Você está na página 1de 51

Teori Akuntansi

Tugas Rangkuman Kuliah


BAB 1 , 2 & 3
Buku : Suwardjono
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Bambang Sutopo,
M.Com., Ak.

Disusun oleh Kelompok 9 :


1. M. Alfin Fakhrulrizal
2. Rizal Firman Ashari
3. Yudhistira

(F0313063)
(F0313083)
(F0313104)

Petunjuk Umum Pengerjaan Tugas

Pengerjaan tugas menggunakan Microsoft Office PowerPoint.

Setiap pengerjaan tugas diawali dengan kutipan deskripsi tugas.

Hasil pengerjaan tugas dikirim melalui e-learning; Setiap


mahasiswa wajib mengirim hasil pelaksanaan tugas, baik tugas
individual maupun tugas kelompok.

Surat pengantar yang berisi penjelasan proses pengerjaan tugas


dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dilampirkan

Kutipan Deskripsi Tugas

Menjelaskan pengertian akuntansi dan pengertian teori akuntansi


serta menjelaskan orientasi yang dipilih dalam buku acuan utama
yang digunakan dalam tatap muka ke-2 ini.

Menjelaskan konsep penalaran (reasoning) dan menjelaskan


perbedaan argumen dan strategem, antara pengembangan
pengetahuan secara ilmiah dan secara kekuasaan.

Menguraikan
proses
perekayasaan
pelaporan
keuangan,
menggambarkan
struktur
akuntansi,
menjelaskan
peran
akuntansi dalam membantu pencapaian tujuan nasional, serta
menjelaskan fungsi auditor dan prinsip akuntansi berterima
umum.

BAB I
POIN 1
Menjelaskan pengertian akuntansi dan pengertian
teori akuntansi serta menjelaskan orientasi yang
dipilih dalam buku acuan utama yang digunakan
dalam tatap muka ke-2 ini.

Pengertian Akuntansi

Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada pengertian


atau pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan.

Tidak ada definisi autoritatif yang cukup umum untuk dapat


menjelaskan apa sebenarnya akuntansi itu.

Dalam pengertian akuntansi dibagi menjadi 3 bidang diantaranya


:
o

Seni

Sains

Teknologi

Pengertian Akuntansi

Akuntansi sebagai Seni

Akuntansi sebagai bidang pengetahuan keterampilan,


keahlian, dan kerajinan yang menuntuk praktik untuk
menguasainya.

Akuntansi
menuntut
penerapannya

Pertimbangan harus dituntun


pengetahuan (profesionalisme).

pertimbangan
oleh

(judgment)
pengalaman

dalam
dan

Pengertian Akuntansi

Akuntansi sebagai Sains

Akuntansi sebagai bidang pengetahuan yang menjelaskan


fenomena akuntansi secara objektif, apa adanya dan bebas
nilai.

Penjelasan dinyatakan dalam bentuk aksioma, proporsi,


prinsip umum, atau hipotesis yang tidak langsung berkaitan
dengan kebijakan.

Pertimbangan dan penyimpulan dituntun oleh kaidah ilmiah


(rules of science).

Pengertian Akuntansi

Akuntansi sebagai Teknologi

Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara


untuk menyediakan informasi keuangan dalam rangka
mencapai tujuan sosial dan ekonomik.

Perekayasaan pelaporan keuangan dalam suatu masyarakat


(negara) dalam rangka pencapaian tujuan negara.

Pengertian Akuntansi

Akuntansi sebagai Penalaran Logis

Teori dapat pula diartikan sebagai suatu penalaran logis


(logical reasoning) yang melandasi praktik ( berupa tindakan,
kebijakan, atau peraturan) dalam kehidupan nyata.

Bila diterapkan untuk akuntansi, teori akuntansi sering


dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan
penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu
( baik menurut standar akuntansi maupun tradisi) dan tentang
struktur akuntansi yang berlaku dalam situasi wilayah
tertentu.

Pengertian Teori Akuntansi

Bergantung pada apakah kantunsu dipandang sebagai sains atau


teknolohi.

Sains : teori akuntansi bersifat positif

Teknologi : teori akuntansi bersifat normatif

Pengertian Teori Akuntansi

Teori akuntansi sebagai sains


Seperangkat konsep, definisi, dan proposisi (pernyataan) yang
saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk
menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi.
Fenomena akuntansi yang menjadi perhatian adalah keputusan
atau perilaku pihak (manusia) yang bekepentingan dengan
akuntansi.
Menggunakan metode yang diemulasikan dari metoda ilmiah
dalam ilmu alam dengan sasaran menguji kebenaran (validasi)
pernyataan/penjelasan secara ilmiah.
Tidak menghasilkan prinsip, metoda, atau teknik akuntansi
yang menjadi pilihan kebijakan akuntansi.

Pengertian Teori Akuntansi

Teori akuntansi sebagai Teknologi

Penalaran logis yang melandasi praktik akuntansi.

Proses penalaran untuk menjustifikasi kelayakan praktik,


standar, atau prinsip akuntansi tertentu.

Teknologi melekat pada perekayasaan pelaporan keuangan.

Hasil perekayasaan didokumentasi dalam bentuk kerangka


konseptual.

Sasaran Teori Akuntansi

Positif :
Penjelasan atau penalaran untuk menunjukkan secara ilmiah kebenaran
pernyataan atau fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta.
Fakta sebagai sasaran.

Negatif :
Penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu
perlakuan akuntansi paling sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Nilai sebagai sasaran.

Orientasi menggunakan buku


Teori Akuntansi Tulisan
Alasan kami dalam memilih buku dari Proff Suwardjono ini dikarenakan
Suwardjono
buku yang ditulis beliau memberikan penjelasan yang mudah untuk
difahami. Selain itu juga diberikan prespektif-prespektif mengenai suatu
pengertian teori akuntansi dari penulis lainnya. Sehingga dapat
dibandingkan pengertiannya untuk dapat menyimpulkan sesuai pengertian
mahasiswa.
Bahasa yang digunakan juga ringan tetapi berbobot sehingga dapat
secara tepat untuk kami memahami isi buku ini. Pemberiaan gambargambar sebagai penjelasan pendukung yang sangat membantu kami untuk
memahami pengertian yang tertulis.

POIN 2

BAB
2

Menjelaskan konsep penalaran (reasoning) dan


menjelaskan perbedaan argumen dan strategem,
antara pengembangan pengetahuan secara ilmiah
dan secara kekuasaan.

Penalaran

Proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan


mengevaluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan atau
asersi.

Menentukan secara logis dan objektif apakah suatu pernyataan


valid (benar atau salah) sehingga pantas untuk diyakini atau
dianut.

Struktur penalaran terdiri atas masukan, proses, dan keluaran.

Unsur atau Komponen Penalaran

Pernyataan atau asersi (assertion)

Keyakinan (belief)*

Argumen (argument)

*Jangan dikacaukan/dirancukan dengan pendapat (opinion)

Arti Penting Argumen

Argumen: Serangkaian asersi beserta inferensi atau penyimpulan


yang terlibat di dalamnya.

Simpulan dinyatakan pula dalam bentuk asersi.

Merupakan bukti rasional akan kebenaran/ validitas suatu


pernyataan.

Argumen membentuk, memelihara, atau mengubah keyakinan.

Asersi

Penegasan tentang sesuatu hal atau realitas yang dinyatakan


dalam bentuk kalimat atau ungkapan.

Pengkuatifikasi asersi
Untuk membatasi asersi universal/umum menjadi spesifik dan
menentukan hubungan inklusi, eksklusi, saling-isi.

Pengkuantifikasi: sedikit, banyak, tak semua, beberapa, semua.

Penyaji Asersi

Makna atau arti


Semua badan usaha milik negara adalah perusahaan pencari
laba.

Struktur atau bentuk


Semua A adalah B.

Diagram

B
A

Penyajian Asersi

Hubungan eksklusi:
Tidak satupun A adalah B
= Tidak satupun B adalah A
A
B

Hubungan inklusif:
Semua A adalah B dapat bermakna

B A

Tidak semua B adalah A

Penyajian Asersi

Beberapa B adalah A
Tanpa diagram tidak diketahui apakah:

Ada sebagian A yang bukan B.

Semua A adalah B.

B sama dengan A

Asersi menyangkal Semua B adalah A

Asersi menegaskan Tidak semua B adalah A

Beberapa B adalah A tidak selalu sama dengan Tidak semua B


adalah A

Jenis dan FungsiAsersi

Jenis

Asumsi (assumption)

Hipotesis (hypothesis)

Pernyataan fakta (statement of facts)

Fungsi:

Sebagai pernyataan premis dan konklusi

Kaidah/prinsip
Kredibilitas konklusi tidak dapat melebihi kredibilitas terendah
premis-premis yang diajukan dalam argumen. Bila salah satu
premis adalah asumsi, status konklusi paling tinggi merupakan
asumsi pula.

Keyakinan

Kebersediaan untuk menerima bahwa suatu asersi adalah benar tanpa


memperhatikan apakah argumen valid atau tidak atau apakah asersi
tersebut benar atau tidak.

Properitas Keyakinan

Keadabenaran

Bukan pendapat

Bertingkat

Berbias

Bermuatan nilai

Berkekuatan

Veridikal

Berketertempaan

Indikator Argumen

Dalam suatu argumen atau penalaran yang kompleks, tidak


selalu mudah untuk mengenali premis dan konklusi.

Indikator premis:
oleh karena, karena, mengingat,
dengan asumsi bahwa, jika

Indikator konklusi: oleh karena itu, dengan demikian,


maka, sehingga, sebagai akibatnya

Cara mengenali:
terdukung

Prinsip/kaidah interpretasi

(principle of charitable interpretation)

Jenis Argumen

Deduktif

Nondeduktif:
Induktif
Analogi
Sebab-akibat

Argumen Deduktif

Argumen yang simpulannya diturunkan dari serangkaian asersi


umum yang disepakati atau dianggap benar (disebut premis baik
major maupun minor).

Pada umumnya berstruktur silogisma sehinga disebut argumen


logis (logical argument).

Premis major:

Premis minor:

Konklusi

Semua binatang menyusui berparu-paru.


Kucing adalah binatang menyusui.
Kucing berparu-paru.

Kriteria Kebenaran Argumen Deduktif

Kelengkapan

Kejelasan

Kesahihan

Keterpercayaian
Kebenaran konklusi dalam argumen deduktif adalah kebenaran
logis bukan kebenaran empiris (realitas).
1.

Kriteria kebenaran logis:Semua premis benar

2.

Konklusi mengikuti semua premis

3.

Semua premis dapat diterima

Argumen Induktif

Argumen yang simpulannya merupakan perampatan atau generalisasi dari keadaan


atau pengamatan khusus sebagai premis.

Generalisasi menjadikan argumen induktif merupakan argumen ada benarnya


(plausible argument) bukan argumen pasti benarnya atau logis (logical argument).

Premis: Satu biji jeruk dari karung A manis rasanya.

Premis: Beberapa biji berikutnya manis rasanya.

Konklusi:Semua jeruk dari karung A manis rasanya.


Jadi Ada benarnya tetapi dapat salah. Tidak pasti benar.

Argumen Sebab-Akibat (Causal Generalization)

Argumen untuk mendukung bahwa perubahan faktor tertentu


disebabkan oleh faktor yang lain.

Kriteria Penyebaban:

1.

Faktor sebab bervariasi dengan faktor akibat (efek).

2.

Faktor sebab terjadi sebelum atau mendahului faktor akibat.

3.

Tidak ada faktor lain selain faktor sebab yang diidenfikasi.

Lihat kaidah penyebaban Mill pada Gambar 2.10

Kecohan (Fallacy)

Keyakinan semu atau keliru akibat orang terbujuk oleh suatu


argumen yang mengandung catat (faulty) atau tidak valid.

Orang dapat terkecoh akibat taktik membujuk selain dengan


argumen yang valid.

Orang dapat mengecoh atau terkecoh lantaran:

Stratagem

Salah nalar (reasoning fallacy)

Aspek manusia dalam berargumen

Kecohan lantaran Stratagem*

Persuasi taklangsung

Membidik orangnya

Menyampingkan masalah

Misrepresentasi

Imbauan cacah

Imbauan autoritas

Imbauan tradisi

Dilema semu

Imbauan emosi

Kecohan lantaran Salah Nalar

Menegaskan konsekuen

Menyangkal anteseden

Pentaksaan

Perampatan-lebih

Parsialitas

Pembuktian dengan analogi

Merancukan urutan kejadian dengan penyebaban

Menarik simpulan pasangan

Kecohan lantaran Aspek Manusia

Puas dengan penjelasan sederhana

Kepentingan mengalahkan nalar

Sindroma tes klinis

Mentalitas Djoko Tingkir

Merasionalkan daripada menalar

Persistensi

Fiksasi fungsional

POIN 3

BAB
3

Menguraikan proses perekayasaan pelaporan


keuangan, menggambarkan struktur akuntansi,
menjelaskan peran akuntansi dalam membantu
pencapaian tujuan nasional, serta menjelaskan
fungsi auditor dan prinsip akuntansi berterima
umum.

Perekayasaan Pelaporan Keuangan


Proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur
dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk
menunjang pencapaian tujuan negara.
Perekayasaan pelaporan keuangan juga merupakan proses penalaran
deduktif-normatif, dimana tujuan sosial dan ekonomik negara telah
dianggap disepakati atau sesuatu yang berian dan menjadi premis
dalam penalaran

Proses Perekayasaan
Pelaporan Keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang
menggambarkan bagaimana informasi keuangan disediakan dan
dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan social suatu
Negara.

Perekayasaan Sebagai Proses Deduktif


Penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat
deduktif dan normative. Tujuan social dan ekonomi Negara
dianggap telah disepakati atau sesuatu yang berian (given) dan
menjadi premis dalam penalaran. Validitas konklusi yang dimuat
dalam rerangka konseptual dapat dievaluasi atas dasar kelogisan
atau penalaran (logical validity)

Hasil Perekayasaan
Hasil Perekayasaan didokumentasi dalam bentuk Rerangka
Konseptual (Concpetual Framework) yang dapat dianalogi fungsinya
dengan Konstitusi dalam sebuah Negara.

Langkah-Langkah Perekayasaan
1.

Penentuan konsep dasar atau postulat

2.

Penetapan tujuan pelaporan

3.

Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan

4.

Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan

5.

Penentuan cara menyampaikan informasi

6.

Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan

7.

Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep

8.

Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem


akuntansi dalam rangka penerapan standar

Siapa yang Merekayasa


1.

Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi

2.

Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan


peraturan pada tingkat nasional. (badan legislative dalm hal ini
DPR

3.

Tim yang khusus dibentuk untuk itu seperti : Secutity and


Exchange Commission (SEC), Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM), Organisasi profesi atau unit/dinas kepemerintahan

Proses Saksama
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus
dilakukan melalui tahap-tahap dan prosedur yang seksama dan teliti. Berikut ini
adalah proses seksama :
1.

Evaluasi masalah

2.

Riset dan analisis

3.

Diskusi dan penyusunan memorandum diskusi (MD)

4.

Dengan pendapat terhadap MD

5.

Diskusi dan pertimbangan tehadap dengar pendapat

6.

Penerbitan draf pernyataan/DP (exposure draft)

7.

Analisis dan pertimbangan atas tanggapan DP

8.

Kepeutusan untuk menerbitkan pernyataan

9.

Pengesahan/penerbitan secara resmi statement yang bersangkutan

Kerangka Konseptual
Financial Accounting Standards Board
Pengertian
Beberapa tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang
membentuk
suatu
sistem/rerangka
terpadu
yang
dapat
menghasilkan standar akuntansi yang konsisten dan yang
menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan
dan statemen keuangan

Kerangka Konseptual
Financial Accounting Standards Board
Sasaran
Melayani kepentingan publik dengan menjediakan struktur dan
haluan pelaporan akuntansi dan keuangan untuk memfasilitasi
penyediaan informasi keuangan dan yang berkaitan secara objektif
yang bermanfaat dalam membantu bekerjanya pasar modal dan
lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik
(langka) dalam perekonomian masyarakat (negara)

Kerangka Konseptual
Financial Accounting Standards Board
Manfaat atau fungsi
1.

Sebagai pedoman kepada badan yang bertanggung-jawab


dalam penyusunan/ penetapan standar akuntansi.

2.

Menjadi acuan dalam pemecahan masalah praktik akuntansi

3.

Batas pertimbangan penyusunan statemen keuangan

4.

Pendidikan dalam pemahaman dan peningkatan keyakian

5.

Peningkatan keterbandingan antarperusahaan

Kerangka Konseptual
Financial Accounting Standards Board
Komponen Konsep yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka
konseptual yang dikembangkan oleh FASB yakni :
1.

Tujuan pelaporan keuangan

2.

Kriteria kualitas informasi

3.

Elemen-elemen statemen keuangan

4.

Pengukuran dan pengakuan

Sementara itu model lain dikembangkan


oleh International Accounting Standards
Committee (IASC)
1.

The Objectives of financial statements

2.

Underlying Assumptions

3.

Qualitative characteristic of financial statements

4.

The Elements of financial statements

5.

Recognition of The Elements of financial statements

6.

Measurement of The Elements of financial statements

7.

Concepts of capital Maintenance and the determination of


profit.

Aspek Kependidikan Rerangka Konseptual


(RK)
RK FASB lebih unggul untuk tujuan pendidikan daripada RK IASC
dengan alasan
1.

RK FASB menyertakan Basis for Conclusion atau Background


Information yang berisi deskripsi, argumen, dan penalaran yang
rinci untuk setiap konsep yang dipilih.

2.

RK FASB mendeskripsi faktor lingkungan yang menjadi basis


pengembangannya sehingga cukup tepat sebagai model atau
teknologi yang dapat dicontoh.

Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)


I.

Rerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar


akuntansi (accounting standards) sebagai pedoman operasional
pelaporan di tingkat perusahaan.

II.

Diperlukan rerangka pedoman lebih dari sekadar standar


akuntansi untuk menentukan kewajaran penyajian statemen
keuangan.

III.

PABU merupakan rerangka pedoman (a framework of


guidelines) membatasi sumber-sumber prinsip akuntansi yang
layak dianut berdasarkan keautoritatifannya.

Kaitan antara Prinsip Akuntansi, Standar


Akuntansi, dan PABU
I.

Prinsip akuntansi adalah segala ideology, gagasan, asumsi,


konsep, postulat, kaidah, prosedur, metode dan teknik akuntansi
yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi
sebagai pengetahuan (knowledge).

II.

Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan


lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh
badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu
lingkungan/Negara dan dituangkan dalam betuk dokumen resmi
guna mencapai tujuan pelaporan keuangan Negara tersebut.

III.

PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar


akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya
secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.

Você também pode gostar