Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pioderma
Tipe 49
galur 53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi
Proses Imunologis
Patogenesis
Lebih dari 50 % kasus GNAPS adalah
asimtomatik
Kasus klasik atau tipikal diawali dengan
infeksi saluran napas atas dengan nyeri
tenggorokan dua minggu mendahului
timbulnya sembab
Periode laten rata-rata 10 atau 21 hari
setelah infeksi tenggorokan atau kulit
10
GEJALA KLINIS
Sembab pre orbita pada pagi hari (75%)
Malaise, sakit kepala, muntah , panas , dan anoreksia
Asites (kadang-kadang)
Takikardia, takipnea, rales pada paru, dan cairan
12
14
15
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Pemeriksaan urine
urine
Hematuria makroskopis/mikroskopis
Pemeriksaan Darah
pertama
Hipergammaglobulinemia, terutama IgG
16
Pemeriksaan Penunjang
LFG berkurang
Penurunan kapasitas ekskresi air dan garam
17
Laboratorium
Anemia
sebanding dengan derajat ekspansi volume
cairan esktraselular
membaik bila edem menghilang
pemendekan masa hidup eritrosit
Kadar albumin dan protein serum sedikit
menurun
proses dilusi
berbanding terbalik dengan jumlah deposit
18
Laboratorium
Isolasi dan Identifikasi streptokokus
Pemeriksaan bakteriologis apus tenggorok atau kulit
streptokokus
Peningkatan titer antibodi terhadap streptolisin-O
19
Laboratorium
Penurunan komplemen C3 dijumpai pada 80-
Laboratorium
Hampir sepertiga pasien menunjukkan
pembendungan paru
Penelitian Albar dkk., di Ujungpandang
pada tahun 1980-1990 pada 176 kasus
21
Diagnosis
Gejala klinis
Laboratorium :
Pemeriksaan urine
: Urinalisis menunjukkan
adanya proteinuria (+1 sampai +4), hematuria
makroskopik ditemukan hampir pada 50%
penderita, kelainan sedimen urine dengan eritrosit
disformik, leukosituria serta torak selulet, granular,
eritrosit(++), albumin (+), silinder lekosit (+) dan
lain-lain
Darah
:
ASTO> 100 kesatuan Todd
C3 < 50 mg/dl
22
DIAGNOSIS
Curiga apabila:
Hematuria nyata yang timbul mendadak
Sembab
gagal ginjal akut setelah infeksi streptokokus
urinalisis
bukti adanya infeksi streptokokus secara
laboratoris
rendahnya kadar komplemen C3
23
Diagnosis Banding
Hematuria berulang yang asimptomatis,
24
Tata Laksana
Penanganan pasien adalah suportif dan
simtomatik
Istirahat mutlak selama 3-4 minggu.Dulu
dianjurkan istirhat mutlat selama 6-8 minggu.
Golongan penisilline dapat diberikan untuk
eradikasi kuman,dengan amoxycilline 50
mg/kg BB dibagi dengan 3 dosis selama 10
hari.Jiingka alergi terhadap golongan
penicilline,diganti dengan erythromycine
30mg/Kg BB/hari dibagi 3 dosis.
25
Tata Laksana
Makanan pada fase akut diberikan makanan
Tata Laksana
Diuretik diberikan untuk mengatasi retensi
27
Tata Laksana
Pemakaian antibiotik tidak mempengaruhi
perjalanan penyakit
Pasien dengan biakan positif harus
diberikan antibiotik untuk eradikasi
organisme dan mencegah penyebaran ke
individu lain
injeksi benzathine penisilin 50.000 U/kg BB
IM atau eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari
selama 10 hari bila pasien alergi penisilin
28
Komplikasi
Oligouia sampai anuria yang dapat berlangsung
Prognosis
Sebagian besar pasien akan sembuh, tetapi
30
Prognosis
Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik
31
PENCEGAHAN
Harus dicegah karena berpotensi
32
Anamnesis
Kasus
Keluhan
Nama
: An. R
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Umur
: 9 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Bantaran
Nama Ayah : Tn. M (40
tahun)
Nama Ibu : Ny. A (38 tahun)
Tanggal Masuk: 13-05-2013,
pukul 12.15 WIB
Tanggal keluar: 19-05-2013
33
Perut
Kembung
Pasien
Identitas
Utama
rujukan RS Bantaran
datang dengan keluhan Perut
kembung sejak 10 hari.Sejak
awal sakit pertama kali wajah
pasien
bengkak
kemudian
bengkak di daerah kaki dan
tangan, serta perut pasien
mulai kembung.Badan panas
naik turun sejak 15 hari.Batuk
pilek sejak 10 hari dengan
dahak sedikit.Nafsu makan
meningkat,tapi setiap makan
muntah sejak 1 bulan muntah
berupa makanan bercampur
darah merah segar muntah
2x/hari
sejak
2
minggu,minum
lancar,BAK
tidak lancar sejak 1 bulan
lalu
,kencing
bewarna
kemerahan sejak 10 hari, BAB
keras berwarna kehitaman.
Kasus
Riwayat Penyakit Dahulu
Pemeriksaan Fisik
Penyakit keluarga
34
TB
psiko-sosial
BB
: 122cm
BBI : 24 kg
: 20 kg
Vital Sign
TD : 130/100mmHg
N
: 110x/menit
RR : 60x/menit
Suhu : 37,3C
Akral hangat
Kasus
Status Generalis
Kepala Leher
a/i/c/d -/-/-/+
Edema wajah
PCH (+)
KGB (N)
Faring (N)
Thorax
Simetris kanan/kiri
Retraksi (+) sub costal
Jantung : Bising jantung +
Paru : suara nafas vesikuler
+/+,Ronchi (+/-),Wheezing
(+/-)
35
Abdomen
Distensi (+)
Bising usus menurun
Ascites +
Hepatomegali 2 cm di bawah
arcus costa
Splenomegali (-)
Genetalia
Normal
Ekstremitas
Akral hangat
CRT < 2detik
Oedema non pitting
Status Neurologi
Kaku kuduk (-)
Kasus
Assesement
Banding :
Hematuria berulang
Sindroma Nefrotik
Edema paru
Pneumonia
Congenital Heart Disease
Planning
Diagnosis
:
Laboratorium :Darah lengkap,Cek
kadar,kolesterol,Urine lengkap ,Renal
Function Test,Albumin,CRP,ASTO
Radiologi :
Foto thorax AP
36
Hasil laboratorium
Hasil
Lab
Hb
: 10,9 g/dl
Leukosit : 14.410/cmm
HCT : 33%
Trombosit : 233.000/cmm
CRP : +12
Urine Lengkap
Albumin : +3
Reduksi:
Urobilin :
Bilirubin :
Leukosit : Banyak (0-1)
Kristal :
Silinder :
Bakteri : +
37
15/5/2013(Ruang ICU)
A Suspect Glomerulo Nefritis Akut , Urinary Tract Infection Glomerulo Nefritis Akut dengan Urinary Tract Infection,
Cardiomegali, edema Paru
P Cek
38
ASTO,Bed
Rest,Diet
rendah
garam,O2 Bed Rest,Diet rendah garam,O2 nasal ,Furosemid 2 x 1
nasal,Furosemid 2 x 1 amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1
amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1 amp/I.V
amp/I.V
17/5/2013(Ruang ICU)
A Glomerulo Nefritis Akut dengan Urinary Tract Infection, Glomerulo Nefritis Akut dengan Urinary Tract Infection,
Cardiomegali, edema Paru
Cardiomegali, edema Paru
P Cek
39
ASTO,Bed
Rest,Diet
rendah
garam,O2 Bed Rest,Diet rendah garam,O2 nasal ,Furosemid 2 x 1
nasal,Furosemid 2 x 1 amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1
amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1 amp/I.V
amp/I.V
19/5/2013(Ruang Mawar)
A Suspect Glomerulo Nefritis Akut , Urinary Tract Infection Glomerulo Nefritis Akut dengan Urinary Tract Infection,
Cardiomegali, edema Paru
P Cek
40
ASTO,Bed
Rest,Diet
rendah
garam,O2 Bed Rest,Diet rendah garam,O2 nasal ,Furosemid 2 x 1
nasal,Furosemid 2 x 1 amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1
amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1 amp/I.V
amp/I.V
Pembahasan kasus
41
Pembahasan kasus
42
Analisa Kasus
Pada
pemeriksaan
radiologi
pada
pasien
ini
ditemukan
adanya
cardiomegali
serta
edema
paru,
terjadinya cardiomegali serta edema
paru pada pasien ini disebabkan oleh
gangguan
sirkulasi
berupa
dispnea,ortopnea terdapatnya ronkhi
basah,
pembesaran
jantung
dan
meningginya tekanan darah yang
bukan saja disebabkan spasme tekanan
darah , melainkan juga disebabkan oleh
bertambahnya volume plasma.Jantung
dapat membesar dan terjadi gagal
jantung akibat hipertensi yang menetap
dan
kelainan
miokardium.Penatalaksanaannya
adalah
diberikan
golongan
diuretik,diuretik yang diberikan pada
pasien ini adalah Furosemide 2 x1
amp/hari.
43
Kesimpulan
Telah dirawat pasien an. R,9 tahun ( masuk dengan
Kesimpulan
Pasien pulang paksa pada tanggal 19 mei
Kesimpulan
Disarankan agar pasien tetap MRS untuk
Terima Kasih