Você está na página 1de 36

BAB I

SEL
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun setiap
makhluk hidup. Makhluk hidup kompleks terdiri dari jutaan sel. Manusia terdiri dari
sekitar 100 triliun sel. Namun, ada beberapa makhluk hidup yang hanya terdiri dari
satu sel yang disebut uniseluler. Sedangkan makhluk hidup yang memiliki lebih dari
satu sel disebut multiseluler. Sel berukuran sangat kecil yaitu berkisar antara 0,0010,1 mm.
Kata sel berasal dari bahasa Inggris cell. Sedangkan kata cell berasal dari
bahasa Latincella, yang berarti ruangan kecil. Istilah ini pertama kali digunakan
oleh Robert Hooke dalam bukunya yang berjudul Micrographia yang diterbitkan pada
tahun 1665. Istilah tersebut digunakan setelah Robert Hooke meneliti sel gabus
dengan menggunakan mikroskop dan melihat ruangan-ruang kecil di dalamnya.
Walaupun sel adalah satuan terkecil dalam makhluk hidup, pada kenyataannya
sel masih terdapat beberapa bagian yang lebih kecil lagi. Di dalam sel
terdapat membran sel, dinding sel (hanya pada sel tumbuhan), sitoplasma, inti
sel (hanya pada sel eukariot), sitoskeleton,ribosom, retikulum endoplasma, badan
golgi, lisosom, peroksisom, plastida (hanya pada sel tumbuhan), dan sentriol (hanya
pada sel hewan). Masing-masing bagian memiliki fungsinya masing-masing.

1. Pengertian Sel Menurut Beberapa Ahli


Sel dilihat pertama oleh Aristoteles (384 322 SM). Dia menyatakan
bahwa semua makhluk hidup tersusun dari suatu benda hidup atau unit struktural
yang mempengaruhi kehidupan suatu organisme. Pada saat ini belum dikenal kata
sel dari unit structural tersebut.

Robert Hooke (1665 M), Dialah orang yang pertama kali yang
menamakan unit structural tersebut sebagai sel. Beberapa investigator dari
tahun 1665 s/d 1831 yang mempelajari sel, Tak satupun yang dapat
menyimpulkan bahwa benda hidup tersebut tersusun dari unit atau sel yang
serupa.
Pada tahun 1938 1939 M, dua orang ahli biologis yaitu M.J.Schleiden
(ahli Botani) dan Theodore Schwann (ahli Zoologi) Mendefinisikan secara jelas
tentang sel. Menurut mereka sel adalah unit struktural dan unit fungsional dari
organisme hidup. Sejak tahun 1955, berkembanglah teori sel modern, yaitu:
a. Sel adalah unit structural dari makhluk hidup.
b. Sel adalah unit fungsionla dari makhluk hidup.
c. Sel adalah pembawa sifat dari makhluk
d. Sel baru berasal dari sel itu sendiri (pembelahan sel).
e. Setiap sel mempunyai aksi dan tugas secara bebas sebagai bagian integral dari
organisme lengkap.
Ukuran Sel
a. Ukuran dan Bentuk Sel : Ukuran sel biasanya bevariasi antara 10 m 100
m.
b. Ukuran sel yang terkecil pada Pleuropneumonia yaitu 0,1 0,5 m.
c. Ukuran sel yang terpanjang pada serat Sclerenchymatous pada Boehmenia
nevia, yaitu 55 cm.
Jumlah Sel
a. Protozoa, bakteri, fungi dan alga bersel satu. Mereka disebut sebagai bentuk
uniseluler atau aseluler.

b. Sebagian besar Kingdom animalia dan Kingdom Plantae dan sebagaian besar
Kingdom Fungi terdiri beberapa sel, mereka dikatakan sebagai organisme
multiseluler.
Type Sel
Berdasarkan strukturnya, sel terbagi ke dalam dua type, yaitu:
a. Sel Prokariotik; yaitu sel dimana mitokondria, kloroplas, dan nucleus tidak
terlihat secara jelas. Type sel ini ditemukan pada bakteri dan alga biru hijau
yang tergolong dalam kingdom Monera .
b. Sel Eukariotik; yaitu sel dimana batas nucleus dan membrane tampak secara
jelas. Type sel ini ditemukan pada semua Kingdom Protista , Kingdom Fungi ,
Kingdom Plantae dan Animalia

BAB II
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Setiap makhluk hidup pasti memiliki ciri-ciri seperti: makan, bernapas,
bergerak, berkembang biak, mengeluarkan zat, menanggapi rangsang, dan lain-lain.
Seperti pada hewan dan manusia, tumbuhan juga memiliki ciri-ciri tersebut. Seperti
halnya manusia dan hewan, tumbuhan juga memiliki organ-organ penting, yaitu akar,
batang, daun, bunga, dan biji.. Organ-organ pada tumbuhan terdiri dari beberapa
jaringan yaitu: jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan
klorentim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkiim, jaringan xilem, dan jaringan
floem.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang
masih muda dan bersifat selalu
membelah diri. Jaringan meristem
sel

penyusunnya

bersifat

embrional, artinya mampu terusmenerus membelah diri untuk


menambah

jumlah

sel

tubuh. Jaringan ini kita jumpai


pada ujung batang, ujung akar, dan
pada kambium.
yang

Jaringan

menyebabkan

inilah

tumbuhan

menjadi lebih tinggi dan besar, dan akar semakin panjang. Jaringan meristem
yang terletak pada ujung batang maupun ujung akar disebut meristem primer.
Jaringan meristem ini terdapat pada tumbuhan baik dikotil maupun monokotil.
Jaringan meristem yang terletak antara floem dan xilem disebut jaringan meristem
sekunder dan jaringan ini terdapat pada tumbuhan dikotil.
Ciri-ciri jaringan meristem adalah :
a. Dinding selnya tipis
b. Banyak protoplasma
c. Bentuk dan ukurannya sama
d. Rongga selnya kecil
2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)

Terletak disebelah dalam jaringan epidermis. Parenkim tersusun atas selsel bersegi banyak, artinya antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat
ruang antarsel. Parenkim disebut juga
jarimgan dasar karena menjadi tempat bagi jaringanjaringan

yang

lain.

Parenkim

terdapat pada akar, batang, dan daun,


mengitari jaringan lainnya, misalnya
pada

xilem

dan

floem. Fungsi

jaringan parenkim sebagai jaringan

penghasil dan

penyimpan cadangan makanan. Contoh parenkim penghasil makanan adalah


parenkim

daun

yang

memiliki

kloroplas

dan

dapat

melakukan

fotosintesis. Parenkim batang dan akar berfungsi untuk menyimpan pati sebagai
cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar ( Ipomoea batatas ).
3. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis dalah jaringan yang paling luar dan disusun oleh selsel

hidup

dinding
tipis

sel

dan

menutupi

dengan
yang
terletak
organ

tumbuhan. Jaringan
ini

menempati

seluruh

di

permukaan

tubuh tumbuhan dan


tersusun

dari

selapis sel yang tersusun rapat, dan biasanya tidak mengandung klorofil, kecuali
pada sel penutup pada stomata (mulut daun). Jaringan epidermis yang terletak
pada akar yaitu di dekat ujung akar bisa mengalami modifikasi menjadi bulu akar.
Sedang jaringan yang ada pada batang atau cabang bisa mengalami modifikasi
menjadi lentisel (celah pada batang yang dipergunakan untuk pertukaran gas.
Dan yang ada pada daun mengalami modifikasi menjadi stomata (mulut daun).
Ciri-ciri jaringan epiderms :
a. Selnya berbentuk balok, tipis, rapat, serta tidak memiliki ruang antar sel.
b. Fungsinya sebagai pelindung dilapisi kutikula (lapisan lilin).

c. Sebagian epidermis ada yang bermodifikasi menjadi sisik/ bulu.


d. Biasanya tidak mempunyai klorofil.
4. Jaringan Klorenkim
Jaringan ini sebetulnya berasal dari jaringan parenkim yang sudah
mengalami perubahan bentuk dan fungsinya. Sel-sel penyusunnya mempunyai
kloroplas, sehingga dapat melakukan fotosintesis
5. Jaringan Kolenkim
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang hidup dan berdinding tipis, jaringan
ini mirip dengan jaringan parenkim, tetapi jaringan ini sel-selnya mengalami
penebalan dari selulosa pada sudut-sudutnya.
6. Jaringan Sklerenkim
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang telah mati, dinding selnya menebal.
Bentuk jaringan ini ada dua, yaitu:
a. Sklereida (sel batu): yaitu dinding sel yang tebal tersusun dari zat kayu dan
mengandung banyak noktah. Contoh: pada tempurung kelapa dan kulit
kenari.
b. Serabut sklerenkim/serat: jaringan ini biasanya terdapat pada kulit tumbuhan
dikotil dan daun monokotil yang dapat dimanfaatkan serat-seratnya.
7. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem adalah jaringan pengangkut juga sebagai jaringan penyokong.
Jaringan ini terletak pada bagian kayu dan mempunyai dua macam bentuk, yaitu:
a. Trakeid; yaitu sekat-sekat antarselnya berpori.
b. Trakea; yaitu sekat-sekat antarselnya berliang
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar
menuju daun maka xilem terdapat pada akar, batang dan daun, baik pada
tumbuhan dikotil maupun monokotil dan tumbuhan berpembuluh lainnya.

8. Jaringan Floem (Pembuluh Ayak/Tapis)


Jaringan floem terletak pada bagian kulit batang. Jaringan ini juga
berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
jaringan ini tersusun dari sel-sel panjang yang ujung-ujungnya bergandengan
membentuk

suatu

pembuluh.

Jaringan

floem

diiringi

oleh sel-sel

pengiring. Jaringan tersebut di atas akan menyusun organ pada tumbuhan, baik
pada akar, batang, daun bunga, buah dan biji.

BAB III
MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
1. Pengertian Morfologi

Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi


berasal dari kata morphos yang bearti bentuk dan logos yang berarti ilmu. Jadi
morfologi berarti ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau pengetahuan tentang
bentuk.
2. Morfologi tumbuhan
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ
tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. Secara klasik,
tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar:
a. Akar
Salah satu bagian penting tumbuhan adalah akar. Akar merupan bagian
tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh karena itu, umumnya
akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna keputih-putihan atau
kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya.
Bentuk runcing memudahkan akar menembus tanah. Secara umum, ada dua
jenis akar yaitu:
1) Akar serabut. Akar ini umumnya
terdapat

pada

monokotil.

Walaupun

tumbuhan
kadang-

kadang, tumbuhan dikotil juga


memilikinya

(dengan

catatan,

tumbuhan

dikotil

tersebut

dikembangbiakkan dengan cara


cangkok, atau stek). Fungsi utama
akar

serabut

memperkokoh

adalah

untuk

berdirinya

tumbuhan.
(Akar Serabut)
2) Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi
utamanya adalah untuk menyimpan makanan.

(Akar Tunggang)
Fungsi akar bagi tumbuhan:
a) Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat
hidupnya.
b) Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam
tanah
c) Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat
pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
d) Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi,
misalnya tumbuhan bakau
e) Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif.
Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi
sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian
akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.

b. Modifikasi akar
1) Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada
genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).

(Akar Napas)
2) Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung
terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.

(Akar Gantung)
3) Akar tunjang. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropis.

(Akar Tunjang)
4) Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti
benalu

c. Batang
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan
mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang
mempunyai sifat-sifat berikut :
1) Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2) Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan
pada buku-buku inilah terdapat daun.
3) Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop
atau heliotrop)

4) Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan,


bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5) Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya
pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

(Batang)
d. Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi
dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting
bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

(Daun)
1) Fungsi
a) Tempat terjadinya fotosintesis.
Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim
palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada
jaringan spons.
b) Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat
keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
c) Tempat terjadinya transpirasi.
d) Tempat terjadinya gutasi.
e) Alat perkembangbiakkan vegetatif.Misalnya pada tanaman cocor bebek
(tunas daun).
Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena
terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut
sebagai organ aksesori, karena fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder
penting:
e. Bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan

oleh

dihasilkannya

sejumlah enzim yang

dirangsang

oleh

sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan


secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.

(Bunga)
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gametjantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses
dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut
dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis
berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga
yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat
hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarnawarni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai
tanaman hias.
f. Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbungan yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkus dan melindungi biji. Fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan.

(Buah)
g. Biji
Biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.

(Biji)
h. Umbi

Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan


modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu
(umumnya karbohidrat).

(Umbi)
3. Anatomi
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein, yang
berarti memotong) Anatomi sendiri berarti cabang dari biologiyang berhubungan
dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Anatomi Tumbuhan berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi dari
Tumbuhan. Anatomi tumbuhan disebut juga Fitotomi.
Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Anatomi dapat
diartikan sebagai ilmu yg melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh
manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan; atau uraian yg mendalam tentang
sesuatu: --revolusi; atau secara deskriftif diartikan sebagai ilmu mengenai struktur
organ tubuh normal. Perbandingan ilmu yg membandingkan struktur pada
berbagai spesies yg berbeda.
4. Anatomi Tumbuhan
Anatomi tumbuhan

atau

fitoanatomi

merupakan

analogi

dari

anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan
adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional
berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari
anatomi hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak
perlu dilakukan "pembedahan".
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan
hierarki dalam kehidupan.

a. Organologi
Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan
jaringan-jaringan penyusunnya. Berikut adalah jaringan-jaringan dasar yang
menyusun tiga organ pokok tumbuhan.
1) Akar
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Epidermis
Parenkim
Endodermis
Kayu
Pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan
Kambium pada tumbuhan dikotil.
Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian

ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga
diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan
penting dalam pertukaran hara serta interaksi dengan organisme (mikroba)
lain.
2) Batang
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang
tersusun dari jaringan berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Epidermis
Parenkim
Endodermis
Kayu
Jaringan pembuluh, dan
Kambium pada tumbuhan dikotil
Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang,

maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon


seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang
berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil
tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga
kayu menjadi sangat keras.
3) Daun

Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai
daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah
kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan
hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringanjaringan dasar berikut:
g) Epidermis
h) Jaringan tiang
i) Jaringan bunga karang dan
j) Jaringan pembuluh.
Permukaan epidermis seringkali terlapisi olehkutikula atau rambut
halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur,
ataupun tetesan air hujan.
b. Histologi
Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan
berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya. Jaringan penyusun tumbuhan
antara lain :
1) Kodo (jaringan pelindung)
2) Kolenkim (jaringan penyokong)
3) Sklerenkim (jaringan penyokong)
4) Parenkim (jaringan dasar)
5) Xilem (jaringan pembuluh/pengangkut)
6) Floem (jaringan pembuluh/pengangkut)
Xilem atau pembuluh kayu adalah komponen utama pada jaringan
pengangkut

yang

ada

pada tumbuhan.

Kata xilemdiambil

dari

bahasa Yunani klasik xlon yang berarti kayu. Xilem bertugas menyalurkan
air dan mineral dari akar ke bagian atas tumbuhan yaitu daun. Sel xilem
banyak mengandung lignin dan merupakan pembentuk bagian utama dari apa
yang kita kenal sebagai kayu.
Ada tiga faktor yang menyebabkan air dan mineral dapat naik dari
akar ke daun yaitu:
1) Tekanan akar
2) Kapilaritas
3) Transpirasi : Transpirasi (Bahasa Inggris:transpiration) adalah hilangnya
uap air dari permukaan tumbuhan.
Floem atau pembuluh tapis adalah komponen utama pada jaringan
pengangkut yang ada pada tumbuhan. Floem bertugas untuk mengedarkan
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Sitologi

Sitologi mengkaji bagian bagian yang terkecil dalam tumbuhan yaitu


sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam
sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular),
misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi danprotozoa) atau dari banyak
sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas
terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa
untuk semua organisme, namun jalur evolusiyang ditempuh oleh masingmasing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan
sendiri-sendiri. Sel-selprokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama
dalam organisasi yang sangat rapi.
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan
Inggris Robert

Hooke yang

telah

meneliti

irisan

tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Katasel berasal dari
kata bahasa Latin cellula yang berartirongga/ruangan.
Secara umum setiap sel memiliki : membran sel,sitoplasma, dan inti
sel atau nukleus. Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar
membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis
dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga
menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi
bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagaiprotoplasma.
Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat
berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung
kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan
"kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi
yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh
jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah
berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
1) mitokondria (kondriosom)

2) badan Golgi (diktiosom)


3) retikulum endoplasma
4) plastida (khusus
tumbuhan,

mencakup leukoplas, kloroplas,

dankromoplas)
5) vakuola (khusus tumbuhan)

BAB IV
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

Struktur jaringan hewan


Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan
bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Pada hewan bersel banyak
(termasuk manusia), kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama
akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung
membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem
organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme
(hewan). Beberbagai jaringan hewan antara lain :

1. Jaringan Embrional
Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot.
Jaringan

embrional

mengalami

spesialisasi

menjadi

lapisan

jaringan

(triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan lapisan dalam
entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.
Contoh

hewan

diploblastik

Coelenterata.

Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi


organ-organ

tubuh

dari

suatu

2. Jaringan

hewan.

Epitelium

Jaringan epithelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh sebelah luar


maupun sebelah dalam. Contoh permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan
epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung
epitelium adalah permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga
tubuh.

Jaringan

epitelium

lapisan ektoderma, mesoderma,

dapat

berasal

dari

perkembangan
atau endoderma.

Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan


bentuknya,

dan

berdasarkan

struktur

dan

fungsinya.

a. Epitelium Berdasarkan Jumlah Lapisan Sel dan Bentuk


Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-selnya hanya selapis. Epitellium
berlapis adalah epitalium yang terdiri atas beberapa lapis sel. Berdasarkan bentuknya,
sel epitelium dibedakan menjadi bentuk pipih, kuboid, dan batang. Selain ketiga jenis
epitelium
dikenal

itu,
juga

epitelium

berlapis

semu.

1. Epitelium sederhana
Epitelium selapis pipih (squanos) bentuk sel-selnya pipih.
Epithelium

pipih

sederhana

pada

dinding

alveolus

paru-paru

tubulus

ginjal

Epitelium selapis kuboid (cuboidal) berbentuk seperti kubus.


Epithelium

kubus

sederhana

pada

Epitelium selapis batang (silindris) berbentuk seperti batang.


Epithelium

batang

sederhana

pada

lambung

dan

usus

2. Epitelium berlapis semu


Epitel ii sebenarnya terusun atas satu lapis sel tetapi memiliki ketinggian yang tidak
sama,
Epithelium

sehingga
batang

berlapis

terlihat
semu

berlapis

pada

dinding

trakea

3. Epitelium berlapis
Epitelium berlapis pipih, misalnya terdapat pada permukaan kulit, vagina dan
esophagus, permukaan epitelnya selalu basah.
Epithelium

berlapis

pipih

pada

esofagus

Epitelium berlapis kubus terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium
yang sedang berkembang, dan kelenjar ludah.

Epithelium

berlapis

kubus

pada

saluran

kelenjar

ludah

Epitelium berlapis batang (silindris) terdapat pada permukaan uretra pria.


Epithelium

berlapis

batang

pada

uretra

Epitelium transisional; terdapat pada kandung kemih. Bentuk sel epitelium


transisional

bergantung

pada

derajat

peregangan

Epithelium

transisional

pada

dinding

kandung

kandung
kemih

kemih.

dan

ureter

b. Epitelium berdasarkan struktur and fungsi.


1) Jaringan

epitelium

penutup

Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.
2) Jaringan

epitelium

kelenjar

Kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
a) Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk
menyalurkan hasil sekresinya.Zat secret dapat berupa enim, keringat, dan air ludah.
Berdasarkan banyak sel penyusunya kelenjar eksokrin dibedaka menjadi dua:
1. Uniseluler
Tersusun

atas

satu

buah

sel

Ex: goblet ( sel epithelium pehasil mukulus/ lender yang terdapat pada lapisan usus
halus

dan

saluran

pernapasan

2. Multiseluler
Tersusun

atas

banyak

Macam dan contoh kelenjar eksokrin


1. Tubuler sederhana

2. Tubuler

bergulung

sederhana
3. Tubuler
sederhana

bercabang4. Alveolar sederhana

sel

5. Alveolar bercabang
7. Alveolar majemuk

6. Tubuler majemuk
8. tubulo-alveolar
majemuk

b) Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran.

3. Jaringan ikat
Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang selalu berhubungan
dengan jaringan lainnya atau organ-organ. Jaringan ilat memiliki fungsi antara lain:
Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain
Membungkus organ-organ
Mengisi rongga di antara organ-organ
Menghasilkan imunitas.
a. Komponen Jaringan Ikat
1) Sel
Macam sel penyusun jaringan ikat terdiri antara lain fibroblast, makrofag, sel mast,
sel

lemak,

sel

plasma,

dan

leukosit.

a) FIbroblas adalah sel yang mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dekat
pembuluh

darah

dan

bergerak

jika

ada

luka.

c) Sel mast adalah sel yang mem[roduksi heparin yang berfungsi mencegah
pembekuan sel darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas kapiler darah.
d) Sel

lemak

adalah

e) Leukosit

sel

yang

terspesialisasi

adalah

untuk

sel

menyimpan

darah

lemak.
putih.

2) Serabut
Serabut atau serat penyusun jaringan ikat tediri atas tiga macam, yaitu serabut
kolagen,
a) Serabut

serabut

elastin,

kolagen

dan
serabut

serabut

reticulum
putih

Liat, ulet, paling banyak ditemukan,tidak berwarna tetapi dalm jumlah banyak
berwarna
b) Serabut

putih
elastin

serabut

kuning

Kenyal,tidak

berwarna

tetapi

dalam

jumlah

banyak

berwarna

c) Serabut

kuning
reticulum

Berbentuk seperti jala, halus dan becabang, berfungsi meghubungkan jaringan ikat
dengan

jaringan

lain

3) Zat

dasar

Zat dasarnya bersifat amorf ( tidak berbentuk), tidak berwarna, dan homogeny, yang
tersusun atas molekul karbohidrat, protein, dan air. Zat dasar berperan mengisi ruang
antar

sel

dan

serabut

jaringa

ikat.

b. Macam jaringan ikat


Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat padat
Jaringan ikat teratur
Berkas

kolagen

tersusun

teratur

satu

arah,

mis:

tendon

Jaringan ikat tidak teratur


Berkas kolage menyebar membentuk anyaman kuat mis: dilapisan bawah ( dermis)
kulit
Jaringan ikat longgar
Contoh lain jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak/jaringan adipose
Jaringan ikat khusus
Jaringan tulang rawan ( kartilago )
Kuat, lentur, berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan
lunak

dan

Berdasarka

organ

dalam,

matriksnya

serta
tulang

melicinkan
rawan

permukaan
dibedakan

tulang

sendi.

menjadi

tiga:

Tulang rawan hialin


Mengandung

serabut

Tulang rawan elastic

kolagen

yang

halus,

berwarna

ening

kebiruan

Mengandung

serabut

elastic

yang

disebut

kolagen

Tulag rawan fibrosa


Mengandung

serabut

kolagen

yang

padat

dan

kasar

Jaringa tulang sejati ( osteon )


Tulang sejati adalah mineralisai dari tulang dewasa, mineralisasi merupakan proses
perubahan penyusun materi organic menjadi materi anorganik.Jaringan Tulang sejati
disusun oleh sel-sel tulang(osteosit). Osteosit berasal dari sel induk tulang(osteoblas),
osteosit terletak di lakuna dan saling berhubungan melalui kanalikuli. Osteosit
tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamella. Jaringan tulang mengandung
osteoklas yaitu sel berukuran besar dengan jumlah inti 6-50. Osteoklas menghasilkan
enzim kolagenase dan proteolik lain yang berfungsi merombak tulang serta mengatur
bentuk

tulang

Penampang tulang lengan


System havers
Penampang melintang jaringan tulang (osteon)
Berdasarkan ada tidaknya rongga didalamnya tulang dibedakan menjadi dua:
Tulang kompak
Terdapat system havers yang tersusun konsentris, system havers merupakan unit
penyusun tulang yang mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai
nutrient untuk menghidupi tulang. Didalam system havers terdapat saluran Volkman
yaitu

saluran

yang

menghubungkan

dua

saluran

havers

Tulang spons
Tidak terdapat system havers, terdiri dari trabekula tulang yang saling berhubungan
satu sama lain. Trabekula adalah struktur penyusun tulang spons yang berbentuk
seperti
Darah dan limfa

jarum

atau

lempengan

Darah

terdiri

atas

tiga;

Sel darah merah ( eritrosit )


Befungsi

mengangkut

oksigen

dan

karbondioksida

dalam

sel

darah

Tidak memiliki iti sel dan Terdapat hemoglobin yang berfunsi sebagai pengikat
oksigen
2.

di
Sel

dalam

darah

putih

darah

leukosit

Berfungsisebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk kedalam tubuh


Memiliki nucleus dan tidak mengandung hemoglobin dan bergerak amuboid
Berdasarkan

granulanya

dalam

sitoplasma

1.

Granulosit

2.

Agranulosit : limfosit dan monosit

dibagi

menjadi:

: neutofil,eosinofil, dan basofil

Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai penghasil
atibodi
3.

Keping

Berfungsi
Terdapat

darah
dalam

banyak

trombosit

proses
granula

tetapi

pembekuan
tidak

darah

terdapat

nucleus

4.
Bagian

Plasma
darah

yang

cair

dan

protein(

mengandung

larutan

elektrolit

dan

albumin,globulin,fibrinogen)

Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran
darah

BAB V
MORFOLOGI DAN ANATOMI HEWAN

Morfologi Hewan Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu
organisme. Bentuk luar dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah
dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan
bentuk luar organisme ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh
yang kelihatan dari luar. Pada dasarnya bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis
hewan air lainnya mulai dari lahir hingga ikan tersebut tua dapat berubah-ubah,
terutama pada ikan dan hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan
mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun demikian pada
sebagian besar ikan bentuk tubuhnya relatif tetap, sehingga kalaupun terjadi
perubahan, perubahan bentuk tubuhnya relatif sangat sedikit.

Bentuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air juga erat kaitannya
dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu
kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut. Morfologi
adalah bentuk tubuh (termasuk warna) yang kelihatan dari luar. Bentuk tubuh pada
mahluk hidup, termasuk pada hewan air erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada
baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau
penampilan

(morfologi)

hewan

air

tersebut.

Pada dasarnya morfologi dari setiap jenis hewan air yang masih dekat kekerabatanya
mempunyai kemiripan-kemiripan, seperti anatomi dan morfologi udang, kepiting dan
lobster hampir mirip. Hal yang sama juga akan kita dapati pada berbagai jenis ikan
serta

pada

berbagai

jenis

hewan

lainya.

Pada dasarnya kita mengenal berbagai jenis hewan air, diantaranya yang paling
umum kita kenal adalah ikan, udang, moluska, amfibi, dan sebagainya. Adapun yang

dimaksud dengan ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah
dingin, hidup diair, bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan
menggunakan sirip; dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang
ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan
paru paru.
Adaptasi Morfologi hewan
Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara
menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkunganbpenyesuaian inilah yang
kemudian dikenal dengan istilah Adaptasi Morfologi. Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhadap
lingkungannya. Dilakukan oleh mahkluk hidup karena perubahan yang terjadi
merupakan perubahan bentuk luar.

Bentuk Gigi secara khusus. Gigi hewan karnivora atau pemakan daging
beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap
mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk
mencabik-cabik mangsanya.

Bentuk Moncong. Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di


hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut,
rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong
panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah
kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah
panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk
menangkap serangga

Bentuk Paruh. Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang
melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram
korbannya. Burung gelatik paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung
kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan,
paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk
mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk
memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi
morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk
kakinya.

Bentuk kaki / Ceker. Bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan


tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan
dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan.
Bentuk Kaki dan Paruh.

Berbagai tipe mulut pada serangga. Untuk memperoleh makanannya,


serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya
adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya.
Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan
menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan
mulut penyerap. Mulut pengisap Mulut pengisap pada serangga, Bentuknya
seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang
memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut
pengisap untuk mengisap madu dari bunga.. Mulut penusuk dan penghisap.
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam
dan panjang Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap
adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit
manusia kemudian menghisap darah.

Punuk. Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh
karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang
pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di
dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah
yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu
yang lama.

Anatomi Hewan Vertebrata


Seperti telah dijelaskan di depan bahwa stuktur bagian dalam masing- masing
hewan vertebrata adalah berbeda satu sama lain. Maka untuk mengatahui lebih
detailnya, dibawah ini akan diuraikan mengenai hal tersebut satu per satu.
a.

Ikan (pisces)

b.

Katak (amphibi)
Berdasarkan praktikum yang penulis laksanakan pada hari jumat, 25
November 2011 tentang morfologi dan anatomi hewan, Pada bagian dalam tubuh

(anatomi) katak tampak organ-organ sebagai berikut: jantung yang terdiri dari 2
atrium dan 1 ventrikel, paru-paru, hati, lambung, ovarium, saluran telur, usus halus,
usus besar, kantong urine, dan kloaka. [2] Tetapi lebih dari itu sebenarnya masih
terdapat organ lain yang masih merupakan bagian dalam atau anatomi dari binatang
katak, yaitu diantaranya adalah rongga mulut, farings, laring, kantung empedu,
pangkreas, lubang hidung, trakea, bronkus, dan ginjal.
Untuk lebih mudah memahami mengenai struktur anatomi dari katak. Maka
dibawah ini akan disajikan gambarannya.
Organ-organ tersebut dapat dibagi menjadi :
sistem pencernaan
sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga
mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar dan
kloaka. Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pangkreas.
Sistem pernafasan
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastic yang tipis.
Mekanisme paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan mulut
tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme
pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang saling berhubungan
satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompa tekan. Kelenjar paru-paru tiulah
terutama penyebab udara keluar. Amphibi menambah respirasi paru-paru dengan
pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian besar CO 2 dikeluarkan
melalui kulit karena laju vertilasi paru-paru tidak cukup untuk membawa keluwar.
Pada stadium larva katak bernafas dengan insang, sedangkan dewasanya
bernafas dengan paru-paru dan kulit. Adapun ketika katak bernafas dengan paru-paru,
organ yang dipergunakan adalah lubang hidung, farings, trakea, bronkus, alveolus,
bronkeolus, dan paru-paru. Sedangkan ketika bernafas dengan menggunakan kulit,
oksigen masuk melalui kapiler-kapiler darah, baik saat dia air maupun saat di darat.
Sistem reproduksi
Alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis yang menghasilkan
spermatozoid. Sedangkan alat kelamin betina terdiri atas sepasang ovarium yang
menghasilkan sel telur (ovum).[3]

Sistem Ekskresi
Amphibi memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros. Pada katak
jantan saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin. Sebaliknya pada katak betina
saluran ginjal dan saluran kelamin terpisah. Ginjal amphibi berhubungan dengan
ureter di vesika urinaria.[4]
Sistem sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sirkulasi pada katak terdiri atass jantung beruang 3; 2
atrium dan 1 ventrikel, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa.
c.

Hewan melata (reptile)


Reptilia merupakan vertebrata dengan kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau
papan-papan epidermal. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan
menelurkan
[5]

telur

yang

embrionya

diselubungi

oleh

membran

amniotik.

Danmerupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas

dengan paru-paru.[6] Dalam reptilia terdapat banyak ordo, termasuk Dinosaurus yang
telah

punah.

Satu

ordo

reptilia

primitive

yang

sekarang

masih

hidup

adalah Sphenodon punctatum yang terdapat di Selandia Baru. Adapun reptilia yang
masih ada terbagi dalam kelas-kelas reptilia, yaitu:
1.

Ordo Chelonia
Hidup di laut, air tawar, atau didarat. Rahang-rahang tidak bergigi tetapi berzat
tanduk, tubuhnya lebar. Anus berupa celah melintang. Ovipar, telur diletakkan dalam
lubang-lubang galian yang dibuat hewan betina. Ada 263 spesies. Contoh: kura-kura
berlukis, kura-kura air tawar, penyu, dll.[7]

2.

Ordo squamata
Reptilia yang tubuhnya tertutup dengan sisik-sisik kecil yang fleksibel. Tidak ada
rusuk abdominal. Terdiri dari sub ordo:
Sub ordo Lacertilia (Sauria), tubuh panjang tetapi kurang dari 30cm, kaki 4 buah
yang kadang tereduksi atau hilang sama sekali. Terbukanya mulut terbatas (tidak
seperti ular). Kelopak mata biasanya dapat digerakkan, bentuk lidah bercabang,
mempunyai kandung kemih. Contoh: tokek, bunglon, komodo, kadal, dll.
Sub ordo Ophidian (ular), tidak mempunyai kaki, lubang telinga, tulang dada, dan
kandung kemih tidak ada. Bola mata tidak dapat digerakkan, tertutup oleh sisik
transparan. Tidak mempunyai kelopak mata. Lidah panjang, bercabang dua dapat

dijulurkan keluar. Paru-paru kiri tereduksi, gigi panjang dan gilig, terdapat pada
rahang atas, langit-langit mulut.[8]
3.

Ordo Crocodilia
Reptilia besar, berkulit tebal, bilik jantung terbagi sempurna menjadi ventrikal kiri
dan ventrikal kanan. Hidup di laut atau air tawar. Tubuh panjang dan kepala besar.
Rahang sangat kuat dengan gigi konis, tumpul. Kaki berjumlah empat pendek, jarijari berkuku, ekor panjang pipih, kulit tebal, lubang telinga kecil tertutup kulit. Lidah
tidak dapat di julurkan. Tidak mempunyai kamdum kemih. Ovivar, telur di letakkan
di dalam daun-daun busuk. Contoh: buaya. [9]
Adapun bagian organ-organ pada reptilia antara lain:

Sistem Respirasi
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya
disokong oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea.
Dinding larinx ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi
bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan
pulmo kiri. Sistem respirasi pada mabounya seperti ini sudah setingkat lebih tinggi
bila dibandingkan dengan respirasi rana Sp, yaitu rana Sp tidak mempunyai trachea
sedang

mabouya

Sp.

Jelas

sudah

mempunyai

trachea.

Sistem Pencernaan (Digestorium).


Pada sistem pencernaan dibedakan antara tractus digestivus dan glandula
digestoria.
1) Tractus Digesntivum terdiri dari cavum oris, pharynx, esophagus, vetriculus,
intestinum tenve, cecum, intestinum crassum dan cloaca. Didalam cavum oris
terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes ini berbentuk pleurodont, artinya
menempel pada sisi samping gigiva, sedikit melengkung ke arah medial cavum oris.
Pada mabouya tidak kita jumpai dentes palatini. Selain itu dalam cavum oris terdapat
lingua yang berpangkal pada Os hyldeum di sebelah caudal cavum oris, ujungnya
bersifat befida.

2) Ventriculus pada mabouya ini berdinding musular yang tebal dari bentuk cylindris.
Intestinum crassum berfungsi sebagai rectum. Cecum merupakan batas antara
instestinum tenve dan intestinum crassum.
3) Glandula digestaria, terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh
hepar ditampung kantong yang disebut vesica fellea. Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu
sinister dan dekter dan berwarna coklat kemerahan. Vesica fellea terletak pada tapi
coudal lobus dexter hepatis. Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara
ventriculus dan duodenum.
Reproduksi pada Reptilia
Jantan
1) Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS
2) Sepasang testis
3) Memiliki epididimis
4) Memiliki vas deferens
Betina
1) Memiliki sepasang ovarium
2) Memiliki saluran telur (oviduk)
3) Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan
yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil
bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan
kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya.
Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil
betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang
oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma
bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di
hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang
dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok
hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina.

Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada
saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang
tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan
basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan
ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang
berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta
berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun
mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.[10]
Sistem Ekskresi Pada Reptil
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka
merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil
yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih

http://www.pustakasekolah.com/morfologi-hewan.html
http://glorybiology.blogspot.co.id/p/blog-page_21.html
http://yogotakgentar.blogspot.co.id/2013/04/struktur-morfologi-dan-strukturtanaman.html
http://mastugino.blogspot.co.id/2013/11/struktur-jaringan-tumbuhan.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-sel-artikel-lengkap.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/12/sel-artikel-lengkap-biologi.html

Você também pode gostar