Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
1. Amelia Puspasari S.(A1M011013)
2. Amrul Hamzah (A1M011032)
3. Chandra Murnihandayani (A1M011036)
4. Felia Agustina (A1M011043)
5. Stefanus Mega P (A1M011057)
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tanaman nenas (Ananas comosus (L) Merr) merupakan tanaman yang biasa kita
jumpai di pekarangan rumah masyarakat. Budidaya tanaman nenas diminati oleh
diisolasi enzim bromelinnya adalah daging buah (Utami, 2010; dan Gautam et al.,
2010), batang (Gautam et al., 2010), dan bonggol (Sangi, 1989).
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang metode Ekstraksi enzim bromelin dari
batang nenas, sedangkan karakteristik enzim bromelin yang diamati, adalah
aktivitas, kadar protein dan struktur enzim bromelin, serta kegunaannya, khususnya
didunia pangan. Diharapkan dengan memahami metode ekstraksi, karakteristik dan
kegunaan enzim bromelin dari batang nenas, dapat memberikan nilai tambah dalam
pemanfaatan nenas serta mengurangi permasalahan limbah tanaman nenas.
B. Tujuan
1. Mengetahui Metode Ekstraksi Enzim Bromelin
2. Mengetahui Kadar Protein Enzim Bromelin
3. Mengetahui Aktivitas Enzim Bromelin
4. Mengetahui Struktur Kimia Enzim Bromelin
5. Mengetahui Kegunaan Enzim Bromelin, khususnya dalam dunia pangan
BAB II
Tinjauan Pustaka
Nenas (Ananas comosus (L) Merr) merupakan salah satu jenis buah yang gemar
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Buah ini termasuk dalam golongan buah yang
bersifat mudah rusak dan busuk, sehingga tidak tahan disimpan dalam jangka waktu
yang lama. Buah nenas banyak dimanfaatkan, baik dalam skala industri besar,
menengah, kecil bahkan rumah tangga. Buah nenas dalam skala industri umumnya
dimanfaatkan dalam pembuatan sari buah, jem, jelly, serta proses lainnya. Selain
manfaat seperti yang disebutkan sebelumnya, buah nenas juga dimanfaatkan untuk
diambil enzim bromelainnya.
Ciri-ciri umum tanaman nenas yaitu batangnya pendek, tebal, bergerigi dan
pucuknya meruncing tajam, berserat banyak, akarnya pendek, tebal, tumbuh di sela-sela
ketiak daun, bertangkai panjang yang tingginya kurang lebih 30 cm (Muljohardjo, 1984).
Mahkota
Buah
Daging buah
Bonggol
Daun
Kulit
Batang
Gambar 2.1 Tanaman nanas (David, 2010)
pengeringan. Enzim bromelain merupakan enzim yang akan rusak pada suhu 6070oC,
sehingga diperlukan perlakuan pada tahap pengeringan agar enzim bromelain tidak
mengalami kerusakan. Misalnya dengan menggunakan oven vakum atau freeze drying
(pengering beku).
BAB III
Metodologi
Bahan
Buah nenas diperoleh dari Kabupaten Bolaang Mongondow, kemudian diambil
kulitnya. Bahan-bahan kimia yang digunakan berkualitas pro analysis.
Prosedur Analisis
1. Pembuatan Ekstrak Kasar Kulit Buah Nenas
Kulit nenas yang digunakan adalah kulit nenas yang berasal dari buah nenas yang
masih mengkal, ditandai dengan warna kulitnya hijau kekuningan. Kulit nenas
dicuci dengan aquades, dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 1.500 gram.
Selanjutnya dihomogenisasi dengan menggunakan 200 mL larutan buffer natrium
asetat (pH 6,5), dan disaring. Ekstrak kasar disentrifugasi selama 25 menit pada
3.500 rpm, dan disimpan pada 4 oC.
2. Pengendapan dengan Amonium Sulfat
Presipitasi ekstrak kasar enzim bromelin dilakukan dengan penambahan amonium
sulfat sebanyak 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%, sambil diaduk menggunakan
pengaduk magnet selama 45 menit, dan diinkubasi semalam pada 4 oC. Selanjutnya,
disentrifugasi pada 3500 rpm selama 25 menit. Endapan yang dihasilkan dicuci
dengan 10 mL buffer natrium asetat 0,1 M pada kisaran pH 6 - 6,5 (Gautam et al.,
2010).
3. Penentuan Kadar Protein Ekstrak Enzim Bromelin
Penentuan kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode Bradford
(Bradford, 1976). Absorbansi diukur pada 595 nm. Kadar protein ditentukan
dengan membandingkan absorbansi ekstrak enzim bromelin dengan kurva standar
gelatin.
4. Penentuan Aktivitas Enzim Bromelin (Pakpakan, 2009)
a. Penentuan Temperatur Optimum
Sebanyak 0,5 mL gelatin ditambahkan dengan 0,5 mL buffer asetat dan 0,5 mL
ekstrak enzim bromelin, kemudian diinkubasi selama 10 menit pada berbagai
temperatur untuk menentukan temperatur optimum. Temperatur yang digunakan
adalah 50 oC, 55 oC, 60 oC, 65 oC, 70 oC, 75 oC, dan 80 oC. Reaksi dihentikan
dengan pemanasan pada air mendidih selama 10 menit. Absorbansi diukur pada
595 nm untk menentukan kadar protein.
b. Penentuan pH optimum
Sebanyak 0,5 mL gelatin ditambahkan dengan 0,5 mL buffer asetat dan 0,5 mL
ekstrak enzim bromelin, kemudian diinkubasi selama 10 menit pada berbagai
nilai pH pada temperatur optimum yang diperoleh. Variasi nilai pH yang
digunakan adalah 5,0; 5,5; 6,0; 6,5; 7,0; 7,5; 8,0. Reaksi dihentikan dengan
pemanasan pada air mendidih selama 10 menit. Absorbansi diukur pada 595
nm.
Satu unit aktivitas enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang dibutuhkan untuk
menghidrolisis substrat gelatin per satuan waktu pada kondisi percobaan.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
A. Metode Ekstraksi Enzim Bromelin
B. Kadar Protein Enzim
Penentuan kadar protein enzim bromelin dilakukan dengan menggunakan metode
Bradford dan gelatin sebagai standar. Kadar protein enzim bromelin dalam amonium
sulfat tertinggi pada penambahan amonium sulfat 60%, yaitu sebanyak 0,039 %.
C. Aktivitas Enzim Bromelin
1. Pengaruh Temperatur Terhadap Aktivitas Enzim Bromelin
ikatan
untuk mengetahui bagaimana kinerja aktivitas enzim dalam suatu kondisi khusus
untuk mengefisiensikan ekonomi dan produk yang dihasilkan. Whitehurst dan
Law (2002) menunjukan bahwa enzim bekerja pada kondisi tertentu pH, suhu,
dan konsentrasi substrat dengan aturan yang ada (Gambar 1).
60
47.7 48.76
50
42.61
37.27
40
Aktivitas Spesifik
(U/mg protein)
31.59
30
27.83
20
10
0
35
40
45
50
55
60
65
70
Suhu (0C)
40
36.68
35
30
26.46
27.71
29.93
34.52
31.45
25
Aktivitas Spesifik 20
(U/mg protein)
15
10
5
0
5
5.5
6.5
7.5
8.5
pH
Dalam pH yang tepat, perubahan ionisasi gugus ionik enzim pada sisi aktif
akibatnya konformasi enzim lebih efektif dalam mengikat dan mengubah
substrat menjadi produk sehingga aktivitas enzim mengalami penurunan yang
menyebabkan enzim bromelain terdenaturasi.
40
36.19
35
30.83
30
26.87
25.64
25
Aktivitas Spesifik
(U/mg protein)
21.08
20
16.61
15
10
5
0
0
10
15
20
25
30
35
infeksi
saluran
pernapasan
Melegakan tenggorokan
Mengatasi kembung atau gangguan pencernaan lain
Meringankan penyakit edema dengan cara mengurangi air berlebih
dalam tubuh
Membantu membersihkan tubuh dan mengimbangi kadar keasaman
dalam darah
Meringakan sinusitis. Mengurangi hidung tersumbat dan menekan batuk
Mengurangi nyeri pada penderita osteoarthritis. Dalam hal ini, sering
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/vi-manfaat-nanas/ diakses pada
tanggal 24 Oktober 2012 [18.39]
http://www.tanahimpian.org/buah/89-kegunaan-nanas.html diakses pada tanggal 24
Oktober 2012 [18.53]
http://www.anneahira.com/enzim-bromelin.htm diakses pada tanggal 24 Oktober 2012
[18.45]