Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sumber Daya Manusia khususnya bidang teknologi informasi merupakan salah satu sumber daya teknologi informasi dan
komunikasi yang memegang peranan penting dalam menjalankan aktivitas organisasi atau merupakan penggerak dalam
kegiatan operasional organisasi. Manusia bukan mesin yang dapat diprogram, diperlukan suatu pendekatan baik yang bersifat
masal atau personal dalam mengelolanya.
Penelitian ini mencoba untuk merancang model kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi informasi di Universitas
Pendidikan Indonesia yaitu serangkaian kompetensi-kompetensi penting yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang
unggul (superior) pada suatu jabatan atau sekelompok jabatan. Penelitian ini melalui tahapan identifikasi organisasi pengelola
teknologi informasi terlebih dahulu kemudian analisis tujuan, strategi organisasi, model kematangan dan sumber daya manusia
bidang teknologi informasi di Universitas Pendidikan Indonesia sehingga dapat diketahui model kompetensi yang diperlukan.
Pada pengembangan perancangan model kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi informasi diawali dengan
mendefinisikan kriteria kinerja yang efektif, mengidentifikasikan contoh criteria, mengumpulkan data, analisis data dan
pengembangan model kompetensi melalui Job analysis dengan mengembangkan IMR matrix (Interrelationship of Management
Responsibility Matrix), pengembangan kamus kompetensi, penyusunan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ), dan
penyusunan uraian jabatan serta validasi model kompetensi dengan Behavioral Event Interview (BEI).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan/atau menjadi sumbangan informasi yang berguna bagi
pengambil kebijakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia bidang teknologi informasi di Universitas Pendidikan
Indonesia untuk melakukan assessment, rekrutmen, mutasi, promosi, dan pengembangan pegawai melalui pelatihan
peningkatan kompetensi.
Kata kunci:
kompetensi, model kompetensi, kamus kompetensi, kebutuhan kualifikasi jabatan, uraian jabatan.
I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pendidikan dalam rangka pelayanan publik
memerlukan Good Governance. Implementasi Good
Governance akan menjamin transparansi, efisiensi, dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pada sisi lain,
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
perguruan tinggi sudah dilakukan cukup lama, dengan
intensitas yang semakin meningkat. Untuk memastikan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi tersebut
benar-benar mendukung tujuan penyelenggaraan pendidikan
harus memperhatikan efisiensi penggunaan sumber daya dan
pengelolaan risiko. Sumber-sumber daya teknologi
informasi dan komunikasi ini terdiri atas Infrastruktur
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung
teknologi, Informasi,
Manusia[1].
Aplikasi
dan
Sumber
Daya
378
379
kinerja dengan lebih baik karena tindakan seseorang
dilakukan sesuai dengan tuntutan posisi/pekerjaan atau
permasalahan/tugas yang dihadapinya didasari oleh
keterampilan yang dimilikinya dan pada akhirnya
memberikan hasil kerja, yang seringkali digunakan sebagai
ukuran kinerja dalam bekerja.
Dengan demikian, untuk mencapai visi, misi dan tujuan
Universitas Pendidikan Indonesia diperlukan standar
kompetensi yang dapat meningkatkan hubungan antar unit
dan hubungan dengan penyedia layanan, memungkinkan
menghindari terjadinya redundansi inisiatif teknologi
informasi dan komunikasi, sehingga meningkatkan efisiensi
dan efektivitas belanja/investasi teknologi informasi dan
komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia dan
diharapkan dapat meningkatkan pencapaian value dari
implementasi teknologi informasi dan komunikasi
khususnya yang dapat dirasakan langsung oleh sivitas
akademika Universitas Pendidikan Indonesia.
380
381
penggunaan user name dan password untuk setiap
sivitas akademika
b) Perawatan terhadap aplikasi perangkat lunak telah
dilakukan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan
Komunikasi seperti layanan sistem informasi
akademik, keuangan dan sebagainya
c) Perawatan terhadap infrastruktur teknologi telah
dilakukan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan
Komunikasi penggantian peralatan, network
security, network monitoring dan sebagainya.
d) Izin operasi dan penggunaan, berdasarkan Surat
Keputusan Rektor No.3792/H40/KL/2007 tentang
pendirian dan tupoksi Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi sekaligus izin operasi
dan penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
e) Pengadaan sumber daya teknologi informasi belum
maksimal karena harus melalui Biro Aset dan
Fasilitas dan panitia pengadaan
f) Dalam mengelola perubahan telah dilakukan oleh
Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
meskipun belum optimal dengan berbagai
sosialisasi
g) Implementasi terhadap solusi perubahan telah
dilakukan Direktorat Teknologi Informasi dan
Komunikasi namun belum optimal
3.
No
Jabatan/Struktur
1
Direktur Direktorat
TIK
2
3
4
5
.
.
.
.
4.
V
V
11
12
V
V
10
13
34
V
V
V
V
382
Expected
Maturity
Level
4
4
4
Gap
Maturity
Level
2.73
2.50
2.47
1.52
1.52
.
.
1.57
1.50
4
4
.
..
4
2.48
2.48
.
.
2.43
1.27
1.5
1.53
1.52
1.52
.
.
1.57
R
S
.
.
T
Prioritisasi Solusi
Keberjalanan
Nilai
3.5
2.5
S
.
.
P
.
.
P
S
S
.
.
P
P
.
.
P
Pengukuran
Kinerja
Proses TI
Current
Maturity
Level
1.27
1.50
1.53
Proses Aktivitas
Keselarasan
Strategi
Tingkat Kepentingan
Tingkat Kematangan
Saat Ini
a)
S
.
.
P
2.5
.
.
5
383
4.
a.
AI
b.
Mengelola Bisnis TI
7.1.1
Mengembangkan strategi TI
7.1.1.1
Membangun intelejen strategic
7.1.1.2
Mengembangkan dan
mempertahankan bisnis yang
berfokus pada strategi TI
7.1.2
Menentukan arsitektur organisasi
7.1.2.1
Menetapkan pendefinisian
arsitektur organisasi
7.1.2.2
Menegaskan/memastikan
pemeliharaan arsitektur organisasi
7.1.2.3
Bertindak sebagai clearing house
untuk penelitian dan inovasi TI
7.1.2.4
Menentukan/mengendalikan
arsitektur organisasi
Pembelajaran
Elektronik
7.1
Koord. Layanan
Internet
Business Process
Instruksional dan
Multimedia
No
Direktur
Jabatan
Kadiv layanan
TIK
R
O
R
O
384
3.
4.
d.
Kompetensi
Direktur
Kadiv layanan
TIK
Instruksional
dan Multimedia
Koord. Layanan
Internet
Pembelajaran
Elektronik
Jabatan
5
5
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
UPI
:
:
:
URAIAN JABATAN
1. IDENTITAS JABATAN
Nama
jabatan
Satuan /
Unit Kerja
Melapor
pada
Persetujuan
:
(nama jabatan atasan langsung sesuai struktur organisasi )
c.
Jabatan
Koord. Layanan
Internet
5
5
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Instruksional
dan Multimedia
Pembelajaran
Elektronik
Direktur
Soft Competency
Semangat untuk berprestasi (achievement orientation,
ACH)
Perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian
kerja (concern for order, CO)
Proaktif (initiative, INT)
Berorientasi kepada kepuasan pelanggan (customer
service orientation, CSO)
Membangun hubungan (relationship building, RB)
Mengembangkan orang lain (developing others, DEV)
Kemampuan mengarahkan (directiveness, DIR)
Kerjasama kelompok (teamwork, TW)
Memimpin kelompok (team leadership, TL)
Berpikir analitis (analitical thingking, AT)
Kadiv layanan
TIK
Kompetensi
5.
385
metode-metode seperti referensi dari professional,
asessment center, psikotest, wawancara (Behavioral
Event Interview/BEI), penilaian 360, kuesioner
ordinal/likert dan biodata.
Pada penelitian ini untuk validasi model kompetensi
digunakan metode Behavioral Event Interview dengan
pertimbangan proses, waktu dan biaya. Behavioral
Event Interview (BEI) merupakan proses pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara wawancara secara
mendalam dengan sejumlah pemegang jabatan yang
mempunyai prestasi kerja rata-rata dan superior. Tujuan
dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan
informasi yang lengkap mengenai cara mereka
menangani situasi-situasi kritis di dalam pekerjaan
mereka.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diperoleh bahwa:
1. Level kompetensi yang dirancang tidak jauh
berbeda dengan hasil wawancara dikarenakan telah
dilakukan identifikasi sebelumnya.
2. Level kompetensi pada hard competency kepala
divisi sesuai dan/atau di atas kebutuhan kompetensi
jabatan yang diperlukan karena mereka berasal dari
orang-orang teknik yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan penggagas berdirinya organisasi
pengelola TI di Universitas Pendidikan Indonesia
(Direktorat TIK)
3. Perbedaan level kompetensi pada hard competency
untuk
IT
Project
Management
(IPM),
Telecommunications (Data and Voice) Network
(TEN), Security/Information and Application
Protection (SEC), Testing (TES), Service
Management Processes (SMP) terjadi karena
personilnya khususnya koordinator belum banyak
memiliki pengalaman dan Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi sendiri baru berdiri 4
tahun, sehingga peningkatan kemampuan untuk
kompetensi tersebut di atas perlu diperhatikan.
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis, maka diperlukan
rancangan struktur organisasi baru untuk pengelola
teknologi informasi di Universitas Pendidikan Indonesia
baru termasuk rancanagn kedudukan, wewenang dan tugas
organisasi
pengelola
teknologi
informasi
serta
pengembangan model kompetensi sumber daya manusia
bidang teknologi informasi dengan tahapan rancangan yang
sama seperti diatas sesuai dengan rancangan struktur
organisasi baru.
VII. KESIMPULAN
Sumber daya manusia khususnya bidang teknologi
informasi merupakan salah satu sumber daya teknologi
informasi dan komunikasi yang memegang peranan penting
dalam menjalankan aktivitas organisasi atau merupakan
penggerak dalam kegiatan operasional organisasi. Manusia
bukan mesin yang dapat diprogram, diperlukan suatu
pendekatan baik yang bersifat masal atau personal dalam
mengelolanya. Dalam perkembangannya, sumber daya
manusia tidak lagi dianggap sebagai faktor produksi yang
dapat dieksploitasi, namun dianggap sebagai aset organisasi
yang perlu dipelihara, ditingkatkan kemampuannya dan
dilatih agar berkembang kemampuannya.
Pada penelitian ini, untuk level/tingkat dan kompetensi
umum berdasarkan atas Spencer dan Spencer (1993) dan
untuk kompetensi teknis berdasarkan atas Technical
Competency Dictionary for the IT community dari
Organizational Readiness Office (2006).
Secara umum soft competency yang harus dimiliki oleh
sumber daya manusia bidang teknologi informasi di
Universitas Pendidikan Indonesia adalah: Semangat untuk
berprestasi (achievement orientation, ACH), Perhatian
terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja
(concern for order, CO), Proaktif (initiative, INT),
Berorientasi kepada kepuasan pelanggan (customer service
orientation, CSO), Membangun hubungan (relationship
building, RB), Mengembangkan orang lain (developing
others, DEV), Kemampuan mengarahkan (directiveness,
DIR), Kerjasama kelompok (teamwork, TW), Memimpin
kelompok (team leadership, TL), Berpikir analitis (analitical
thingking, AT), Berpikir konseptual (conceptual thingking,
386
CT), Keahlian teknikal/profesional/ manajerial (expertise,
EXP)
[2]
Sedangkan untuk hard competencies yang harus dimiliki
sumber daya manusia bidang teknologi informasi
Universitas Pendidikan Indonesia adalah: Application
Development/Support
and
Maintenance
(ADS),
Architecture (ARC), Business Analysis (BAN), Database
Design and Management (DDM), Infrastructure/Platforms
(INP), IT Procurement and Asset Management (IPA), IT
Project Management (IPM), Telecommunications (Data and
Voice) Network (TEN), Security/Information and
Application Protection (SEC), Testing (TES), Service
Management Processes (SMP)
Model kompetensi ini memberikan suatu peta untuk
membantu individu memahami bagaimana mencapai suatu
keberhasilan dalam situasi atau pekerjaan tertentu.
Pengembangan model kompetensi terjabarkan melalui
interrelationship of management responsibility matrix,
kamus kompetensi, kebutuhan kompetensi jabatan dan
uraian jabatan yang merupakan hasil akhir dan/atau
merupakan kompilasi dari kompetensi yang diharapkan
dengan uraian tugas, wewenang, tanggung jawab,
spesifikasi jabatan, dan dimensi lainnya dalam jabatan.
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
VIII. SARAN
1.
2.
Direktorat
Teknologi
Informasi
Komunikasi
Universitas Pendidikan Indonesia dan Direktorat
Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan
Indonesia sebagai departemen yang memiliki
wewenang dalam pengembangan sumber daya manusia
bidang teknologi informasi di Universitas Pendidikan
Indonesia perlu meningkatkan koordinasi untuk
mengembangkan pendidikan dan pelatihan bagi sumber
daya manusia bidang teknologi informasi di Universitas
Pendidikan Indonesia agar dapat mendukung
terwujudnya/tercapainya tujuan organisasi
Penelitian ini masih berupa usulan rancangan model
kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi
informasi di Universitas Pendidikan Indonesia yang
masih memiliki banyak kekurangan sehingga masih
harus disempurnakan. Namun semoga sumbangan
informasi ini dapat berguna bagi pengambil kebijakan
yang berkaitan dengan sumber daya manusia bidang
teknologi informasi di Universitas Pendidikan
Indonesia
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
387
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
[27]