Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki setiap orang. Oleh
karenanya hak ini harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. Tidak ada yang
dapat mengambil hak asasi orang lain. Hak asasi manusia melekat pada tiap
individu sejak manusia berada dalam kandungan.
Dalam kenyataannya banyak orang yang menyalahgunakan hak asasi
ini. Penulis mengambil contoh pelanggaran HAM pada anak-anak,
diantaranya penghilangan nyawa yang dilakukan ibu hamil pada janin yang
berada dalam kadungannya akibat proses aborsi, hilangnya perlindungan pada
anak-anak jalanan, hilangnya hak untuk memperoleh pendidikan bagi anak
yang kurang mampu, penyalahgunaan hak asuh bagi anak yatim, dan lain
sebagainya.
Aborsi adalah salah satu masalah pelanggaran HAM anak yang
berkaitan pada penghilangan nyawa janin. Aborsi bisa terjadi dikarenakan
calon kondisi calon ibu atau calon bayi tidak memungkinkan untuk dilahirkan
karena alasan medis, namun selama ini kasus aborsi banyak ditemukan adalah
aborsi dikarenakan berhubungan intim sebelum menikah atau sex bebas, dan
akibat pemerkosaan. Hal ini yang menjadikan penulis merasa tertarik
membahas permasalahan yang berkaitan dengannya yaitu kasus aborsi.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka diangkat beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian hak asasi manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan aborsi?
3. Apa hubungan aborsi dengan HAM?
4. Bagaimana upaya penanggulangan kasus aborsi?
1.3
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian hak asasi manusia.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aborsi.
3. Untuk mengetahui hubungan aborsi dengan HAM.
4. Untuk mengetahui apa saja upaya penanggulangan kasus aborsi?
1.4
Manfaat
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini adalah
untuk mengetahui permasalahan, dan penanggulangan pelanggaran HAM
khususnya dalam kasus yang penulis ambil, yaitu kasus aborsi. Secara khusus
penulis bertujuan untuk para pembaca tentang bahayanya aborsi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Landasan Teori
HAM adalah hak hak dasar yang dimiliki oleh manusia seusai
dengan kodratnya (Kaelan : 2002). Menurut John Locke HAM adalah hak
hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak
yang kodrati (Mansyur Effendi : 1994). Dalam pasal 1 Undang Undang No.
39 tahun 1999 tentang HAM, disebutkan bahwa Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah- Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah
2
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan
Yang Maha Esa yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. Hakikat Hak
Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati,
melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban
dan
tangung jawab
bersama
antara
individu,
pemeritah
(Aparatur
Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara. Ada 3 hal yang perlu
kita perhatikan mengenai HAM, yaitu;
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah
bagian dari manusia secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin,
ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan
bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai
HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM.
Aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya
janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya
dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke empat masa
kehamilan).
Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28A tertulis untuk hidup
serta mempertahankan hidup dan kehidupan dengan ini jelas bahwa janin
yang masih dalam kandungan berhak untuk hidup. Menurut hukum hukum
yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan.
Berikut ini pasal pasal yang terdapat dalam Kitab Undang Undang
Hukum Pidana ( KUHP ) antara lain:
PASAL 299
(1) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa
karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak empat pulu ribu
rupiah.
(2) Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencaharian atau kebiasaan atau
jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah
sepertiga
(3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan
pencaharian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencaharian
PASAL 346
Seorang
wanita
yang
sengaja
menggugurkan
atau
mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.
PASAL 347
(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuan, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama lima belas tahun
PASAL 348
(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seseorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.
(2) Jika perbuatan tersebut mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
PASAL 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah
satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan.
2.2
Pembahasan
2.2.1
Pengertian Aborsi
Gugur kandungan atau aborsi (abortus) adalah berhentinya kehamilan
- Nephritis
- Diabetes
- anemia berat
- penyakit jantung
Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan, dll.
Trauma fisik.
3. Penyebab yang bersifat lokal:
Fibroid, inkompetensia serviks.
Radang pelvis kronis, endometrtis.
Retroversi kronis.
Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil, sehingga
menyebabkan hiperemia dan abortus.
b. Penyebab dari segi Janin
Kematian janin akibat kelainan bawaan.
Mola hidatidosa.
Penyakit plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dan degenerasi.
Alasan untuk melakukan abortus pun terbagi menjadi:
1. Alasan Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus
Abortus Provokatus ialah tindakan memperbolehkan pengaborsian dengan
syarat-syarat sebagai berikut:
Abortus Imminens (threatened abortion), yaitu adanya gejalagejala yang mengancam akan terjadi aborsi. Dalam hal demikian
kadang-kadang kehamilan masih dapat diselamatkan.
Abortus
kehamilan
Completus,
dari
yaitu
rahim.
pengeluaran
Keadaan
keseluruhan
demikian
biasanya
buah
tidak
memerlukan pengobatan.
mendapat
haid.
Kebanyakan
akan
berakhir
dengan
diperbolehkan secara medis dan hukum yang berlaku di Indonesia dan aborsi
illegal.
Maraknya pemberitaan tentang aborsi ilegal di media cetak dan media
elektronik adalah termasuk aborsi ilegal. Aborsi illegal adalah perbuatan yang
melanggar hukum dan merupakan salah satu pelanggaran HAM, karena
menghilangkan nyawa sang cabang bayi, tindak kejahatan aborsi termasuk
salah satu tindak pidana. Meski masih berupa janin dalam kandungan, namun
hak hidupnya harus dilindungi. Dalam kaitan ini, kejahatan aborsi telah
merampas hak hidup cabang bayi.
Menurut berita yang bersumber dari TvOne Rabu, 18 April 2012 yang
berjudul Aborsi di Indonesia Capai 2,5 Juta Kasus Per Tahun menjelaskan
tentang seksolog dan androlog, Wimpie Pangkahila memperkirakan jumlah
perkara aborsi atau pengguguran kandungan di Indonesia capai 2,5 juta kasus
per tahun.
"Kasus aborsi ini tersebar secara merata, baik di wilayah-wilayah
perkotaan maupun perdesaan," kata Wakil Ketua Umum Perhimpunan Dokter
Spesialis Andrologi Indonesia (Persandi).
Menurut berita ini, kasus aborsi yang terjadi di wilayah perkotaan
biasanya oleh oknum dokter, sementara mereka yang tinggal di perdesaan
memilih melakukan pengguguran kandungan oleh dukun.
10
11
12
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Hak Asasi Manusia adalah hak yang paling hakiki dan tercantum dalam
sila ke dua yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Pancasila adalah
pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Maka hendaknya
setiap warga negara mengamalkan pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
Aborsi illegal adalah tindakan yang melanggar sila kedua dalam pancasila,
karena dalam kata lain aborsi illegal adalah penghilangan nyawa janin yang
dapat pula membahayakan nyawa sang ibu.
13
14