Você está na página 1de 3

ESTIMASI AKUNTANSI

Pendahuluan
Seperti kita ketahui bahwa didalam setiap item-item atau akun-akun dalam laporan keuangan
tidak dapat diukur dengan tepat oleh karena itu harus diestimasi atau diperkirakan jumlahnya.
Dalam kesempatan ini kita akan membahas prosedur audit yang berhubungan dengan audit atas
estimasi akuntansi (accounting estimates), termasuk audit atas estimasi akuntansi dengan wajar
(fair value accounting estimates) dan disclousures atau pengumgkapannya dalam laporan
keuangan, yang mengacu kepada standar ISA 540. Dalam ISA 540.7 yang dimaksud dengan
Accounting Estimate atau estimasi akuntansi adalah Nilai yang mendekati suatu nilai uang, yang
digunakan jika tidak ada pengukuran yang tepat. Istilah estimasi ini digunakan untuk jumlah
uang yang diukur dengan nilai wajar, maupun jumlah-julah lain yang memerlukan estimasi.
Pelaksanaan Audit.
Dalam pelaksanaannya audit ini terbagi dalam tiga tahap yaitu :
a. Tahap Risk Assessment (Penilaian Risiko)
Dalam tahapan ini auditor diwajibkan untuk :
1.
2.
3.
4.

Memperoleh pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya.


Meriviu hasil akhir (outcome) estimasi akuntansi
Evaluasi ketidkpastian estimasi
Risiko signifikan, dimana auditor wajib menentukan apakah, dalam pandangan semua
estimasi yang telah diidentifikasi mempunyai ketidakpastian estimasi yang tinggi,
menimbulkan risiko yang signifikan.

Dalam tahapan ini yang menjadi perhatian auditor dalam estimasi akuntansi
pertama adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Bagai mana mengidentifikasi kebutuhan entitas dalam melakukan estimasi


Bagai mana proses manajemen dalam membuat estimasi
Bagai mana hasil akhir/realisasi/outcam dari estimasiyang dibuat tahun lalu
Seberapa luasnya ketidakpastian estimasi dalam proses estimasi ini
Pentingnya estimasi, apakah estimasi itu merupakan risiko yang signifikan.

b. Tahap Risk Response (Menanggapi Risiko)

tahap

Dalam tahap ini auditor memberikan tanggapan atas risiko yang dinilai (assessed risk)
pada tahap sebelumnya sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Kewajiban auditor dalam pasca tahap penilaian risiko,


Kewajiban auditor dalam menanggapi risiko
Mempertimbangkan perlunya keterampilan terspesialisasi
Kewajiban auditor dalam menghadapi risiko signifikan.
Kewajiban auditor jika manajemen belum cukup menangani risio signifikan

c. Tahap Reporting (Pelaporan)


Dalam tahapan ini merupakan tahapan pelaporan dimana auditor wajib memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat mengenai apakah pengungkapan dalam laporan keuangan
mengenai estimasi akuntansi sesuai dengan persyaratan dalam kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
Untuk estimasi akuntansi yang berisiko signifikan auditor juga wajib mengevaluasi
kecukupan dari pengumkapan mengenai ketidakpastian estimasi dalam laporan keuangan,
dalam konteks kerangka pelapran keuangan yang berlaku.
Tujuan Audit
Tujuan audit estimasi adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepa mengenai
apakah :
a. Estimasi akuntansi termasuk estimasi akuntansi dengan nilai wajar, dalam laporan
keuangan, yang diakui atau yang diungkapkan adalah wajar.
b. Disclosures dalam laporan keuangan sudah cukup sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
Estimasi seringkali melibatkan banyak analisa baik itu dari data historis, data tahun berjalan dan
perkiraan (forecasting) mengenai peristiwa dikemudian hari, sehingga pengukuran estimasi
tersebut cendeerung berbeda-beda tergantung ketentuan yang ditetapkan dalam kerankg
pelaporan keuangan yang berlaku. Tujuan pengukuran dari suatu estimasi bisa untuk :
Membuat prakiraan atau forecast mengenai outcome satu atau lebih transaksi, peristiwa,
atau kondisi yang menyebabkan estimasi akuntansi perlu dibuat.
Menentukan nilai dari transaksi berjalan atau item laporan keuangan berdasarkan kondisi
yang ada pada tanggal pengukuran.
Dengan perbedaan pengukuran maka dikhawatirkan akan terjadi kesalahan risiko salah saji yang
material, oleh karena itu ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor dalam
melakukan audit estimasi adalah :

1.
2.
3.
4.

Tingkat ketidakpastian rendah (RMM rendah)


Aktivitas bisnis tidak kompleks.
Berhubungan dengan transaksi rutin
Diambil dari data yang tersedia seperti data mengenai tingkat bunga yang dipublikasikan

atau harga saham di bursa.


5. Metode pengukuran mnurut kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
6. Estimasi akuntansi nilai wajar yang menggunakan model yang popular atau yang telah
diterima umum, dimana asumsi atau input untuk model itu dapat diamati di pasar.
Pada akhirnya setelah semua prosedur audit dilakukan maka langkah akhir adalah menentukan
apakah :
1. Bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh.
2. Estiasi akuntansi adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, atau disalah sajikan.
3. Pengungkapan dalam laporan keuangan mengenai estimasi akuntansi :
Susuai dengan persyaratan dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
Ketidakpastian estimasi diungkapkan dengan cukup, jika ketidakpastian estimasi
itu berisiko signifikan.

Você também pode gostar