Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Leukemia akut
Definisi
LLA
LMA
Leukemia akut
LMA
LLA
Leukemia
keadaan keganasan organ pembuat darah
sumsum tulang didominasi oleh klon maligna
limfositik atau granulositik
terjadi penyebaran sel-sel ganas tersebut ke darah
dan semua organ tubuh.
Leukemia akut
KLASIFIKASI LEUKEMIA
A. Sel asal & perjalanan
LLA/ALL (Acute Lymphoblastic Leukemia, 85%)
LMA/AML (Acute Myeloblastic Leukemia/ANLL, 12%)
LMK/CML (Chronic Myeloblastic Leukemia, 2%)
LLK/CLL (Chronic Lymphoblastic Leukemia, sangat jarang)
Unclassified : 4%.
Etiologi
Penyebab/faktor risiko :
Faktor keturunan
Kelainan kromosomal
Bahan kimia
Radiasi
Faktor hormonal
Infeksi virus (sekarang banyak diteliti).
Diagnosis
Anamnesis
Penderita anemia berat harus dicurigai leukemia.
Kelemahan tubuh
Berat badan menurun
Anoreksia
Pasien mudah sakit
Sering demam.
Riwayat perdarahan easy bruising, nyeritulang, nyeri sendi
Tumor/ pembesaran perut (hati, limpa) telah diketahui
oleh pasien/orang tuanya.
Pemeriksaan fisik
Laboratorium :
Darah
1. Anemia normositik normokromik, kadang normablas.
4.Retikulositopenia
5.Pungsi sumsum tulang: diagnostik pasti
pendesakan eritropoesis, trombopoesis dan granulopoesis
Sumsum tulang:
didominasi oleh limfosit muda (limfoblast)
Ro foto toraks AP dan lateral :
untuk mengidentifikasi masa tumor dimediastinum yang
merupakan kriteria risiko tinggi.
Ada protokol untuk normal risk dan high risk (obat dan
jadwal pemberian lihat
Protokol Tetap).
Kriteria high risk :
Leukosit 50.000/mm3
Foto rontgen dada : tampak masa mediastinal.
Meningeal leukemia
Setelah 1 minggu pemberian deksametason :
- jumlah blast > 1000/mm di darah tepi
Kriteria :
a. Remisi total:
bila muncul dalam sumsum tulang > 20% bias per 200 sel yang
berinti:
dan/atau
Pemantauan
a. Umum :
Keadaan umum, tanda utama;
Perdarahan, anemia;
Infeksi, sepsis;
Sebaiknya periksa HBsAg
mieloblastik,
sel-sel
leukemia
myeloid
stem
cell
dan
M5 - Acute monocytic leukemia, sel dari seri granulosit <20% sel berinti noneritroid;
ada dua tipe:
a. MBA, kurang diferensiasi: monoblas besar dengan inti berkromatin
seperti
benang-benang halus, bentuk bulat atau oval, nukleoli 1-3 tampak
vesikular;
sitoplasma banyak, biru. Tipe ini lebih banyak pada anak dan dapat
dikacaukan
dengan LLA terutama L3; (dibedakan dengan pengecatan esterase non
spesifik
>90% kasus esterase positif).
b. MSB, lebih berdiferensiasi: 20% atau lebih berupa promonosit atau lebih
tua
dengan nuklei berlekuk-lekuk, sitoplasma biru abu-abu dan granula
azurofilik
tersebar. Jarang ada Auer rod.
M6 - Erythroleukemia, >30% adalah leukoblas dan 50% adalah induk eritroid
megaloblastik.
M7 - Megakaryocytic leukemia, jarang sekali, merupakan bentuk fulminan;
pasien sering
menunjukkan pansitopenia, sumsum tulang sering dry tap, pada biopsi
terdapat
peningkatan retikulin dengan kelompokan megakoriosit atipik dan/atau
bias.
Diagnosis
Gejala klinis seperti LLA; pada leukemia monositik
infitrasi lebih sering terjadi seperti pada gingiva atau
kelenjar parotis (sindroma Mickulicz).
Laboratorium
Sel mieloid dominan. Pungsi sumsum tulang: sumsum
tulang didominasi oleh turunan myeloid stem cell,
sistem lain terdesak.
Tatalaksana
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik cermat,
menyeluruh.
Darah rutin,hitung jenis, trombosit.
Urinalisis
Biokimiawi darah
Ro toraks, CT scan toraks, abdomen/ pelvis
Fungsi dan biopsi sumsum tulang
Kalau perlu limfangiogram, scan gallium
untuk membedakan IIA atau IIIA
mungkin perlu dibuktikan dengan
laparatomi.untuk kepentingan terapi.
Tatalaksana
Pembagian stadium bermanfant untuk tatalaksana terapi:
- stadium I : radio terapi
- stadium II : radiotarapi dengan/tanpa kemoterapi
- stadium III & IV: kemoterapi
Kemoterapi
- MOPP (nitrogen-mustard, onkovin/vinkristin,
procarbazin dan prednison)
paling baik untuk stadium lanjut.
- ABVD (Adriamisin, Bleomisin, Vinblastin dan
Dekarbazin).
Untuk kasus resisten
Prognosis :
80%.
30
31
32
33