Você está na página 1de 16

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada saat ini umumnya dalam membuat sebuah karya tulis kesulitan
pertama yang kita temui adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam
bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu
kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat
lain yang membentuk paragraf, paragraf merupakan sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.
Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang
harus dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat
mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat
melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait
antar kalimat.
Dalam membuat suatu paragraf kita juga harus memperhatikan apa tujuan
paragraf itu dibuat, banyak jenis paragraf yang mampu membantu kita dalam
menyampaikan kumpulan kalimat atau paragraf kepada pembaca agar pembaca
dapat mengerti maksud dari karya tulis yang telah dibuat. Disini kita di tuntut
agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benar sesuai dengan
kaedah-kaedahnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1

Pengertian efektivitas, dan paragraf atau alinea

1.2.2

Bagaimana syarat-syarat paragraf yang baik?

1.2.3

Apa saja jenis-jenis paragraf?

1.2.4

Bagaimana efektivitas paragraf?

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 1

1.3 TUJUAN
1.3.1

Memahami pengertian paragraf atau alinea

1.3.2

Mengetahui dan memahami syarat-syarat membuat paragraf yang baik

1.3.3

Mengetahui dan memahami jenis-jenis paragfraf

1.3.4

Mengetahui dan memahami evektifitas dari sebuah paragraf

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN EVEKTIFITAS DAN PARAGRAF ATAU ALINEA
2.1.1 Efektifitas.
Dari kata efektif (efective). Efektif secara sederhana sama
dengan tepat guna Istilah efektif di sini lebih dimaknai pada
pendekatan fungsional, sehingga sesuatu dikatakan efektif apabila
sesuatu tersebut dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan sistem
yang dikehendaki oleh sesuatu tersebut, sedangkan sistem itu sendiri
lebih mengarah pada sebuah tatanan. Efektivitas adalah pencapaian
tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari
serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai
pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah
ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan
pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah
benar atau efektif
2.1.2 Paragraf atau Alinea.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea
biasanya dibuat di baris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat
menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan.

Kesatuan

berarti

seluruh

kalimat

dalam

paragraf

membicarakan satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam


paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 3

Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas


dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya
sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau
dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa
kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat
dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat
penutup, dan kalimat penghubung.

2.2 SYARAT-SYARAT PARAGRAF


2.2.1. Kohesif (Kepaduan Bentuk)
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu
topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik
tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada
unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau
gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimatkalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan
dengan topik.
Contoh:
Pada masa orde baru, masyarakat dan media massa tidak bebas
manyampaikan dan menerima informasi secara terbuka. Dalam kurun
waktu yang cukup panjang dan membosankan itu, banyak sekali
pemberedelan pers, pencabutan SIT, dan pembatalan SIUPP sebagai
wujud budaya komunikasi politik yang memakai mode top-down itu.
2.2.2.

Koheren (kepaduan makna)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 4

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah


koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis,
yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat
dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang
memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur
pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah
alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat
dengan kalimat lainnya. Dalam koheren, termasuk pula keteraturan
(sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur
dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta
selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat
dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada
bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa
(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.

Contoh:
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk
pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan
pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya, lalu
tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air
secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut
kita dinginkan dan setelah dingin, baru kita gunakan untuk
membersihkan wajah.
2.3 JENIS-JENIS PARAGRAF
2.3.1.

Berdasarkan Posisi Kalimat Topik

Paragraf Deduktif
Paragraf deduksi selalu mempunyai pikiran

utama yang

dinyatakan dalam kalimat utama yang terletak di awal paragraf.


Kalimat utama yang terletak di awal paragraf itu merupakan kalimat
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 5

pernyataan penting. Kalimat-kalimat berikutnya di dalam paragraf


merupakan

kalimat-kalimat

penjelas

yang

berfungsi

dalam

menjelaskan pikiran utama yang tampak pada kalimat utama.


Contoh:
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya .
Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku
minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masingmasing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya
dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan
juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku
dengan kebudayaannya.

Paragraf Induktif
Paragraf Induksi selalu mempunyai pikiran utama

yang

dinyatakan dalam kalimatutama yang terletak di akhir paragraf.


Kalimat ini merupakan kalimat pernyataan penting atau merupakan
kalimat-kalimat penjelas yang berisi pelajaran yang mendukung
pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat utama.
Contoh:
Selain kaya akan budaya, Indonesia juga memiliki lahan
pertanian yang subur yang banyak menghasikkan rempahrempah, bahan pangan, bahkan juga buah-buahan. Dari segi
barang tambang, Indonesia juga sangat potensial, terbukti
Indonesia salah satu Negara di Asia yang meng ekspor minyak
bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya. Maka tidak
salah kalau dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.

Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan gabungan paragraf deduksi dan
paragraf induksi, sehingga paragraf ini mempunyai pikiran utama
yang dinyatakan dalam kalimat utama yang terletak di awal dan di
akhir paragraf. Kalimat utama pada akhir paragraf merupakan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 6

pengulangan kembali kalimat utama pada awal paragraf. Sedangkan


kalimat-kalimat

lainnya di dalam paragraf merupakan kalimat

penjelas.
Contoh:
Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan
perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari
menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian
barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan,
agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia
pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat
merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan
sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat
KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan
usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia
dapat membangkitkan perekonomiannya.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 7

2.3.2.

Berdasarkan Sifat Isinya

Paragraf Narasi
Paragraf

narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu

peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolalaholah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Dalam paragraf
narasi terdapat tiga unsure utama yakni tokoh-tokoh,kejadian, dan
latar atau ruang dan waktu.
Contoh:
Sebagai seorang wartawan budaya, Herlita memang
ditugaskan untuk meliput pameran patung-patung dari Ganje,
sebuah kota di Irian Barat Laut yang letaknya tidak jauh dari
kota Bakau, bekas wilayah Azerbaijan,Soviet. Herlita telah
lama mendengar bahwa patung-patung dari Ganje banyak
memendam hal-hal ajaib dan mengandung unsur-unsur magis.
Misalnya saja, Herlita tahu bahwa menurut legenda, patungpatung dari Ganje tidak dibuat oleh tangan manusia tapi oleh
angin

yang

mengabulkan

permintaan

batu-batu

untuk

membuatnya lebih berbentuk.

Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan
sesuatu dengan jelas dan terperinci.
Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terihat begitu
eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul daru
seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah,
mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang
memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar menmbah
kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 8

Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan suatu hal
atau objek.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisiona
lmengeluhkan dampak pemberitaanmengenai impor daging
illegal. Sebab, hamper seminggu terakhir mereka kehilangan
pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini kian melejit sehingga harganya
meningkat.

Paragraf Argumentasi
Paragraf

argumentasi

adalah

paragraf

yang

bertujuan

membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan data/fakta sebagai


alasan.
Contoh:
Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain
sebenarnya bertujuan pada satu hal : Anda harus menjadi
seorang pengamat manusia. Bila anda benar-benar mampu
mengerti manusia atau orang, tahu akan ketakutan, harapan,
impian mereka, maka anda akan memiliki kemampuan
mengembangkan hubungan tersebut. Bicaralah dengan orangorang. Dengarkanlah keinginan hati mereka. Tentu saja anda
harus membaca buku dan mendengarkan pita kaset--raihlah apa
yang anda peroleh dari kebijakan orang lain namun jangan
abaikan bergaul dengan orang lain dan pelajarilah tabiat
mereka. Ini adlah satu gaya hidup yang harus dikembangkan,
bukan satu studi ilmiah.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 9

2.4 EFEKTIVITAS PARAGRAF


Dalam tingkatan tertentu, yakni dalam konteks sebuah karangan, sebuah
paragraf dinyatakan efektif jika struktur internalnya terpenuhi, substansi
persoalannya jelas, dan panjang-pendeknya sesuai dengan kebutuhan.
2.4.1.

Struktur Internal
Ciri-ciri sebuah paragraf yang menunjukkan struktur internal
baik meliputi kesatuan (unity), keterpaduan (coherence), penekanan
(emphasis), keaslian (originality), dan gaya (style).
Kesatuan
Sebuah paragraf dikatakan rnemenuhi syarat kesatuan atau
keutuhan jika seluruh bagian yang terdapat di dalamnya, yakni
kalimat-kalimat, secara bersama-sama berfungsi dalam pengembangan
gagasan utama atau efek emosional yang diinginkan. Untuk mencapai
hal itu, seorang penulis dapat berpegang pada kalimat topik. Kalimat
ini berfungsi sebagai pengendali perhatian penulisnya agar tetap
terfokus. Artinya, kalimat-kalimat lain yang tidak relevan dengannya
dibuang.
Keterpaduan
Sebuah paragraf dinyatakan memenuhi syarat keterpaduan jika
gagasan yang dikemukakan berhubungan erat dengan kalimat-kalimat
pendukungnya sehingga gagasan tersebut menjadi jelas bagi pembaca.
Jadi, pertalian antarkalimat merupakan prasyarat penting dalam
membangun keterpaduan dalam sebuah paragraf, yang selanjutnya
menentukan pula keterpaduan karangan secara keseluruhan.
Keterpaduan

sebuah

paragraf

dapat

dibangun

dengan

memperhatikan: (1) masalah kebahasaan yang digambarkan melalui


repetisi, kata ganti, dan kata atau frase transisi; (2) pemerincian dan
urutan isi paragraf. Repetisi biasanya digunakan dalam rangka
penekanan (selanjutnya baca bagian penekanan), kata ganti digunakan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 10

untuk variasi, sedangkan kata atau frase transisi untuk menyatakan


hubungan tertentu. Hubungan antarkalimat dalam sebuah paragraf
yang padu ada delapan macam dan masing-masing membutuhkan kata
atau frase transisi.
Penekanan
Sebuah paragraf dinyatakan memenuhi syarat penekanan jika
bagian-bagian tertentu paragraf itu berada pada posisi terbaik dan
sesuai dalam rangka menyampaikan gagasan keseluruhan yang
dikehendaki dalam paragraf itu kepada pembacanya.
Keaslian
Suatu karangan yang baik meniscayakan adanya keaslian.
Akan tetapi, gagasan utama tidak harus merupakan sebuah pikiran
yang sama sekali baru yang belum pernah ada sebelumnya. Penulis
bisa saja memiliki gagasan yang serupa dengan yang telah
dikemukakan dalam tulisan lain. Dalam kaitan ini yang terpenting
adalah bahwa cara penulis mengembangkan gagasan tertentu
hendaknya benar-benar merupakan miliknya sendiri.
Gaya
Gaya suatu karangan merupakan sarana ekspresi bagi
penulisnya untuk mengkomunikasikan gagasan setepat-tepatnya dan
sepenuh-penuhnya. Gaya suatu karangan berkaitan erat dengan
masalah ketepatan pilihan kata dan penempatannya dalam struktur
kalimat. Gaya juga merupakan ciri khas yang membedakan penulis
yang satu dengan lainnya. Oleh karena itu, penulis harus menyadari
bahwa pilihan kata berikut penempatannya dalam kalimat berfungsi
membentuk dan menghidupkan keseluruhan karangan yang efeknya
dirasakan pembaca.
2.4.2.

Gagasan Utama

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 11

Seperti sudah dikemukakan, salah satu ciri utama sebuah


paragraf yang baik adalah adanya kesatuan gagasan. Artinya, paragraf
yang dimaksud akan menjadi jelas jika semua rincian, baik yang
berupa contoh, alasan, maupun fakta yang digunakan tidak
menyimpang dari gagasan utama.
Bagaimana cara mengembangkan gagasan utama menjadi sebuah
paragraf dan bagaimana hubungan antara gagasan utama dan gagasangagasan penjelas dapat dilihat dari urutan perinciannya. Perincian ini
dapat diurutkan secara kronologis (menurut urutan waktu), secara logis
(sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum, umum-khusus), menurut
urutan ruang, menurut proses, dan dapat juga dari sudut pandang yang
satu ke sudut pandang yang lain.
2.4.3.

Kalimat Topik dan Letaknya


Kalimat topik merupakan kalimat yang menyatakan gagasan
utama dan berfungsi mengendalikan keseluruhan paragraf yang
bersangkutan. Kalimat ini biasanya diletakkan sebagai kalimat pertama
sebuah paragraf. Peletakkan kalimat topik di awal paragraf akan sangat
membantu pengembangan paragraf. Paragraf jenis ini disebut paragraf
deduktif. Di mana pun letak kalimat topik, dalam hubungan ini, yang
perlu diperhatikan ialah jangan sampai pengertian yang terkandung
dalam kalimat topik terlampau luas karena dapat mengakibatkan
munculnya pengembangan yang menyimpang dari gagasan utama.
Kalimat topik dapat juga diletakkan di akhir paragraf (baca
kembali bagian penekanan dengan posisi!). Paragraf semacam ini
disebut paragraf induktif: dimulai dengan mengemukakan penjelasanpenjelasan atau rincian-rincian, kemudian ditutup dengan kalimat
topik.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 12

Kalimat topik dapat juga diletakkan pada awal dan akhir


paragraf. Fungsi kalimat topik pada akhir paragraf menekankan
kembali gagasan utama dengan kalimat yang bervariasi.
Di samping cara-cara yang sudah disebutkan, ada juga paragraf
yang tidak menggunakan kalimat topik. Hal ini berarti bahwa gagasan
utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf itu.
Paragraf semacam ini biasanya digunakan dalam karangan yang
berbentuk naratif atau deskriptif. Gagasan utama didukung oleh semua
kalimat yang ada dalam paragraf itu.
2.5. ANALISIS PENULISAN PARAGRAF yang BENAR.
Berdasasarkan unsur dan syarat tebentuknya suatu paragraf berikut ini
akan diberikan suatu contoh analisis paragraf yang benar dari paragraf yang tidak
memenuhi unsur dan syarat tersebut. Salah satu syarat paragraf adalah terdiri atas
lebih dari satu kalimat.
Paragraf yang salah :
Faktor risiko lain yang menjadi penyebab kejadian asma adalah allergen
(serbuk bunga,tungau, serpihan atau kotoran binatang dan jamur),perubahan
cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran pernapasan, stres,
dan olahraga yang berlebihan.
Paragraf diatas hanya terdiri dari satu kalimat , sehingga tidak bisa disebut
paragraf melainnkan hanya kalimat pernyataan. Berikut perbaikan dari paragraf
tersebut:
Faktor risiko lain yang menjadi penyebab kejadian asma adalah allergen,
perubahan cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran
pernafasan, stress, dan olah raga yang berlebihan. Berbagai macam allergen yang
dapat menjadi pencetus asma, yang ada di sekitar kita antara lain : serbuk bunga,
tungau, serpihan atau kotoran binatang dan jamur. Perubahan cuaca dan suhu
dari panas berubah menjadi dingin, ini juga bisa menjadi pencetus kejadian asma
yang sering terjadi di masyarakat.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 13

Contoh analisis lainnya adalah sebagai berikut:


Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras
meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. swasembada pangan tercapai
pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras,
bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. pada tahun 1994, neraca perdagangan
beras kita tekor 400 ribu ton. Impor beras meningkat dan pada tahun 1997
mencapai 2,5 juta ton.
Paragraf di atas mengemukakan satu gagasan utama, yaitu mengenai masalah naik
turunnya produksi beras Indonesia. Oleh karena itu, koherensi kalimat tersebut
sudah terpenuhi, namun paragraf tersebut dikatakan tidak memiliki kohesivitas
yang baik sehingga gagasan tersebut sulit dipahami. Paragraf tersebut perlu
diperbaiki, misalnya dengan memberikan kata perangkai seperti berikut ini :
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor
beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada
pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3
ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun
1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras
meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 14

BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan, dan pembahasan dalam makalah
ini, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan
yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan
pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa
kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat di baris baru dengan 5 spasi,
sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam.
2. Syarat-syarat penyusunan paragraf yang baik itu ada 2, yaitu: kepaduan
bentuk[kohesif] dan kepaduan makna[koheren].
3.

Pembagian jenis-jenis paragraf dapat di bagi menjadi 2 :


a. Berdasarkan posisi kalimat topic yang dibagi menjadi 3, yaitu:
paragraf deduksi, induksi, dan campuran.
b.

Berdasarkan sifat dan isinya yang dibagi menjadi 4, yaitu:


paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi.

4.

Paragraf dinyatakan efektif jika struktur internalnya terpenuhi, substansi


persoalannya jelas, dan panjang-pendeknya sesuai dengan kebutuhan.:
o struktur internal baik meliputi kesatuan (unity), keterpaduan
(coherence), penekanan (emphasis), keaslian (originality), dan
gaya (style).
o Gagasan utama
o Kalimat topik dan letaknya

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 15

DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo,Syukur dan Gunawan,Berlatih Menyusun Paragraf, Jakarta: Arya
Duta,2010.
Budiyanto, Dwi, Cermat Berbahasa Indonesia
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 0543a/U/1997,Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, Surabaya: Apollo, 1997
Pratama,Aditya Bagus,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,Surabaya : Pustaka
Media,2012.
http://perlutahuitu.blogspot.com/2012/11/contoh-paragraf-deduktif-induktif-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Efektivitas
http://pradana-arya.blogspot.com/2012/10/alinea-atau-paragraf.html
http://wawanhardisnyah47.wordpress.com/2012/03/02/makalah-bahasa-indonesiatentang- paragraf/

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Page 16

Você também pode gostar