Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Page 1
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Lembaga ini bernama : MEGA KARYA INDONESIA disingkat MK INDONESIA,
disebagai LEMBAGA KAJIAN, PENELITIAN, ADVOKASI, KONSULTASI DAN
INFORMASI NASIONAL, berkedudukan di Makassar, Kompleks Nusa Harapan
Permai F5 No 12, Kelurahan Paccerakang, Kecamatan BiringKanaya,
dengan
memakai cabang cabang atau perwakilan ditempat lain yang dianggap perlu oleh
badan pendiri dan badan pengurus.
BAB II
Pasal 2
Lembaga ini telah didirikan sejak tanggal 17 November 2015, dan dalam waktu yang
tidak ditentukan lamanya.
BAB III
BENTUK DAN SIFAT LEMBAGA
Pasal 3
(2) MK INDONESIA tidak berafiliasi dan tidak bersifat subordinat atau membawa
nama perguruan tinggi, institusi pemerintah atau lembaga penelitian, dan
lembaga atau organisasi serupa lainnya, tetapi dapat bekerja-sama dengan
institusi-institusi tersebut dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatannya.
Page 2
BAB IV
LANDASAN DAN AZAS
Pasal 4
LANDASAN
Landasan dan dasar filosofis yang digunakan oleh lembaga ini adalah mendukung
pelaksanaan pembangunan nasional dalam mewujudkan tercapainya sasaran dan
tujuan pembangunan Indonesia seutuhnya, menuju masyarakat adil dan makmur,
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UUD NRI 1945), melalui pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
AZAS
Lembaga MK INDONESIA berazaskan Pancasila sebagaimana tercantum dalam UUD
NRI Tahun 1945
BAB V
VISI DAN MISI
Pasal 5
VISI
Lembaga MK INDONESIA adalah mewujudkan lembaga yang unggul, kridibel,
terpercaya dan indevenden dalam mewujudkan stakeholders dan masyarakat yang
lebih manusiawi, adil, produktif dan berkelanjutan, khususnya dalam bidang politik,
pemerintahan, hukum dan kebijakan publik melalui pengembangan dan pemanfaatan
IPTEKS dan kebudayaan.
MISI
Berperanserta dan mengawal pembangunan nasional Indonesia seutuhnya, menuju
masyarakat adil dan makmur, berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), melalui pemberdayaan dan
peranserta masyarakat dengan menghadirkan dan mewujudkan:
1.
2.
3.
4.
5.
Page 3
BAB VI
MAKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN ORGANISASI
Pasal 6
Memonitor, mengawasi dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah dalam mensejahterahkan rakyat; Memfasilitasi aspirasi dan prakarsa
masyarakat dalam usulan program dalam pembangunan nasional, pusat dan daerah
dalam hal pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana
dasar; Menghidupkan serta menumbuhkembangkan kembali nilai-nilai luhur dalam
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat pada setiap tahapan proses pembangunan
daerah; Memfasilitasi networking (jejaring) kerjasama dengan berbagai potensi
sumber daya yang ada di luar sumber-sumber luar masyarakat setempat. Dan
Mendorong pemerintah dalam berlangsungnya proses pembangunan nasional dengan
senantiasa mengacu dan berlandaskan pada peraturan perundang undangan dan
regulasi yang responsive, aspiratif dan taat asas dalam melaksanakan pembangunan
nasional dan daerah.
BAB VII
TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
Pasal 7
Tugas Organisasi
Menerima aspirasi masyarakat tentang arah kebijakan pembangunan nasional dan
sistem pelaksanaan kebijakan; Fasilitator Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
Dunia usaha dan Masyarakat; mengadvokasi berbagai kepentingan hukum
stakeholders; dan menerima konsultasi stakeholders tentang sosialisasi dan
pembentukan peraturan perundang undangan dan regulasi serta kebijakan
pembangunan yang akan diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara
kesatuan Republik Indonesia.
Fungsi Organisasi
Sebagai lembaga kajian, penelitian, advokasi, konsultasi dan informasi nasional.
Maka fungsi tersebut menjadi fungsi tridharma lembaga: yaitu fungsi penelitian
(pengkajian dan penelitian), fungsi pendidikan (pendidikan dan pelatihan) dan fungsi
pengabdian berbasis profesionalisme (advokasi, konsultasi dan informasi nasional),
melalui pengembangan penelitian dan pengkajian, advokasi serta jasa konsultasi
dalam rangka pengembangan potensi daerah; Mensosialiasikan program-program
pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan berbagai
peraturan perundang undangan serta regulasinya; Melaksanakan kegiatan dibidang
pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan SDM dan generasi muda;
Membentuk tim investigasi sebagai lembaga kontrol pada pelaksanaan pembangunan
baik tingkat Pusat maupun tingkat Daerah Provinsi/Kabupaten dan Kota.
AD-ART MK Indonesia, e-mail: megakaryaindonesia@gmail.com[Type text]
Page 4
BAB VIII
KEGIATAN DAN KEKAYAAN
Pasal 8
KEGIATAN
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan fungsi diatas, Lembaga ini melaksanakan
berbagai usaha yang halal dan sah dengan mengikutsertakan secara aktif seluruh
stakeholders, antara lain: Melaksanakan TRI DHARMA LEMBAGA melalui Program
Bhakti Sosial; Melaksanakan Progran Pemberdayaan Lembaga; Melaksanakan
Program Kajian Pembangunan kebijakan publik; Melaksanakan Program Pembinaan
Kajian Pembangunan kebijakan publik; Melaksanakan Program Pengembangan
penelitian, pendidikan dan pelatihan SDM dan generasi muda; Melaksanakan
Kegiatan layanan Advokasi dan hukum terhadap stakeholders; Melaksanakan
kegiatan konsultasi dan bimbingan teknis dalam penyusunan dan pembentukan
peraturan perundang undangan serta regulasinya.
KEKAYAAN
Kekayaan lembaga ini terdiri atas: Modal pokok lembaga sebesar Rp. 1.000.000.(Satu juta rupiah). Dana-dana yang terhimpun dari seluruh anggota badan pendiri
dan sumbangan tidak mengikat dan halal; Penghasilan dari kegiatan usaha; Bantuan
dari lembaga dan/atau badan lain serta donator dan/atau sponsor, baik dalam
maupun luar negeri yang halal, sah, dan tidak mengikat.
BAB IX
LEGALITAS
Pasal 9
Legalitas lembaga tercermin dari proses pembentukannya yang melibatkan seluruh
anggota lembaga yang dirumuskan dalam rapat badan pendiri yang selanjutnya
diresmikan melalui pencatatan pada Notaris dan melanjutkan pada pencatatan di
Instansi terkait.
Page 5
BAB X
PENGORGANISASIAN
Pasal 10
Struktur Organisasi
Struktur lembaga terdiri dari :
Badan Pendiri;
Dewan Pembina;
Dewan Pengawas;
Dewan Pengurus.
Untuk membantu melaksanakan
membentuk Pelaksana Harian.
tugas
sehari-hari,
Dewan
Pengurus
dapat
Badan Pendiri
Badan Pendiri lembaga adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam lembaga; Badan
Pendiri yang pertama kali adalah mereka yang namanya tercantum dalam Akta
Pendirian lembaga sebagai Badan Pendiri. Keanggotaan Badan Pendiri berakhir
karena: -Meninggal dunia; Mengundurkan diri atas permintaan sendiri; Ditaruh di
bawah pengampuan; Berhalangan yang bersifat tetap; Diberhentikan atas usul
sekurang-kurangnya 2/3 anggota Badan Pendiri, karena melanggar ketentuanketentuan Lembaga; Apabila jumlah anggota Badan Pendiri berkurang, dapat
diangkat anggota Badan Pendiri Pengganti yang diusulkan oleh sekurang-kurangnya
2 (dua) anggota Badan Pendiri, sehingga jumlah anggota Badan Pendiri tetap sama
dengan yang tercantum dalam Akta Pendirian Lembaga.
Anggota Badan Pendiri Pengganti: Pengangkatan anggota Badan Pendiri Pengganti
harus disetujui secara tertulis oleh Ketua Badan Pendiri dan sekurang-kurangnya
setengah plus 1 dari jumlah anggota Badan Pendiri; Yang dapat diangkat menjadi
anggota Badan Pendiri Pengganti adalah mereka yang pernah menjabat sebagai
Pengurus aktif Lembaga Kajian Indonesia, termasuk dari kalangan dewan direktur
lembaga, serta anggota masyarakat yang telah berjasa secara nasional. Para
anggota Badan Pendiri memilih dari mereka untuk diangkat sebagai Ketua dan Wakil
Ketua. Menyimpang dari ketentuan yang ditentukan dalam pasal diatas mengenai
dewan badan pendiri dan pengangkatan badan pendiri pengganti, pertama kalinya
diangkat sebagai berikut:
Page 6
Wakil Ketua
: Masrudi, S.Sos.
Wakil Sekretaris
Fajrin M, S.H.
Membentuk dan mensahkan Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas; Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas; Menetapkan
kebijakan umum pengelolaan Lembaga; Menetapkan dan mensahkan perubahan
Anggaran Dasar lembaga; Mengesahkan Anggaran Rumah Tangga beserta
perubahannya; Mengesahkan pembukuan/neraca dan perhitungan hasil operasional
lembaga. Dalam batas kewenangannya dapat menentukan dan mengkoordinasikan
sumber daya yang dapat digunakan untuk kepentingan lembaga
Rapat Badan Pendiri
Badan Pendiri mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu bulan
atau sesuai dengan kebutuhan; Rapat di pimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua dan
apabila keduanya tidak dapat hadir, di tunjuk seorang dari anggota Badan Pendiri
yang hadir untuk memimpin rapat; Rapat Badan Pendiri hanya sah apabila dihadiri
oleh 2/3 (dua per-tiga) dari jumlah anggota Badan Pendiri. Keputusan diambil
dengan cara musyawarah untuk mufakat. Dan apabila mufakat tidak tercapai, maka
keputusan sah bila disetujui oleh 2/3 (dua per-tiga) dari jumlah anggota Badan
Pendiri yang hadir dalam rapat. Anggota Badan Pendiri yang tidak hadir dapat
memberi kuasa kepada anggota Badan Pendiri lainnya untuk bertindak dan mewakili
atas nama dirinya dalam Rapat -Badan Pendiri. Undangan rapat dilakukan dengan
surat yang sudah harus diterima oleh anggota Badan Pendiri sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari sebelum dapat diadakan. Badan Pendiri adalah juga Dewan Pembina.
Page 7
Dewan Pembina
Dewan Pembina terdiri dari anggota Badan Pendiri dan/atau mereka diluar Badan
Pendiri yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan
Lembaga. Keanggotaan Dewan Pembina dari mereka yang bukan berasal dari
anggota Badan Pendiri diputuskan oleh rapat anggota Dewan Pembina yang berasal
dari Badan Pendiri; Dalam hal Lembaga ini karena sebab apapun tidak lagi
mempunyai Dewan Pembina, paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak tanggal kekosongan, anggota Dewan Pengurus dan anggota Dewan
Pengawas wajib mengadakan rapat gabungan untuk mengangkat anggota Dewan
Pembina.
Dewan Pengurus
Lembaga ini dikelola oleh suatu Dewan Pengurus, yang diangkat oleh Badan Pendiri
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun, sekurang-kurangnya terdiri atas:
Ketua Umum (Direktur Eksekutif)
Wakil Ketua (Deputi Eksekutif).
Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris.
Bendahara Umum dan Wakil Bendahara.
Ketua Divisi-Divisi kerja:
Ketua Pusat-Pusat Kajian:
Penelitian, Pendidikan-latihan, Pengabdian; Publikasi dan Sosialisasi.
Keanggotaan Dewan Pengurus berakhir, karena:
-Meninggal dunia.
-Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
-Ditaruh dibawah pengampuan.
-Diberhentikan oleh Badan Pendiri atas usul Dewan Pengurus, karena melanggar
ketentuan-ketentuan Lembaga.
Dewan Pengurus melaksanakan rapat Pleno sekurang-kurangnya satu kali dalam
sebulan dan/atau sesuai dengan kebutuhan dan keperluan, dipimpin oleh Ketua
Umum atau Ketua Harian atau anggota Dewan Pengurus yang ditunjuk.
Page 8
dan
Kebijakan
Layanan
Masyarakat
dan
Pelayanan
Publik
Page 9
Page 10
BAB XII
PEMBUBARAN LEMBAGA
Pasal 11
Lembaga ini hanya dapat dibubarkan atas kekuatan keputusan Rapat Badan Pendiri
yang diadakan untuk maksud itu dan rapat dihadiri oleh sekurang-kurangnya (tiga
per empat) dari jumlah anggota Badan Pendiri; Keputusan untuk pembubaran
Lembaga ini hanya sah apabila disetujui oleh (tiga per empat) dari anggota Badan
Pendiri yang hadir dalam rapat; Jika rapat tidak dihadiri oleh sejumlah anggota yang
dimaksud dalam Pasal ini , maka Ketua Rapat mengundang untuk mengadakan rapat
kembali secepat cepatnya dalam 1 (satu) minggu dan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah rapat itu. Apabila qorum tetap tidak tercapai maka rapat dapat
diteruskan dan keputusan diambil dengan suara terbanyak tanpa mengindahkan
qorum rapat; Dengan tidak mengurangi ketentuan ayat (1) Pasal ini, keputusan
pembubaran Lembaga hanya dapat diambil jika lembaga ini ternyata tidak dapat
berlangsung terus atau jika kekayaannya tidak ada lagi atau berkurang sedemikian
banyaknya, sehingga menurut pertimbangan Dewan Pengurus tidak cukup lagi untuk
mewujudkan visi, misi, tujuan, dan fungsi Lembaga; Bilamana Lembaga ini
dibubarkan, maka likuidasinya dilakukan -oleh Dewan Pengurus di bawah
pengawasan Badan Pendiri dan sisa kekayaan Lembaga setelah dikurangi dengan
segala kewajibannya, diserahkan kepada Lembaga lain atas perkumpulan lain yang
mempunyai -visi, misi, tujuan, dan fungsi yang sama dengan Lembaga ini.
BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 12
Dewan Pengurus membuat dan menyusun Anggaran Rumah Tangga dan peraturan
peraturan lain yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar Lembaga.
Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar Lembaga harus
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dengan merujuk kepada Anggaran Dasar;
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lainnya tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar Lembaga.
Page 11
BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 13
Putusan merubah dan menambah anggaran dasar lembaga ini atau untuk
membubarkan lembaga ditetapkan dalam rapat pendiri yang diadakan khusus dari
persetujuan ketua dan seluruh anggota badan pendiri; Keputusan membubarkan
lembaga dapat diambil apabila atas usul badan pengurus dan ditetapkan oleh badan
pendiri.
BAB
PENUTUP
Pasal 14
Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan dan hal-hal lainnya yang belum diatur
akan ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Lembaga. Segala hal
yang tidak atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, atau tidak dalam
anggaran lainnya diputuskan oleh Rapat Badan Pendiri. Menyimpang dari ketentuan
yang ditentukan dalam pasal diatas mengenai pengangkatan anggota Dewan
Pengurus pertama kalinya diangkat sebagai berikut:
Ketua Umum (Direktur Eksekutif)
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Wakil Sekretaris I
(Bid. Penelitian)
: Fajrin M, S.H.
Wakil Sekretaris II
(Bid. pendidikan)
(Bid. Pengabdian)
Wakil Bendahara
Page 12
Ketua Program
Ditetapkan di : Makassar
Pada Tanggal : 17 November 2015
Page 13