Você está na página 1de 23

FIBROADENOMA MAMMAE

Disusun oleh
SARAH FAJRIAH
1102011254
PEMBIMBING :
Dr. Trimayu Sukandar Sp B
SMF BEDAH RSU dr. SLAMET GARUT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2015

PENDAHULUAN
Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum
ditemukan. Fibroadenoma terbentuk dari sel sel epitel dan jaringan ikat,
dimana komponen epitelnya menunjukkan tanda tanda aberasi yang sama
dengan komponen epitel normal. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara
pasti. Namun diperkirakan berkaitan dengan aktivitas estrogen. Fibroadenoma
pertama kali terbentuk setelah aktivitas ovarium dimulai dan terjadi terutama
pada remaja muda.

Tumor ini dapat tumbuh di seluruh bagian payudara, namun tersering


pada quadran atas lateral. Penyakit ini bersifat asimptomatik atau hanya
menunjukkan gejala ringan berupa benjolan pada payudara yang dapat
digerakkan. Penanganan fibroadenoma adalah melalui pembedahan
pengangkatan tumor. Fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini
akan terus membesar.

ANATOMI PAYUDARA

Vaskularisasi kelenjar mamae terutama berasal dari cabang


arteri aksilaris.
Cabang arteri aksilaris dari medial ke lateral adalah arteri
torakalis lateralis. Agak ke lateral dari arteri torakalis
lateralis terdapat arteri subskapularis.
Vena dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yakni superfisial
dan profunda. Vena superfisial terletak di subkutis, mudah
tampak, bermuara ke vena mammaria interna atau vena
superfisial leher. Vena profunda berjalan seiring dengan
arteri yang senama, dan secara terpisah bermuara ke vena
aksilaris, vena mammaria interna dan vena azigos atau vena
hemiazigos.
Saluran limfe kelenjar mammae terutama berjalan
mengikuti vena kelenjar mammae

Kelenjar mammae dipersarafi oleh nervi intercostal ke 2 6


dan 3 4 rami dari pleksus servikalis. Sedangkan saraf yang
berkaitan dengan terapi bedah adalah :
1. Nervus torakalis lateralis.
2. Nervus torakalis medialis.
3. Nervus torakalis longus dari pleksus servikalis.
4. Nervus torakalis dorsalis dari pleksus brakhialis.

FISIOLOGI PAYUDARA
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipegaruhi oleh
hormon.
Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause

Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. Sekitar


hari ke 8 haid, payudara jadi lebih besar dan beberapa hari sebelum
haid berikutnya terjadi pembesaran maksimal.

Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui.

Bentuk abnormal payudara


Infeksi

Kelainan
pertumbuhan
Ganas

Tumor

Jinak

FIBROADENOMA MAMMAE
DEFINISI
Merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda,
dan jarang ditemukan setelah menopause. Fibroadenoma adalah kelainan
pada perkembangan payudara normal dimana ada pertumbuhan berlebih
dan tidak normal pada jaringan payudara dan pertumbuhan yang berlebih
dari sel-sel yang melapisi saluran air susu di payudara.

ETIOLOGI

Usia Muda

Peningkatan
Hormon
esterogen

Sel prekursor
dormant

KLASIFIKASI
Common fibroadenoma
Biasa terjadi pada usia 21-25 tahun. Dengan
ukuran 1-3cm.

Giant fibroadenoma
Dengan ukuran >5cm. Biasanya pada ibu hamil
dan menyusui.

Juvenille fibroadenoma
Fibroadenoma Pericanaliculare
Fibroadenoma intracanaliculare

PATOFISIOLOGI
FAM merupakan tumor jinak yang menggambarkan proses
hiperplasia dan proliferasi pada duktus terminal yang
memperlihatkan aberasi dari perkembangan normal. Hal tersebut
disebabkan oleh sel stroma neoplastik yang mengeluarkan faktor
pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel normal diikuti
peningkatan mutlak aktivitas esterogen

DIAGNOSIS
GEJALA KLINIK
Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala dan
terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan fisik. Pertumbuhan fibroadenoma relatif
lambat dan hanya menunjukkan sedikit perubahan ukuran dan tekstur dalam
beberapa bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai massa soliter, diskret, dan mudah
digerakkan, selama tidak terbentuk jaringan fibroblast di sekitar jaringan payudara,
dengan diameter kira-kira 1 3 cm, tetapi ukurannya dapat bertambah sehingga
membentuk nodul dan lobus. Fibroadenoma dapat ditemukan di seluruh bagian
payudara, tetapi lokasi tersering adalah pada quadran lateral atas payudara. Tidak
terlihat perubahan kontur payudara. Penarikan kulit dan axillary adenopathy yang
signifikan pun tidak ditemukan.

PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIS
Secara histologis, tumor terdiri atas jaringan ikat dan kelenjar
dengan berbagai proporsi dan variasi. Tampak storma fibroblastik
longgar yang mengandung rongga mirip duktus berlapis sel
epitel dengan ukuran dan bentuk yang beragam. Rongga yang
mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi oleh satu atau lebih lapisan
sel yang reguler dengan membran basal jelas dan utuh.

MAMMOGRAPHY
Tumor terdiri atas gambaran kalsifikasi yang kasar, yang diduga sebagai infraksi atau
involusi. Gambaran kalsifikasi pada fibroadenoma biasanya di tepi atau di tengah
berbentuk bulat, oval atau berlobus lobus. Pada wanita postmenopause, komponen
fibroglandular dari fibroadenoma akan berkurang dan hanya meninggalkan
gambaran kalsifikasi dengan sedikit atau tanpa komponen jaringan ikat.
Indikasi pemeriksaan mammografi:
1. Adanya benjolan pada payudara
2. Adanya rasa tidak enak pada payudara
3. Pada penderita dengan riwayat resiko tinggi untuk mendapatkan
keganasan payudara
4. Pembesaran kelenjar aksiler yang meragukan
5. Adanya penyebab metastasis tanpa diketahui asal tumor primer

ULTRASONOGRAPHY (USG)
Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas
tegas, berbentuk bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar
dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya. Internal
echogenicnya homogen dan ditemukan gambaran dari isoechoic
sampai hypoechoic. Gambaran echogenic kapsul yang tipis, merupakan
gambaran khas dari fibroadenoma dan mengindikasikan lesi tersebut
jinak.

FNAC (FINE NEEDLE ASPIRATION CYTOLOGY)


Dengan FNAC diperoleh diagnosis tumor apakah jinak atau
ganas, tanpa harus melakukan sayatan atau mengiris jaringan.
Pada FNAC diambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan
penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan.

DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari fibroadenoma, antara lain :
Cystosarcoma Phyllodes.
Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan dan diperkirakan berasal dari stroma intralobulus. Tumor ini
berdiameter kecil, sekitar 3 4 cm, tetapi sebagian besar terus tumbuh dan membesar sehingga menyebabkan
payudara membesar. Tumor ini terdapat pada semua usia, namun kebanyakan ditemukan pada usia 45
tahun. Gambaran radiologis (mammografi) dari tumor ini berupa massa berbentuk bulat dan berbatas tegas.

Kista Payudara.
Kista payudara dapat berasal dari adenosis, ketika lamina duktus dan acini mengalami dilatasi dan dibatasi
oleh jaringan epitel. Gambaran mamografinya berupa massa bulat atau oval yang berbatas tegas. Tepi kista
ini dapat berbatasan dengan jaringan fibroglandular, baik sebagian maupun seluruhnya.

Papilloma.
Merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola mamma.
Papilloma memberikan gejala berupa sekresi cairan serous atau berdarah, adanya tumor subareola kecil
dengan diameter beberapa milimeter atau retraksi puting payudara (jarang ditemukan). Biasanya, ukuran lesi
papilloma sangat kecil, hanya beberapa milimeter, sehingga pada mamografi, terlihat gambaran sedikit
pengembungan atau normal dari duktus retro-areolar.

PENATALAKSANAAN
Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk
fibroadenoma. Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan
untuk memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari bekas
luka.
Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran dan lokasi
dari lesi di payudara. terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan,
yaitu:
Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.
Circumareolar Incision
Curve/Semicircular Incision

Tipe insisi yang paling sering digunakan adalah tipe


radial. Tipe circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas
luka dan deformitas, tetapi hanya memberikan pembukaan
yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk fibroadenoma
yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar
batas areola. Semicircular incision biasanya digunakan untuk
mengangkat tumor yang besar dan berada di daerah lateral
payudara.
Terdapat empat indikasi dilakukan terapi eksisi pada
fibroadenoma:
1.
Inability untuk berdiferensiasi antara proses benigna dan
maligna
2.
Peningkatan ukuran massa pada tiap seri pemeriksaan
(follow up)
3.
Lokasi di periareolar
4.
Permintaan pasien.

PENCEGAHAN
Pencegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan
orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat
menjadi sakit. Konsep dasar dari pencegahan primer adalah untuk
menurunkan insiden penyakit.

PROGNOSIS
Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita
mempunyai resiko yang tinggi untuk menderita kanker payudara.
bagian yang tidak diangkat harus diperiksa secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidajat, R., De Jong Wim. Dalam : Buku Ajar Ilmu


Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
2005. Hal. 388 393.
Desen Wan. Dalam : Buku Ajar Onkologi Klinis. Edisi 2.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2008. Hal. 366 369.
Eisenberg Ronald L. In : Clinical Imaging An Atlas of
Differential Diagnosis. Fifth Edition. Lippincott Williams &
Wilkins. Philadelphia. 2010. Hal. 1392 1395.
Malangoni MA, Gagliardi RJ. 2004. Hernias. Dalam :
Sabiston Textbook of Surgery, 17th edition. Philadelphia :
Elsevier Saunders, Hal 1199-1217.
Kumpulan kuliah ilmu bedah. 2010. Staf Pengajar Bagian
Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal
313

Você também pode gostar