Você está na página 1de 8

bagaimana sejarah senam dunia?

April 1, 2010 by akhiajun

Senam 1
2.1 Sejarah Senam
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata
Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa
memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk
mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacara
kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus.
Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di sekolah-sekolah
Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood.
Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan
pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam, diantaranya
adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat.
Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu
namanya Gymnastiek, zaman jepang dinamakan Taiso. Pemakaian istilah senam sendiri
kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.

2.2 Pengertian Senam


Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun
sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya
yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang
dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari
komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan,
kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang
selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain:
1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
2. Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan
kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan,
meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
3. Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis

Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan
dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
pribadi secara harmonis.
Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu,
biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional
bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana,
palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor :
senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap
peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat,
satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau
bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang
nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi
tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan
seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan
setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap
atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan
dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap
alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000.
Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah,
penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu.
Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan
nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan
mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya
terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakangerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang
lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.

2.3 Macam-macam Senam


2.3.1 Senam Lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri
dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki
untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis
senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak
mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat
lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan,
ketrampilan, dan keseimbangan.

Senam lantai dilakukan di atas area seluas 1212 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk
keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan,
sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan,
dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90
detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis
sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.
Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:
1. Guling ke depan
2. Guling ke belakang
3. Lompat harimau
4. Keseimbangan kepala
5. Keseimbangan tangan
6. Handspring
7. Back handspring
8. Meroda
9. Stut
10. Round off
11. Kep
12. Neck kip
13. Head kip
14. Kayang
15. Sikap lilin
16. Sikap kayang
17. Salto
18. dll
2.3.2 Senam Artistik

Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di
Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para
pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang
menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat
diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang
dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia
menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan
demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat
disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana
politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan
ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia
yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26
bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam
artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan
kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Peralatan Senam Artistik
Ukuran alat
1. Untuk putra ada 6 alat
floor exercise (lantai) : ukuran 1212 m
pommel horse (kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m
parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi 1.75 m
rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m
horse vault (kuda-kuda lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m
horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m
2. Untuk putrid ada 4 alat
horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m

univen bars (palang bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang
atas 2.30 m
balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m
floor exercise (lantai) : ukuran 1212 m
Peraturan Umum Senam Artistik
1. Kejuaraan Beregu (kompetisi I)
1. Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra/putri
2. Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat
3. Juara beregu (kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5
pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
Nilai maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan), 60
nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
Nilai maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan), 4
nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
1. Kejuaraan perorangan serba bias (kompetisi II)
1. Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari
jumlah peserta
2. Dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara/daerah
3. Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak
dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi
II pada seluruh alat
Nilai maksimum untuk putra = 120
Nilai maksimum untuk putri = 80
1. Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III)
1. Peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut

2. Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh
seorang pesenam
3. Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak
dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi
III pada masing-masing alat
Nilai maksimum putri =20
2.3.3 Senam Aerobik
Aerobik adalah suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya. Senam
Aerobik adalah olahraga untuk peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi, akan
tetapi olahraga preventif yang dapat dilakukan secara masal.
Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik pengiring, yaitu:
1. High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)
2. Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)
3. Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan disko)
4. Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan rock
nroll)
5. Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan
kalestetik/kelentukan)
Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan selama 10 menit
2. Latihan inti selama 15 20 menit
3. Pendinginan/pelemasan selama 5 menit
A. PENGERTIAN DAN SEJARAH SENAM (Bagian I)
Senam berasal dari bahasa Inggris disebut Gymnastic yang berasal dari kata gymnos
melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut Gymnasium atau Gymnasion.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani. Cara melakukannya
sambil berpakaian minim atau telanjang. Maksudnya mungkin agar dapat leluasa bergerak.
Namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria.

Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu
namanya Gymnastiek, zaman jepang dinamakan Taiso. Pemakaian istilah senam sendiri
kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.
Senam sejak Yunani kuno sampai sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat, seiring dengan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan itu
terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, sistematika latihan maupun tujuan-tujuannya.
Apakah senam itu? Untuk menjawab pertanyaan demikian alangkah baiknya diberi jawaban
dengan mengemukakan batasan. Namun itu tidaklah mudah hal ini disebabkan ruang lingkup
senam sekarang demikian luasnya. Batasan itu perlu untuk membedakan senam dengan cabang
olahraga lainnya; untuk itu perlu dikemukakan dulu apa ciri-ciri dan kaidah-kaidah senam itu.
Ciri dan kaidah senam ialah :
Bahwa gerakan latihannya selalu dapat direncanakan, dipilih dan disiptakan oleh guru, pelatih
bahkan pelaku sendiri.
Bahwa gerakan latihan terpilih itu harus disusun secara sistematis (merupakan suatu kebulatan
latihan).
Penyusunan pemilihan gerakan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengna
tujuan atau kebutuhan si pelaku.
Dengan melihat ciri-ciri dan kaidah-kaidah tersebut, maka batasan mengenai senam dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Senam adalah latihan jasmani / olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun
secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si
penyusun.
Dari batasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap orang, guru atau pelatih olahraga
dapat menentukan tujuan, memilih dan menyusun latihannya sendiri sesuai dengan kebutuhan
atau tujuan untuk apa. Mungkin untuk memelihara kesegaran jasmani, menambah keterampilan,
keindahan bentuk dan lain-lain.
B. SEJARAH SENAM
Sejarah perkembangan senam dimulai sejak zaman kuno, sebelum Masehi, baik di dunia barat, di
dunia timur atau di timur tengah. Materinya dibagi dalam empat bagian yang masing-masing
merupakan satu era dengan cirinya masing-masing : yaitu zaman kuno, zaman Abad pertengahan
dan permulaan zaman modern, zaman modern di eropa dan bagian akhir adalah senam di abad ke
Duapuluh.
Pengetahuan tentang sejarah terkadang membosankan bila kita hanya melihat dongengnya saja.
Tapi apabila anda perhatikan dengan seksama, maka di dalamnya penuh dengan buah pikiran,
kejadian, situasi, sifat, tingkah laku, yang indah, yang jahat, yang bermanfaat dan sebagainya,
yang semuanya akan menambah wawasan pribadi anda yang tentu akan sangat berguna bagi
anda sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Dengan memahami sejarah senam sejak zaman kuno sampai sekarang, anda akan menghargai
karya dan buah pikiran orang lain sebelum anda dan banyak di antaranya yang dapat anda
jadikan contoh suri teladan dalam menjalankan tugas anda sehari-hari baik sebagai pendidik
ataupun sebagai siswa.

SENAM PADA ZAMAN KUNO


Sejarah perkembangan senam erat sekali hubungannya dengan perkembangan pendidikan
jasmani dan pendidikan pada umumnya. Sejak dahulu, para ahli filsafat percaya bahwa tingkat
kesegaran jasmani masyarakat (istilah sekarang) menurun maka tingkat pendidikannya juga akan
menurun. Bila hal ini terjadi, maka para pendidik harus mengarhkan perhatiannya pada faktor
peningkatan kesegaran jasmani nasional. Kenyataan yang berusaha memasukkan senam dan
pendidikan jasmani ke dalam kurikulum sekolah adalah para ahli filsafat dan pemimpin
masyarakat. Dewasa ini orang percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan aspek penting dari
program pendidikan umum. Sejarah perkembangan senam dan pendidikan jasmani pada
umumnya merupakan evolusi yang dipengaruhi oleh tuntutan dan keadaan negara, pemerintah,
kota, lembaga-lembaga maupun kelompok dan individu/perorangan.
Mesir 2000 s.M
Para ahli berpendapat bahwa berdasarkan penemuan-penemuan pada peninggalan bangsa mesir
kuno yang terdapat dalam piramida-piramida, senam telah menjadi kebudayaan penduduk.
Dalam hal ini dapat dilihat pada tulisan-tulisan, gambar-gambar, relief dan mosaics. Bangsa
mesir menggemari perlombaan senam, latihannya banyak berbentuk senam lantai seperti tubling.
Ada pula latihan berbentuk yoga.
Yunani Kuno. 1000 800 s.M
Orang yunani saat itu membentuk tujuan pendidikannya ialah keutamaan individu . ini dapat
dicapai dengan mengembangkan motto men of action dan Men of Wisdom orang terampil
(yang sehat dan kuat) dan orang yang bijaksana. Prinsip ini dimasukkan ke dalam program
pendidikan jasmani yang tujuannya membentuk prajurit. Maksudnya untuk mengatasi situas
yang memaksa. Yunani memusatkan latihannya kepada keterampilan dan kualitas keprajuritan.
Mereka menyuakai pertandingan beregu maupun perorangan yang secara langsung terasa
pengaruhnya hingga sekarang. Mereka telah juga memberi kepada pendidikan jasmani dengan
menambah sportivitas, menyukai olahraga dan perjuangan.
Senam pada masa itu bersifat informal dan sebagian besar kegiatan tersebut berhubungan erat
dengan upacara keagamaan. Cerita tentang llliad dan Odyssey menunjukkan bahwa hanya orang,
yang turut serta dalam olahraga semac

Você também pode gostar