Você está na página 1de 20

PERTEMUAN 6

ANALISA TITIK IMPAS (BEP)

2012/2013

Manajemen Keuangan 1

DEFINISI BEP

Break Even Point = BEP = Titik Pulang


Pokok adalah keadaan suatu usaha ketika
tidak memperoleh laba dan tidak rugi
Untuk keperluan analisa tersebut perlu
mempelajari kaitan antara revenue, cost,
nett profit
Dengan
BEP
maka
pebisnis
dapat
mengambil
keputusan
yang
berkaitan
dengan pengurangan atau penambahan
harga jual, biaya dan laba

ASUMSI DALAM ANALISA BEP

Biaya dapat dipisahkan antara biaya tetap


dan biaya variable
Efisiensi dan produktivitas tidak berubah
Harga jual tidak mengalami perubahan
Biaya biaya tidak berubah
Bauran penjualan akan konstan
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
persediaan awal dan persediaan akhir

BIAYA TETAP, VARIABEL & SEMIVARIABEL


Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara
total berubah secara proporsional terhadap perubahan
aktivitas, artinya jika aktivitas naik biaya akan naik dan
sebaliknya jika aktivitas turun, biaya secara total akan
turun
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total
selalu tetap saat aktivitas naik atau turun
Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang
mempunyai sifat biaya variabel dan biaya tetap.

LAPORAN LABA RUGI DALAM ANALISA BEP


5

LAPORAN LABA RUGI HARUS DISUSUN DENGAN METODE VARIABLE


COSTING
PT X
Laporan Laba rugi yang diproyeksikan tahun 2002

Penjualan Rp 500.000.000
100%
Biaya Variabel
300.000.000
Laba Kontribusi
Rp 200.000.000
Biaya Tetap
150.000.000
Laba BersihRp 50.000.000
10%

60%
40%
30%

PENDEKATAN MENGHITUNG BEP

Pendekatan persamaan
Pendekatan margin kontribusi
Pendekatan grafik

ANALISA BEP DIGUNAKAN


UNTUK :
1. Menentukan batas minimal penjualan yang harus
agar perusahaan tidak rugi (Titik Impas)

dilakukan

2. Menentukan batas penurunan penjualan perusahaan agar tidak


rugi (Margin Of Safety)
3. Perencanaan laba yang diinginkan (Target Laba)
4. Menentukan pengaruh perubahan penjualan terhadap laba
bersih (pengaruh leverage)
5. Pengambilan keputusan apakah sebaiknya usaha ditutup atau
tidak (Titik Penutupan Usaha)

TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT), SINGLE PRODUCT.


PENDEKATAN PERSAMAAN & MARGIN KONTRIBUSI
Ada dua rumus untuk menghitung titik impas (BEP) yaitu BEP dalam
unit penjualan dan BEP dalam Rupiah penjualan .

1. BEP Dalam Unit Penjualan

S
TC
P.Q F Q.V
F
QBE
(P V)

Keterangan:
S = Penjualan
TC = Total Cost
F = Biaya tetap
P = Harga jual per unit
Q = Unit terjual
V = Biaya variabel per unit
QBE = BEP dalam unit penjualan

Atau

Biaya Tetap
QBE = ------------------------------------------

2. BEP Dalam Rupiah Penjualan

FC
SBE
VC
1
Sales

Atau

Biaya tetap
SBE = -----------------------------Margin Kontribusi Ratio

Keterangan:
FC = jumlah biaya tetap
VC = Jumlah biaya variabel
Sales = Jumlah penjualan
SBE = BEP dalam Rp penjualan
Margin kontribusi ratio = 1 (VC/Sales)

BEP PENDEKATAN GRAFIK


9

Sales
Garis Pendapatan Total

DAERAH
RUGI

TITIK IMPAS
DAERAH LABA
Garis Biaya Total
Garis Biaya Tetap

Kuantitas

REKAYASA RUMUS BEP


1. Menetukan Volume penjualan dalam unit (Q) dan dalam rupiah
(Rp) yang harus dilakukan Jika ingin memperoleh laba tertentu

F C Laba yang diinginkan


S(Q)
P V (u)
S(Rp)

F C Laba yang diinginkan


M arg in Kontribusi Rasio

Jika laba yang diinginkan laba setelah pajak rumusnya

FC
S(Q)

Laba yang diinginkan


1 tingkat pajak
P V(u)

2. Menentukan Batas Penurunan Penjualan Agar Tidak Rugi (MOS)


Dengan mengetahui parameter margin of safety (MOS), manajemen
dapat mengetahui batas target penjualan maksimum yang bisa
diturunkan, agar penurunan penjualan tersebut tidak mengakibatkan
perusahaan menderita kerugian.
Penjualan Anggaran Penjualan BEP
M O S (%) = ------------------------------------------------Penjualan Anggaran
M
O S (Rp) = Penjualan Anggaran - Penjualan BEP
HUBUNGAN MARGIN OF SAFETY (MOS), LABA (PROFIT MARGIN)DAN
MARGIN KONTRIBUSI RATIO (PROFIT VOLUME RATIO)

Profit margin
ratio
Laba bersih

= Margin of safety ratio X Margin kontribusi


Margin of safety

---------------- = -----------------------

Laba Kotribusi

x ---------------------

3. Menentukan Titik Penutupan Usaha (SDP)


Pada keadaan impas (tidak ada laba), tidak selalu perusahaan harus
ditutup karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang
timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran
uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan
pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan).
Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan
yang tidak ada kegiatannya seperti pabrik harus membayar gaji saptam,
asuransi gedung, abonemen listrik, air dan lainnya.
Shut Down Point (SDP) adalah jumlah penjualan barang yang harus
dijual agar dapat menutup biaya tunai.
Perusahaan sebaiknya ditutup apabila hasil penjualan barang sudah tidak
mampu membayar biaya tetap tunai.

Biaya Tetap Tunai


SDP(Q)
P V (u)
Biaya Tetap Tunai
SDP(Rp)
M arg in Konttribusi Rasio

SOAL LATIHAN
PT X
Laporan Laba rugi yang diproyeksikan tahun 2013
Penjualan(1000.000 @ Rp 500)
Biaya Variabel
Laba /Margin Kontribus

100%

300.000.000

60%

Rp 200.000.000

Biaya Tetap
Laba Bersih

Rp 500.000.000
40%

150.000.000
Rp 50.000.000

30%

10%

Berdasarkan laporan laba rugi yang diproyeksikan tersebut, hitunglah


1.

Penjualan minimal baik dalam rupiah maupun dalam unit agar perusahaan tidak
rugi, juga tidak untung dan buktikan dengan menyusun laporan laba rugi.

2.

Pada tingkat penjulan berapa rupiah harus dilakukan agar menghasilkan laba bersih
20% dari penjualan dan buktikan dengan menyusun laporan laba rugi

3.

Berapa % penjulan boleh turun dari yang diproyeksikan agar perusahaan tidak rugi.

4.

Jika biaya tetap tunai Rp 100.000.000, pada penjualan berapa sebaiknya ditutup.

BREAK EVEN POINT UNTUK MULTI PRODUK

Berapa banyak perusahaan yang menjual hanya satu


produk saja? Kenyataannya adalah bahwa perusahaan
biasanya menawarkan lini produk yang beragam, dan
produk tiap individu akan memiliki harga jual yang
berbeda, margin kontribusi, dan rasio kontribusi margin
yang berbeda pula. Namun, gambaran total biaya tetap
perusahaan mungkin sama meskipun ynag dijual
adalah produk bauran.
BEP Multiproduk adalah teknik analisis untuk
mempelajari hubungan antara harga, biaya tetap,
biaya variabel, proporsi terhadap total penjualan dan
kontri-busi tertimbang atas beberapa produk yang
dihasilkan suatu perusahaan.

RUMUS BREAK EVEN POINT UNTUK MULTI PRODUK


BEP ( rp )

F
1 Vi

.
Wi

Pi

dimana :
F =biaya tetap per periode.
Vi = Biaya variable per unit.
Pi = harga jual per unit.
Wi = Persentase penjualan produk i terhadap total rupiah
penjualan.
1 Vi


.Wi

Pi

= Rata-rata tertimbang margin kontribusi rasio

CONTOH APLIKASI
Mari kita asumsikan bahwa sebuah perusahaan menjual tiga buah
barang yaitu ban mobil, ban motor dan ban sepeda. Perbandingan
volume penjualan untuk ban mobil, ban motor dan ban sepeda masingmasing 30%, 45% dan 25%. Artinya, untuk tiap 100 unit yang terjual,
jumlah masing-masing produk yang terjual adalah 30 untuk ban mobil, 45
untuk ban motor dan 25 untuk ban sepeda. Informasi tambahan lainnya
sebagai berikut :

Pertanyaannya adalah berapakah unit dan berapa dolarkah penjualan


biar bisa mencapai titik impas??

PENYELESAIAN
Produk

V/P

1 - V/P

P-V

Sales

Ban Mobil

10

0.70

0.30

30

0.30

0.09

Ban Motor
Ban
Sepeda
Total FC

0.75

0.25

45

0.45

0.11

0.71
0.29
10.000

25
100

0.25
1.00

0.07
0.27

BEP ($)

= Total FC / Rata-rata tertibang margin kontribusi rasio


= 10.000 / 0,27 = $ 37.037

Bukti

Sales
Variable Cost
Contribution
Margin
Fixed Cost
Profit

Prop (W) (1 - V/P) W

73%

$ 37,037
$ 27,037
$ 10,000
$ 10,000
$
0

Latihan Soal 1
Hotel ABC menyewakan kamar, juga membuka restouran, kolam
renang, lapangan tenis dan diskotik dengan data sbb:
Jenis jasa
Harga ($) Biaya Variabel ($) Perkiraan unit yang dijual
Kamar
50
40
80
Restoran
10
6
160
Kolam ranang
5
2
200
Lapangan tenis
10
5
100
Diskotik
5
3
500
Biaya tetap perbulannya = $ 40.000.
Diminta :
Hitung BEP Multi Produk dari data tersebut dan buktikan dalam
keadaaan BEP laba = 0

Latihan Soal 2
Laporan laba rugi PT Mirasantika untuk tahun 2010 sebagai berikut:
Item
Sales

Barang A
Unit
10.000

Jumlah

Barang B
Unit

1.000.000 5.000

Jumlah

Total

1000.000

2.000.000

VC

600.000

400.000

1.000.000

CM

400.000

600.000

1.000.000

FC

200.000

5.00.000

7.00.000

Profii

200.000

100.000

300.000

Dari data tersebut


1.Hitung BEP total
2.Tahun 2011 manajemen merencanakan penjualan barang, manakah
yg paling menguntungkan bila menaikan barang A 20% sedangkan
barang B tidak tidak dinaikan atau Menaikan barang B 20% barang A
tidak dinaikkan.

Você também pode gostar