Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Suharsono, MT
Kuliah Fisika Dasar
QUIZZZ
HUKUM STOKES
PENERAPAN STATIKA DAN DINAMIKA FLUIDA
KISI-KISI
KEDUDUKAN / TETRAHEDRON
BASIC SCIENCE (ILMU PENGETAHUAN ALAM)
GI
BIOLOGI
GE
OL
GE
O
KI
M
IA
A
MI
KI
OG
I
PA
LE
ON
TO
LO
BI
O
GEOKIMIA
FI S
IKA
FI
FISIKA
KA
I
S
A
MI
I
K
GAMBARAN
KUALITATIF
IPTEK
PENGUKURAN
BESARAN DASAR
SISTEM SATUAN
OUTPUT/
MODEL
10o Celcius
X
-2.
Contoh :
a. Hitung : 120 x 6000
b. Hitung : 3.000.000/0,00015
Jawab :
a. 120 x 6000 = (1,2x102)(6,0x103)
= (1,2)(6,0) x 102+3 = 7,20 x 105
b.
3,0 x 106
1,5 x 10-4
3,0
=
1,5
Konversi Satuan
Suatu besaran fisik harus terdiri dari bilangan
dan satuan. Jika bilangan-bilangan dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan atau dibagi dalam
suatu persamaan aljabar, maka satuannya juga
harus diperlakukan sama seperti bilangannya.
Bentuk umumnya:
Besaran = Nilai numerik
Satuan
Contoh:
Kecepatan suara = [ 340 ] {M/dt}
Contoh :
Pada persamaan X = Vo.t + a.t2.
Bila X dalam satuan meter, maka suku Vo.t dan
a.t2 juga harus menghasilkan satuan meter.
Bila t dinyatakan dalam satuan detik maka satuan Vo= M dt-1 sedangkan satuan a=M dt-2.
Faktor hanyalah suatu bilangan tanpa satuan.
Misalkan diberi nilai Vo = 10 Mdt-1; a = 4Mdt-2
dan t = 10dt, maka persamaan di atas dapat
diselesaikan menjadi:
X = 10 M dt-1. 10 dt + . 4 M dt-2. [10 dt]2
= 10 M . 10 + . 4 M. 10.10 = 100M + 200M
= 300meter.
Contoh :
Berapa mil jarak yang ditempuh sebuah mobil yang
melaju dengan kecepatan
konstan 80km/jam selama 3 jam ?
(Diketahui 1 mil = 1,61 km)
Jawab:
80 km
X = v.t
x3 jam 240 km
jam
Contoh :
Hitung nilai ekivalen 90km/jam kedalam meter/dt !
Faktor konversinya :
1000 m
60 dt
60 menit
1 ;
1 ;
1
1 km
1 menit
1jam
1000m
1 km
1 jam
x
60 menit
1 menit
x
=
60 detik
9,0 x 104 90
= 25 meter/detik
3 =
3,6 x 10
3,6
Besaran Panjang
Pada tahun 1889, standar panjang dibuat dari
bahan campuran Platinum-Iridium yang dinyatakan sebagai satu meter.
Pada 14 Oktober 1960, GCWM mengganti
standar panjang berdasarkan suatu konstanta
atom, yaitu panjang gelombang cahaya merah
jingga yang dipancarkan oleh atom Kripton 86.
Besaran Massa
Standar untuk besaran massa adalah massa
dari suatu silinder yang terbuat dari bahan
campuran Platinum-Iridium dan diberi nama
satu kilogram.
Standar Waktu
Standar waktu yang digunakan sampai tahun
1960-an adalah selang waktu antara saat
matahari berada di atas kepala sampai posisi
yang sama pada keesokan harinya, dihitung
rata-ratanya dalam satu tahun dan dinamakan
satu hari rata-rata hari matahari (mean
solar day).
Antara tahun 1960-1967, standar tersebut diganti dengan metoda tahun tropik 1900 (Tropical year 1900), yaitu waktu yang diperlukan
matahari pada tahun 1900 untuk bergerak dari
titik vernal equinox, lalu kembali lagi ke titik tsb.
Standar
Alat Ukur
Satuan
InterferometerOptik
1m=1.650.763,73
Neraca sama
lengan
1kg
Waktu periodik
Jam atom
transisi antara dua
tingkatan energi
atom Cs133.
1dt=9.192.631.770
periode atom Cs
BAB II
KINEMATIKA PARTIKEL
Kinematika merupakan bagian dari mekanika yang menyelidiki
gerak suatu benda/partikel, tanpa memperhatikan penyebab
gerak tersebut, dengan cara menentukan posisi benda pada
setiap saat, sehingga diperoleh hubungan kecepatan/laju benda setiap saat dan perubahannya terhadap waktu.
Dalam kondisi sebenarnya di jagad raya tidak ada benda yang
benar-benar berupa benda titik. Akan tetapi pengertian bendatitk) partikel sangat bermanfaat sebab gerak benda yang sebenarnya seringkali dapat didekati dengan gerak partikel. Untuk
selanjutnya dalam kuliah ini yang dimaksud dengan benda
(mobil, bola balok dsb.) adalah berupa benda titik atau partikel.
Pada umumnya gerak suatu benda dianggap sebagai gabungan antara gerak translasi dan gerak rotasi. Jika benda yang dikaji berukuran jauh lebih kecil dari pada lintasan translasi,
maka gerak rotasinya dapat diabaikan, sehingga cukup dibahas gerak translasi saja.
1.2. KECEPATAN
Gerak yang paling sederhana dari suatu benda adalah gerak
pada garis lurus yang disebut gerak lurus beraturan. Dalam
mengamati gerak suatu partikel perlu dicatat posisi partikel
sebagai fungsi waktu.
t0
t1
t2
t3
t4
x1
x2
x3
x4
X(m)
0,0
4,9
19,6
44,1
78,4
122,5
x x 2 x1
V
t
t 2 t1
. . . . (2.1)
T2 (dt)
X1 (m)
X2 (m)
0
0
0
2
1
2
3
3
1
2
3
1
0
0
0
19,6
4,9
9,8
43,1
43,1
4,9
9,8
43,1
33,1
4,9
4,9
14,3
33,3
X
Q
x2
x1
0
P
t1
t2
. . . (2.3)
. . . . (2.4)
x
v( t ) lim
t 0 t
(2.5)
t2 (dt)
x1 (m)
x2 (m)
V (m.dt-1)
3
3
3
3
3
3
3
4,00
3,50
3,20
3,10
3,05
3,02
3,01
1,00
0,50
0,20
0,10
0,05
0,02
0,01
44,1
44,1
44,1
44,1
44,1
44,1
44,1
78,40
60,22
50,18
47,09
45,58
44,69
44,395
34,30
15,92
6,08
2,99
1,48
0,59
0,295
34,36
31,84
30,44
29,90
29,60
29,50
29,50
x
v
t
x
v (t )
Nilai yang didekati adalah: lim
t 0 t
. (2.6)
x(t t ) - x(t)
merupakan definisi turunan x(t)
t 0
t
terhadap t, yaitu: dx .
dt
x dx
Sehingga v (t ) lim
t 0 t
dt
..(2.7)
S O AL
1. Suatu benda bergerak mengikuti fungsi x(t) = 5t 3+2t
Hitunglah kecepatan sesaat pada t=2dt?
2. Suatu partikel bergerak berdasarkan persamaan
x = a + bt + ct2; dimana a=10cm, b =8cm.dt-1, c=4cm.dt-2
Hitunglah:
a. Perpindahan partikel dalam selang t1=2dt dan t2=4dt.
b. Kecepatan rata-rata selama selang waktu tersebut.
c. Kecepatan sesaat pada t=3dt
PERCEPATAN
Pada umumnya saat benda bergerak, kecepatannya juga
berubah-ubah terhadap waktu. Laju perubahan kecepatan ini
disebut percepatan. Dalam hal ini benda dikatakan bergerak
dengan gerak yang dipercepat.
Seperti dalam pembahasan kecepatan, disini juga dikenal pengertian percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
t1
v1
t2
v2
. (2.8)
t 2 t1
t
Percepatan sesaat
Dengan cara yang sama seperti pada saat menentukan kecepatan sesaat, maka percepatan sesaat dapat ditentukan. Andaikan pada grafik 2.2 titik Q diambil semakin mendekati P,
dan misalkan percepatan rata-rata dihitung untuk selang waktu yang sangat pendek; Maka percepatan sesaat pada saat
tertentu atau pada suatu titik dapat didefinisikan sebagai nilai
limit percepatan rata-rata bila selang waktu diambil mendekati 0.
V
v dv
a lim
(2.9)
dt
t 0 t
v2
v1
t1
t2
dv d dx d2 x
a
2
dt dt dt
dt
.. (2.10)
dv dv dx
dv
a
v
dt dx dt
dx
. (2.11)
SOAL
Sebuah partikel bergerak dengan kecepatan v = a + bt + ct 3;
dimana a=8m.dt-1; b=3m.dt-2; c=1m.dt-4; (t dalam detik)
Hitunglah:
1. Perubahan kecepatan dalam selang waktu antara t1=2dt
dan t2=5dt.
2. Percepatan rata-rata dalam selang waktu tersebut.
3. Percepatan pada saat t = 3 detik.
v
a.t
vo
vo
t
Sifat lain dari benda yang mengikuti GLBB adalah bahwa percepatannya akan sama besar dengan percepatan sesaat.
Oleh karena itu dalam persamaan (2.8), percepatan rata-rata
dapat diganti dengan percepatan konstan (a):
v 2 v1
a
t 2 t1
Selanjutnya bila t1 = 0 dan t2 adalah sebarang waktu t, sedangkan vo merupakan kecepatan pada saat t=0 (vo=kecepatan
awal), dan v adalah kecepatan pada saat t, maka persamaan
diatas dapat ditulis menjadi:
v vo
a
t0
atau v = vo + a.t
(2.12)
vo v
v
2
.. (2.13)
(2.14)
vo v
x
.t
2
(2.15)
Bentuk persamaan lain yang sering digunakan dalam mempelajari gerak benda, dapat diturunkan sbb.:
Substitusi (2.12) dan (2.15), yakni ruas kanan (2.12) masukkan sebagai v pada persamaan (2.15) sehingga:
2 v o .t a.t 2
x
2
(2.16)
atau
v o v o a.t
x
.t
2
x v o .t 12 a.t 2
(2.17)
vo v v v o v2 v o
x
.
2
a
2a
atau
2
v v o 2a.x
2
(2.18)
Persamaan (2.12), (2.15), (2.17) dan (2.18) merupakan persamaan gerak dengan percepatan konstan, khusus untuk
gerak dimana benda berada di titik awal (x=0) pada t = 0.
Grafik x-t dari persamaan (2.17) merupakan garis lengkung
berbentuk parabola, yang menggambarkan persamaan gerak
dengan percepatan konstan.
X
x
Kemiringan = v
Kemiringan = vo
t
C1 merupakan konstanta integrasi yang harganya dapat ditentukan bila kecepatan benda pada sebarang waktu telah diketahui.
Untuk kasus percepatan konstan, maka:
v = a(t) dt + C1
v = a dt + C1
v = a.t + C1
Jika v = vo pada t=0, maka vo = a.0 + C1, sehingga C1=vo.
Karena itu v = a.t + vo atau v(t) = vo + a.t ... (2.20) = (2.12)
2. Jika suatu benda bergerak dengan kecepatan sebagai fungsi dari waktu, yaitu v(t):
Karena dx = v(t)
dt
Analog dengan penyelesaian kasus di atas
dx = v(t) dt
dx = v(t) dt
x = v(t) dt + C2
C2 adalah konstanta integrasi yang nilainya dapat ditentukan
jika posisi benda pada sebarang waktu telah diketahui.
Untuk kasus percepatan konstan :
x = [vo+a.t] dt + C2
x = vo.t + a.t2 + C2
Jika posisi benda pada saat t=0 adalah x=0 maka C2=0,
sehingga :
x = vo.t + a.t2
(2.21)=(2.17)
= a(x) dx + C3
2
Sekali lagi untuk kasus benda bergerak dengan a konstan:
v2
= a.x + C3
2
vo2
Jika pada posisi awal x=0 kecepatannya v=vo, maka C3=
2
Sehingga:
v2 = vo2 + 2a.x
. (2.22)=(2.18)
Integral Terbatas
Untuk membahas penentuan kecepatan dan posisi dengan
integral terbatas, perhatikan grafik v-t.
V
v
O
t1
t2 T
Misalkan selang waktu antara t1 dan t2 dibagi menjadi beberapa segi empat yang lebarnya t.
Pada sebarang waktu t, ordinat grafik itu sama dengan kecepatan vo. Jika kecepatan tersebut harganya konstan sebesar v,
maka perpindahan x dalam selang waktu antara t+t akan
sama dengan v.t. Hal ini tidak lain adalah luas segiempat
yang diarsir. Jumlah luas keseluruhan segiempat pada selang
t1 dan t2 kira-kira sama dengan perpindahan total x2-x1:
x2-x1 v.t
Makin kecil selang waktu t, maka harga v. t akan mendekati
perpindahan yang sesungguhnya. Bila t mendekati nol, pastilah
semua jumlah segiempat itu tepat sama dengan luas total daerah di bawah garis lengkung dan juga sama dengan total perpindahan x2-x1.
Limit jumlah luas keseluruhan merupakan integral terbatas dari
t1 sampai dengan t2, sehingga:
t2
x 2 x1 v.dt
. (2.23)
t1
Dengan cara yang sama pula, luas di bawah grafik a-t, dapat
dibagi-bagi menjadi pias-pias vertikal setinggi a dan lebar t:
A
a
O
t1
t2 T
Jika percepatan konstan, maka perubahan kecepatan v selama t akan sama dengan a.t , yaitu luas pias yang diarsir.
Perubahan kecepatan total (v2-v1) selama selang waktu t1 dan
t2 kira-kira sama dengan jumlah luas keseluruhan:
v2-v1 a.t
Bila t0
t2
v 2 v1 a.dt
. (2.24)
t1
v v o a.dt a.t
0
v = vo + a.t
atau
x = vo.t + a.t2