Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kecamatan
Paiton, Desa
Kebonagung, Desa Sidopekso dan Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan, Desa Penambangan dan Desa
Sukokerto Kecamatan Pajarakan, Desa Klaseman, Desa Pajurangan dan Desa Curah Sawo Kecamatan
Gending.
A.
2.
seperti
semula
agar
memiliki
kekuatan
maksimum
dan
tanpa
Galengan lahan air muda termasuk galengan penghalang memiliki ukuran lebar atas
20 cm, kemiringan 1:1, tinggi minimal 25 cm lebih tinggi dari tebal air yang
ditentukan di dalam peminihan dimana galengan penghalang tersebut berada.
3.
4.
4. Pembentangan geoisolator hendaknya dilakukan 3-6 orang, dimulai dari atas kebawah (dalam
bentuk gulungan) dan mengikuti arah angin serta gunakan pemberat seperti kantong berisi pasir
agar geoisolator yang dipasang tidak bergeser karena terpaan angin.
5. Jika kondisi lahan lebih luas dari pada ukuran geoisolator maka akan dilakukan
penyambungan. Dalam penyambungan bisa dilakukan sendiri dengan menggunakan staples,
sealer atau dengan cara yang lebih ekonomis yaitu dengan cara melipat kedua belah sisi lalu
dibenamkan kedalam tanah.
a. Penyambungan di dalam tanah
-
Pembuatan garis untuk penyambungan dengan menggunakan sekop dan tali sesuai
dengan ukuran panjang dan lebar geoisolator yang akan disambung.
6. Setelah plastik terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah membuat pintu air
masuk, dan pintu air keluar. Pekerjaan ini membutuhkan pipa PVC 2.5-3 inci. Selanjutnya
kuatkan tepi geoisolator dengan cara memberi pasak kayu, bambu pada tepi plastik
geoisolator.
C.
D.
Proses Pemanenan
Proses panen garam meliputi kegiatan mengumpulkan, mengangkut dan memindahkan
kristal garam dari petak meja garam ke tempat pengeringan. Panen dilaksanakan setelah kristal
garam berumur 7-15 hari sejak lepas air tua. Untuk mencapai kualitas garam KP 1 dengan kadar
NaCl 97% dibutuhkan waktu yang lebih lama proses perkristalannya. Semakin lama waktu proses
pengkristalan, semakin kuat ikatan struktur kristal garam terbentuk (Salahuddin. E, 2015).
Pemanenan garam dimulai dengan cara menggoyang-goyangkan kristal garam hingga
menjadi butiran garam. Butiran garam tersebut dikumpulkan dan ditarik ketepi galengan membentuk
prisma disepanjang galengan dengan mengunakan alat pengais. Pada saat proses pemanenan garam,
sebaiknya menggunakan alas kaki seperti sepatu / sandal karet agar tidak mengotori garam yang
dihasilkan. Alat penggaruk/pengais sebaiknya dilapisi bahan karet pada lapisan bawah untuk
meminimalisir geoisolator terjadi kerusakan/sobek.
Garam yang sudah di kumpulkan disepanjang galengan dimasukkan kedalam keranjang
selanjutnya dipikul ke tempat pengeringan. Timbunan garam di tempat pengeringan sebaiknya
diangkut setelah 3x24 jam agar proses pengeringan dan penirisan dapat maksimal. Apabila garam
6
telah dipanen total, sisa air tua >29 0 Be dibuang karena sudah mengandung kadar Magnesium yang
tinggi. Langkah terakhir dari proses panen ini adalah mengisi petak meja geoisolator dengan air
muda (konsentrasi <10 0 Be) untuk membersihkan dasar dari endapan kotoran dan melarutkan butirbutir garam yang tersisa (Direktorat PMPPU, Ditjen KP3K 2015).
E.
Setelah musim garam berakhir geoisolator harus dilepas dari meja kristalisasi dengan cara
dicuci dengan menggunakan air bersih kemudian digulung sesuai lipatan awal dan
keringkan. Hal ini bertujuan untuk melepaskan gas amoniak karena selama waktu
pergaraman tanah tertutup geoisolator yang menyebabkan gas dari dalam tanah tidak terlepas
keudara.
2.
Geoisolator yang sudah kering dibungkus dengan rapi dan disimpan didalam gudang atau
tempat yang terlindungi dari sinar matahari langsung.
3.
Melakukan pengecekan tempat penyimpanan plastik secara berkala sehingga apabila terjadi
kerusakan bisa segera diketahui dan diatasi.
Ditulis oleh Riyantono S.Kel (Tenaga Pendamping Teknis PUGaR Kabupaten Probolinggo)
Daftar Pustaka
Direktorat PMPPU, Ditjen KP3K 2015, Bahan tayang pembekalan tenaga pendamping PUGaR tahun 2015
Direktorat PMPPU, Ditjen KP3K. 2015. Petunjuk Teknis Peningkatan Kualitas Garam Melalui Implementasi
Geoisolator. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha, Direktorat Jenderal
Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Anonymous. 2015. Buku Panduan Penggunaan Plastik LDPE Geomembran. PT.Mutiara Plasindo.
Salahudin,E. 2015. Teknologi Pembuatan Garam Bahan Baku Mutu Tinggi Menggunakan Meja Tanah dan
Geomembran. PT.Garam Persero.