Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SEL
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun setiap
makhluk hidup. Makhluk hidup kompleks terdiri dari jutaan sel. Manusia terdiri dari
sekitar 100 triliun sel. Namun, ada beberapa makhluk hidup yang hanya terdiri dari
satu sel yang disebut uniseluler. Sedangkan makhluk hidup yang memiliki lebih dari
satu sel disebut multiseluler. Sel berukuran sangat kecil yaitu berkisar antara 0,0010,1 mm.
Kata sel berasal dari bahasa Inggris cell. Sedangkan kata cell berasal dari
bahasa Latincella, yang berarti ruangan kecil. Istilah ini pertama kali digunakan
oleh Robert Hooke dalam bukunya yang berjudul Micrographia yang diterbitkan pada
tahun 1665. Istilah tersebut digunakan setelah Robert Hooke meneliti sel gabus
dengan menggunakan mikroskop dan melihat ruangan-ruang kecil di dalamnya.
Walaupun sel adalah satuan terkecil dalam makhluk hidup, pada kenyataannya
sel masih terdapat beberapa bagian yang lebih kecil lagi. Di dalam sel
terdapat membran sel, dinding sel (hanya pada sel tumbuhan), sitoplasma, inti
sel (hanya pada sel eukariot), sitoskeleton,ribosom, retikulum endoplasma, badan
golgi, lisosom, peroksisom, plastida (hanya pada sel tumbuhan), dan sentriol (hanya
pada sel hewan). Masing-masing bagian memiliki fungsinya masing-masing.
Robert Hooke (1665 M), Dialah orang yang pertama kali yang
menamakan unit structural tersebut sebagai sel. Beberapa investigator dari
tahun 1665 s/d 1831 yang mempelajari sel, Tak satupun yang dapat
menyimpulkan bahwa benda hidup tersebut tersusun dari unit atau sel yang
serupa.
Pada tahun 1938 1939 M, dua orang ahli biologis yaitu M.J.Schleiden
(ahli Botani) dan Theodore Schwann (ahli Zoologi) Mendefinisikan secara jelas
tentang sel. Menurut mereka sel adalah unit struktural dan unit fungsional dari
organisme hidup. Sejak tahun 1955, berkembanglah teori sel modern, yaitu:
a. Sel adalah unit structural dari makhluk hidup.
b. Sel adalah unit fungsionla dari makhluk hidup.
c. Sel adalah pembawa sifat dari makhluk
d. Sel baru berasal dari sel itu sendiri (pembelahan sel).
e. Setiap sel mempunyai aksi dan tugas secara bebas sebagai bagian integral dari
organisme lengkap.
Ukuran Sel
a. Ukuran dan Bentuk Sel : Ukuran sel biasanya bevariasi antara 10 m 100
m.
b. Ukuran sel yang terkecil pada Pleuropneumonia yaitu 0,1 0,5 m.
c. Ukuran sel yang terpanjang pada serat Sclerenchymatous pada Boehmenia
nevia, yaitu 55 cm.
Jumlah Sel
a. Protozoa, bakteri, fungi dan alga bersel satu. Mereka disebut sebagai bentuk
uniseluler atau aseluler.
b. Sebagian besar Kingdom animalia dan Kingdom Plantae dan sebagaian besar
Kingdom Fungi terdiri beberapa sel, mereka dikatakan sebagai organisme
multiseluler.
Type Sel
Berdasarkan strukturnya, sel terbagi ke dalam dua type, yaitu:
a. Sel Prokariotik; yaitu sel dimana mitokondria, kloroplas, dan nucleus tidak
terlihat secara jelas. Type sel ini ditemukan pada bakteri dan alga biru hijau
yang tergolong dalam kingdom Monera .
b. Sel Eukariotik; yaitu sel dimana batas nucleus dan membrane tampak secara
jelas. Type sel ini ditemukan pada semua Kingdom Protista , Kingdom Fungi ,
Kingdom Plantae dan Animalia
BAB II
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Setiap makhluk hidup pasti memiliki ciri-ciri seperti: makan, bernapas,
bergerak, berkembang biak, mengeluarkan zat, menanggapi rangsang, dan lain-lain.
Seperti pada hewan dan manusia, tumbuhan juga memiliki ciri-ciri tersebut. Seperti
halnya manusia dan hewan, tumbuhan juga memiliki organ-organ penting, yaitu akar,
batang, daun, bunga, dan biji.. Organ-organ pada tumbuhan terdiri dari beberapa
jaringan yaitu: jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan
klorentim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkiim, jaringan xilem, dan jaringan
floem.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang
masih muda dan bersifat selalu
membelah diri. Jaringan meristem
sel
penyusunnya
bersifat
jumlah
sel
Jaringan
menyebabkan
inilah
tumbuhan
menjadi lebih tinggi dan besar, dan akar semakin panjang. Jaringan meristem
yang terletak pada ujung batang maupun ujung akar disebut meristem primer.
Jaringan meristem ini terdapat pada tumbuhan baik dikotil maupun monokotil.
Jaringan meristem yang terletak antara floem dan xilem disebut jaringan meristem
sekunder dan jaringan ini terdapat pada tumbuhan dikotil.
Ciri-ciri jaringan meristem adalah :
a. Dinding selnya tipis
b. Banyak protoplasma
c. Bentuk dan ukurannya sama
d. Rongga selnya kecil
2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)
Terletak disebelah dalam jaringan epidermis. Parenkim tersusun atas selsel bersegi banyak, artinya antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat
ruang antarsel. Parenkim disebut juga
jarimgan dasar karena menjadi tempat bagi jaringanjaringan
yang
lain.
Parenkim
xilem
dan
floem. Fungsi
penghasil dan
daun
yang
memiliki
kloroplas
dan
dapat
melakukan
fotosintesis. Parenkim batang dan akar berfungsi untuk menyimpan pati sebagai
cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar ( Ipomoea batatas ).
3. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis dalah jaringan yang paling luar dan disusun oleh selsel
hidup
dinding
tipis
sel
dan
menutupi
dengan
yang
terletak
organ
tumbuhan. Jaringan
ini
menempati
seluruh
di
permukaan
dari
selapis sel yang tersusun rapat, dan biasanya tidak mengandung klorofil, kecuali
pada sel penutup pada stomata (mulut daun). Jaringan epidermis yang terletak
pada akar yaitu di dekat ujung akar bisa mengalami modifikasi menjadi bulu akar.
Sedang jaringan yang ada pada batang atau cabang bisa mengalami modifikasi
menjadi lentisel (celah pada batang yang dipergunakan untuk pertukaran gas.
Dan yang ada pada daun mengalami modifikasi menjadi stomata (mulut daun).
Ciri-ciri jaringan epiderms :
a. Selnya berbentuk balok, tipis, rapat, serta tidak memiliki ruang antar sel.
b. Fungsinya sebagai pelindung dilapisi kutikula (lapisan lilin).
suatu
pembuluh.
Jaringan
floem
diiringi
oleh sel-sel
pengiring. Jaringan tersebut di atas akan menyusun organ pada tumbuhan, baik
pada akar, batang, daun bunga, buah dan biji.
BAB III
MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
1. Pengertian Morfologi
pada
monokotil.
Walaupun
tumbuhan
kadang-
(dengan
catatan,
tumbuhan
dikotil
tersebut
serabut
memperkokoh
adalah
untuk
berdirinya
tumbuhan.
(Akar Serabut)
2) Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi
utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
(Akar Tunggang)
Fungsi akar bagi tumbuhan:
a) Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat
hidupnya.
b) Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam
tanah
c) Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat
pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
d) Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi,
misalnya tumbuhan bakau
e) Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif.
Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi
sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian
akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.
b. Modifikasi akar
1) Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada
genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
(Akar Napas)
2) Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung
terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
(Akar Gantung)
3) Akar tunjang. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropis.
(Akar Tunjang)
4) Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti
benalu
c. Batang
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan
mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang
mempunyai sifat-sifat berikut :
1) Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2) Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan
pada buku-buku inilah terdapat daun.
3) Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop
atau heliotrop)
(Batang)
d. Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi
dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting
bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
(Daun)
1) Fungsi
a) Tempat terjadinya fotosintesis.
Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim
palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada
jaringan spons.
b) Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat
keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
c) Tempat terjadinya transpirasi.
d) Tempat terjadinya gutasi.
e) Alat perkembangbiakkan vegetatif.Misalnya pada tanaman cocor bebek
(tunas daun).
Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena
terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut
sebagai organ aksesori, karena fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder
penting:
e. Bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan
oleh
dihasilkannya
dirangsang
oleh
(Bunga)
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gametjantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses
dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut
dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis
berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga
yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat
hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarnawarni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai
tanaman hias.
f. Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbungan yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkus dan melindungi biji. Fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan.
(Buah)
g. Biji
Biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.
(Biji)
h. Umbi
(Umbi)
3. Anatomi
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein, yang
berarti memotong) Anatomi sendiri berarti cabang dari biologiyang berhubungan
dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Anatomi Tumbuhan berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi dari
Tumbuhan. Anatomi tumbuhan disebut juga Fitotomi.
Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Anatomi dapat
diartikan sebagai ilmu yg melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh
manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan; atau uraian yg mendalam tentang
sesuatu: --revolusi; atau secara deskriftif diartikan sebagai ilmu mengenai struktur
organ tubuh normal. Perbandingan ilmu yg membandingkan struktur pada
berbagai spesies yg berbeda.
4. Anatomi Tumbuhan
Anatomi tumbuhan
atau
fitoanatomi
merupakan
analogi
dari
anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan
adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional
berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari
anatomi hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak
perlu dilakukan "pembedahan".
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan
hierarki dalam kehidupan.
a. Organologi
Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan
jaringan-jaringan penyusunnya. Berikut adalah jaringan-jaringan dasar yang
menyusun tiga organ pokok tumbuhan.
1) Akar
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Epidermis
Parenkim
Endodermis
Kayu
Pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan
Kambium pada tumbuhan dikotil.
Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian
ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga
diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan
penting dalam pertukaran hara serta interaksi dengan organisme (mikroba)
lain.
2) Batang
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang
tersusun dari jaringan berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Epidermis
Parenkim
Endodermis
Kayu
Jaringan pembuluh, dan
Kambium pada tumbuhan dikotil
Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang,
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai
daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah
kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan
hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringanjaringan dasar berikut:
g) Epidermis
h) Jaringan tiang
i) Jaringan bunga karang dan
j) Jaringan pembuluh.
Permukaan epidermis seringkali terlapisi olehkutikula atau rambut
halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur,
ataupun tetesan air hujan.
b. Histologi
Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan
berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya. Jaringan penyusun tumbuhan
antara lain :
1) Kodo (jaringan pelindung)
2) Kolenkim (jaringan penyokong)
3) Sklerenkim (jaringan penyokong)
4) Parenkim (jaringan dasar)
5) Xilem (jaringan pembuluh/pengangkut)
6) Floem (jaringan pembuluh/pengangkut)
Xilem atau pembuluh kayu adalah komponen utama pada jaringan
pengangkut
yang
ada
pada tumbuhan.
Kata xilemdiambil
dari
bahasa Yunani klasik xlon yang berarti kayu. Xilem bertugas menyalurkan
air dan mineral dari akar ke bagian atas tumbuhan yaitu daun. Sel xilem
banyak mengandung lignin dan merupakan pembentuk bagian utama dari apa
yang kita kenal sebagai kayu.
Ada tiga faktor yang menyebabkan air dan mineral dapat naik dari
akar ke daun yaitu:
1) Tekanan akar
2) Kapilaritas
3) Transpirasi : Transpirasi (Bahasa Inggris:transpiration) adalah hilangnya
uap air dari permukaan tumbuhan.
Floem atau pembuluh tapis adalah komponen utama pada jaringan
pengangkut yang ada pada tumbuhan. Floem bertugas untuk mengedarkan
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Sitologi
Hooke yang
telah
meneliti
irisan
tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Katasel berasal dari
kata bahasa Latin cellula yang berartirongga/ruangan.
Secara umum setiap sel memiliki : membran sel,sitoplasma, dan inti
sel atau nukleus. Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar
membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis
dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga
menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi
bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagaiprotoplasma.
Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat
berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung
kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan
"kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi
yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh
jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah
berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
1) mitokondria (kondriosom)
dankromoplas)
5) vakuola (khusus tumbuhan)
BAB IV
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
1. Jaringan Embrional
Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot.
Jaringan
embrional
mengalami
spesialisasi
menjadi
lapisan
jaringan
(triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan lapisan dalam
entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.
Contoh
hewan
diploblastik
Coelenterata.
tubuh
dari
suatu
2. Jaringan
hewan.
Epitelium
Jaringan
epitelium
dapat
berasal
dari
perkembangan
atau endoderma.
dan
berdasarkan
struktur
dan
fungsinya.
itu,
juga
epitelium
berlapis
semu.
1. Epitelium sederhana
Epitelium selapis pipih (squanos) bentuk sel-selnya pipih.
Epithelium
pipih
sederhana
pada
dinding
alveolus
paru-paru
tubulus
ginjal
kubus
sederhana
pada
batang
sederhana
pada
lambung
dan
usus
sehingga
batang
berlapis
terlihat
semu
berlapis
pada
dinding
trakea
3. Epitelium berlapis
Epitelium berlapis pipih, misalnya terdapat pada permukaan kulit, vagina dan
esophagus, permukaan epitelnya selalu basah.
Epithelium
berlapis
pipih
pada
esofagus
Epitelium berlapis kubus terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium
yang sedang berkembang, dan kelenjar ludah.
Epithelium
berlapis
kubus
pada
saluran
kelenjar
ludah
berlapis
batang
pada
uretra
bergantung
pada
derajat
peregangan
Epithelium
transisional
pada
dinding
kandung
kandung
kemih
kemih.
dan
ureter
epitelium
penutup
Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.
2) Jaringan
epitelium
kelenjar
Kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
a) Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk
menyalurkan hasil sekresinya.Zat secret dapat berupa enim, keringat, dan air ludah.
Berdasarkan banyak sel penyusunya kelenjar eksokrin dibedaka menjadi dua:
1. Uniseluler
Tersusun
atas
satu
buah
sel
Ex: goblet ( sel epithelium pehasil mukulus/ lender yang terdapat pada lapisan usus
halus
dan
saluran
pernapasan
2. Multiseluler
Tersusun
atas
banyak
2. Tubuler
bergulung
sederhana
3. Tubuler
sederhana
sel
5. Alveolar bercabang
7. Alveolar majemuk
6. Tubuler majemuk
8. tubulo-alveolar
majemuk
3. Jaringan ikat
Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang selalu berhubungan
dengan jaringan lainnya atau organ-organ. Jaringan ilat memiliki fungsi antara lain:
Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain
Membungkus organ-organ
Mengisi rongga di antara organ-organ
Menghasilkan imunitas.
a. Komponen Jaringan Ikat
1) Sel
Macam sel penyusun jaringan ikat terdiri antara lain fibroblast, makrofag, sel mast,
sel
lemak,
sel
plasma,
dan
leukosit.
a) FIbroblas adalah sel yang mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dekat
pembuluh
darah
dan
bergerak
jika
ada
luka.
c) Sel mast adalah sel yang mem[roduksi heparin yang berfungsi mencegah
pembekuan sel darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas kapiler darah.
d) Sel
lemak
adalah
e) Leukosit
sel
yang
terspesialisasi
adalah
untuk
sel
menyimpan
darah
lemak.
putih.
2) Serabut
Serabut atau serat penyusun jaringan ikat tediri atas tiga macam, yaitu serabut
kolagen,
a) Serabut
serabut
elastin,
kolagen
dan
serabut
serabut
reticulum
putih
Liat, ulet, paling banyak ditemukan,tidak berwarna tetapi dalm jumlah banyak
berwarna
b) Serabut
putih
elastin
serabut
kuning
Kenyal,tidak
berwarna
tetapi
dalam
jumlah
banyak
berwarna
c) Serabut
kuning
reticulum
Berbentuk seperti jala, halus dan becabang, berfungsi meghubungkan jaringan ikat
dengan
jaringan
lain
3) Zat
dasar
Zat dasarnya bersifat amorf ( tidak berbentuk), tidak berwarna, dan homogeny, yang
tersusun atas molekul karbohidrat, protein, dan air. Zat dasar berperan mengisi ruang
antar
sel
dan
serabut
jaringa
ikat.
kolagen
tersusun
teratur
satu
arah,
mis:
tendon
dan
Berdasarka
organ
dalam,
matriksnya
serta
tulang
melicinkan
rawan
permukaan
dibedakan
tulang
sendi.
menjadi
tiga:
serabut
kolagen
yang
halus,
berwarna
ening
kebiruan
Mengandung
serabut
elastic
yang
disebut
kolagen
serabut
kolagen
yang
padat
dan
kasar
tulang
saluran
yang
menghubungkan
dua
saluran
havers
Tulang spons
Tidak terdapat system havers, terdiri dari trabekula tulang yang saling berhubungan
satu sama lain. Trabekula adalah struktur penyusun tulang spons yang berbentuk
seperti
Darah dan limfa
jarum
atau
lempengan
Darah
terdiri
atas
tiga;
mengangkut
oksigen
dan
karbondioksida
dalam
sel
darah
Tidak memiliki iti sel dan Terdapat hemoglobin yang berfunsi sebagai pengikat
oksigen
2.
di
Sel
dalam
darah
putih
darah
leukosit
granulanya
dalam
sitoplasma
1.
Granulosit
2.
dibagi
menjadi:
Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai penghasil
atibodi
3.
Keping
Berfungsi
Terdapat
darah
dalam
banyak
trombosit
proses
granula
tetapi
pembekuan
tidak
darah
terdapat
nucleus
4.
Bagian
Plasma
darah
yang
cair
dan
protein(
mengandung
larutan
elektrolit
dan
albumin,globulin,fibrinogen)
Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran
darah
BAB V
MORFOLOGI DAN ANATOMI HEWAN
Morfologi Hewan Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu
organisme. Bentuk luar dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah
dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan
bentuk luar organisme ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh
yang kelihatan dari luar. Pada dasarnya bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis
hewan air lainnya mulai dari lahir hingga ikan tersebut tua dapat berubah-ubah,
terutama pada ikan dan hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan
mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun demikian pada
sebagian besar ikan bentuk tubuhnya relatif tetap, sehingga kalaupun terjadi
perubahan, perubahan bentuk tubuhnya relatif sangat sedikit.
Bentuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air juga erat kaitannya
dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu
kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut. Morfologi
adalah bentuk tubuh (termasuk warna) yang kelihatan dari luar. Bentuk tubuh pada
mahluk hidup, termasuk pada hewan air erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada
baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau
penampilan
(morfologi)
hewan
air
tersebut.
Pada dasarnya morfologi dari setiap jenis hewan air yang masih dekat kekerabatanya
mempunyai kemiripan-kemiripan, seperti anatomi dan morfologi udang, kepiting dan
lobster hampir mirip. Hal yang sama juga akan kita dapati pada berbagai jenis ikan
serta
pada
berbagai
jenis
hewan
lainya.
Pada dasarnya kita mengenal berbagai jenis hewan air, diantaranya yang paling
umum kita kenal adalah ikan, udang, moluska, amfibi, dan sebagainya. Adapun yang
dimaksud dengan ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah
dingin, hidup diair, bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan
menggunakan sirip; dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang
ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan
paru paru.
Adaptasi Morfologi hewan
Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara
menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkunganbpenyesuaian inilah yang
kemudian dikenal dengan istilah Adaptasi Morfologi. Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhadap
lingkungannya. Dilakukan oleh mahkluk hidup karena perubahan yang terjadi
merupakan perubahan bentuk luar.
Bentuk Gigi secara khusus. Gigi hewan karnivora atau pemakan daging
beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap
mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk
mencabik-cabik mangsanya.
Bentuk Paruh. Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang
melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram
korbannya. Burung gelatik paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung
kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan,
paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk
mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk
memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi
morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk
kakinya.
Punuk. Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh
karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang
pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di
dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah
yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu
yang lama.
Ikan (pisces)
b.
Katak (amphibi)
Berdasarkan praktikum yang penulis laksanakan pada hari jumat, 25
November 2011 tentang morfologi dan anatomi hewan, Pada bagian dalam tubuh
(anatomi) katak tampak organ-organ sebagai berikut: jantung yang terdiri dari 2
atrium dan 1 ventrikel, paru-paru, hati, lambung, ovarium, saluran telur, usus halus,
usus besar, kantong urine, dan kloaka. [2] Tetapi lebih dari itu sebenarnya masih
terdapat organ lain yang masih merupakan bagian dalam atau anatomi dari binatang
katak, yaitu diantaranya adalah rongga mulut, farings, laring, kantung empedu,
pangkreas, lubang hidung, trakea, bronkus, dan ginjal.
Untuk lebih mudah memahami mengenai struktur anatomi dari katak. Maka
dibawah ini akan disajikan gambarannya.
Organ-organ tersebut dapat dibagi menjadi :
sistem pencernaan
sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga
mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar dan
kloaka. Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pangkreas.
Sistem pernafasan
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastic yang tipis.
Mekanisme paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan mulut
tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme
pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang saling berhubungan
satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompa tekan. Kelenjar paru-paru tiulah
terutama penyebab udara keluar. Amphibi menambah respirasi paru-paru dengan
pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian besar CO 2 dikeluarkan
melalui kulit karena laju vertilasi paru-paru tidak cukup untuk membawa keluwar.
Pada stadium larva katak bernafas dengan insang, sedangkan dewasanya
bernafas dengan paru-paru dan kulit. Adapun ketika katak bernafas dengan paru-paru,
organ yang dipergunakan adalah lubang hidung, farings, trakea, bronkus, alveolus,
bronkeolus, dan paru-paru. Sedangkan ketika bernafas dengan menggunakan kulit,
oksigen masuk melalui kapiler-kapiler darah, baik saat dia air maupun saat di darat.
Sistem reproduksi
Alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis yang menghasilkan
spermatozoid. Sedangkan alat kelamin betina terdiri atas sepasang ovarium yang
menghasilkan sel telur (ovum).[3]
Sistem Ekskresi
Amphibi memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros. Pada katak
jantan saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin. Sebaliknya pada katak betina
saluran ginjal dan saluran kelamin terpisah. Ginjal amphibi berhubungan dengan
ureter di vesika urinaria.[4]
Sistem sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sirkulasi pada katak terdiri atass jantung beruang 3; 2
atrium dan 1 ventrikel, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa.
c.
telur
yang
embrionya
diselubungi
oleh
membran
amniotik.
dengan paru-paru.[6] Dalam reptilia terdapat banyak ordo, termasuk Dinosaurus yang
telah
punah.
Satu
ordo
reptilia
primitive
yang
sekarang
masih
hidup
adalah Sphenodon punctatum yang terdapat di Selandia Baru. Adapun reptilia yang
masih ada terbagi dalam kelas-kelas reptilia, yaitu:
1.
Ordo Chelonia
Hidup di laut, air tawar, atau didarat. Rahang-rahang tidak bergigi tetapi berzat
tanduk, tubuhnya lebar. Anus berupa celah melintang. Ovipar, telur diletakkan dalam
lubang-lubang galian yang dibuat hewan betina. Ada 263 spesies. Contoh: kura-kura
berlukis, kura-kura air tawar, penyu, dll.[7]
2.
Ordo squamata
Reptilia yang tubuhnya tertutup dengan sisik-sisik kecil yang fleksibel. Tidak ada
rusuk abdominal. Terdiri dari sub ordo:
Sub ordo Lacertilia (Sauria), tubuh panjang tetapi kurang dari 30cm, kaki 4 buah
yang kadang tereduksi atau hilang sama sekali. Terbukanya mulut terbatas (tidak
seperti ular). Kelopak mata biasanya dapat digerakkan, bentuk lidah bercabang,
mempunyai kandung kemih. Contoh: tokek, bunglon, komodo, kadal, dll.
Sub ordo Ophidian (ular), tidak mempunyai kaki, lubang telinga, tulang dada, dan
kandung kemih tidak ada. Bola mata tidak dapat digerakkan, tertutup oleh sisik
transparan. Tidak mempunyai kelopak mata. Lidah panjang, bercabang dua dapat
dijulurkan keluar. Paru-paru kiri tereduksi, gigi panjang dan gilig, terdapat pada
rahang atas, langit-langit mulut.[8]
3.
Ordo Crocodilia
Reptilia besar, berkulit tebal, bilik jantung terbagi sempurna menjadi ventrikal kiri
dan ventrikal kanan. Hidup di laut atau air tawar. Tubuh panjang dan kepala besar.
Rahang sangat kuat dengan gigi konis, tumpul. Kaki berjumlah empat pendek, jarijari berkuku, ekor panjang pipih, kulit tebal, lubang telinga kecil tertutup kulit. Lidah
tidak dapat di julurkan. Tidak mempunyai kamdum kemih. Ovivar, telur di letakkan
di dalam daun-daun busuk. Contoh: buaya. [9]
Adapun bagian organ-organ pada reptilia antara lain:
Sistem Respirasi
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya
disokong oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea.
Dinding larinx ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi
bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan
pulmo kiri. Sistem respirasi pada mabounya seperti ini sudah setingkat lebih tinggi
bila dibandingkan dengan respirasi rana Sp, yaitu rana Sp tidak mempunyai trachea
sedang
mabouya
Sp.
Jelas
sudah
mempunyai
trachea.
2) Ventriculus pada mabouya ini berdinding musular yang tebal dari bentuk cylindris.
Intestinum crassum berfungsi sebagai rectum. Cecum merupakan batas antara
instestinum tenve dan intestinum crassum.
3) Glandula digestaria, terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh
hepar ditampung kantong yang disebut vesica fellea. Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu
sinister dan dekter dan berwarna coklat kemerahan. Vesica fellea terletak pada tapi
coudal lobus dexter hepatis. Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara
ventriculus dan duodenum.
Reproduksi pada Reptilia
Jantan
1) Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS
2) Sepasang testis
3) Memiliki epididimis
4) Memiliki vas deferens
Betina
1) Memiliki sepasang ovarium
2) Memiliki saluran telur (oviduk)
3) Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan
yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil
bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan
kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya.
Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil
betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang
oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma
bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di
hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang
dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok
hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada
saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang
tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan
basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan
ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang
berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta
berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun
mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.[10]
Sistem Ekskresi Pada Reptil
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka
merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil
yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih
http://www.pustakasekolah.com/morfologi-hewan.html
http://glorybiology.blogspot.co.id/p/blog-page_21.html
http://yogotakgentar.blogspot.co.id/2013/04/struktur-morfologi-dan-strukturtanaman.html
http://mastugino.blogspot.co.id/2013/11/struktur-jaringan-tumbuhan.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-sel-artikel-lengkap.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/12/sel-artikel-lengkap-biologi.html