Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Aktivitas
perubahan
warna kulit kelembaban, kelemahan umum
Gejala
Sirkulasi
: Riwayat AMI sebelumnya, penyakit arteri
leher,
dengan
kualitas
perubahan
frekuensi
atau
irama
jantung,
penurunan kesadaran.
Pernafasan
batuk
dengan
atau
tanpa
produksi
2.2.2.2
1.
Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan pertukaran gas
ditandai dengan sesak nafas, peningkatan frekuensi pernafasan, batuk-batuk.
2.
3.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
pola nafas tidak
TUJUAN
Setelah
1.
efektif
diberikan
pernafasan dan
berhubungan
askep selama
dengan pertukaran
3x 24 jam
pernafasan, contoh
adannya dispnea,
sesak nafas,
pola nafas
gangguan
efektif
frekwensi
pernafasan, batuk-
INTERVENSI
Evaluasi frekwensi
1.
RASIONAL
Respon pasien berfariasi.
batuk
gaster. Penekanan
pernapasan (penurunan
Klien tidak
sesak nafas
berlebihan. Pengenalan
Frekwensi
pernafasan
normal
mencegah komplikasi
2.
Tidak ada
Auskultasi bunyi
nafas. Catat area yang 2.
batuk-batuk
tambahan
Kalaborasi dengan
beriakan tambahan
oksigen dengan kanula 3.
Meningkatkan pengiriman
indikasi
kebutuhan sirkulasi,
khususnya adanya
penurunan/ gangguan
2.
Ketidakefektifan
Setelah
ferfusi jaringan
diberikan
diakibatkan karena
perifer
askep 3x24
berhubungan
jam
nadi perifer.
dengan gangguan
diharapkan
aliran darah
perfusi
penurunan nadi.
sekunder akibat
jaringan
gangguan vaskuler
perifer efektif
isometrik
ditandai dengan
nyeri, cardiac out
Kriteria
put menurun,
hasil :
1.
ventilasi
Lihat pucat, sianosis, 1.
Vasokontriksi sistemik
resiko tromboflebis.
sianosis, edema
Klien tidak
(vena)
nyeri
2.
2.
Kalaborasi
laboratorium,contoh :
put normal
Indikator perfusi
atau fungsi
Pantau data
Cardiac out
organ
Dosis rendah heparin
dan elektrolit
Tidak
terdapat
sianosis
menurunkan resiko
natrium warfarin
trombofleblitis atau
(coumadin)
pembentukan
Tidak ada
edema (vena)
trombusmural. Coumadin
obat pilihan untuk terapi
anti koangulan jangka
panjang/pasca pulang
3.
Gangguan rasa
Setelah
1.
nyaman nyeri
diberikan
berhubungan
askep selama
perencanaan selanjutnya
dengan trauma
3x24 jam,
jaringan dan
diharapkan
hemodinamik ( contoh:
pasien merasa
meringis, menangis,
sekunder
nyaman
gelisah, berkeringat,
akibat gangguan
1.
mengcengkram dada,
viseral jantung
Kriteria
napas cepat,
ditandai dengan
Hasil :
TD/frekwensi jantung
berubah)
Tidak ada
nyeri
2.
Bantu melakukan
2.
Membantu dalam
menurunan persepsi atau
dispnea
Klien
tidak gelisah
perlahan, perilaku
kontrol situasi,
diskraksi, visualisasi,
meningkatkan perilaku
bimbingan imajinasi
positif.
Klien
tidak
3.
3.
Kalaborasi
meringis
Berikan obat sesuai
indikasi, contoh:
analgesik, misalnya
morfin, meperidin
(demerol)
4.
1.
kurang perfusi
1.
Hipertensi ortostatik dapat
berhubungan
diberikan
dengan ketidak
askep selama
setelah aktivitas,
seimbangan suplay
3x24 jam,
(vasodilatasi), perpindahan
oksigen dengan
diharapkan
menggunakan
kebutuhan
pasien dapat
vasolidator, diuretik,
(penurunan atau
melakukan
penyekat beta
terbatasnya curah
aktifitas
jantung) ditandai
dengan
dengan kelelahan,
mandiri
2.
2.
Penurunan atau
pulmonal terhadap
ketidakmampuan
miokardium untuk
Kriteria
disritmia, dispnea,
meningkatkan volume
Hasil ;
berkeringat, pucat
kelemahan, pucat
dapat menyebabkan
Klien tidak
mudah lelah
Klien tidak
meningkatkan kelelahan
lemas
dan kelemahan
Kaji presipitator atau
Klien tidak
penyebab kelemahan,
pucat
3.
contoh pengobatan,
nyeri, obat
Evaluasi peningkatan
kelemahan
intoleran aktivitas
4.
Dapat menunjukkan
meningkatan dekompensasi
jantung dari pada kelebihan
aktivitas
Pemenuhan kebutuhan
periode istirahat
mempengaruhi stress
miokard atau kebutuhan
6.
oksigen berlebihan
Kalaborasi
Impelementasikan
program rehabilitasi
jantung atau aktivitas
6.
Peningkatan bertahap
pada aktivitas menghindari
kerja jantung atau
komsumsi oksigen
berlebihan. Penguatan dan
perbaikan fungsi jantung
dibawah stress, bila disfusi
jantung tidak dapat
membaik kembali