Você está na página 1de 41

Audit Siklus Penjualan

dan Penagihan

Arif Rahman Faisal


Busyra Niam
Kania Putri Zakira
Larasati Harryndra
Martha Sisca Aldilla
Maulana Iqbal

Kelompok Transaksi Siklus Penjualan dan Penagihan

Fungsi Bisnis dalam Siklus Penjualan dan Penagihan


Metodologi Merancang Uji Pengendalian dan Substantif
Transaksi Penjualan
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Metodologi Merancang Uji Pengendalian dan Substantif
Transaksi Penerimaan Kas
Pengujian Audit untuk Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Pengendalian Internal Tambahan Terhadap Saldo Akun &
Dampak Uji Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi

KELOMPOK TRANSAKSI

Penjualan

Penerimaan
Kas

Penghapusan
Piutang tak
Tertagih

Retur
Penjualan dan
Pengurangan
Harga
Estimasi
Beban
Piutang tak
Tertagih

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS


PENJUALAN DAN PENAGIHAN
Pemrosesan Pesanan Pelanggan
Permintaan pelanggan
Pesanan penjualan

Pemberian Kredit
Risiko kredit terjadi akibat praktik yang lemah
dalam persetujuan kredit

Pengiriman Barang
Dokumen pengiriman

Penagihan Pelanggan dan


Pencatatan Penjualan

Faktur penjualan
Arsip transaksi penjualan
Jurnal atau daftar penjualan
Arsip utama akun piutag dagang
Neraca saldo akun piutang dagang
Laporan penagihan bulan

Penerimaan dan
Pencatatan Kas Masuk
Slip
Pembayara
n

Daftar Awal
Penerimaan
Kas

Arsip
Transaksi

Jurnal

Retur dan Pengurangan Harga

Memo Kredit
Jurnal

Menghapus Piutang Tak Tertagih

Formulir
otorisasi

Beban
piutang tak
tertagih
jurnal

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN


PENGENDALIAN DAN SUBSTANTIF TRANSAKSI
PENJUALAN

Memahami pengendalian
internal
Mengukur resiko
pengendalian

Memeriksa Aktivitas Pengendalian


Kunci
Pemisahan tugas yang tepat
Dokumen dan catatan yang
memadai
Dokumen telah di beri nomor
Verivikasi internal

Menentukan Keluasan Test of


Control
Test of Control dilakukan untuk menguji
kefektivitasan dari pengendalian internal.
Keluasan Test of Control bergantung pada penilaian
risiko pengendalian oleh auditor.
- Hasil penilaian risiko pengendalian rendah,
makin luas test of control yang harus dilakukan.
Tingkat risiko pengendalian rendah akan berakibat
pada meningkatnya tests of control untuk
mendukung risiko pengendalian yang rendah
tersebut, peningkatan risiko deteksi, dan
penurunan jumlah pengujian substantif.

Merancang Test of Control untuk


Penjualan

Setiap
pengendali
an kunci

Satu/lebih
test of
controls

Tujuan Audit
Terkait Transaksi

Pengendalian Kunci
yang sudah ada

Test of Controls

Penjualan yang
tercatat adalah
untuk barang yang
dikirim ke pelanggan
yang benar-benar
ada.
(keterjadian)

Penjualan didukung
oleh dokumen
pengiriman yang sah
dan pesanan pelanggan
yang disetujui.

Memeriksa faktur
penjualan dan
menguji dokumendokumen yang
mendukung faktur
penjualan.
(vouching)

Transaksi penjualan
yang ada telah
dicatat.

Dokumen Pengiriman
telah diberi nomor
terlebih dahulu dan

Pertanggung
jawaban urutan
dokumen

Merancang Pengujian Substantif Transaksi


Penjualan
Pengujian substantif dirancang untuk
menentukan apakah ada salah saji moneter.
Tujuan Audit
Terkait
Transaksi

Pengendalian
Kunci yang
sudah ada

Test of
Controls

Pengujian
Substantif
Transaksi

Penjualan yang
tercatat adalah
untuk barang
yang dikirim ke
pelanggan yang
benar-benar ada.
(keterjadian)

Penjualan
didukung oleh
dokumen
pengiriman yang
sah dan pesanan
pelanggan yang
disetujui.

Memeriksa
faktur
penjualan dan
menguji
dokumendokumen yang
mendukung
faktur
penjualan.
(vouching)

Mengkaji ulang
jurnal
penjualan dan
arsip
utamanya
untuk transaksi
dan jumlah
yang tidak
biasa.

Transaksi
penjualan yang
ada telah
dicatat.

Dokumen
Pengiriman telah
diberi nomor
terlebih dahulu

Pertanggung
jawaban
urutan
dokumen

Menelusur
beberapa dokumen
pengiriman yang
dipilih ke dokumen
penjualan dan ke
jurnal penjualan

Penjualan yang Dicatat BenarBenar Terjadi


3 Jenis salah saji
Penjualan dimasukan ke dalam jurnal tetapi tidak ada
pengiriman
Penjualan dicatat lebih dari sekali
Penjualan dimasukan ke dalam jurnal/dicatat tetapi
dikirimkan ke pelanggan fiktif

Poin 1 & 2 biasanya merupakan kesalahan atau


kecurangan. Sedangkan poin 3 merupakan kecurangan.
Dampak dari salah saji ketiga poin diatas akan
menyebabkan lebih saji aset dan laba.

Salah saji
Penjualan dimasukan ke dalam jurnal tetapi tidak
pengiriman
Menelusur jurnal-jurnal penjualan pada pembukuan
membandingkan dengan dokumen terkait penjualan.

ada
dan

Penjualan dicatat lebih dari sekali


Hal ini dapat ditemukan dengan mengkaji pengurutan nomor
transaksi penjualan yang telah dicatat.
Penjualan dimasukan ke dalam jurnal/dicatat tetapi dikirimkan
ke pelanggan fiktif
Biasanya hal ini terjadi ketika Control Internal perusahaan
lemah, misalnya seorang karyawan memiliki kewajiban lebih
dari satu, yaitu melakukan pencatatan penjualan dan juga
mengesahkan pengiriman.
Hal ini dapat ditemukan dengan menelusur informasi pelanggan
dari faktur penjualan ke arsip pelanggan.

Cara lain untuk mendeteksi tiga jenis salah


saji adalah dengan menelusuri akun
piutang dagang ke dokumen sumbernya.
Misal Account
kesalahan

Receivable

akibat

Hal ini dapat dideteksi dengan klien


mengirim laporan tagihan bulanan pada
pelanggan.
Jika terjadi di akhir tahun auditor dapat
membuat prosedur konfirmasi.

Transaksi Penjualan yang Ada Telah Dicatat


Jika pengendaliannya tidak memadai, klien tidak
melakukan penelusuran internal dari dokumen
pengiriman
ke
jurnal
penjualan,
pengujian
substantif penting untuk dilakukan.
Tujuan
Audit
Terkait
Transaksi

Pengenda
lian Kunci
yang
Sudah
Ada

Pengujia
n
Pengen
dali-an

Transaksi
Penjualan
yang Ada
Telah Dicatat
(kelengkapan)

Dokumen
pengiriman
diberi nomor,
dan
dipertanggun
gjawabkan
setiap minggu

Pertanggun
gjawaban
urutan
dokumen
pengiriman

Keku
ranga
n

Pengujian
Substanti
f
Transaksi
Telusuri
beberapa
dokumen
pengiriman,
ke dokumen
penjualan
dan ke jurnal

Arah Pengujian
Perbedaan antara penelusuran dokumen
sumber ke jurnal dan dari jurnal kembali
ke dokumen sumber.
Tujuan Kelengkapan : faktur penjualan
Dokume
Salinan
dok. kirim
n
Perminta
Faktur
Pengiri
an
Penjualan
Tujuan
Keterjadian
:
dok.
Kirim
faktur
man
Pelangga
n
penjualan
Arsip
utama
piutang
dagang

=
=

Buku
Besar

Jurnal
Penjualan

Penjualan Telah Dicatat dengan Akurat


Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang
yang dikirim
Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih di
catatan
Tujuan
Audit akuntansi
Pengendalia Pengujian
Kekurangan Pengujian
Terkait
Transaksi

n Kunci yang Pengendalia


Sudah Ada
n

Penjualan
Telah
Dicatat
Dengan
Akurat
(akurasi)

Perbandinga
n Kuantitas
Dikirim dan
Kuantitas
Ditagih

Substantif
Transaksi

Periksa arsip
total
kelompok

Didukung
Periksa
oleh
faktur
dokumen
penjualan
pengiriman
sah
dan
permintaan

Telusuri
ayat-ayat
jurnal di
jurnal
penjualan ke
faktur

Transaksi Penjualan Telah Dimasukkan pada Arsip


Utama dan Telah Diikhtisarkan dengan Benar

Tujuan Audit
Terkait
Transaksi

Pengendalia
n Kunci
yang Sudah
Ada

Pengujian
Pengendalia
n

Kekurangan

Pengujian
Substantif
Transaksi

Transaksi
Penjualan
Telah
Dimasukkan
pada Arsip
Utama dan
Telah
Diikhtisarka
n dengan
Benar
(pemindahb
ukuan dan
ikhtisar)

Memindahb
ukukan
transaksi ke
arsip utama
piutang
dagang dan
buku besar
oleh
komputer

Periksa
bukti bahwa
arsip utama
piutang
dagang
direkonsilias
i ke buku
besarnya

Telusuri
beberapa
faktur
penjualan
untuk
jumlah,
tanggal, dan
no.
fakturnya

Rekonsiliasi
piutang
dagang ke
buku besar

Periksa
apakah
piutang
dagang

Menelusuri
jumlah total
ke buku
besar

Penjualan yang Dicatat Telah


Diklasifikasikan dengan Benar
Masalah penjualan lebih sedikit
dibandingkan dengan beberapa siklus
transaksi lainnya
Auditor menguji penjualan untuk
klasifikasi yang tepat sebagai bagian dari
pengujian untuk tujuan akurasi
Perusahaan yang menggunakan lebih dari
satu klasifikasi penjualan, perusahaan
tersebut harus mengeluarkan laporan
laba rugi yang tersegmentasi, sehingga
klasifikasi yang tepat menjadi hal penting

Penjualan yang Dicatat Telah


Diklasifikasikan dengan Benar
Tujuan
Audit
Terkait
Transaksi

Pengendalia Pengujian Kekur- Pengujian


n Kunci
Pengend angan Substantif
yang Sudah ali-an
Transaksi
Ada

Penjualan
yang Dicatat
Diklasifikasik
an dengan
Benar

Klasifikasi akun
telah
diverifikasi
secara internal

Periksa
dokumen
untuk
verifikasi
internal

Periksa
salinan faktur
penjualan
untuk
klasifikasi
akun yang
tepat

Penjualan Dicatat pada Tanggal


yang Benar
Penjualan harus ditagih dan dicatat
segera setelah terjadi pengiriman
untuk mencegah penghapusan
transaksi yang tidak disengaja dan
untuk meyakinkan penjualan telah
dicatat pada periode yang tepat

Penjualan Dicatat pada Tanggal


yang Benar
Tujuan Audit
Terkait
Transaksi

Pengendalia
n Kunci
yang Sudah
Ada

Pengujian
Pengendalia
n

Kekurangan

Pengujian
Substantif
Transaksi

Penjualan
Dicatat
pada
Tanggal
yang Benar

Penomoran
dokumen
pengiriman
dan
dipertanggu
ngjawabkan
setiap bulan

Tanggung
jawab
terhadap
urutan
dokumen
pengiriman

Adanya
kurangnya
pengendalia
n yang
harus diuji
untuk
ketepatan
waktu
pencatatan

Perbandinga
n tanggal
penjualan
dengan
salinan
faktur
penjualan
dan slip
pengiriman
barang

Ikhtisar Metodologi
Penjualan
Tujuan
Audit
Terkait
Transaksi

Pengendali
an Kunci
yang
Sudah Ada

Kekuranga
n

Pengujian
Pengendali
an

Pengujian
Substantif
Transaksi

Merancang dan Menjalankan Susunan


Pelaksanaan Prosedur Audit
Jika ditengah jalan prosedur tidak efektif dan
harus diubah maka prosedur yang lama dan
baru harus digabungkan untuk
Menghilangkan duplikasi prosedur
Tidak perlu mengulang pemeriksaan suatu
dokumen yang telah diperiksa sebelumnya
Memungkinkan auditor untuk melakukan
prosedur dengan cara yang se-efektif
mungkin

Retur dan Pengurangan Penjualan

Materialita
s
Tujuan
Kelengkapan
Tujuan
Keterjadian

Metodologi Untuk
Merancang
Pengujian
Pengendalian Dan
Pengujian Substantif
Transaksi
Penerimaan Kas

Auditor menggunakan metodologi yang sama seperti yang


digunakan untuk penjualan tetapi tujuannya untuk
diterapkan di penerimaan kas
Bagian penting yang menjadi tanggung jawab auditor dalam
melakukan audit penerimaan kas adalah mengidentifikasi
kelemahan pengendalian internal.
Proses audit transaksi penerimaan kas
Menentukan pengendalian internal untuk setiap tujuan
audit.
Merancang pengujian pengendalian bagi setiap
pengendalian yang digunakan untuk mendukung
pengurangan risiko.
Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk
menguji salah saji bagi setiap tujuan audit.

GAMBAR
13-6

Penerim

Matrik Risiko Pengawasan


Penerimaan
Uang Tunai pada
Penerimaan
Penerim
aan
tunai benaraan
tunai
Pencatatan
Perusahaan
Hillsburg
Hardware

PENGAWASAN
INTERNAL

Akuntan merekonsiliasi
rekening bank secara
independen
Daftar penerimaan uang
disiapkan (C2)
Cek disahkan secara
Jumlah
total setiap
ketat (C3)
penerimaan tunai
dibandingkan dengan
hasil rekapitulasi rekening
di komputer (C4)
Rekening dikirim kepada
pelanggan setiap bulan
(C5)
Transaksi penerimaan
uang tunai diverifikasi
Prosedur
secara internal (C6)
mengharuskan
pencatatan
kas setiap
Komputer secara
hari (C7)
otomatis memasukkan
transaksi pada catatan
tambahan rekening
piutang
dan pada
buku
Berkas induk
piutang
besar
(C8)
disesuaikan dengan
buku besar yang
dilaporkan setiap bulan
Daftar
(C9) sementara
penerimaan uang tunai
tidak digunakan untuk
memverifikasi
penerimaan tunai
Penilaian terhadap
risiko pengawasan
C = Pengawasan ; W =
Lemah

penerimaan
tunai
sebagai
simpanan
yang
diterima
perusahaan
(keberadaa
n)

benar masuk
tunai di Transaksi
dicatat
Penerima
PENERIMAAN
UANG TUNAI
YANG
ke dalam
setor SASARAN
penerimaa
padaMENJADI
an
tunai
AUDIT
data
dalam
n tunai
jurnal
dicatat
rekening
diklasifika sesuai
penerim jumlah
piutang dan
yang
si secara
aan
dengan
sama
tepat
tunai
tanggaln rekapitulasi
dengan tepat
(akurasi (klasifikasi ya
kas
(pembukuan
)
(kelengk )
(waktu)
dan
apan)
rekapitulasi)

C
C
C
C

C
C
C
C

C
W
Renda
h

Sedan
g

Renda
h

Renda
h

Renda
h

Renda
h

Menentukan Apakah Kas yang


Diterima Telah Dicatat
Jenis penggelapan kas yang paling sulit dideteksi
auditor adalah ketika pecurian kas terjadi
sebelum kas dicatat dalam jurnal penerimaan
kas
Proses pengujiannya : Menelusuri alur dari slip
penerimaan kas beserta nomor transaksinya,
bandingkan
dengan
catatan
di
jurnal
penerimaan kas di sistem.
Solusi : Hal tersebut bisa dicegah dengan cara
pemisahan tugas.

Menyiapkan Pembuktian Penerimaan


Kas
Prosedur audit yang berguna untuk menguji
apakah semua penerimaan kas yang dicatat
telah disetorkan ke rekening bank adalah
dengan pembuktian penerimaan kas (proof of
cash receipts)
Total penerimaan kas yang dicatat pada jurnal
penerimaan kas untuk suatu periode ternetu
direkonsiliasikan dengan setoran yang benarbenar dilakukan ke rekening bank.

Pengujian untuk Mengungkap


Lapping
LAPPING : Penundaan
penjurnalan piutang yang
sudah ditagih untuk
menutupi kekurangan kas
yang ada.
Gali lubang tutup
Pencegahan : Memisahkan tugas
lubangcv
dan kebijakan
cuti liburan yang

diwajibkan bagi karyawan yang


menangani penerimaan kas maupun
karyawan yang mencatat
penerimaan kas

Daftar Piutang Astra :

Piutang
Pihak berelasi
-Rupiah
-Mata
Uang

2014

860
49

2013

858
18

asing

Pihak ketiga :
-Rupiah
-Mata
Uang

909

9.844
11.043

876

8.568
10.652

Asing

Penyisihan

20.887
(464)

19.220
(253)

20.423
21.332

18.967
19.843

piutang raguragu

2014

2013

PT. Astra Honda Motor

379

338

PT. Astra Daihatsu Motor

141

155

PT. Toyota Astra Financial Service

130

129

PT Isuzu Astra Motor Indonesia

49

55

PT Toyota Astra Motor

25

23

PT Inti Ganda Perdana

22

22

PT

17

23

12

17

12

10

10

10

56

68

860

858

Mata Uang Asing :

Astra KLK Pte Ltd

31

PT Isuzu Astra Motor Indonesia

11

12

49

18

909

876

Rupiah :

Toyoda

Gosei

SafetySystem

Indonesia
PT Bank Permata tbk
PT

TD

Automotive

Compressor

Indonesia
PT AT Indonesia
PT Astra Visteon Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah
10 miliar)

Lain-lain (masing-masing dibawah


10 miliar)

Jumlah

PENGUJIAN AUDIT UNTUK


PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH
Melakukan

otorisasi
penghapusan
piutang yang

tepat oleh manajemen


yang berwenang
setela penyelidikan
secara menyeluruh
atas alasan pelanggan
yang tidak mampu
melunasi piutang.

Caranya :
- Pengecekan persetujuan
penghapusan oleh
pejabat yang
berwenang.
- Periksa korespondensi di
arsip klien
- Evaluasi estimasi
ketidaktertagihan
sebagai bagian
pengujian saldo piutang.

Mutasi penyisihan piutang raguragu :

Pada awal tahun


Penambahan
penyisihan,
dan

2013
163
100

(52)
-

(17)
4

464

253

bersih
setelah

pemulihan
Penghapusan
Penyesuaian selisih
kurs
Entitas

2014
253
263

anak

yang

diakuisisi
Pada akhir tahun

PENGENDALIAN INTERNAL
TAMBAHAN TERHADAP SALDO
AKUN SERTA PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN
Nilai Realisasi karena ketertagihan
piutang sering kali merupakan unsur
utama laporan keuangan.

Sering menjadi masalah oleh


auditor, kasus hukum.
Resiko Bawaan akan tinggi

Pengendalian lain yang perlu


diterapkan
Penyusunan neraca saldo umur
piutang untuk dikaji ulang dan
ditindaklanjuti oleh personel
manajemen yang tepat.
Kebijakan penghapusan piutang
ketika piutang tersebut kemungkinan
besar tidak dapat tertagih.

DAMPAK PENGUJIAN PENGENDALIAN


DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI

Hal yang paling dipengaruhi : saldo akun


piutang, kas, beban piutang tak tertagih
dan penyisihan piutang tak tertagih.
Penilaian resiko pengendalian
berpengaruh pada detective risk dan
pengujian subtantif lainnya.
Konfirmasi piutang dagang jenis
konfirmasi, ukuran sampel, dan
penentuan waktu pengujian.

SEKIAN & TERIMA


KASIH

Você também pode gostar