Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Preterin Infant (bayi kurang bulan: masa gestasi kurang dari 269 hari
(37mg).
Term infant (bayi cukup bulan: masa gestasi 259-293 hari (37 41 mg).
Post term infant (bayi lebih bulan, masa gestasi 254 hari atau lebih (42
mg/lebih).
epiglotis
untuk
mencegah
aspirasi
pneumonia,
belum
2. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
rendah berhubungan
ketiga.
Pemantauan elektrolit ( Na, K, Cl ) : biasanya dalam batas normal
pada awalnya.
g. Pemeriksaan Analisa gas darah (Sitohang 2004, h.5).
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada BBLR menurut Pantiawati
(2010, hh.55-56) dan Proverawati at all (2010, hh.31-35) antara lain:
a. Medikamentosa
pemberian vitamin K1 dengan cara injeksi IM 1 mg atau peroral 2
mg sekali pemberian, atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir 3-10 hari
dan umur 4-6 minggu) (Pantiawati 2010, h.55).
b. Pemberian, Pengaturan dan Pengawasan Intake Nutrisi
Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi dalam hal ini adalah
menentukan pilihan asupan nutrisi, cara pemberian dan jadwal
pemberian yang sesuai dengan kebutuhan bayi BBLR. Asupan nutrisi
misalnya air susu ibu (ASI) merupakan pilihan pertama jika bayi mampu
menghisap. ASI merupakan makanan paling utama sehingga ASI
didahulukan untuk diberikan. ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan
pada bayi yang tidak bisa untuk menghisap. Bila faktor menghisapnya
kurang, ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok dengan
perlahan atau dengan memasang sonde
2010, h.33).
Pemberian
makanan
bayi
BBLR
ke lambung (Proverawati
harus
diikuti
tindakan
giat untuk menghisap dan sianosis ketika minum dapat melalui botol
atau menete pada ibunya dengan melalui nasogastrik tube (NGT).
Jadwal pemberian makanan disesuaikan dengan kebutuhan dan berat
badan bayi BBLR. Pemberian makanan interval tiap jam dilakukan pada
bayi dengan berat badan yang lebih rendah. Alat pencernaan bayi belum
sempurna,
lambung
kecil,
enzim
pencernaan
belum
matang
pengatur
suhu
dan
kelembabannya
agar
bayi
dapat
g)
2)
a)
b)
kotoran
Kedua tangan dibasahi dengan baby oil dan lakukan pemijatan
Cara-cara pemijatan pada perawatan payudara
Tuangkan minyak atau baby oil secukupnya.
Kedua telapak tangan berada di antara kedua belah payudara
lalu diurut dari atas ke samping lalu kebawah dan menuju ke
puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan,
adalah
perburukan
pernafasan
g. Kolaborasi dalam pemeriksaan analisa gas darah
h. Kolaborasi dalam pemeriksaan surfaktan
3. Resiko tinggi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d
ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit
Tujuan : menunjukan tidak ada gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
Kriteria:
a. Turgor kulit elastik
b. Tidak ada edema
c. Produksi urin 1-2 cc/kgbb/jam
d. Elektrolit darah dalam batas normal
Rencana Tindakan :
a.
b.
c.
d.
Rencana Tindakan :
a.
b.
c.
d.
e.
invasif
Lakukan perawatan tali pusat
Observasi tanda-tanda vital
Kolaborasi pemeriksaan darah rutin
Kolaborasi pemberian antibiotika
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E, Marry F. MandAlice, C.G. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan :
Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
Jakarta: EGC.
Lynda juall, Carpenito. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan / Lynda juall
Carpenito. Editor Edisi Bahasa Indonesia, Monica Ester (Edisi 8), Jakarta:
EGC.
Meadow, Roy, 2003, Lecture notes pediatrika, Erlangga : Jakarta
Pantiawati, Ika, 2010, Bayi dengan BBLR, Nuha Medika: Yogjakarta
Proverawati, Atikah, 2010, BBLR, Nuha Medika: Yogjakarta
Surasmi, Asrining, 2003, Perawatan Bayi resiko tinggi, EGC: Jakarta
UNICEF , 2004, United Nations Childrens Fund and World Health Organization,
Low Birthweight: Country,regional and global estimates, Division of
Communication : New York