Você está na página 1de 11

377

RANCANGAN MODEL KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG


TEKNOLOGI INFORMASI DI DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Puspo Dewi Dirgantari1, Joko Siswanto2
1

Program Magister Teknik Informatika


Institut Teknologi Bandung (ITB)
2
Fakultas Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Abstrak

Sumber Daya Manusia khususnya bidang teknologi informasi merupakan salah satu sumber daya teknologi informasi dan
komunikasi yang memegang peranan penting dalam menjalankan aktivitas organisasi atau merupakan penggerak dalam
kegiatan operasional organisasi. Manusia bukan mesin yang dapat diprogram, diperlukan suatu pendekatan baik yang bersifat
masal atau personal dalam mengelolanya.
Penelitian ini mencoba untuk merancang model kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi informasi di Universitas
Pendidikan Indonesia yaitu serangkaian kompetensi-kompetensi penting yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang
unggul (superior) pada suatu jabatan atau sekelompok jabatan. Penelitian ini melalui tahapan identifikasi organisasi pengelola
teknologi informasi terlebih dahulu kemudian analisis tujuan, strategi organisasi, model kematangan dan sumber daya manusia
bidang teknologi informasi di Universitas Pendidikan Indonesia sehingga dapat diketahui model kompetensi yang diperlukan.
Pada pengembangan perancangan model kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi informasi diawali dengan
mendefinisikan kriteria kinerja yang efektif, mengidentifikasikan contoh criteria, mengumpulkan data, analisis data dan
pengembangan model kompetensi melalui Job analysis dengan mengembangkan IMR matrix (Interrelationship of Management
Responsibility Matrix), pengembangan kamus kompetensi, penyusunan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ), dan
penyusunan uraian jabatan serta validasi model kompetensi dengan Behavioral Event Interview (BEI).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan/atau menjadi sumbangan informasi yang berguna bagi
pengambil kebijakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia bidang teknologi informasi di Universitas Pendidikan
Indonesia untuk melakukan assessment, rekrutmen, mutasi, promosi, dan pengembangan pegawai melalui pelatihan
peningkatan kompetensi.
Kata kunci:

kompetensi, model kompetensi, kamus kompetensi, kebutuhan kualifikasi jabatan, uraian jabatan.

I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pendidikan dalam rangka pelayanan publik
memerlukan Good Governance. Implementasi Good
Governance akan menjamin transparansi, efisiensi, dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pada sisi lain,
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
perguruan tinggi sudah dilakukan cukup lama, dengan
intensitas yang semakin meningkat. Untuk memastikan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi tersebut
benar-benar mendukung tujuan penyelenggaraan pendidikan
harus memperhatikan efisiensi penggunaan sumber daya dan
pengelolaan risiko. Sumber-sumber daya teknologi
informasi dan komunikasi ini terdiri atas Infrastruktur
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

teknologi, Informasi,
Manusia[1].

Aplikasi

dan

Sumber

Daya

Sumber Daya Manusia khususnya bidang teknologi


informasi merupakan salah satu sumber daya teknologi
informasi dan komunikasi yang memegang peranan penting
dalam menjalankan aktivitas organisasi atau merupakan
penggerak dalam kegiatan operasional organisasi. Manusia
bukan mesin yang dapat diprogram, diperlukan suatu
pendekatan baik yang bersifat masal atau personal dalam
mengelolanya. Dalam perkembangannya, sumber daya
manusia tidak lagi dianggap sebagai faktor produksi yang
dapat dieksploitasi, namun dianggap sebagai aset organisasi
yang perlu dipelihara, ditingkatkan kemampuannya dan
dilatih agar berkembang kemampuannya.

378

Manajemen sumber daya dalam tata kelola teknologi


informasi dan komunikasi ditujukan untuk mencapai
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya teknologi
informasi dan komunikasi. Untuk mencapai tujuan tersebut,
sumber daya manusia bidang teknologi informasi sebagai
pengelola dan pelaksana dituntut untuk mampu bekerja
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, dimana pada
saat awal organisasi dibentuk para anggota organisasi akan
membuat visi dan misi yang akan dicapai, mereka juga
menyusun strategi untuk mencapai visi dan misi tersebut.
Strategi ini kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk
peraturan dan program kerja yang harus dilaksanakan oleh
semua orang dalam organisasi tersebut. Cara mereka
melaksanakan peraturan dan program kerja akan berbeda
karena memiliki latar belakang yang berbeda-beda, jika
sumber daya manusia bidang teknologi informasi yang
dimiliki banyak yang kompetensinya sesuai dengan
kebutuhan maka tujuan organisasi akan lebih cepat dan lebih
mudah tercapai, namun jika sumber daya manusia bidang
teknologi informasi yang dimiliki banyak yang
kompetensinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan maka
yang akan terjadi sebaliknya. Untuk menunjang
keberhasilan strategi organisasi, maka dalam perencanaan
dan pengelolaan sumber daya manusia bidang teknologi
informasi harus diarahkan untuk menunjang rencana strategi
organisasi, dengan memandang manusia sebagai aset
organisasi dimana kinerja organisasi akan sangat bergantung
pada kompetensi dan kualitas kerja sumber daya
manusianya. Oleh karena itu diperlukan suatu model
kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi
informasi yang berdasarkan kriteria-kriteria yang diperlukan
dalam menjalankan suatu pekerjaan sehingga dapat
membedakan kinerja superior dari kinerja rata-rata pada
situasi spesifik tertentu.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai salah satu
tempat pertama kalinya generasi muda mendapatkan
pengetahuan dan/keterampilan pendidikan guru pada tingkat
universitas sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor
35742 tanggal 1 September 1954 tentang pendirian
PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru) bertujuan
meningkatkan kualitas pendidikan yang akan merintis
terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Seiring dengan
berjalannya waktu, banyak perubahan yang terjadi pada
Universitas Pendidikan Indonesia yang semula dikenal
sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) sampai
menjadi Universitas Pendidikan Indonesia BHMN yaitu
Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004,
namun pada bulan April 2010 UU BHP ditolak MK)
kemudian menjadi BLU atau Badan Layanan Umum
berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2010
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 17


tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, membuat pengembangan dan peningkatan
Universitas Pendidikan Indonesia tidak saja berorientasi
pada bidang akademik, tetapi juga dalam berbagai bidang
termasuk bidang teknologi informasi dan komunikasi
dengan menggabungkan UPT Pusat Komputer (PUSKOM),
UPT Pendidikan Ilmu Komputer (PENDILKOM), UPT
UPInet, UPT P3MP, dan Bagian Sistem Informasi Biro
Administrasi dan Perencanaan Sistem Informasi (BAPSI) ke
dalam Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2007 sebagai
salah satu fungsi pendukung proses utama universitas.
Untuk itu perlu didukung dan difasilitasi oleh berbagai
sumber daya yang dimiliki oleh Universitas Pendidikan
Indonesia salah satunya adalah dukungan kompetensi yang
dimiliki sumber daya manusia bidang teknologi informasi
guna tercapainya Universitas Pelopor dan Unggul (a
Leading and Outstanding University) karena kompetensi
merupakan bagian dari kepribadian individu yang relatif dan
stabil, dan dapat dilihat serta diukur dari perilaku individu
yang bersangkutan, di tempat kerja atau dalam berbagai
situasi yang cukup konsisten untuk suatu periode waktu
yang cukup panjang, dan bukan hal yang kebetulan semata.
Menurut David Mc Clelland (1973), kompetensi dapat
mempredeksikan secara efektif tentang kinerja unggul yang
dicapai dalam pekerjaan atau di dalam situasi-situasi yang
lain dan merupakan karakteristik-karakteristik keahlian yang
mendasari suatu keberhasilan[3].
Menurut Jim Kochanski (1997), agar dapat membedakan
karyawan yang berkinerja tinggi dengan yang berkinerja
rata-rata dapat digunakan manajemen berbasis kompetensi
(CBM) yaitu metode untuk meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan dan kemampuan karyawan secara
keseluruhan
tanpa
menggunakan
praktek-praktek
manajemen tradisional yang cenderung rumit dan memakan
waktu[11]. Demikian pula yang dikemukakan oleh Caren
Gordon (1999), bahwa dalam mengembangkan leadership
harus melalui beberapa tahap salah satunya adalah
mendefinisikan kebutuhan leadership yaitu identifikasi
kompetensi leadership yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan perusahaan di masa depan[12]. Oleh karena itu,
penelitian ini dibuat untuk merancang model kompetensi
sumber daya manusia bidang teknologi informasi karena di
Universitas Pendidikan Indonesia sendiri baru memiliki
sistem perekrutan sumber daya manusia bidang teknologi
informasi secara umum (ketentuan penerimaan Pegawai
Negeri Sipil pada umumnya), tetapi belum mempunyai
model kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi
informasi yang dapat dijadikan standar baku dalam
merencanakan dan/atau mengelola calon pegawai dan/atau
pegawai. Model kompetensi sumber daya manusia bidang
teknologi informasi dapat digunakan untuk memprediksi

379
kinerja dengan lebih baik karena tindakan seseorang
dilakukan sesuai dengan tuntutan posisi/pekerjaan atau
permasalahan/tugas yang dihadapinya didasari oleh
keterampilan yang dimilikinya dan pada akhirnya
memberikan hasil kerja, yang seringkali digunakan sebagai
ukuran kinerja dalam bekerja.
Dengan demikian, untuk mencapai visi, misi dan tujuan
Universitas Pendidikan Indonesia diperlukan standar
kompetensi yang dapat meningkatkan hubungan antar unit
dan hubungan dengan penyedia layanan, memungkinkan
menghindari terjadinya redundansi inisiatif teknologi
informasi dan komunikasi, sehingga meningkatkan efisiensi
dan efektivitas belanja/investasi teknologi informasi dan
komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia dan
diharapkan dapat meningkatkan pencapaian value dari
implementasi teknologi informasi dan komunikasi
khususnya yang dapat dirasakan langsung oleh sivitas
akademika Universitas Pendidikan Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Shermon (2004) mengemukakan kompetensi merupakan
karakteristik dalam diri seseorang yang memampukannya
untuk memberikan kinerja yang superior dalam pekerjaan,
peran atau situasi tertentu. Sedangkan berdasarkan Surat
Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang
Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Dari beberapa
definisi kompetensi di atas, yang menjadi dasar dalam
penelitian ini adalah definisi yang dikemukan oleh Spencer
& Spencer (1993) yaitu kompetensi adalah karakteristik
yang mendasar pada seorang individu yang berhubungan
secara kausal dengan kinerja efektif ataupun superior
menurut standar kriteria tertentu yang sudah ditetapkan
dalam suatu jabatan atau situasi[3].
Model didefinisikan sebagai representasi realitas kompleks
dunia (kenyataan). Kata 'model' diambil dari kata Latin
'modulus' yang berarti ukuran kecil dari sesuatu. Jadi model
adalah miniatur realitas. Sebuah model dapat dikatakan
sebagai deskripsi atau analogi untuk membuat kita mengerti
sesuatu yang lebih kompleks. Fenomena apapun dapat
direpresentasikan dengan model[23]. Model kompetensi
adalah serangkaian kompetensi-kompetensi penting yang
diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang unggul
(superior) pada suatu jabatan atau sekelompok jabatan. Model
kompetensi ini memberikan suatu peta untuk membantu
individu memahami bagaimana mencapai suatu keberhasilan
dalam situasi atau pekerjaan tertentu (LOMAs, 1998)
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

Sebuah model kompetensi harus mempunyai dua dimensi


yaitu[23]:
1. Jenis kompetensi
Jenis kompetensi terdiri dari kompetensi inti, perilaku,
fungsi dan peran.
2. Level kompetensi
Level atau tingkatan merujuk pada apakah kompetensi
tersebut merupakan kompetensi yang tampak seperti
keterampilan dan pengetahuan atau merupakan
karakteristik tersembunyi sepeti motif, karakteristik
pribadi, konsep diri dan nilai-nilai.
Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai
makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam pengertian praktis sehari-hari, sumber daya manusia
adalah bagian integral dari sistem yang membentuk suatu
organisasi.
Teknologi Informasi (TI) secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai penggunaan sistem komputer dan
telekomunikasi untuk menyimpan, memroses, menganalisa,
mengambil, dan mengirimkan informasi.
Menurut Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi
antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan
dalam sebuah organisasi. Menurut Bodnar dan Hopwood
(1993), sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras
dan
perangkat
lunak
yang
dirancang
untuk
mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna. Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999),
sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi
untuk tujuan yang spesifik.
Menurut Departemen Perdagangan Amerika Serikat
mengadopsi dua pengertian yang terpisah untuk tenaga kerja
teknologi informasi yaitu (1) pekerja inti teknologi
informasi yang terdiri dari Computer Scientiest, Computer
Engineers, System Analysts, dan Computer Programmers,
(2) pekerja yang berkaitan dengan teknologi informasi[10].

III. METODE PENELITIAN


Metode penelitian pada tesis ini akan mengacu pada
penggunaan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus di Direktorat Teknologi, Informasi dan Komunikasi
Universitas Pendidikan Indonesia.

380

Gambar 3.1 Metode Penelitian

IV. IDENTIFIKASI ORGANISASI DAN


PENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI
Identifikasi organisasi dan organisasi pengelola teknologi
informasi ini dilakukan untuk melihat tinjauan organisasi
seperti struktur organisasi Universitas Pendidikan Indonesia
dan organisasi pengelola teknologi informasi di Universitas
Pendidikan Indonesia yaitu Direktorat Teknologi Informasi
dan Komunikasi, deskripsi struktur organisasi, tugas dan
fungsi organisasi khususnya pengelola teknologi informasi.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Direktorat TIK Universitas


Pendidikan Indonesia [9]
Sedangkan identifikasi tinjauan layanan teknologi informasi
dilakukan untuk mengetahui kategori layanan teknologi
informasi, pengguna layanan teknologi informasi dan
deskripsi layanan teknologi informasi yang mendukung
proses bisnis seperti layanan sistem informasi Universitas
Pendidikan Indonesia, yang meliputi layanan informasi
akademik (SIAK), keuangan (SIKU), asset dan fasilitas
(SIASEF) dan sumber daya manusia (SISUDAMA), serta
layanan penggunaan, pemanfaatan dan pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi: (1)
layanan akses internet, (2) pengembangan desain
instruksional dan multimedia untuk pembelajaran; (3)
layanan pembelajaran elektronik (e-learning).

V. ANALISIS ORGANISASI PENGELOLA


TEKNOLOGI INFORMASI

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Universitas Pendidikan


Indonesia[9]

Analisis organisasi pengelola teknologi informasi


berdasarkan pada analisis pernyataan tujuan organisasi
pengelola teknologi informasi yang dilihat dari aspek
hukum legalitas dan peraturan yang terkait dengan
organisasi pengelola teknologi informasi seperti dari aspek
yuridis, aspek empiris, aspek asas, dan aspek ekspektasi.
Analisis keselarasan strategi organisasi dan strategi
teknologi informasi akan memberikan penjelasan dan
pemahaman terhadap kondisi struktur organisasi yang paling
tepat bagi efektivitas keselarasan strategi. Analisis
manajemen organisasi akan mencakup seluruh pengelola
teknologi informasi yang ada di lingkungan organisasi (sisi
perencanaan, pengorganisasian, teknologi informasi yang
sedang berjalan, kontrol dan implementasi), yaitu mencakup
organisasi teknologi informasi dan pengelola-pengelola
teknologi informasi yang ada di organisasi, dilihat
berdasarkan struktur organisasinya.

e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)


Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

381
penggunaan user name dan password untuk setiap
sivitas akademika
b) Perawatan terhadap aplikasi perangkat lunak telah
dilakukan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan
Komunikasi seperti layanan sistem informasi
akademik, keuangan dan sebagainya
c) Perawatan terhadap infrastruktur teknologi telah
dilakukan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan
Komunikasi penggantian peralatan, network
security, network monitoring dan sebagainya.
d) Izin operasi dan penggunaan, berdasarkan Surat
Keputusan Rektor No.3792/H40/KL/2007 tentang
pendirian dan tupoksi Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi sekaligus izin operasi
dan penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
e) Pengadaan sumber daya teknologi informasi belum
maksimal karena harus melalui Biro Aset dan
Fasilitas dan panitia pengadaan
f) Dalam mengelola perubahan telah dilakukan oleh
Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
meskipun belum optimal dengan berbagai
sosialisasi
g) Implementasi terhadap solusi perubahan telah
dilakukan Direktorat Teknologi Informasi dan
Komunikasi namun belum optimal

Menurut Duffy (2002) penyelarasan organisasi dan


teknologi informasi merupakan proses dan tujuan atas
pencapaian keuntungan persaingan melalui pembangunan
dan pemeliharaan hubungan simbiosis antara organisasi dan
teknologi informasi[22].
COBIT (Control Objectives for Information and Related
Technology) mengintegrasikan sejumlah best practice
teknologi informasi dan menyediakan kerangka kerja untuk
tata kelola teknologi informasi yang dapat membantu kita
untuk memahami dan mengelola teknologi informasi.
Aktivitas teknologi informasi dalam COBIT didefinisikan
kedalam model proses yang generik dan dikelompokkan ke
dalam 4 (empat) domain, yaitu:
1. Perencanaan dan Pengorganisasian (PO-Planning and
Organizing)
Pembentukkan Direktorat Teknologi Informasi dan
Komunikasi sesuai dengan rencana strategis Universitas
Pendidikan Indonesia tahun 2006-2010.
Pada saat ini Direktorat Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Universitas
Pendidikan
Indonesia
mempunyai bentuk infrastruktur organisasi berupa
divisional form karena Direktorat Teknologi Informasi
dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia
merupakan bagian dari organisasi Universitas
Pendidikan Indonesia yang besar dimana struktur
hirarki nya terdiri dari banyak divisi dan setiap kepala
divisi bertanggung jawab penuh untuk produk atau
layanan yang dihasilkannya
Jika ditinjau dari tipe organisasi maka Direktorat
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah organisasi
teknologi informasi yang memiliki tipe matrix karena
organisasi mempunyai personil teknologi informasi
yang bekerja secara lintas fungsional, namun duduk
dalam struktural tertentu di dalam unit bisnis. Semua
kegiatan teknologi informasi baik di kampus pusat
maupun di kampus daerah, mengacu pada peraturan
Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Fungsi teknologi informasi di Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi adalah Centralized IT Org
Form dimana teknologi informasi dikelola secara
konvensional berdasarkan formal struktur hirarki.
Saat ini, seluruh proses menjadi tanggung jawab
Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi,
dengan kawasan kerja yang luas sudah selayaknya
organisasi yang terpusat ditinjau ulang dan disesuaikan
dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi.
2.

Pengadaan dan Implementasi (AI-Acquire and


Implement)
a) Solusi otomatisasi telah dilakukan oleh Direktorat
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
implementasi berbagai macam sistem seperti

e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)


Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

3.

Penyampaian Layanan dan Dukungan (DS-Deliver and


Support)
Berdasarkan COBIT yang terdiri dari 34 high level
control objectives yang menggambarkan proses
teknologi informasi maka proses teknologi informasi
yang tidak dilakukan di Direktorat Teknologi Informasi
dan Komunikasi adalah PO7 Manage IT Human
Resources. Hal ini disebabkan proses recruitment dan
sebagainya menjadi kewenangan Direktorat Sumber
Daya Universitas Pendidikan Indonesia sedangkan
Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi hanya
memberikan rekomendasi kepada Direktorat Sumber
Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia.
Tabel 5.1 Peran Jabatan dalam Proses Teknologi Informasi
Dalam Organisasi[20]
Proses TI Dalam Organisasi

No

Jabatan/Struktur
1

Direktur Direktorat
TIK

2
3
4
5

Kadiv layanan TIK


Kadiv Rekayasa TIK
Kasdiv Layanan SI
Koord. Desain
Instruksional dan
Multimedia

.
.

.
.

4.

V
V

11

12

V
V

10

13

34

V
V

V
V

Monitoring dan Evaluasi (ME-Monitor and Evaluate)

382

Legenda Untuk Simbol :


= Kondisi Saat Ini
= Kondisi Yang Diharapkan

Expected
Maturity
Level
4
4
4

Gap
Maturity
Level
2.73
2.50
2.47

1.52
1.52
.
.
1.57
1.50

4
4
.
..
4

2.48
2.48
.
.
2.43

Legenda Untuk Pemeringkatan :


0 Proses pengelolaan tidak teraplikasi pada semua proses
TI
1
Proses bersifat ad hoc dan tidak terorganisir
2
Proses mengikuti pola regular
3
Proses telah terdokumrntasi dan dikomunikasikan
4
Proses telah terpantau dan terukur
5
telah mengikuti goog practices dan terotomatisasi

Gambar 5.1 Maturity Model Direktorat Teknologi Informasi


dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia

e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)


Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

PO1 Define a Strategic IT Plan


PO2 Define the Information
Architecture
PO3 Determine Technological
Direction
PO4 Define the IT Processes,
Organisation and
Relationships
PO5 Manage the IT Investment
.
.
ME4 Provide IT Governance

1.27

1.5

1.53

1.52
1.52
.
.
1.57

R
S
.
.
T

Prioritisasi Solusi

Keberjalanan
Nilai

3.5

2.5

S
.
.
P

.
.
P

S
S
.
.
P

P
.
.
P

Pengukuran
Kinerja

Proses TI

Fokus Area Tata Kelola TI


Pengelolaan
Risiko

1) PO1 Define a Strategic IT Plan


2) PO2 Define the Information Architecture
3) PO3 Determine Technological Direction
4) PO4 Define the IT Processes, Organisation
and Relationships
5) PO5 Manage the IT Investment
.
.
34) ME4 Provide IT Governance
Rata-rata keseluruhan domain

Current
Maturity
Level
1.27
1.50
1.53

Dengan demikian terdapat gap antara current maturity


dengan expected maturity level, maka diperlukan strategi
untuk menutupi gap tersebut misalnya peninjauan kembali
organisasi, pemetaan tingkat kepentingan proses teknologi
informasi terhadap fokus area, tupoksi, perbaikan level
kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi
informasi dan sebagainya.
Tabel 5.3 Pemetaan Tingkat Kepentingan Proses Teknologi
Informasi Terhadap Fokus Area
Pengelolaan
Sumbe Daya

Proses Aktivitas

Sedangkan untuk maturity level dari kondisi yang


diharapkan yang ditetapkan sebagai acuan dalam model
pengelolaan teknologi informasi (expected maturity level)
adalah pada level 4 yaitu manage artinya organisasi telah
memiliki sejumlah indikator atau ukuran kuantitatif yang
dijadikan sebagai sasaran maupun obyektif kinerja setiap
penerapan aplikasi teknologi informasi yang ada.

Keselarasan
Strategi

Untuk mengontrol proses-proses teknologi informasi dengan


menggunakan metode penilaian/scoring sehingga organisasi
dapat menilai proses-proses teknologi informasi yang
dimilikinya (skala 0 sampai 5) dapat menggunakan model
kematangan COBIT. Dengan adanya maturity level model,
maka organisasi dapat mengetahui posisi kematangannya
saat ini, dan secara terus menerus serta berkesinambungan
harus berusaha untuk meningkatkan levelnya sampai tingkat
tertinggi agar aspek governance terhadap teknologi
informasi dapat berjalan secara efektif.
Tabel 5.2 Maturity Model Direktorat Teknologi Informasi
dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia

Dari hasil identifikasi proses teknologi informasi kondisi


saat ini dan kondisi yang diharapkan secara keseluruhan
dapat terlihat bahwa kondisi proses teknologi informasi saat
ini di Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
berada pada level 1,5 (pembulatan menjadi 2) yaitu
repeatable artinya organisasi telah memiliki pola yang
berulangkali dilakukan dalam melakukan manajemen
aktivitas terkait dengan tata kelola teknologi informasi,
namun keberadaannya belum terdefinisi secara baik dan
formal sehingga masih terjadi ketidakkonsistenan.

Tingkat Kepentingan

Monitor dan evaluasi kinerja teknologi informasi.


Pola koordinasi antara Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi dengan Fakultas,
Direktorat, Biro dan unit kerja lainnya dilakukan
sesuai kebutuhan
b) Monitor dan evaluasi terhadap control. Pola kontrol
Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
lemah, karena setiap unit kerja mengelola teknologi
informasi nya sendiri-sendiri. Jika ada kerusakan
ringan mereka perbaiki dan jika ada kerusakan
berat mereka lapor ke Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi
c) Kepatuhan
terhadap
kebutuhan
eksternal.
Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
lemah dalam kepatuhan terhadap kebutuhan
eksternal (legalisasi, regulasi).
d) Penyediaan tata kelola teknologi informasi.
Keberjalanan layanan teknologi informasi belum
optimal dalam mendukung proses utama
Universitas Pendidikan Indonesia

Tingkat Kematangan
Saat Ini

a)

S
.
.
P

2.5
.
.
5

Sedangkan value chain dan sumber daya manusia bidang


teknologi informasi dilakukan untuk melihat kondisi saat ini
teknologi informasi di Universitas Pendidikan Indonesia.
Jika ditinjau dari ketersediaan sumber daya manusia dalam
operasional sehari-hari, besarnya kapasitas dan kawasan
kerja Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
menjadikan sumber daya manusia yang dimiliki terbatas dan
berdasarkan tujuan serta strategi Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi Universitas Pendidikan
Indonesia, maka rantai nilai (Value Chain) pelayanan di
Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas

383

4.

a.

for Modern Organizations in Turbulent Environment,


PCF for Education From APQC, dan wawancara BEI
(Behavioral Event Interview) dengan kepala divisi dan
beberapa koordinator di Direktorat Teknologi Informasi
dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia.
Analisis data dan pengembangan model kompetensi
Urutan penyusunan kompetensi berdasarkan job
description dilakukan melalui tahapan berikut:
Job analysis dengan mengembangkan IMR matrix
(Interrelationship of Management Responsibility
Matrix)
Metoda Job Analysis harus mampu digunakan oleh
manajer sumber daya manusia dan para professional
untuk mengerjakan job analysis secara efisien, cepat,
dan dapat dipercaya, baik untuk organisasi yang sudah
eksis maupun organisasi yang melakukan renewing atau
reorganisasi[6].
Tabel 6.1 IMR Matrix

Gambar 5.2 Value Chain Direktorat Teknologi Informasi


dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia

Berdasarkan struktur organisasi pengelola teknologi


informasi di Universitas Pendidikan Indonesia yang ada saat
ini, maka perancangan model kompetensi sumber daya
manusia bidang teknologi informasi di Universitas
Pendidikan Indonesia saat ini adalah:
1. Mendefinisikan kriteria kinerja yang efektif
Tahap pertama dan penting dalam studi kompetensi
adalah mengidentifikasi kriteria atau measures kinerja
yang efektif atau superior dalam pekerjaan yang diteliti.
Kriteria yang dimaksud adalah ukuran hasil yang jelas.
Kriteria kinerja yang efektif dapat dibuat berdasarkan
tuntutan kerja, simulasi persaingan, penilaian dari
atasan, kolega, bawahan, dan klien dapat digunakan.
Kriteria kinerja yang efektif ini dapat diukur dengan
menggunakan Key Performance Indicator (KPI) yang
ada dan telah ditetapkan pada Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi Universitas Pendidikan
Indonesia
2. Mengidentifikasikan contoh kriteria
Kriteria pekerjaan yang efektif yang dikembangkan di
tahap pertama digunakan untuk memperjelas kelompok
superior dan dibandingkan dengan kelompok berkinerja
rata-rata.
3. Mengumpulkan data
Pengumpulan data dapat diperoleh melalui studi
literatur seperti Lyle M Spencer, Jr., Ph.D & Signe M.
Spencer, Technical Competency Dictionary For The IT
Community, A New Innovative Job Analysis Method
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

AI

b.

Koord. Web UPI

Mengelola Bisnis TI
7.1.1
Mengembangkan strategi TI
7.1.1.1
Membangun intelejen strategic
7.1.1.2
Mengembangkan dan
mempertahankan bisnis yang
berfokus pada strategi TI
7.1.2
Menentukan arsitektur organisasi
7.1.2.1
Menetapkan pendefinisian
arsitektur organisasi
7.1.2.2
Menegaskan/memastikan
pemeliharaan arsitektur organisasi
7.1.2.3
Bertindak sebagai clearing house
untuk penelitian dan inovasi TI
7.1.2.4
Menentukan/mengendalikan
arsitektur organisasi

Pembelajaran
Elektronik

7.1

Koord. Layanan
Internet

Business Process

Instruksional dan
Multimedia

No

Direktur

VI. PERANCANGAN MODEL KOMPETENSI


SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG
TEKNOLOGI INFORMASI

Jabatan
Kadiv layanan
TIK

Pendidikan Indonesia adalah layanan internet akses, layanan


hosting, layanan pengembangan aplikasi, layanan data,
layanan pembelajaran elektronik serta layanan video
conference. Untuk berlangsungnya kegiatan utama, maka
perlu di dukung oleh aktifitas-aktifitas pendukung yaitu
administrasi, keuangan, manajemen aset dan fasilitas,
manajemen sumber daya manusia dan finansial serta
infrastruktur.

R
O

R
O

Pengembangan kamus kompetensi


Kamus kompetensi merupakan tabel yang terdiri dari
soft and hard competencies yang dapat digunakan
sebagai referensi utama dalam membangun model
kompetensi (competency profile) atau/dan mengukur
kompetensi pekerja (employee competencies). Kamus
kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kamus kompetensi dari Spencer dan Spencer (1993)
untuk kompetensi umum dan Technical Competency
Dictionary For The IT community dari Organizational
Readiness Office untuk kompetensi teknis.
Berdasarkan sumber dan format kompetensi yang
dikemukakan oleh Spencer & Spencer, (1993) dan dari
visi, misi, tujuan dan strategi Universitas Pendidikan
Indonesia maka secara umum soft competency yang
harus dimiliki oleh sumber daya manusia bidang
teknologi informasi adalah :
1. Semangat
untuk
berprestasi
(achievement
orientation, ACH)
2. Perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan
ketelitian kerja (concern for order, CO)

384
3.
4.

Proaktif (initiative, INT)


Berorientasi kepada kepuasan pelanggan (customer
service orientation, CSO)
5. Membangun hubungan (relationship building, RB)
6. Mengembangkan orang lain (developing others,
DEV)
7. Kemampuan mengarahkan (directiveness, DIR)
8. Kerjasama kelompok (teamwork, TW)
9. Memimpin kelompok (team leadership, TL)
10. Berpikir analitis (analitical thingking, AT)
11. Berpikir konseptual (conceptual thingking, CT)
12. Keahlian
teknikal/profesional/manajerial
(expertise, EXP)

Sedangkan untuk hard competencies yang harus


dimiliki sumber daya manusia bidang teknologi
informasi
berdasarkan
Technical
Competency
Dictionary for the IT Community yang diterbitkan oleh
Organizational Readiness Office pada Tahun 2006,
adalah:
1. Application
Development/Support
and
Maintenance (ADS)
2. Architecture (ARC)
3. Business Analysis (BAN)
4. Database Design and Management (DDM)
5. Infrastructure/Platforms (INP)
6. IT Procurement and Asset Management (IPA)
7. IT Project Management (IPM)
8. Telecommunications (Data and Voice) Network
(TEN)
9. Security/Information and Application Protection
(SEC)
10. Testing (TES)
11. Service Management Processes (SMP)

d.

Kompetensi

Direktur

Kadiv layanan
TIK

Instruksional
dan Multimedia

Koord. Layanan
Internet

Pembelajaran
Elektronik

Koord. Web UPI

Jabatan

Berpikir konseptual (conceptual thingking, CT)


Keahlian teknikal/profesional/ manajerial (expertise, Exp)
Hard Competency
Application Development/Support and Maintenance
(ADS)
Architecture (ARC)
Business Analysis (BAN)
Database Design and Management (DDM)
Infrastructure/Platforms (INP)
IT Procurement and Asset Management (IPA)
IT Project Management (IPM)
Telecommunications (Data and Voice) Network (TEN)
Security/Information and Application Protection (SEC)
Testing (TES)
Service Management Processes (SMP)

5
5

3
3

2
2

2
2

2
2

2
2

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

Penyusunan Uraian Jabatan


Uraian jabatan merupakan hasil akhir yang merupakan
kompilasi dari kompetensi yang diharapkan dengan
uraian tugas, wewenang, tanggung jawab, spesifikasi
jabatan, dan dimensi lainnya dalam uraian jabatan.
Tabel 6.3 Uraian Jabatan
Revisi No.
Tanggal
Status

UPI

:
:
:

URAIAN JABATAN
1. IDENTITAS JABATAN
Nama
jabatan
Satuan /
Unit Kerja

Melapor
pada

Persetujuan

:
(nama jabatan atasan langsung sesuai struktur organisasi )

(tanda tangan Kepala Satuan / Unit Kerja terkait)

2. TUJUAN / FUNGSI JABATAN (RINGKASAN SEMUA R ATAU O)


3. TANGGUNG JAWAB UTAMA (R)
4. KEWENANGAN JABATAN (A)

c.

Penyusunan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ)


Kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ) memuat
kompetensi umum dan kompetensi bidang teknis untuk
semua tingkat jabatan sumber daya manusia bidang
teknologi informasi di Direktorat Teknologi Informasi
dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia.
Tabel 6.2 Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ)

5. TUGAS POKOK (O)


6. TUGAS PENDUKUNG (S)
7. HUBUNGAN KERJA (I  Internal)
8. DIMENSI
9. KONDISI KERJA

Jabatan
Koord. Layanan
Internet

5
5

3
3

2
2

2
2

2
2

2
2

5
5
5
5
5
5

3
3
3
3
3
3

2
2
2
2
2
2

2
2
2
2
2
2

2
2
2
2
2
2

2
2
2
2
2
2

e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)


Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

10. PERSYARATAN / SPESIFIKASI JABATAN

Koord. Web UPI

Instruksional
dan Multimedia

Pembelajaran
Elektronik

Direktur

Soft Competency
Semangat untuk berprestasi (achievement orientation,
ACH)
Perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian
kerja (concern for order, CO)
Proaktif (initiative, INT)
Berorientasi kepada kepuasan pelanggan (customer
service orientation, CSO)
Membangun hubungan (relationship building, RB)
Mengembangkan orang lain (developing others, DEV)
Kemampuan mengarahkan (directiveness, DIR)
Kerjasama kelompok (teamwork, TW)
Memimpin kelompok (team leadership, TL)
Berpikir analitis (analitical thingking, AT)

Kadiv layanan
TIK

Kompetensi

11. KEBUTUHAN KOMPETENSI JABATAN (JOB COMPETENCY PROFILE)


12. STRUKTUR ORGANISASI

5.

Validasi model kompetensi


Terdapat beberapa metode dan alat ukur yang
digunakan dalam validasi model kompetensi,
diantaranya Behavioral Event Interview, Tests, dan
Assessment Centee[3]. Menurut Joko Siswanto,
pengukuran kompetensi dapat dilakukan dengan

385
metode-metode seperti referensi dari professional,
asessment center, psikotest, wawancara (Behavioral
Event Interview/BEI), penilaian 360, kuesioner
ordinal/likert dan biodata.
Pada penelitian ini untuk validasi model kompetensi
digunakan metode Behavioral Event Interview dengan
pertimbangan proses, waktu dan biaya. Behavioral
Event Interview (BEI) merupakan proses pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara wawancara secara
mendalam dengan sejumlah pemegang jabatan yang
mempunyai prestasi kerja rata-rata dan superior. Tujuan
dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan
informasi yang lengkap mengenai cara mereka
menangani situasi-situasi kritis di dalam pekerjaan
mereka.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diperoleh bahwa:
1. Level kompetensi yang dirancang tidak jauh
berbeda dengan hasil wawancara dikarenakan telah
dilakukan identifikasi sebelumnya.
2. Level kompetensi pada hard competency kepala
divisi sesuai dan/atau di atas kebutuhan kompetensi
jabatan yang diperlukan karena mereka berasal dari
orang-orang teknik yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan penggagas berdirinya organisasi
pengelola TI di Universitas Pendidikan Indonesia
(Direktorat TIK)
3. Perbedaan level kompetensi pada hard competency
untuk
IT
Project
Management
(IPM),
Telecommunications (Data and Voice) Network
(TEN), Security/Information and Application
Protection (SEC), Testing (TES), Service
Management Processes (SMP) terjadi karena
personilnya khususnya koordinator belum banyak
memiliki pengalaman dan Direktorat Teknologi
Informasi dan Komunikasi sendiri baru berdiri 4
tahun, sehingga peningkatan kemampuan untuk
kompetensi tersebut di atas perlu diperhatikan.
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis, maka diperlukan
rancangan struktur organisasi baru untuk pengelola
teknologi informasi di Universitas Pendidikan Indonesia
baru termasuk rancanagn kedudukan, wewenang dan tugas
organisasi
pengelola
teknologi
informasi
serta
pengembangan model kompetensi sumber daya manusia
bidang teknologi informasi dengan tahapan rancangan yang
sama seperti diatas sesuai dengan rancangan struktur
organisasi baru.

e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)


Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

Gambar 6.1 Rancangan Struktur Organisasi Pengelola


Teknologi Informasi di Universitas Pendidikan Indonesia

VII. KESIMPULAN
Sumber daya manusia khususnya bidang teknologi
informasi merupakan salah satu sumber daya teknologi
informasi dan komunikasi yang memegang peranan penting
dalam menjalankan aktivitas organisasi atau merupakan
penggerak dalam kegiatan operasional organisasi. Manusia
bukan mesin yang dapat diprogram, diperlukan suatu
pendekatan baik yang bersifat masal atau personal dalam
mengelolanya. Dalam perkembangannya, sumber daya
manusia tidak lagi dianggap sebagai faktor produksi yang
dapat dieksploitasi, namun dianggap sebagai aset organisasi
yang perlu dipelihara, ditingkatkan kemampuannya dan
dilatih agar berkembang kemampuannya.
Pada penelitian ini, untuk level/tingkat dan kompetensi
umum berdasarkan atas Spencer dan Spencer (1993) dan
untuk kompetensi teknis berdasarkan atas Technical
Competency Dictionary for the IT community dari
Organizational Readiness Office (2006).
Secara umum soft competency yang harus dimiliki oleh
sumber daya manusia bidang teknologi informasi di
Universitas Pendidikan Indonesia adalah: Semangat untuk
berprestasi (achievement orientation, ACH), Perhatian
terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja
(concern for order, CO), Proaktif (initiative, INT),
Berorientasi kepada kepuasan pelanggan (customer service
orientation, CSO), Membangun hubungan (relationship
building, RB), Mengembangkan orang lain (developing
others, DEV), Kemampuan mengarahkan (directiveness,
DIR), Kerjasama kelompok (teamwork, TW), Memimpin
kelompok (team leadership, TL), Berpikir analitis (analitical
thingking, AT), Berpikir konseptual (conceptual thingking,

386
CT), Keahlian teknikal/profesional/ manajerial (expertise,
EXP)
[2]
Sedangkan untuk hard competencies yang harus dimiliki
sumber daya manusia bidang teknologi informasi
Universitas Pendidikan Indonesia adalah: Application
Development/Support
and
Maintenance
(ADS),
Architecture (ARC), Business Analysis (BAN), Database
Design and Management (DDM), Infrastructure/Platforms
(INP), IT Procurement and Asset Management (IPA), IT
Project Management (IPM), Telecommunications (Data and
Voice) Network (TEN), Security/Information and
Application Protection (SEC), Testing (TES), Service
Management Processes (SMP)
Model kompetensi ini memberikan suatu peta untuk
membantu individu memahami bagaimana mencapai suatu
keberhasilan dalam situasi atau pekerjaan tertentu.
Pengembangan model kompetensi terjabarkan melalui
interrelationship of management responsibility matrix,
kamus kompetensi, kebutuhan kompetensi jabatan dan
uraian jabatan yang merupakan hasil akhir dan/atau
merupakan kompilasi dari kompetensi yang diharapkan
dengan uraian tugas, wewenang, tanggung jawab,
spesifikasi jabatan, dan dimensi lainnya dalam jabatan.

[3]

[4]
[5]
[6]

[7]

[8]
[9]
[10]

VIII. SARAN
1.

2.

Direktorat
Teknologi
Informasi
Komunikasi
Universitas Pendidikan Indonesia dan Direktorat
Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan
Indonesia sebagai departemen yang memiliki
wewenang dalam pengembangan sumber daya manusia
bidang teknologi informasi di Universitas Pendidikan
Indonesia perlu meningkatkan koordinasi untuk
mengembangkan pendidikan dan pelatihan bagi sumber
daya manusia bidang teknologi informasi di Universitas
Pendidikan Indonesia agar dapat mendukung
terwujudnya/tercapainya tujuan organisasi
Penelitian ini masih berupa usulan rancangan model
kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi
informasi di Universitas Pendidikan Indonesia yang
masih memiliki banyak kekurangan sehingga masih
harus disempurnakan. Namun semoga sumbangan
informasi ini dapat berguna bagi pengambil kebijakan
yang berkaitan dengan sumber daya manusia bidang
teknologi informasi di Universitas Pendidikan
Indonesia

[11]

[12]

[13]

[14]

[15]

IX. DAFTAR PUSTAKA


[1]

, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi,


(2007), Panduan Umum Tata Kelola Teknologi

e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)


Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

[16]

[17]

Informasi dan Komunikasi Nasional Versi 1 Tahun


2007, Depkominfo RI, Jakarta.
Creswell, John W, (2007), Research Design:
Qualitative, Quantitative and Mixed Methods
Approaches, Second Edition. SAGE Publications.
Lyle M Spencer, Jr., Ph.D & Signe M. Spencer,
(1993), Competence At Work Models For Superior
Performance, John Wiley & Sons, Inc.
Spencer, L, M, (1995), Reenginering Human
Resources, New York: John Wiley & Sons.
Stone, R, J, (1998), Human Resource Management,
New York: John Wiley & Sons Inc.
Siswanto, J, (2008), A New Innovative Job Analysis
Method for Modern Organization in Turbulent
Environment, Bandung: Industrial Management
Research Group, Bandung Institute of Technology
(ITB).
Siswanto, J, (2007), Integrated Competency-Based
Human Resource Management System: Implemented
Model in Indonesian Crown Corporations, Industrial
Management Research Group, Bandung Institute of
Technology (ITB).
Siswanto, J, (2003), Manajemen SDM Berbasis
Kompetensi, Bandung: Institut Teknologi Bandung.
, Direktorat TIK, www.upi.edu.
, United Nations, (2001), Seminar Human
Resource Development For Information Technology,
Seoul 5-7 September 2000, United Nations, New
York.
Jim Kochanski, Competency-based management.
(management based on overall competence and
productive capacity of employees). Training &
Development 51.n10 (Oct
1997): p.p40(5). (2539 words) COPYRIGHT 1997
American Society for Training & Development Inc.
Caren Gordon, The next generation.(succession
planning), Human Resource Planning 22.1 (March
1999): p.16(2). (645 words), COPYRIGHT 1999
Human Resource Planning Society
Lasmahadi, Arbono, (2002), Sistem Manajemen SDM
Berbasiskan
Kompetensi,
http://www.epsikologi.com.
APQC
Education,
(2008),
Process
Classification
Framework
For
Information
Technology, 123 North Post Oak Lane, Third Floor
Houston, Texas 77024-7797, USA (800) 776-9676
phone (713) 681-4020 (713) 685-4611 fax
www.apqceducation.org.
Utah
State
University,
http://it.usu.edu/administration.
Prof. Richardus Eko Indrajit, (2005), Struktur
Organisasi TI Kelas Dunia, http://www.ekoindrajit.com.
IT Community HR Framework Project, (January

387

[18]

[19]
[20]

[21]
[22]

[23]
[24]
[25]

[26]

[27]

2006), Technical Competency Dictionary For The IT


Community, Organizational Readiness Office (ORO).
Federal Chief Information Officers Council, (30
April
2009),
2008
Clinger-Cohen
Core
Competencies,
www.cio.gov
cio,
counciLsupport@gsa.gov.
, Rencana Strategi UPI Tahun 2006-2010.
Diktat Bahan Kuliah Organisasi Teknologi
Informasi, (2010), Magister Informatika Opsi
Kepemimpinan Teknologi Informasi, STEI-ITB.
Kridanto Surendro, (2009), Implementasi Tata
Kelola Teknologi Informasi, Informatika, Bandung.
IT Governance Institute, (2007), COBIT 4.1
Framework Control Objectives, Management
Guidelines, Maturity Models.
R Parlan, (2007), Managemen Kompetensi, PPM.
Buchari Alma, (2007). Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta.
ODell,
Carla
&
Grayson,
C.
Jackson,
(2001),Identifying and Transferring Internal Best
Practices, www.destinationkm.com.
Stallkamp,
Markus,
Hanke,
Thomas,
(2003),Knowledge Sharing: Identifying the Best
Practice by Benchmarking, Proceedings of BIS,
2003, Colorado Springs.
, (2002), Peningkatan Mutu, Dikti.

e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)


Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung

Você também pode gostar