dipertahankan pada tingkat rendah normal. Karbohidrat


yang berlebih diubahkan menjadi lemak, dan lemak akan segera
dimobilisasi bila asupan kalori dikurangi.

TERIMAKASI
H

Você também pode gostar