Você está na página 1de 2

Aku memandang seseorang wanita yang terlihat di pantulan cermin. Wajahnya kusut.

Maskara
di bawah kelopaknya meleleh. Matanya memerah. Dia terlihat berantakan dan kacau.
Aku menghela napas panjang. Wanita dalam cermin juga melakukan demikian. Dari pantulan
cermin tersebut, aku melihat pintu kamar terbuka. Lalu, seorang wanita setengah baya, memakai

Comment [z1]: Ini bikin bingung, kok seseorang


wanita? Hehehe. Pasti paham lah, ya. Harusnya
seseorang atau seorang wanita.

Comment [z2]: Saya sih prefer menganti


demikian ini menjadi hal yang sama. Namun
setelah dibaca ulang, suara tulisan ini poetic. Jadi
penempatan demikian di sini sah-sah saja.

konde dengan raut muka tegas, melangkah mantap mendekatiku.


Dagunya terangkat penuh. Dadanya terbusung lebar.
Kau dilahirkan hanya membuat malu! hardiknya, yang terasa menyepuh luka yang sedari
tadi membara penuh kesakitan dalam dadaku. Bibir tipis wanita tersebut terlipat sedemikian rupa.
Inilah karma karena kau telah menolak seorang laki-laki yang sudah ibu Ibu jodohkan
kepadamu! dia Dia mendengus penuh keangkuhan. Penuh kekecewaan dan penyesalan. Sekarang
lihat buktinya. Laki-laki yang kau pilih malah melarikan diri dengan wanita lain di pada hari
pertunanganmu!
Kelopak mataku terkatup. Ini sangat menyakitnyamenyakitkan. Demi Tuhan JesusYesus, ini
sangat menyakitkan.

Comment [z3]: Penggunaan nama Tuhan Yesus


beragam. Dalam bahasa Indonesia, yang umum
adalah menggunakan Y, meski J pun nggak apa-apa.

Laki-laki yang kau pilih setiap Setiap suara yang dilontarkan Ibu penuh penekanan. Dengan
intonasi meninggi serta suara yang menggeram. MELARIKAN DIRI DENGAN WANITA LAIN!!!
Cukup! Cukup, Ibu. ! Tidak kah kau merasa kasihan kepada anak gadismu yang telah
ditinggalkan calon suaminya? Kenapa harus kau tambahi luka ini dengan kalimat yang semakin
menusuk-nusuk relung hatiku?
Aku tergigil dalam tangis. Semua impianku memiliki suami idaman, kandas saat ini juga.
Kekasih yang meminangku selama setahun belakangan, menghamili wanita lain. Dan, tepat di pada
hari pertunangan yang sudah ditentukan dari jauh hari, kekasihku menghadiahiku sebuah neraka.
Sebuah Serengkuh rasa sakit yang aku tak tahu kapan akan sembuh.
Maafkan aku, Bu, karena aku telah menolak perjodohan yang kau berikan aturkan
kepadakuuntukku. Namun sekarang, beribu-ribu rasa penyesalan dalam tangisku, tak akan sanggup
membalikkan nasi yang telah menjadi bubur. Jika ini memang karma dari Jesus Yesus karena aku
telah menolak permintaan wanita hebat itu, aku terima. Ini memang salahku. Ini memang buah dari
pilihanku.
Kau benar-benar membuat malu keluarga kita!! Ibu menghardik, dengan telunjuk terangkat
di hadapanku.

Comment [z4]: Selalu ingat menggunakan pada


untuk keterangan waktu. Lalu, di untuk keternagan
tempat. Caranya: ingat lagu NAIK DELMAN saja.
PADA hari Minggu kuturut Ayah ke kota.
Naik delman istimewa kududuk DI muka.
Comment [z5]: Mumpung bahasa tulisan di sini
poetic, sebaiknya ekspresikan penggunaan satuan
benda seperti ini. Dibandingkan SEBUAH yang
terlalu umum, rasa sakit bisa juga menggunakan
SERENGKUH, SETITIK, SEGUMPAL,
SEPERCIK, dan lain sebagainya.

Aku menunduk. Tergugu. Ibu pergi dari kamarku. Kain kebaya yang dari jauh hari Ibu pesan
kepada dari salah satu saudara untuk hari istimewakukami, masih dia kenakan. Wajah ayunya juga
masih menggunakan polesan make makeup yang semakin memperlihatkan keanggunannya.

Formatted: Font: Italic

Masakan-masakan enak yang sudah dipesan, kue-kue kering untuk perjamuan, semua sia-sia. Tak
ada gunanya. Kandas.
Ya Tuhan JesusYesus... kuatkan aku, Tuhan. Kuatkan Akuaku.
Formatted: Indent: First line: 0"

Review:
Seperti biasa, tulisannya sudah cukup bagus. Minggu lalu juga masuk TOP 3 tercepat dan nggak ada
masalah berarti. Saya malah melihat perkembangan dari tulisan minggu kemarin ke tulisan minggu
ini. Penulis sadar betul akan proofread dan porsi tulisan. Tetap tingkatkan, ya.

Você também pode gostar