Você está na página 1de 33

Dr. Aris Primadi, Sp.

A(K)
Pendidikan Formal : 1982-1988
Kedokteran Umum
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
1992-1995 Spesialisasi Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Pendidikan Tambahan :
2001
Training of Neonatal Screening di
Sapporo, JEPANG
2004
NICU Clinical Attachment di Kuala Lumpur,
MALAYSIA
Organisasi

: 2005-2008 Sekretaris Unit Koordinasi Kerja Perinatologi


Ikatan Dokter Anak Indonesia
2003-Sekr Ketua Bidang Diklat Perinasia Cabang Jawa Barat

Penyusun Modul (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Manajemen Asfiksia
Manajemen Terpadu Bayi Muda
APN (Asuhan Persalinan Normal); Komponen Neonatal
Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah
PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar); Komponen Neonatal
PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif); Komponen Neonatal
Autopsi Verbal Bayi Baru Lahir dan BALITA
Pelayanan Kesehatan Neonatal Essensial
Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan: Komponen Neonatal

8. Pelayanan Kesehatan Neonatal Essensial

ASUHAN YANG AMAN


STABILISASI GULA
DARAH
dr. Aris Primadi,
Sp.A(K)
Divisi Neonatalogi
Departemen Ilmu Kesehatan
Anak
FK Unpad RSHS Bandung

Tujuan
Memahami:
Kebijakan mengenai keselamatan pasien dan
mengurangi kesalahan khususnya dalam
persalinan
Stabilisasi pra rujukan
Panduan umum stabilisasi gula darah
Persiapan untuk kehidupan ekstra uterin dan faktorfaktor yang mempengaruhi stabilitas gukosa pasca lahir
Fisiologi dasar metabolisme aerob dan anaerob
Target kadar glukosa darah
Pemantauan kadar glukosa darah
Tanda-tanda hipoglikemia
Inisiasi cairan intravena untuk bayi sakit

Keselamatan Pasien
Pasien mengharapkan keselamatan & pelayanan
bermutu
Persalinan memerlukan langkah-langkah yang
komplek
Kesalahan:
Dapat terjadi pada semua tahapan proses persalinan
Dapat menyebabkan kerusakan

Sulit untuk menilai semua masalah pelayanan


kesehatan
Pencegahan efek samping
Disebabkan oleh penanganan medis atau perawatan
penyakit

Keselamatan pasien
Didefinisikan sebagai freedom from accidental injury

Stabilisasi Pra Rujukan


Jika memungkinkan dan aman
rujuk ibu sebelum
melahirkan ke pusat pelayanan khusus ibu melahirkan
dan bayi baru lahir
Pada semua keadaan

pusat pelayanan

kesehatan seharusnya
Antisipatif
Mengenal secara tepat
Menangani masalah dengan efektif
sampai ke sumbernya

Stabilisasi Pra Rujukan


Tujuan tim transport neonatus merujuk bayi yang stabil
Mengurangi kemungkinan efek samping yang berakibat buruk

Tujuan yang ingin dicapai dari stabilisasi


Meliputi semua anggota tim pelayanan kesehatan
Terkoordinasi
Terukur
Terorganisir
Konsisten

Panduan Umum
Stabilisasi Gula Darah
Jika bayi sakit

hindari pemberian nutrisi enteral (peroral atau naso/orogastrik)


Risiko aspirasi:
Distres nafas, gangguan koordinasi menghisap-menelanbernafas
Mudah lelah, kelemahan menghisap
Berisiko ileus tertundanya pengosongan lambung
muntah
Kurangnya aliran darah ke usus
Buat akses IV secepatnya, menyediakan:
Larutan glukosa menormalkan gula
Akses pemberian obat emergensi

Persiapan untuk
Kehidupan Ekstra uterin
Dalam rahim,
untuk memenuhi kebutuhan energi,
janin mendapatkan glukosa dan zat
makanan dari ibunya melalui plasenta
Kadar glukosa janin sekitar 70-80%
dari kadar glukosa ibu
Janin menyimpan glukosa dalam
bentuk glikogen , terutama bulan
akhir trimester 3

Paska Lahir
Penyimpanan Glikogen
Enzim mengaktivasi pemecahan kembali glikogen
menjadi molekul glukosa
Glukosa dilepaskan ke aliran darah untuk
mempertahankan kadar gula darah
Rata-rata penggunaan glukosa
yang normal pada
bayi sehat cukup bulan yang puasa
4-6 mg/kg/menit

Paska Lahir

Faktor faktor yang mempengaruhi


kadar Glukosa
Penyimpanan Glikogen yang
tidak adekuat
Hiperinsulinemia
Peningkatan penggunaan
Glukosa

Paska Lahir

Faktor faktor yang mempengaruhi


kadar Glukosa
Penyimpanan Glikogen yang tidak
adekuat
Bayi risiko tinggi
Prematur
Kecil untuk masa kehamilan (KMK) ,
dengan pertumbuhan asimetrik atau
simetrik
Risiko hipoglikemia pada bayi cukup bulan
namun kecil untuk masa kehamilan: 25%
Risiko lebih tinggi pada bayi prematur namun
kecil untuk masa kehamilan

Paska Lahir

Faktor faktor yang mempengaruhi


kadar Glukosa
Penyimpanan Glikogen yang tidak
adekuat

Bayi Cukup Bulan

Prematur dan KMK

Paska Lahir

Faktor faktor yang mempengaruhi


kadar Glukosa
Hiperinsulinemia
Bayi dari ibu penderita Diabetes melitus
Kadar glukosa ibu meningkat glukosa melintasi
plasenta
peningkatan produksi
dan pelepasan insulin janin
Setelah tali pusat dipotong kadar insulin tetap
tinggi
kadar glukosa darah turun secara cepat
Insulin: hormon pertumbuhan utama
makrosomia
Bayi Besar untuk Masa Kehamilan:
Ibu Diabetes mungkin tidak dikenali

Paska Lahir

Faktor faktor yang mempengaruhi


kadar Glukosa
Peningkatan penggunaan Glukosa

Stres lahir
Infeksi
Syok
Penyakit pernafasan
Penyakit jantung
Hipoksia glikolisis anaerob
Hipotermia
Prematur
Kecil untuk masa kehamilan

Metabolisme
Aerob
Mengapa Kita perlu
Glukosa?
Gluko
sa

Glikolisis

ENER
GI

Asam
Piruvat

Sikl
us
Kreb
s

Gluko
sa

Glikolisis

Asam
Piruvat

Konsekuensi metabolisme
anaerob:
Peningkatan penggunaan
glukosa
Asidosis metabolik
Jika berat kematian

Asa
m
lakt
at

Metabolisme
Anaerob

IKHTISAR
Bayi yang berisiko
Hipoglikemia
Bayi Kecil untuk Masa Kehamilan
Penyimpanan Glikogen yang tidak adekuat
Bayi Prematur
Penyimpanan Glikogen yang tidak adekuat
Bayi dari Ibu penderita DM
Hiperinsulinemia
Bayi Besar untuk Masa Kehamilan
Hiperinsulinemia
Stres atau sakit
Peningkatan penggunaan Glukosa

Skrining
Kadar Glukosa Darah
Lakukan berulang
Periksa tiap 15-30 menit hingga lebih besar dari 50 mg/dL
pada paling sedikit 2 kali pemeriksaan berturut-turut
Jika rendah, periksa kadar glukosa serum,
tetapi jangan menunda terapi
Jika lebih tinggi dari 150 mg/dL
pada 2 kali pemeriksaan berturut-turut,
pertimbangkan stres atau prematuritas sebagai
penyebabnya

Target Kadar Glukosa


Untuk bayi sakit yang membutuhkan rujukan
atau pelayanan intensif
dan untuk menyediakan asuhan
yang aman

Pertahankan
kadar glukosa
50-110 mg/dL
(2,8 6,0 mmol/L)

Tanda Hipoglikemia
Jitterines
Irritable
Letargis
Hipotonia,
Tangisan melengking atau lemah
Hipotermia
Kelemahan mengisap
Takipnea
Sianosis
Apnea
Kejang

Inisial Cairan Intravena


Infus Dextrose 10% tanpa elektrolit
80 mL/kg/hari akan
menyediakan
glukosa infusion rate
(GIR)
5,5
mg/kg/menit
Pikirkan glukosa sebagai sebuah terapi
Berat dalam kg
Kelipatan 80
Dibagi dalam 24 jam
Setara dengan mL per jam kecepatan
intravena (melalui infus)

kg x 80/24 = mL/jam

Inisial Cairan Intravena


Biasanya adekuat
jika tidak terdapat
hiperinsulinemia,
kecil untuk masa
kehamilan, peningkatan
bermakna penggunaan
Mungkin
glukosa
membutuhan jalur
sentral jika larutan
mengandung zat
tambahan
Dibutuhkan
Jalur sentral

Rata-rata Kecepatan
Infus Glukosa
Tipe
Cairan

mL/kg/hari

mg/kg/menit

Dex 10%

80

5,5

Dex 10%

60

4,2

Dex 12,5%

60

5,2

Dex 15%

60

6,2

Kecepatan Infus Glukosa

GIR= Glucose infusion rate


% glukosa x kecepatan infus x
0,167
berat badan (kg)
CONTOH:
Bayi 2 kg mendapat dekstrose 10%

7 mL/jam (84 mL/kg/hari)


GIR

= 10 x 7 x 0.167
2
= 5.8 mg/kg/menit

Kecepatan Infus Glukosa

GIR= Glucose infusion rate


% glukosa x kecepatan infus x
0,167
berat badan (kg)
CONTOH:
Bayi 2 kg mendapat dekstrose 10%

7 mL/jam (84 mL/kg/hari)


GIR

= 10 x 7 x 0.167
2
= 5.8 mg/kg/menit

Kecepatan Infus Glukosa

GIR= Glucose infusion rate


% glukosa x kecepatan infus x
0,167
berat badan (kg)
CONTOH:
Bayi 2 kg mendapat dekstrose 10%

7 mL/jam (84 mL/kg/hari)


GIR

= 10 x 7 x 0.167
2
= 5.8 mg/kg/menit

Kadar Glukosa
< 50 mg/dL (2,8 mmol/L)
Terapi intravena
bayi sakit yang tidak dapat nutrisi enteral
Berikan 2 mL/kg Dekstrose 10% bolus intravena
selama beberapa menit
Periksa kadar glukosa darah setiap 15-30 menit
setelah bolus
Catat respon terhadap pengobatan
catat tanda yang menghilang
saat normoglikemik

Jika Kadar Glukosa Berlanjut


mg/dL (2,8 mmol/L)

< 50

Ulangi bolus intravena 2 mL/kg D10%


Pilihan lain
Jika belum berhasil,
tingkatkan infus menjadi 100 mL/kg/hari
Tingkatkan konsentrasi D10% menjadi 12,5%
Jangan berikan infus > 12,5% pada vena
perifer
Observasi ketat kadar glukosa, terutama pada
hiperinsulinemia atau bayi kecil masa
kehamilan
mungkin membutuhkan bolus
berulang

Kata Kunci
Meningkatnya risiko hipoglikemia pada bayi KMK,
prematur, ibu DM, BMK, bayi sakit atau stres
Hindari pemberian nutrisi enteral (PO atau NG) pada
bayi sakit atau stres
Berikan cairan intravena D10% 80 mL/kg/hari
Gunakan D10% untuk bolus
Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi
Pelihara kadar glukosa darah
50 110 mg/dL (2,8 6,0 mmol/L)

Terima
kasih

Você também pode gostar