Você está na página 1de 42

Indonesia Dan Masyarakat

Ekonomi Asean 2015:


Peluang dan Tantangan
1

Presented by
PROF. DR. FERDINAND D. SARAGIH, MA

Latar Belakang

Latar Belakang
3

Globalisasi semakin meningkatkan persaingan di pasar dalam negeri dan dunia,


mendorong regionalisasi dan integrasi ekonomi
Salah satu bentuk regionalisasi dan integrasi adalah terbentuknya Masyarakat
ASEAN yang memiliki tiga pilar utama, yaitu: Masyarakat Keamanan ASEAN,
Masyarakat Ekonomi ASEAN , Masyarakat Sosial-Budaya ASEAN
Terbentuknya MEA mengukuhkan terbentuknya pasar tunggal ASEAN.
Kesiapan Indonesia menghadapi MEA
Peluang dan tantangan adanya MEA Bagi Indonesia

Langkah Strategis Indonesia dalam Mempersiapkan Diri Menghadapi MEA 2015

Daya Pendorong MEA

Mengapa MEA?
5

Perdagangan intra dan ekstra ASEAN terus

berkembang; tumbuh kesadaran untuk menjaga


sentralitas ASEAN dalam peta dunia yang semakin
mengarah pada regionalism1
Tujuan untuk mewujudkan MEA antara lain2:

meningkatkan daya saing dan daya tarik


menghadapi Tiongkok dan India;
meningkatkan kesatuan dan posisi tawar ASEAN
dalam rangka perundingan ASEAN + 1 (Tiongkok
atau India atau Jepang atau Korea atau
Australia/Selandia Baru) dan arsitektur regional
baru: seperti: ASEAN+3 (ASEAN + Cina + India
+ Korea), dan lain-lain: ASEAN+6/ASEAN+8?);
merespon meningkatnya trend regionalism vs

Mengapa MEA?
6

Oleh karena itu MEA adalah suatu Integrasi

Ekonomi yang bertujuan3:


1. Mengurangi Gap Pertumbuhan dan Pembangunan
Ekonomi di antara negara ASEAN maupun negaranegara yang tergabung dalam ASEAN dengan
negara-negara ekonomi kuat di kawasan Asia
(seperti: Tiongkok, Jepang, India, Korea)
2. Mencapai Pertumbuhan Inklusif
3. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan

Tiga Pilar Masyarakat ASEAN

Source: Asean Economic Community, Bali Concord II, November 2007

Blueprint MEA Dalam Konteks Tujuan MEA 20153


8

Blueprint MEA tersebut menjadi pedoman untuk tiap negara


anggota supaya mengarah pada tujuan MEA 2015, yaitu :

Single Market and


Production Base
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Free flow of goods


Free flow of services
Free flow of
investment
Free flow of capital
Free flow of skilled
labor
Priority integration
sectors
Food, Agri and
Forestry

Competitive
Economic Region

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Competition Policy
Consumer Protection
Intellectual Property
Rights
Infrastructure
Development
Taxation
E-commerce

Equitable Economic
Development

Integration into the


Global Economy

1.
1.
2.

SME Development
Initiative for ASEAN
Integration

2.

Coherent approach
towards external
economic relations
Enhanced
participation in global
supply networks

Perkembangan ASEAN

Perkembangan Ekonomi & Perdagangan Bebas5


10

Market size: 591 juta dan 80% penduduknya berusia di

bawah 45 tahun
GDP growth 4,4% tahun 2008 dan 1,3% tahun 2009, total

GDP/capita meningkat dari US$ 960 tahun 1998 menjadi


US$ 2.521 tahun 2009, dan total GDP US$ 1,5 trilyun pada
2009. Hingga Maret 2015 Total kombinasi GDP negaranegara Asean meningkat menjadi USS 2,34 trilyun
denganrata-rata GDP per kapita USS 3,787
ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) disepakati 1992, mulai

diterapkan tahun 2002 dan Januari 2010 ASEAN-6


menghapus seluruh tariff pada kategori Inclusion List
Pada tahun 2010, 99,11% tariff ASEAN-6 adalah 0%, dan
98,86% tariff ASEAN-4 berada di kisaran 0-5%
Kerangka kerjasama perdagangan barang, jasa dan
investasi telah berjalan sejak 1990-an: CEPT (common
Effective Preferential Tariff)-AFTA (ASEAN Free Trade Area)

List of ASEAN Countries GDP6


11

Country

GDP Nominal
(Millins of
USD)

GDP Nominal
per Capita
(USD)

Indonesia
Thailand
Malaysia
Singapore
Philipines
Vietnam
Myanmar
Brunei
Cambodia
Laos

878,198
365,564
303,527
276,530
250,436
138,071
53,140
16,628
14,241
9,217

3,592
5,678
10,304
51,162
2,614
1,528
835
41,703
934
1,446

Source: International Monetary Fund, 2014 estimates

Human Development Index (HDI)


Performance
Negara-negara anggota ASEAN7:
12
Country
Singapore
Brunei
Malaysia
Thailand
Indonesia
ASEAN
Philippines
Vietnam
Cambodia
Laos
Myanmar

HDI (2013)
0.901

very high

0.852

very high

0.773

high

0.722

high

0.684

medium

0.669

medium

0.660

medium

0.638

medium

0.584

medium

0.569

medium

0.524

low

Source: Human Development Report Resource Office, United Nations Development Programme,
2 March 2013

FDI Inflows to ASEAN, 1995-2011


(Millions USD)8
13

14

Kesiapan Indonesia
Menghadapi MEA 2015

Kinerja Perdagangan IndonesiaASEAN9


15

Uraian

2003

2004

2005

2006

Ekspor
10,725.
12,994.
15,823.
18,483.1
Indonesia ke
30
20
70
0
ASEAN
Impor
7,729.8
11,494.
17,039.
19,379.2
Indonesia dari
0
40
90
0
ASEAN
Neraca
Perdagangan
2,995.5
1,499.8
-896.10
(INDONESIA 0
0 1,216.20
ASEAN)
Ekspor
61,058.
71,584.
100,798.
Indonesia ke
85,660
20
60
60
Dunia
Impor
Source: National Bureau
of Statistics46,524.
prepared by57,700.
Ministry of Trade
32,550.
61,065.5
Indonesia dari

2007

2008

2009

2010
(jan-jun)

22,292.
10

27,170.8
0

24,623.9
0

16,550.
55

23,792.
10

40,991.7
0

27,722.0
0

18,781.
94

1,500.00

13,820.90

3,098.10

2,231.39

114,10
0

137,020.
40

116,510.
03

72,558.
68

74,473.

129,197.

96,829.2

62,937.

Nilai Ekspor Indonesia ke Negara Anggota AS


16

Ekspor Indonesia yang paling nyata dengan Singapore dan Thailand


terjadi pada tahun 2008,
Ekspor ke Malaysia dan Philipines dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan;
Source: National Bureau of Statistics prepared by Ministry of Trade

Nilai Impor Indonesia dari Negara


ASEAN9
17

impor Indonesia terbesar juga berasal dari Singapore, Malaysia,


dan Thailand, dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2008

Source: National Bureau of Statistics prepared by Ministry of Trade

Neraca Perdagangan Indonesia vs


Negara ASEAN9
18

Neraca perdagangan Indonesia surplus dengan Philipines, Vietnam,


Cambodia, Myanmar dan Laos selama 2005 2009; dengan Malaysia
kembali surplus pada tahun 2009
Dengan Brunei dan Thailand sepanjang 2005-1009 selalu mengalami
defisit;
Defisit perdagangan dengan Singapore pada 2008-2009 cukup besar.
Source: National Bureau of Statistics prepared by Ministry of Trade

Official AEC Scorecard10


19

Implementation of AEC Scorecard Deliverables under


Phase I III (2008 13)
ASEAN
Member
State
Brunei
Cambodia
Indonesia
Laos
Malaysia
Myanmar
Philippines
Singapore
Thailand
Vietnam

Implemented

Not
Implemented

Total
Measures

Implementation
Rate*

370
371
361
360
372
361
373
371
379
377

60
60
69
67
63
67
60
64
53
55

430
431
430
427
435
428
433
425
432
432

86.0%
86.1%
84.0%
84.3%
85.5%
84.3%
86.1%
87.3%
87.7%
87,3%

urce: ASEAN Secretariat as of end 2014

Corruption Perception Index Rank of


ASEAN 201311
20

Country

Country Rank

Score

86

Brunei

38

60

Malaysia

53

50

Phillipines

94

36

Thailand

102

35

Indonesia

114

32

Vietnam

116

31

Laos

140

26

Myanmar

157

21

Cambodia

160

20

Singapore

Transperancy Internation, CPI 2013

Global Competitiveness Pillars12


21

12 Pillars of GCI12
22
Concepts related to protection of property
rights, efficiency and transparency of public
administration, independence of judiciary,
physical security, business ethics & corporate
Governance
Public institutions
Private institutions

Quality and availability of transport,


Fiscal and monetary indicators, savings
Electricity and communication infrastructures rate and sovereign debt rating
Transport infrastructure
Electricity & telephony infrastructure

State of public health, quality and quantity


of basic education
Health
Primary Education

Capacity for, and commitment to


Technologies innovation

Quality and quantity of higher education,


and quality and availibility of on-the-job
training
Quantityof education
Quality of education
On-the job training

Efficiency & sophistication of


Business processes in the country

Size of the domestic & export markets


Domestic market size
Foreign market size

Adoption of the technologies by


Individuals and businesses
Thnological adoption
ICT use

Factors that drive the intensity of


domestic & foreign competition &
demand conditions
Competition
Quality of demand conditions
Efficiency, stability & trustworthness
of the financial & banking syatem
Efficiency
Trustworthness & confidence

Labour market efficiency and flexibility,


meritrocracy and gender parity in work
place
Flexibility
Efficient use of talent

ASEAN countries performance in the 12 pillars of


the Global Competitiveness Index 2012-201313
23

Source: Competitiveness Report 2012 2013, World Economic Forum Geneva Switzerland 2012.

Indonesian Global Competitiveness Index 2012-2013


24

The most Problematic Factors Doing


Business in Indonesia: 2012-2013
25

Nature of Competitive Advantage:


ASEAN Countries12
26

Source: The Global Competitiveness Report 2013-2014

27

Peluang dan Tantangan


yang dihadapi Indonesia
dalam Mengahadapi
MEA 2015

Peluang
28

Peluang

Market
Size

Stabilitas
Ekonomi Makro

MEA 2015

Health & Primary


Education

Tantangan
29

Kesiapan Teknologi

Tantangan

Pendidikan Tinggi
dan Pelatihan

Inovasi
Business
Sophistication
Infrastruktur

Efisiensi
Pasar
Barang

MEA 2015

Perkembangan
Pasar Keuangan

Institusi

Efisiensi
Pasar Tenaga Kerja

30

Langkah Strategis Indonesia


Dalam Mempersiapkan
Diri Menghadapi MEA 2015

31
Peningkatan Daya Saing SDM
Peningkatan Laju Ekspor
Peningkatan Efisiensi Pasar Barang & Tenaga Kerja
Reformasi Regulasi
Perbaikan Infrastruktur
Reformasi Kelembagaan dan Pemerintah
Peningkatan Pendidikan, Pelatihan dan Ketrampilan
Penciptaan Entrepreneurship Society (incl. UMKM)
Menghilangkan Potensi Rent - Seeking
Membangun Institusi Keuangan Modern

32

Penutup

Penutu
p
Kesimpulan
1. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
dapat menjadi driving forces bagi
kejayaan perekonomian Indonesia
jika Indonesia mampu
meningkatkan daya saingnya dan
memanfaatkan peluang yang
terbuka lebar di pasar ASEAN.
2. Peluang-peluang & Tantangantantangan sebagaimana dijelaskan
dalam makalah ini harus
mendapatkan perhatian seluruh
aparatur pemerintah dan
masyarakat sesuai dengan skala
prioritas (kapasitas dan kapabilitas
sumber-sumber kekuangan, sumber
bahan baku & SDM yang tersedia)

33

Rekomendasi

1. Diperlukan law enforcement


yang
konsisten
untuk
mengurangi korupsi di semua
sektor ekonomi
2. Merubah Rent-seeking society
menjadi
entrepreneurship
society
3. Untuk mendukung point 2 di
atas, diperlukan pendidikan
dan
ketrampilan
bagi
percepatan program-program
ekonomi kreatif

Referensi/Footnotes
34
1. Searight, Amy. Asian Regionalism: New Challenges, New Visions, Pedesterian Progress, Issues &

Insights, Pacific Forum CSIS, Volume 10-No. 12, May 2010.


2. Saragih, Ferdinand Dehoutman. Financial Market Integration: Menuju Percepatan Integrasi
Pasar Modal Asean. Pidato Pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar FISIP UI, 26
Nopember 2007.
3. ASEAN Economic Blueprint, Jakarta ASEAN Secretariat, January 2008.
4. Asean Economic Community, Bali Concord II, November 2007
5. Direktorat Kerja Sama ASEAN, DITJEN Kerja Sama Perdagangan Internasional, KEMENDAG,
akarta, 13 Desember 2010
6. International Monetary Fund, 2014
7. Human Development Report Resource Office, United Nations Development Programme, 2013
8. ASEAN Secretariat , ASEAN FDI Database, UNTACD FDI Database, 2012
9. National Bureau of Statistics prepared by Indonesia Ministry of Trade
10. ASEAN Secretariat 2014
11.Transperancy Internation, CPI 2013
12. Competitiveness Report 2013 2014, World Economic Forum - Geneva Switzerland 2012.
13.Competitiveness Report 2012 2013, World Economic Forum - Geneva Switzerland 2012.

Lampiran 1
GCI Indonesia Tahun 2013-2014
35

Source: Competitiveness Report 2013 2014, World Economic Forum

Lampiran 1 (Lanjutan)
36

Lampiran 1 (Lanjutan)
37

Lampiran 1 (Lanjutan)
38

Lampiran 2
GCI Singapore Tahun 2013-2014
39

Source: Competitiveness Report 2013 2014, World Economic Forum

Lampiran 3
GCI Malaysia Tahun 2013-2014
40

Source: Competitiveness Report 2013 2014, World Economic Forum

Lampiran 4
GCI Brunei DarussalamTahun 2013-2014
41

Source: Competitiveness Report 2013 2014, World Economic Forum

Lampiran 5
GCI Thailand 2013-2014
42

Source: Competitiveness Report 2013 2014, World Economic Forum

Você também pode gostar