Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
: =
Secara numerik persamaan diatas
menjadi :
= 1 + ( 1 ) (1)
Untuk Xenon :
= + ,
(4)
= 1 + (
+ 1 ) (5)
= 1 + (1 + ) (6)
Keterangan :
: Konstanta prekursor neutron tunda
: Konstanta peluruhan
: Fraksi neutron tunda
: Mean generation tunda
Perubahan temperatur yang terjadi di
coolant dirumuskan sebagai berikut :
= 1 + ( ) (7)
Keterangan :
P(t) : Power relative
Po : Power density
: Densitasi coolant
: Kapasitansi panas coolant
Kemudian
reaktivitas
feedback
diperoleh dari perumusan :
= (() ) (8)
Keterangan :
= Reaktivitas coolant
= Koefisien reaktivitas feedback
T(t) = Temperatur yang bergantung
waktu
To = Temperatur awal
II.
Metode Percobaan
Pada
percobaan
pertama
akan
disimulasikan Iodine dahulu karena untuk
terbagi menjadi Xenon dibutuhkan Iodine. Kita
hidupkan laptop dan buka software microsoft
excel dan kita tuliskan dahulu konstantakonstanta yang akan dipakai.
Table 1. konstanta untuk osilasi Xenon
i
0,10548
x
0,07596
i
0,06368
x
0,00228
ax
2,63E-18
1,12E+17
f
0,109
a
0,098
t
0.1
min
-0,11343
Table 2. kondisi awal
t
I
Xe
+ min
0
0
0
0
0
Pertama-tama yang kita lakukan
adalah melakukan variasi nilai t yaitu dari t = 0
sampai t = 200 dengan interval 0.1 s. Setelah itu
kita lakukan perhitungan untuk Iodine
menggunakan rumus persamaan (1) yang telah
diintegralkan lalu kita ganti nilai fluksnya ketika
t = 99.9 s menjadi 5% dari semula, 25% dari
semula, 50% dari semula dan 100% dari semula
(fluks = 0). Setelah itu dapat kita lanjutkan
dengan mengisi bagian Xenon. Sama seperti
pada Iodine dimana pada detik ke 99.9 s kita
variasikan fluksnya menjadi 5%, 25%, 50%, dan
0,0002
0,08
0,07
-0,001
co
1000
Cpco
4200
P0
1E+8
Tin
330
t
0.0001
+ fb
5,4E-2
Table 4. kondisi awal
t
P
C
Tco
fb
0
1 437,5 330
0
0
Setelah semua data didapatkan kita
plot data tersebut sebagai sumbu y dan t
sebagai sumbu x. diharapkan dengan metode
ini kita mendapatkan data tentang kondisi
rekativitas saat point kinetic.
III.
Data dan Pengolahan Data
Pada percobaan efek Xenon, dengan
persamaan (6) didapat gambar 2.
IV.
Pembahasan
Efek osilasi Xenon terjadi akibat pada
Xenon merupakan salah satu hasil antara dari
produk
fisi
Uranium
yang
memiliki
kecenderungan untuk menyerap neutron.
VII.
Lampiran
Judul
: Chernobyl, 25 tahun yang lalu
Penulis
: Septilarso, Anggoro
Penerbit : Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Jakarta
Tahun
: 2011
Review
:
Pada tanggal 26 April 1986 telah terjadi kecelakaan nuklir yang memiliki akibat
terbesar dalam sejarah manusia. Zat radioaktif dalam jumlah besar terlepas ke lingkungan
dan hampir menutupi seluruh daratan Eropa. Kecelakaan in terjadi saat dilakukan seuatu
percobaan oleh operator pada system listrik dari salah satu unti reactor Chernobyl. Pemicu
terjadinya kecelakaan in adalah kombinasi dari buruknya desain reactor dan kesalahan
tindakan operator. Pada makalah ini dibahas tentang buruknya desain reactor serta
pengaruh tindakan operator yang memicu terjadinya proses neutronik dan termo hidrolik
pada system reactor tersebut sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan nuklir.
Kecelakaan Chernobyl terjadi berawal dari sebuah reaktor yang sedang shutdown
untuk maintenance digunakan untuk menguji bagaimana pasokan listrik ke pompa sirkulasi
utama dengan dasar berapa lama turbin akan berputar saat power supply dalam keadaan
mati sampai nyala kembali. Saat eksperien ini, sistem pendingin inti darurat (ECCS) dalam
keadaan mati, dimana ECCS mempunyai kegunaan untuk mengalirkan air saat pendinginan
reaktor. Saat shutdown, reaktor beroperasi di daerah setengah dari dayanya, yang artinya
reactor masih beroperasi pada setengah daya padahal ECCS dimatikan. Idealnya, Reaktor
harus dalam keadaan stabil pada 700-1000MWt sebelum shutdown, tetapi kenyataannya
daya turun hingga 30 MWatt. Untuk mengembalikan daya yang turun, ditariklah batang
kendali hingga stabil di 200MWatt. Pada kondisi ini, turbin dibuat berhenti, sedangkan
empat pompa yang berkaitan dengan turbin mulai melambat dan katup ditutup. Air
pendingin menjadi semakin panas karena laju aliran semakin melambat. Adanya Xenon
juga menyebabkan peningkatan daya hingga 530 MWatt. Kenaikan daya itu terus
meningkat terhdapa waktu. Akibatnya adalah peningkatan uap yang sebelumnya
diakibatkan oleh pecahnya bahan bakar. Hal ini membuat daya semakin meningkat.
Tekanan di reactor menjadi semakin tinggi setelah beberapa bahan bakar berikutnya
pecah. Ditambah dengan saluran bahan bakar yang juga pecah yang selanjutnya berakibat
pada terpisahnya plat pendukung reactor. Hal yang terjadi kemudian adalah batang kendali
yang menjadi macet padahal pada saat itu hanya setengah penuh daya. Hal-hal ini
mengakibatkan terjadinya ledakan akibat tekanan yang tinggi. Selanjutnya disusul oleh
ledakan lagi dikarenakan zirconium dari selongsong bahan bakar yang membuat hydrogen
menumpuk.