Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dan
berjalan
kebawah
dan
ke
rambut ditemukan di seluruh mons, labia mayor dan perineum serta aksila.
Kelenjar ini yang mulai mengeluarkan cairan berbau pada saat pubertas menjadi
lebih aktif selama menstruasi dan kehamilan. Kelenjar keringat dikontrol oleh
sistem saraf simpatik.
Labia mayor mendapat suplai darah dari arteri pudenda interna (berasal dari
bagian parietal anterior arteri iliaka interna atau arteri hipogastrikia). Drainase
melalui vena pudenda interna dan eksterna.
Di bagian anterior, labia mayor dipersarafi oleh nervus ilioinguinal dan
nervus pudendus. Dibagian lateral dan posterior dipersarafi oleh nervus kutaneus
femoralis posterior.
c. Labia minora
Lipatan kulit yang memanjang, yang kecil, dan sempit, antara labia mayor
dan introitus vagina. Labia minor berasal dari lipatan kulit dibawah klitoris yang
berkembang. Pada nulipara, labia minor normalnya merapat, menutupi introitus.
Di posterior, labia minor menyatu pada fourchette. Labia terpisah dari himen,
suatu selaput yang menandai jalan masuk ke vagina atau introitus. Di anterior,
setiap labia bergabung di garis median dan bersatu berbentuk frenulum klitoris,
suatu lipatan posterior yang menjadi prepusium klitoris. Labia minor tidak
mempunyai folikel rambut ataupun kelenjar keringat tetapi kaya akan kelenjar
sebasea.
Ukurannya dapat membesar dengan stimulasi hormon dari ovarium. Tanpa
stimulasi estrogen labia nyaris tidak tampak. Persarafan labia minor melalui
nervus ilioinguinal, pudendus, dan hemoroidalis. Aliran darahnya berasal dari
arteri pudenda interna dan eksterna.
d. Clitoris
Berukuran 2-3 cm, ditemukan pada garis tengah, sedikit anterior meatus
uretra. Tersusun atas dua korpus kecil yang erektil, masing-masing melekat ke
periosteum simfisis pubis dan sebuah struktur yang lebih kecil (glans klitoridis)
yang banyak sekali mendapat persarafan sensoris. Glans sebagian ditutupi oleh
labia minor dan lebih sensitif dari pada badannya
. Klitoris mendapat persarafan dari nervus pudendus dan hipogastrik serta
saraf simpatis pelvis dan mendapat aliran darah dari arteri dan vena pudenda
interna.
Jumlah
pembuluh
darah dan
persyarafan yang
banyak
membuat
klitorissangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan. Fungsi utama
klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan kereganganseksual.
e. Vestibulum
Merupakan rongga dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas
lateral
labia
minora.
Berasal
dari
sinus
urogenital.
Berupa selaput tipis yang cukup elastis yang biasanya menutupi sebagian
kanalis vaginalis tetapi jarang menutupinya secara total. Persarafan dilalui oleh
nervus pudenda dan suplai darah dari vena pudenda dan hemoroidalis inferior.
Biasanya
pada
saat
koitus.
Tepat diluar himen terdapat kelenjar paravagina, vulvovagina atau kelenjar
bartolini. Suatu saluran sempit berukuran 1-2 cm menghubungkan setiap lubang
kecil ini dengan kelenjar kecil, datar, dan menghasilkan mukus, yang terletak
antara labia minor dan dinding vagina.
j. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot
diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis
(m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).Perineal body adalah
raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi)
untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
2.1.2. Genitalia interna
a. Vagina
Vagina
adalah
liang
atau
saluran
muskulomembranosa
yang
menghubungkan vulva dengan rahim, berbentuk tabung mulai dari tepi cervix
uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral yang
terletak di antara kandung kencing dan rectum.
Ukuran panjang dinding depan vagina (= 9 cm) lebih pendek dari belakang
(= 11 cm). Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang berjalan sirkuler dan
disebut: rugae, terutama pada bagian bawah vagina. Setelah melahirkan, sebagian
dari rugae akan menghilang. Walaupun disebut selapur lender vagina, selaput ini
tak mempunyai kelenjar-kelenjar sama sekali sehingga tak dapat menghasilkan
lender, mungkin lebih baik disebut kulit. Ke dalam puncak vagina, menonjol
ujung dari serviks yang menonjol ke dalam dan disebut portio. Oleh portio ini,
puncak vagina dibagi dalam 4 bagian ialah fornix anterior, fornix posterior, fornix
lateral kanan dan fornix lateral kiri.
Fungsi penting dari vagina ialah sebagai (a) saluran keluar dari uterus untuk
mengalirkan darah haid dan secret lain dari uterus, (b) alat untuk bersenggama, (c)
sebagai jalan lahir pada waktu partus. Sel-sel dari lapisan atas epitel vagina
mengandung glikogen. Glikogen ini menghasilkan asam susu oleh karena adanya
basil-basil Doderlein hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan pH = 4.5 dan
ini memberi proteksi terhadap invasi kuman-kuman.
b. Uterus
Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruangan pelvis minor di antara
vesika urinaria dan rectum. Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh
peritoneum sedangkan permukaan depannya hanya di bagian atasnya saja. Bagian
bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang vesika urinaria.
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang
gepeng dan terdiri dari 2 bagian:
1. Corpus uteri berbentuk segitiga
2. Cervix uteri berbentuk silindris
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergantung usia dan pernah
melahirkan anak atau belum. Sebelum pubertas, panjangnya bervariasi antara 2,53,5 cm. Uterus wanita nulipara dewasa panjangnya antara 6-8 cm, sedangkan pada
wanita multipara panjangnya 9-10 cm. Berat uterus wanita yang belum dan sudah
pernah melahirkan juga bervariasi antara 50-70 g pada yang belum pernah
melahirkan, dan 80 g atau lebih pada yang sudah pernah. Hubungan antara
panjang korpus uteri dan panjang serviks juga sangat bervariasi. Pada anak
perempuan pramenarke, panjang korpus kurang lebih setengah panjang serviks.
Pada wanita nulipara, panjang keduanya kira-kira sama. Sedangkan pada wanita
multipara, serviks hanya sedikit lebih panjang dari sepertiga panjang total organ
ini.
Sebagian besar korpus uteri terdiri dari otot, tetapi tidak demikian halnya
dengan serviks. Permukaan dalsm dinding anterior dan posterior uterus hamper
bersentuhan, rongga di antaranya hanya merupakan celah sempit. Pada
penampang frontal, rongga korpus berbentuk segitiga. Kanalis servikalis
berbentuk fusiformis dengan lubang kecil pada kedua ujungnya, yaitu os interna
dan os eksterna. Pada wanita yang pernah melahirkan, tepi uterus menjadi cekung
bukannya cembung, dan karenanya bentuk segitiga rongga uterus menjadi tidak
jelas terlihat lagi.
Setelah menopause, ukuran uterus berkurang sebagai konsekuensi dari atrofi
miometrium dan endometrium. Anomali congenital pada fusi mullerian
menyebabkan
sejumlah
kelainan
uterus
yang
dapat
dideteksi
dengan
Ligamen-ligamen Uterus:
1. Ligamentum Latum (Broad Ligament)
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral ka. Ki. Dari uterus, meluas
sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah-olah
menggantung pada tubae.Ruangan antara kedua lembar dari lipatan ini terisi
oleh jaringan yang longgar, disebut parametrium, di mana berjalan arteria, vena
uterine, pembuluh lympha dan ureter.
2. Ligamentum Rotundum (lig. Teres uteri; Round ligament)
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, keuda
ligament ini melalui canalis inguinalis inguinalis ke bagian cranial
lab.majus.Terdiri dari jaringan otot polos (identik dengan myometrium) dan
jaringan ikat dan menahan uterus dalam anteflexie.Pada waktu kehamilan
mengalami hypertrophied an dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum (lig. Suspensorium ovarii)
Dua buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul.
Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut
tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.
4. Ligamentum cardinal
Menghalangi
pergerakan
ke
kiri
atau
ke
kanan.
lateral.
Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah yang lebih dekat
Ovarium terdiri dari bagian luar (cortex) dan bagian dalam (medulla). Pada cortex
terdapat folikel-folikel primordial. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf
dan pembuluh lympha.