Você está na página 1de 12

Nama : Herlie

NIM : ACC 112 005


Tugas : Pengajaran
Remidial Kimia
Cara saya meremidial siswa yang kesulitan dalam memahami perkembangan konsep redoks
yaitu :
1. Menjelaskan ulang materi tentang perkembangan Konsep Redoks (Reaksi - Oksidasi)
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan
berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Reaksi
redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang di
dalamnya terdapat serah terima elektron anatar zat.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi, dapat dijelaskan dengan
mudah sebagai berikut:
Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah
persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena
transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik
didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan
oksidasi.
Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Berdasarkan konsep pertama:
a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah sebagai
berikut:
1) Perkaratan logam besi
Reaksi perkaratan logam besi:
4Fe(s) + 3O2(g) --> 2Fe2O3(s) [karat besi]
2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar)
Reaksi pembakaran gas metana (CH4): akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap
air.
CH4(g) + O2(g) --> CO2(g) + 2H2O(g)
3) Oksidasi glukosa (C6H12O6) dalam tubuh (respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di pecah
menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti carbon dioksida dan air.

C6H12O6(aq) + 6O2(g) --> 6CO2(g) + 6H2O(l)


4) Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2:
Cu(s) + O2(g) --> CuO(s)
S(s) + O2(g) --> SO2(g)
SO2(g) + O2(g) --> SO3(g)
5) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan
6) Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan menyebabkan
bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi)
7) Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi berdasarkan konsep
pertama? Silakan tambahkan di sini !!
Zat yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi. Berdasarkan contohcontoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi: 1) Besi Fe; 2) Metana CH4; 3)
Glukosa C6H12O6; 4) Cu, S, SO2
b. Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi)
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai
berikut:
1) Reduksi mineral hematit F2O3 oleh karbon monoksida CO
F2O3(s) + CO(g) --> 2Fe(s) + CO2(g)
2) Reduksi kromium(III) oksida Cr2O3 oleh aluminium Al
Cr2O3(s) + 2Al(s) --> 2Cr(s) + Al2O3(s)
3) Reduksi tembaga(II) oksida CuO oleh gas hidrogen H2
CuO(s) + H2(g) --> Cu(s) + H2O(g)

4) Reduksi SO3, KClO3, dan KNO3:


SO3(g) --> SO2(g) + O2(g)
3KClO3(s) --> 2KCl(s) + 3O2(g)
2KNO3(aq) --> 2KNO2(aq) + O2(g)
Zat yang melepas oksigen kita sebut sebagai oksidator/pengoksidasi. Berdasarkan
contoh-contoh reaksi reduksi di atas, maka oksidator untuk reaksi: 1) Hematit Fe2O3; 2)
Kromium(III) oksida Cr2O3; 3) Tembaga(II) oksida CuO; 4) SO3, KClO3, KNO3.

2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.


Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi melepas
elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya.
Berdasarkan konsep yang kedua:
a. Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
b. Reduksi adalah penerimaan elektron
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep ini
adalah sebagai berikut:
1) Reaksi natrium dengan clorin membentuk natrium klorida NaCl
Oksidasi : Na --> Na+ + e [melapas 1 elektron]
Reduksi : Cl + e --> Cl- [menerima 1 elektron]
------------------------------------Na + Cl --> Na+ + Cl- --> NaCl
2) Reaksi kalsium dengan belerang membentuk calsium sulfida
Oksidasi : Ca --> Ca2+ + 2e [melepas 2 elektron]
Reduksi : S + 2e --> S2- [menerima 2 elektron]
------------------------------------Ca + S --> Ca2+ + S2- --> CaS
Zat yang melepas elektron (oksidasi) disebut reduktor, sedangkan zat yang menerima elektron
(reduksi) disebut oksidator.
3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
Dalam berbagai kasus reaksi oksidasi yang kompleks, sulit untuk menentukan spesi mana
yang mengalami oksidasi dan reduksi. Contoh reaksi berikut:
2KMnO4 + 3H2SO4 + H2C2O4 --> K2SO4 + 2MnSO4 + 2CO2 + 4H2O

Dapatkah Anda menyebutkan spesi mana yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi?
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka digunakan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan
kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks).
Berdasarkan konsep yang ketiga :
a. Oksidasi adalah pertambahan biloks
b. Reduksi adalah penurunan biloks
Konsep Reaksi Redoks dan Pertukaran Elektron

Kalau dalam konsep sebelumnya reaksi redoks identik dengan dibutuhkan atau
dihasilkannya oksigen, lalu bagaimana dengan reaksi yang tidak melibatkan oksigen?
Misalnya pada reaksi pembetukan magnesium klorida. Faktanya ditemukan reaksi redoks
yang melibatkan elektron, baik menangkap maupun menerima. Loh apa hubungannya,
yang tadi oksigen dan yang ini elektron? Simak contoh berikut

Persamaan Reaksi I
Menurut konsep memerlukan atau menghasilkan oksigen maka jelas reaksi satu
adalah reaksi oksidasi karena untuk menghasilkan magnesium oksida diperlukan oksigen.
Persamaan Reaksi II
Kalau kita menganut konsep reaksi redoks berdasarkan oksigen maka jelas reaksi
kedua bukan merupakan reaksi oksidasi maupun reduksi karena sama sekali tidak ada
oksigen yang terlibat. Padahal faktanya magnesium dalam kedua reaksi tersebut
mengalami perlakuan yang sama yaitu melepaskan 2 elektron. Disinilah terlihat konsep

reaksi redoks yang di dasarkan pada keberadaan oksigen sangat sempit. Mulailah
digunakan konsep serah terima elektron. Menurut konsep ini,
Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang terkait dengan pelepasan elektron oleh suatu atom
Reaksi Reduksi adalah reaksi yang terkait dengan penerimaan elektron oleh suatu atom

Kita ambil contoh reaksi pembentukan garam dapur (NaCl)

reaksi pembentukan garam dapur jika diuraikan masing-masing atomnya menjadi


2 Na(s) 2 Na+ + 2 e
Cl2(g) + 2 e 2 Cl +
2 Na(s) + Cl2 2 NaCl

Logam Natrium melepaskan elekton atau mengalami reaksi oksidasi atau disebut
Reduktor (menyebabkan zat lain tereduksi)

Gas Klori menerima elektron atau mengalami reaksi reduksi atau disebut Oksidator
(menyebabkan zat lain teroksidasi)
Kita coba lagi hitung untuk reaksi 4 Al + 3O2 2 Al2O3, kita uraikan reaksi serah
terima elekton untuk masing-masing unsur
4 Al 2 Al23+ + 6 e
3 O2 + 6 e 3 O22 +
4 Al + 3 O2 2 Al2O3

Yang mengalami reaksi oksidasi (reduktor) adalah Al

Yang mengalami reaksi reduksi (oksidator) adalah O2

Buat memudahkan, sobat cukup ingat lawan katanya kalau oksidator itu mengalami
reduksi dan sebaliknya reduktor itu zat yang mengalami oksidasi.
Konsep Reaksi Redoks dan Bilangan Oksidasi

Konsep reaksi redoks terus berkembangan seiring perkembangan teknologi dan


akhirnya sampai pada suatu titik bahwa konsep redoks berdasarkan pada penangkapan dan
pelepasan elketron tidak cukup untuk menjelaskan reaksi reduksi oksidasi yang ada. Masih
ada reaksi yang tidak bisa ditentukan dengan metode tersebut. Coba sobat hitung amati
reaksi berikut:

H2(g) + Cl2 2HCl(g)


Karena senyawa HCl bukan merupakan senyawa ion melainkan senyawa kovalen maka kita tidak
melibatkan elektron. Nah kemudian munculah apa yang disebut bilangan oksidasi. Bilangan ini adalah
bilangan tidak nyata suatu atom dalam senyawa jika distribusi elektron di sekitar atom tersebut yang
diperhitungkan berdasarkan nilai elektronegativitas. Mudahnya sobat bisa katakan biloks adalah bilangan
tidak nyata yang seolah-olah dimiliki oleh suatu atom.

Setelah materi sudah di jelaskan, diberikan LKS kepada siswa untuk mengukur
kemampuan pemahamannya apakah pembelajaran itu sudah di pahami atau masih
belum dimengerti siswa.

LEMBAR KEGIATAN SISWA


(LKS)

Nama
Kelas
Sekolah
Mata Pelajaran

:
:
:
:

Lengkapilah titik-titik dibawah ini !

Topik : Perkembangan Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron


serta berdasarkan penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi.
Berdasarkan topik diatas, setelah mengerjekan LKS ini, diharapkan siswa menjelaskan
perkembangan Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron serta berdasarkan
pelepasan dan pengikatan bilangan oksidasi.
Di bawah ini disajikan ilustrasi konsep dasar reduksi dan oksidasi. Kekeliruan yang umum
terjadi dalam penentuan reaksi redoks adalah kesalahan dalam menentukan senyawa yang
bertindak sebagai reduktor dan senyawa yang bertindak sebagai oksidator. Ingat bahwa
reduktor adalah senyawa atau unsur yang mengalami oksidasi sebaliknya oksidator adalah
senyawa atau unsur yang mengalami reduksi.
1. Nyatakan apakah proses berikut tergolong oksidasi, reduksi, atau redoks.
a. C + O2 CO2
b. Mg(g) Mg2+(g) + 2e
c. Ag2O(s) + C(s) 2Ag(s) + CO(g)

Jawab :
a.

C + O2 CO2

Jika dilihat berdasarkan oksigen, reaksi di atas jelas menunjukkan bahwa terjadi peristiwa
pengikatan oksigen sehingga rekasi tersebut tergolong oksidasi. Selanjutnya perhatikan bilangan
oksidasinya. Atom carbon mengalami ................... dari 0 menjadi ................ pada ................,
sedangkan O2 mengalami ............................. dari 0 menjadi -4. Ingat bahwa kenaikan biloks
merupakan peristiwa oksidasi dan penurunan biloks merupakan peristiwa reduksi.

Jadi, reaksi di atas merupakan ......................


b.

Mg(g) Mg2+(g) + 2e

Reaksi di atas tergolong reaksi oksidasi karena terjadi ................................................ bilangan


oksidasi dari ............... menjadi +2
c.

Ag2O(s) + C(s) ............ + ...........

Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks karena jika dilihat bilangan oksidasinya jelas
terjadi .................... biloks Ag mengalami ................. dari +1 menjadi 0, sedangkan biloks C
mengalami .............. dari 0 menjadi +2. Jadi reaksi di atas merupakan ...................

2. Dari proses berikut ini, tentukanlah oksidator, reduktor, hasil reduksi, dan hasil oksidasi.
a. 2Na + H2 2NaH
b. N2 + 3H2 2NH3
Jawab :
2Na + H2 2NaH
Pada reaksi di atas, Na mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi .... sedangkan H mengalami
penurunan biloks dari 0 menjadi .....
Maka diperoleh :
Oksidator = .................... = biloksnya turun = H2
Reduktor = mengalami oksidasi = ....................... = ..........

Hasil oksidasi = NaH


Hasil reduksi = NaH.
N2 + 3H2 2NH3
Pada reaksi di atas, N mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi -3 sedangkan H mengalami
kenaikan biloks dari 0 menjadi +1.
Maka diperoleh :
Oksidator = mengalami reduksi = ....................= ................
Reduktor = .............................. = biloksnya naik = ................
Hasil oksidasi = NH3
Hasil reduksi = NH3.
3. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen

Reaksi

oksidasi

(pengoksigenan)

adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen. Lengkapi reaksi dibawah ini !
Si + ........ SiO2
4 Fe + 3 O2 ...........................
Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga termasuk
reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar. Reaksi reduksi
adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat. Lengkapi reaksi dibawah ini !
....... 2 Cu + O2 H2O ....... + ........
4. Apa keterbatasan konsep redoks berdasarkan pengikatan oksigen dibandingkan dengan
serah terima elektron?
Jawab :
Keterbatasannya adalah tidak dapat menentukan reaksi redoks atau bukan, jika dalam reaksi
redoks yang melibatkan ........................ tidak melibatkan ...................atau .... ..................
Contoh: Na(s) + Cl2(g) NaCl(s) + Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
Kedua reaksi tersebut menurut konsep transfer elektron adalah ........................................
........................................................................................................, sebab tidak melibatkan atom
hidrogen atau oksigen.
5. Sebutkan ketentuan apa saja untuk menentukan bilangan oksidasi suatu atom
dalam suatu senyawa !
Jawab :
Ketentuan untuk menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam suatu senyawa yaitu :
Bilangan oksidasi unsur yanglebih elektronegatif pada molekul sama dengan negatif.

Contohnya :
NaCl, ...................... > 0
............................................................................................................................................
Contohnya :
..................., Cl < 0
Bilangan oksidasi setiap unsur bebas = nol, seperti : ...................... dan Na (s)
Bilangan oksidasiion monoatomik = ................................................... : Na+ = 1Ca+2 = 2
jumlah ..................................................................................................................... adalah nol.
Contohnya : H2O = ................................................
Jumlah bilangan oksidasi untuk spesi ion = ............................................................................................NO3-=
-1
Bilangan oksidasi logam alkali dalam senyawa adalah ................................., seperti :
......................, Li = 1
6. Tentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada reaksi redoks berikut
ini.
a. Cu + 4HNO3 Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O
b. Mg + 6HNO3 + 7H2 Mg(NO3)2 + 2NH4NO3 + 6H2O
Jawab :

Cu + 4HNO3 Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O

Tentukan bilangan oksidasi unsur-unsurnya terlebih dahulu :


Biloks Cu pada Cu = 0, biloks Cu pada Cu(NO3)2 = .............
Biloks N pada HNO3 = ................, biloks N pada ............... = +4
Biloks H pada ...............= +1, biloks H pada H2O = ...................
Biloks O pada HNO3, Cu(NO3)2, 2NO2 dan 2H2O = ......................
Dari hasil di atas terlihat bahwa hanya Cu dan N yang mengalami .......................... Cu
mengalami kenaikan ............................ dari 0 menjadi ...................., sedangkan N mengalami
................ bilangan oksidasi dari ............. menjadi ...................
Dengan begitu diperoleh :
Oksidator = biloks turun = mengalami reduksi = ..............

Reduktor = .................... = mengalami oksidasi = ..................


Hasil oksidasi = ..............................
hasil reduksi = ...........................................
Keterangan :
Berikut ini cara menentukan bilangan oksidasi unsur Cu dan N.
Pada Cu ingat bahwa biloks unsur bebas = 0
............................... Cu2+ + NO3Dari Cu2+ = +2, maka diperoleh biloks Cu pada = +2.
HNO3 H+ + NO3Dari NO3- = -1
biloks N + 3 biloks O = -1
biloks N + 3 (-2) = -1
biloks N - 6 = -1
biloks N = +5
Jadi, biloks N pada HNO3 = .............
Dari NO2 = 0
biloks N + 2 biloks O = 0
biloks N + 2 (............) = 0
biloks N -4 = ..........
biloks N = +4
Jadi, biloks N pada NO2 = ...........
Mg + 6HNO3 + 7H2 ..................... + .................. + ...............
Mari tentukan biloks pada masing-masing zat. Perubahan biloks Mg.
biloks Mg = 0
Pada Mg(NO3)2 Mg+2 + NO3 biloks Mg = +2, N = +5, O = -2.
Perubahan biloks N.
Pada HNO3 H+ + NO3 biloks H = +1, N = +5 (Perhitungan seperti di atas), O = -2.

Pada .............................. NH4+ + NO3Dari NH4+ = .....................


biloks N + 4 biloks H = ..............
biloks N + 4 (+1) = ...........
biloks N + 4 = ................
biloks N = ........................
biloks N = ................
Perubahan biloks H. Pada H2 = 0
biloks H = 0 Pada H2O = 0
biloks H = +1 dan O = -2.

Dari penjabaran di atas, hanya H, Mg, dan N yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Mg
naik dari 0 menjadi +2, H naik dari 0 menjadi +1, dan N turun dari +5 menjadi -3. Maka
diperoleh :
Oksidator = biloks turun = ........................... = N
Reduktor = ....................... = mengalami oksidasi = .......................dan H2
Hasil oksidasi = .................. dan ................
Hasil reduksi = ......................
Harapan saya kepada siswa yang sudah diremedial ini, diharapkan siswa tersebut
dapat memahami dan mengerti dalam pembelajaran tentang perkembangan konsep
redoks. Dengan dijelaskan materi secara runtun dan dituntun dalam contoh soalnnya
diharapkan siswa tersebut benar-benar mengerti tentang konsep redok sehingga banyak
yang menyukai pelajaran ini.

Você também pode gostar